Siswi Yang Lembut - Bab 15 Kamar

Di Kamar Mandi.

Kenzi dengan lembut melepas celana dalam Yuna, punggung istrinya tampak jauh lebih kurus. Tetapi kulitnya halus dan lembut, tidak seperti tubuh wanita yang berusia tiga puluhan.

"Apakah kondisi Yuna kembali di masa sebelum koma?" Kenzi bertanya-tanya tanpa henti.

"Sudah lama aku tidak mandi denganmu seperti ini, ya kan? Aku ingat waktu kita baru saja menikah, kita sering mandi bersama."

Kenzi memegang shower dan dengan lembut memandikan Yuna. Dia khawatir suhu air yang panas dapat melukainya.

"Maaf, aku seharusnya memperlakukanmu lebih baik saat kamu koma. Tapi terus terang saja ... terima kasih sudah bangun."

Kenzi menunjukkan perasaannya yang sebenarnya dan memeluk Yuna dari belakang, membuatnya bersandar di dadanya yang tebal dan lebar.

"Yuna, ayo kita pergi? Aku ingin membawamu ke rumah dengan kenangan indah kita ..." kata Kenzi lembut.

"Sekarang ini, udara dan pemandangan di pinggiran kota lebih baik daripada di kota, bagaimana?"

"papah……"

"Yuna, aku bukan papahmu, aku adalah suamimu … panggilah aku suami ..."

Yuna membelai serta menyentuh perutnya, dan tiba-tiba bertanya.

"Di mana bayiku?"

Tiba-tiba, jantung Kenzi terasa sesak. Tetapi dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada istrinya, karena dia tidak tahu bagaimana hal itu akan menyakitinya.

"Yuna tidak apa-apa, kamu masih bisa hamil lagi, karena kita masih muda ..."

Yuna berbalik dan menatap Kenzi.

"hamil ...lagi..."

Hei……

Kenzi menghela nafas. Yuna tidak tahu bahwa dia tidak bisa hamil lagi, tetapi masih terlihat secercah harapan di matanya.

"Ya, kamu masih bisa hamil lagi. Bayi kita akan datang suatu saat nanti."

Kenzi berkata begitu, dan kemudian dengan lembut memeluk istri yang masih sedih dengan penuh kasih sayang. Dia tahu bahwa tidak perlu mengatakan yang sebenarnya kepada istrinya sebelum kondisi mentalnya pulih sepenuhnya.

Air mengalir ke tubuh keduanya. Suara derai itu seperti hujan di malam musim panas. Rasanya jelas sangat panas, tetapi ada rasa dingin yang tak bisa dijelaskan.

"Ya, Yuna, kita tunggu sampai kamu sembuh ..."

...

Setelah mandi.

Kenzi mengenakan piyama bersih pada Yuna, warna pink pucat favoritnya. Dia dengan lembut membawa Yuna ke tempat tidur dan menutupinya dengan selimut.

"Yuna, aku putuskan kita akan tinggal di Vila selama beberapa hari. Aku yakin kamu akan semakin lebih baik setelah beberapa hari ini ..."

Kenzi menatap wajah kurus Yuna dan menghela nafas. Setelah dia bernapas dengan teratur, dia berbalik untuk pergi. Tetapi tangan Yuna yang halus dan lembut memegang pergelangan tangannya dengan erat.

"papah ... aku sangat takut ..."

Kenzi mereasa tak berdaya. Tapi saat dia berbaring di samping istrinya. Yuna, seperti gurita, yang langsung memeluknya dengan erat. Ketika Kenzi diam, Yuna mencium bibirnya.

Hal itu, membuat Kenzi tercengang. Dia tidak tahu apakah Yuna melakukannya berdasarkan nalurinya atau karena hasratnya yang belum tersampaikan. Tetapi Kenzi berusaha sebaik mungkin untuk mengikutinya.

Itu karena dia ingin menebus kesalahannya ...

Karena itu merupakan moral dasarnya pada Yuna. Itu adalah ekspresi penyesalan atas kesalahannya.

Kemudian.

Tanpa kenal lelah.

Kemudian.

Mengerahkan segalanya.

Malam ini terasa cukup lama.

Dia tidak tahu apakah itu karena rasa bersalahnya atau kegembiraannya karena istrinya telah bangun. Kenzi sendiri tidak tahu kapan dia tertidur …

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu