Air Mata Cinta - Bab 55 Kembali Bersamaku
Walaupun Novita memejamkan matanya, namun dia tahu ada seseorang yang menghalangi didepannya, dia sedikit mengerutkan alisnya, tanpa membuka matanya: “Hey jay, jangan berulah, kakak sedang berjemur.”
Rumah tetangga ada seorang pria kecil yang berusia enam tahun, hubungan mereka sangat baik, dia seorang anak yang suka membuat ulah, dulu dia sering kali menutup mata Novita ketika dia sedang tidur, jadi Novita mengeluarkan kalimat itu dengan alami.
Namun setelah menunggu beberapa lama tidak ada reaksi apapun, dia bahkan tidak mendengar suara cekikian Jay, bayangan yang berada diatas tubuhnya juga tidak menyingkir.
Novita membuka matanya dengan tanpa kesabaran, “Kamu......”
Dia melihat Steven berdiri dihadapannya, dengan wajah terkejut yang akhirnya menemukan sesuatu yang dicari-carinya.
Tanpa menunggu Novita berbicara, dia mengulurkan tangannya merengkuh Novita yang masih berbaring masuk kedalam pelukannya.
Merengkuhnya sekuat tenaga hingga Novita merasa sedikit kesakitan, disandarkannya kepala Novita diatas bahunya, seketika tatapannya terbesit perasaan yang campur aduk, hingga akhirnya menjadi tenang, dengan kedua tangannya dia mendorong tubuh Steven untuk menjauh namun semua itu sia-sia.
Setelah beberapa waktu akhirnya dia melepaskan pelukannya, menatap dalam tatapan Novita yang datar, dia membuka mulutnya memberi penjelasan: “Maafkan aku, Novita, aku sadar aku salah, maukah kamu memaafkan kau, aku tidak menginginkanmu melahirkan anak untukku kemudian membiarkanmu pergi, yang kuinginkan adalah kamu berada disisiku selamanya.”
Sayangnya Steven tidak tahu jika hari itu Novita datang ke perusahaan Steven untuk mencarinya, kemudian bertemu dengan Yunna, Novita tidak ingin mendengar penjelasaannya saat ini.
“Oh.” Dia dengan datar menggerakan bola matanya, melihat ke arah lain.
Steven sudah terbiasa dengan sikap dinginnya, tetap tidak putus asa, “Novita, kembalilah bersamaku, aku janji tidak akan seperti itu lagi padamu.”
Jika kembali mengingat betapa menderitanya mencari Novita beberapa hari ini, Steven rasanya hampir gila.
Hampir setiap malam dia tidak bisa tidur, dengan sisa tenaganya dia hanya dapat mempertahankan sikapnya dihadapan orang-orang, hingga akhirnya dia mendapatkan kabar Novita, dia segera pergi mencari Novita, takut jika dia terlambat maka tidak dapat menemukan Novita kembali.
Wajahnya yang lelah, sepasang bola mata yang pernah bersinar itu, telah redup sejak awal.
Novita menatap dalam matanya, tapi tidak dapat menggetarkan hatinya sama sekali.
Semua ini, dari awal hingga akhir bukan demi dirinya.
Setelah bersembunyi selama ini, akhirnya dia tidak dapat bersembunyi lagi, Novita memberanikan diri untuk meluruskan semuanya, dia bangkit dari bangku, memutar tubuhnya untuk pergi.
“Sebaiknya kamu pergi, aku tidak akan ikut denganmu.”
Baru saja dia membalikkan tubuhnya, Steven segera membalikkan tubuhnya kembali, memeluknya seerat mungkin: “Novita, jangan pergi, jangan pergi, kumohon, kumohon kamu jangan pergi.”
Steven yang arogan, tidak pernah begitu memohon pada seseorang.
Namun Novita segera mendorongnya, bahkan dalam tidak ada dia dalam tatapannya, “Sudah kukatakan, pergi kamu!”
“Kenapa?” dia bersih keras menarik Novita, seperti anak kecil yang menginginkan permennya.
Novita merendahkan suaranya: “Steven, jika saat itu aku tahu sudah ada perempuan lain yang kamu sukai, aku tidak akan pernah menikah denganmu, aku tahu aku salah, aku telah merusak kebahagiaanmu, aku juga telah mendapatkan hukumanku, sekarang apa lagi yang kamu inginkan dariku?”
Steven tidak tahu sejak kapan Novita mengetahui tentang Gadis, tapi, sekarang dia benar-benar ingin bersamanya bukan karena Gadis!
“Dengarkan aku bicara, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Gadis, orang yang aku cintai sekarang adalah kamu.”
“Bagaimana dengan Gadis? Kamu anggap apa Gadis yang telah kamu cintai selama bertahun-tahun itu?”
Steven tidak mengerti maksud dari perkataan Novita, Gadis telah meninggal dari delapan tahun yang lalu, memang benar, dia pernah tidak dapat melupakan Gadis, tapi waktu delapan tahun, dia telah keluar dari kesakitan karena kehilangan Gadis.
Dia mencengkram kedua bahu Novita: “Novita, kenapa kamu begitu memperdulikannya?”
Kenapa? Novita tertawa hingga air matanya mengalir keluar, karena dia adalah orang yang kamu cintai, karena dari tiga tahun yang lalu hingga sekarang, orang yang berada dalam hati Steven hanyalah dia!
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Greget Husband
Dio ZhengCantik Terlihat Jelek
SherinEternal Love
Regina WangMy Charming Lady Boss
AndikaMy Only One
Alice SongCinta Yang Tak Biasa
WennieAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir