Siswi Yang Lembut - Bab 58 Benar
"Bau hujan ... sudah lama sekali aku tidak mencium bau ini ..."
Yuna mengulurkan tangan dan dengan lembut membelai air hujan yang menetes. Sejak kejadian itu, dia memilih untuk tidak sadarkan diri. Adapun semua yang ada di luar rumah ini, perlahan dia lupa.
Di luar vila, tiba-tiba ada kilasan seseorang, meskipun itu hanyalah kilatan sekilas, sudah pasti orang ini jelas bukan orang jahat.
"Siapa itu?"
Yuna yang kebingungan tanpa sadar melambai pada Mbok Inem.
Di Luar Rumah.
Seseorang dengan jas hujan, yang sudah selesai meletakkan surat di kotak surat, berbalik untuk pergi. Namun kebetulan dilihat oleh Mbok Inem.
"Bolehkah saya bertanya siapa Anda? Karena anda tidak terlihat seperti tukang ekspedisi?"
Karena tukang ekspedisi sebagian besar sudah tidak ada lagi saat ini, oleh karena itu Mbok Inem mengajukan pertanyaan itu. Dia berbalik dan menatap wanita tua itu.
Wajahnya sangat lembut dan cantik. Bahkan dengan hujan yang membasahinya, dia masih bisa melihat air mata di sudut matanya.
"Maaf, apakah Anda anggota keluarga Profesor Kenzi?"
"Apa?"
Mbok Inem mengerutkan kening, bingung mengapa seorang wanita datang menemui profesor larut malam, saat hujan. Yuna juga terheran, tetapi tetap mengundangnya.
"Di luar sangat dingin dan disertai hujan, jadi silakan minum secangkir teh." Kata Yuna sambil tersenyum.
Dia duduk di sana, tampak seperti seorang gadis cantik.
"Aku mendengar kamu memanggil suamiku Profesor Kenzi, jadi sepertinya kamu adalah salah satu muridnya ... jadi, apa maumu?"
Yuna mengangkat surat itu dan bertanya padanya. Melihat mata Yuna yang bertanya-tanya, tangannya, tanpa sadar meraih roknya.
"Tiga tahun..."
"Apa?"
"Setelah tiga tahun, pembunuh yang sebenarnya tertangkap, profesor telah mengklaim bahwa ayahku adalah pembunuh dalam kasus ini ..." Wajah lembutnya, sekali lagi, tampak sangat menyedihkan saat air matanya mulai mengalir.
"Pembunuh sebenarnya telah tertangkap?"
Yuna kaget, dan rupanya sangat menyadari kasus tersebut.
Jger....
Suara petir melintas, kilat cahaya yang menyilaukan menembus langit, menyebabkan cahaya seketika muncul dalam kegelapan ini.
"Tiga tahun lalu di Kota Tokyo, pembunuhan seorang wanita..."
........
Kenzi diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi sebagai penasihat polisi. Dalam wawancara tersebut, Kenzi memberikan sederet penjelasan kasus tersebut dan menjawab pertanyaan media.
"Berdasarkan pengamatan saya, menurut saya kasus ini, suami membunuh istrinya dan kemudian bunuh diri... Tentu saja, sebelum bunuh diri, dia sendiri menanggalkan pakaian istrinya, dan alasan kenapa dia melakukan itu, menurut saya, adalah karena sang suami ingin mencoba untuk membingungkan polisi agar kasusnya sulit dipecahkan. "
Bisa dibilang kasus itu sedang menjadi sensasi saat itu, dan peran Kenzi sebagai konsultan, yang menjawab pertanyaan dari media, menjadikannya berita utama di media besar.
Sebenarnya, Vania tidak akan pernah melewatkan detail kasus tersebut. Jadi, wawancara TV Kenzi adalah sesuatu yang akan dia ikuti juga di TV, tetapi ketika dia mendengar penilaian Kenzi, itu sangat menyakitkan.
Meskipun dia tidak terlibat langsung dalam kasus ini, dia paling tahu perasaan orang tuanya, dan cinta di antara keduanya tidak bisa dipatahkan.
"Tidak ... tidak ... sama sekali tidak seperti itu ... tidak mungkin ayahku membunuh siapa pun ..."
Dia merasa sakit, tetapi penilaian Kenzi sebagai profesor telah menjadi dasar bagi polisi, dan siapakah dia yang ingin mengubahnya?. Saat itu, dia hanya mengenal Kenzi sebagai konsultan polisi, bukan sebagai profesor. Jadi, dia pergi ke Google dan mencari informasi tentang Kenzi. Halaman pertama Google adalah informasi dasar tentang Kenzi. Pada saat itulah dia mengetahui bahwa Kenzi adalah seorang profesor psikologi di akademi kepolisian, dan terlebih lagi, seorang konsultan kasus untuk polisi.
Begitu.
Dalam pilihan yang menyakitkan, dia membuat keputusan yang berani. Karena pada malam itu juga, tepat setelah berita itu ditayangkan , dia memutuskan apa yang dia pikir adalah jalan yang benar.
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiBretta’s Diary
DanielleLoving Handsome
Glen ValoraPejuang Hati
Marry SuPernikahan Tak Sempurna
Azalea_My Cute Wife
DessySiswi Yang Lembut×
- Bab 1 Akademi Kepolisian
- Bab 2 Aku Menyukaimu
- Bab 3 Pertama Kali
- Bab 4 Kegairahan
- Bab 5 Gemetar
- Bab 6 Hangat
- Bab 7 Bersemangat
- Bab 8 Basah Kuyup
- Bab 9 Senyuman Jahat
- Bab 10 Lembut
- Bab 11 Sekarang Saatnya
- Bab 12 Lesu
- Bab 13 Dimanakah Dirinya?
- Bab 14 Hancur
- Bab 15 Kamar
- Bab 16 Membuka Pintu
- Bab 17 Bertemu
- Bab 18 Di Mobil
- Bab 19 Dibawa Pergi
- Bab 20 Denyut Muda
- Bab 21 Perasaan
- Bab 22 Sederhana
- Bab 23 Tanpa Masalah
- Bab 24 Memilih
- Bab 25 Konspirasi
- Bab 26 Kematian
- Bab 27 Bunga Dan Kupu
- Bab 28 Sisi Lain
- Bab 29 Opini Publik
- Bab 30 Pemeriksaan
- Bab 31 Janjian
- Bab 32 Sadar
- Bab 33 Karena Itu Dia Sangat Tidak Peduli Lagi
- Bab 34 Di Sebuah Toko Kopi
- Bab 35 Di Jalan Yang Sepi Ini
- Bab 36 Little Riding Hood
- Bab 37 Bayangan
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41 Indra Keenam
- Bab 42 Jatuh
- Bab 43 Tertarik
- Bab 44 Baik
- Bab 45 Karena Dia
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49 Kejam
- Bab 50 Cinta
- Bab 51 Orang Yang Kucintai Adalah Dirimu, Vania
- Bab 52 Kamu Benar-Benar Pendosa
- Bab 53 Dia Adalah Wanita Yang Paling Dia Cintai
- Bab 54 Ya, Aku Juga Sangat Merindukanmu
- Bab 55 Rasa Cinta Yang Memudar
- Bab 56 Kebenaran
- Bab 57 Hujan
- Bab 58 Benar
- Bab 59 Kebencian
- Bab 60 Kebenaran
- Bab 61 Tidak Tahu Bagaimana Caranya Menghadapi Situasi
- Bab 62 Pertarungan Malam Yang Panjang
- Bab 63 Kamu Berbohong
- Bab 64 Fakta
- Bab 65 Fakta Lain
- Bab 66 Akhir Kisah
- Bab 67 Tamat