Air Mata Cinta - Bab 8 Mengikuti
Minggu pertama Steven bekerja di perusahaannya terlihat sangat santai, wajah yang selalu terlihat dingin itu, terselip sebuah senyuman.
Max merasa ada yang tidak beres: “Steven, apakah kamu baik-baik saja?”
“Sangat baik.”
Steven menatap dokumen yang ada ditangannya, dia merasa sangat lega.
Max merasa semakin aneh, dia kembali meneruskan pertanyaannya: “Belakangan ini saham perusahaan terlihat sangat stabil, tapi bukankah ini hal yang biasa, apakah hal itu bisa membuatmu sampai sebahagia ini?”
Steven menaikkan pandangannya, “Siapa yang mengatakan padamu kalau aku bahagia karena hal itu?”
Max memutarkan kedua bola matanya, tertegun sejenak, kemudian tertawa: “Ternyata bukan karena hal pekerjaan, pasti karena wanita, apa Direktur sudah mendapatkan wanita baru?”
Steven menatapnya tidak suka, “Bukan, aku sudah bercerai dengan Novita.”
“Cerai?” Max tidak berani mempercayainya, “Novita bercerai denganmu? Steven, semalam kamu mimpi apa memangnya?”
Novita begitu menyukai Steven, orang-orang disekitar mereka sangat tahu akan hal itu, saat itu dia sangat berusaha untuk membuat Steven menikahinya, walaupun akhirnya dia menyerah untuk mendapatkan hati Steven.
Namun Novita ingin bercerai, rasanya tidak mungkin.
“Bagaimana? Kamu ingin mengejarnya?”
Max segera mengibaskan tangannya, “Tidak tidak tidak, aku hanya merasa aneh, aku kira walaupun kamu yang akan meninggalkannya, dia tidak akan melepaskanmu.”
Steven mengerutkan kedua alisnya menatapnya, tatapan matanya begitu dingin: “Aku terlihat seperti akan meninggalkannya?”
Max kembali mengibaskan tangannya, dia tadi hanya asal bicara saja, tidak disangka karena Novita dia mendapat cercaan Steven.
“Bukan begitu bukan begitu, selamat untukmu akhirnya kamu mendapatkan kebebasanmu.”
Wajah Steven berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya, “Selepas kerja temani aku pergi ke club”
“Untuk apa?”
“Untuk merayakan kebebasanku.”
“……”
Ketika Novita masih ada, Steven tidak pernah minum hingga sebanyak ini.
Namun untuk hari ini Steven seperti menggila, segelas demi segelas alkohol itu masuk kedalam perutnya, Max bahkan tidak dapat menghentikannya.
Dia menahan tangan Steven yang akan kembali menuangkan alkohol itu, “Steven, Steven! Kamu sudah gila, apa kamu ingin mati!”
Steven yang mulai mabuk pun, menyingkirkan tangannya ingin meneruskan minumnya, “Aku sangat senang! Max, kuberi tahu, hari ini hari yang kutunggu-tunggu selama lima tahun, aku ingin minum sepuasnya, ayo!”
Max melihatnya dengan mengecutkan wajahnya, sambil menariknya untuk menghentikannya minum, mulutnya sambil bergumam: “Melihatmu yang seperti ini, bukankah terlihat seperti tidak bahagia……”
“Apa yang kamu katakan?”
“Bukan apa-apa, minumlah!”
Banyak wanita cantik yang berada di club, melihat Steven dan Max dua pria kelas atas, mereka ragu untuk memulai percakapan.
Hingga wajah Steven terlihat sudah mabuk berat, akhirnya ada seseorang memberanikan diri menghampiri mereka.
Seorang wanita dengan rambut gelombang keemasannya datang meletakkan tangannya dibahu Max.
Max juga hanya seorang pria biasa, jadi walaupun sekarang ada wanita cantik yang datang, senyuman nakal diwajahnya tidak berubah, “Hey cantik, temani aku minum sejenak bagaimana?”
Max terfokus pada godaan wanita cantik itu, sedangkan Steven sibuk dengan minumannya.
Mereka berdua tidak menyadari, disudut club itu, ada sepasang mata yang sedari tadi menatap lekat mereka.
Hingga Max tergoda dan pergi bersama dengan wanita berambut emas itu, meninggalkan Steven yang minum seorang diri.
Max menyuruhnya untuk menunggu hingga dia kembali, namun setelah Steven menghabiskan sebotol alkohol yang berada ditangannya, dia langsung keluar dari club dengan sempoyongan.
Ketika keluar, udara dingin seketika menyapu wajahnya, yang cukup menyadarkannya.
Tidak sampai dua langkah, Steven merasa seseorang mengikutinya dari belakang, pupil matanya meengecil, menghentikan gerakan kakinya.
“Siapa itu?”
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Dalam
Kim YongyiAfter The End
Selena BeeAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanBeautiful Love
Stefen LeeUangku Ya Milikku
Raditya DikaAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir