Air Mata Cinta - Bab 42 Keluarkan Amarah
Setelah mendengar kata-kata Novita, mata Steven bahkan lebih suram.
"Bukan, bukan, kenapa kamu tidak percaya padaku, Novita, orang yang kucintai benar-benar adalah kamu."
Tetapi penjelasan seperti itu hanya terdengar seperti lelucon oleh Novita, Steven mencintainya?
Bagaimana mungkin dia mencintainya, Steven pernah berkata bahwa dia tidak pernah akan jatuh cinta padanya dalam kehidupan ini.
Novita memicingkan mata diam-diam, meskipun dia tidak bisa mendapatkan jawaban yang sebenarnya, dia terlalu malas untuk mengatakan apa-apa padanya.
Steven melihat reaksinya yang seperti ini, ada rasa sakit yang luar biasa di hatinya, tiba-tiba ia seperti menjadi gila, lalu dia berbalik untuk mencium bibirnya, terlepas dari perlawanan Novita, sosok tinggi itu benar-benar menyelimuti Novita.
Novita seperti rasa yang ketakutan, dia merasakan Steven yang sombong, lalu tiba-tiba dia membuka matanya, dia pun panik dan ingin mendorongnya.
Kenapa, kenapa kamu melakukan ini lagi!
Ketika bibir Steven akhirnya melepaskan bibir Novita, Novita menggunakan tangannya untuk mengangkat bahunya dan matanya memerah.
Dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, karena dia selalu melihat tatapan dingin pada mata Steven, sedangkan yang terlihat saat ini adalah antusiasme dan kegilaan yang tidak pernah terlihat, Novita tiba-tiba merasa sedikit takut, seolah-olah dia bisa menebak apa yang ingin dia lakukan.
Tidak ada yang tahu berapa besar upaya yang telah digunakan oleh Steven untuk menolak dorongannya saat ini.
Tetapi dia tidak bisa menahannya.
Novita mungkin sudah diciumnya sampai-sampai tidak peduli lagi, intinya setelah dia berada di atas ranjang, dia pun tidak melakukan perlawanan apapun lagi.
Adapun Steven saat ini, selama Novita tidak melawan, itu artinya dia menerima rayuannya.
Steven menatap wajah Novita dengan penuh obsesi, mengulurkan sentuhan lembut di wajahnya.
Lalu, tiba-tiba, ciumannya yang membakar kembali datang lagi.
Kali ini, seperti banjir, seolah ingin berintegrasi dengan Novita, Steven melepaskan baju terakhir di tubuh Novita, mengangkat pinggangnya dan memasukkannya.
Pada saat itu, air mata Novita yang menyakitkan hampir keluar, tangannya meraih seprai dengan erat.
Rasa sakit membuatnya sadar, Novita akhirnya terbangun dan sadar dengan yang dia lakukan sekarang, dia tiba-tiba mulai bersemangat untuk melawan, tetapi sudah terlambat, sejak Steven mulai, dia tidak ada rencana untuk berhenti lagi.
Steven terus terpacu pada tubuh lembut Novita, melampiaskan pikiran beberapa tahun terakhir, Novita, Novita yang terus dijerit olehnya, sekarang ada di bawahnya.
Semua ini membuatnya terpesona, Steven yang sedang terpacu sekarang, benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya.
Tidak ingin berhenti untuk tidur atau istirahat.
Namun Novita akhirnya tertidur dengan lelap.
Dan di saat ini Steven baru turun dari atas tubuhnya, tubuh bagian atas yang telanjang, menunjukkan otot-otot perut yang kuat dan garis-garis tubuh yang sempurna, berbeda dengan kegilaan pada malam hari, saat ini dia menggendong orang di bawahnya dengan lembut.
Steven mengambil kemeja dari lantai dan menutupi tubuh Jovita, lalu berjalan ke kamar mandi.
Sepanjang malam, Novita hampir dalam kondisi setengah tidur dan setengah koma, dia hanya bisa merasakan dengan samar, perasaan nyaman oleh air panas yang menyentuh kulitnya, kemudian seseorang yang dengan hati-hati mengeringkan tubuhnya, lalu mengangkatnya dengan lembut ke tempat tidur.
Novita tidak tahu dia sudah tidur berapa lama, tetapi dia tahu bahwa ada orang lain berbaring di sisinya, yang terus memeluknya erat.
Steven menatap Novita yang sudah tidur untuk waktu yang lama, jam dinding di dinding telah menunjukkan siang hari, tetapi Steven tidak ingin bangun, dia ingin selalu seperti ini.
Selama orang di sebelahnya adalah Novita, selamanya begitu juga boleh.
Ketika bangun, hari sudah sore, dan sekujur tubuh Novita merasa sakit.
Dan Steven masih berbaring di sampingnya.
Ketika Novita berkedip, kepalanya berada tepat di bawah dagu Steven, otaknya seperti hancur selama beberapa detik, kemudian adegan semalam, yang seperti film, semua datang ke ingatannya.
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioBretta’s Diary
DanielleIstri Yang Sombong
JessicaBeautiful Love
Stefen LeeThe Winner Of Your Heart
ShintaKisah Si Dewa Perang
Daron JayAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir