Air Mata Cinta - Bab 43 Dikunci Selamanya
Ketika Novita bergerak, Steven langsung terbangun, atau katakanlah dia tidak tertidur sama sekali.
Suara itu sedikit bodoh: "Kamu tidur saja lagi."
Novita mengabaikannya, melepaskan pelukan di tangannya, duduk di atas tempat tidur, dan menatap dirinya sendiri, yang mengenakan kemeja putih bersihnya...
Jadi, malam terakhir itu benar-benar bukan mimpi.
Steven memandikannya, Steven menggantikan pakaiannya, Steven menemaninya tidur sampai jam dua siang...
"Steven, apa yang sebenarnya kamu inginkan, aku mohon, aku tidak tahan akan siksaan ini, bolehkah kamu memberitahuku."
Novita tiba-tiba menjadi kesal, sebenarnya apa yang sedang dipikirkan Steven sekarang!
Steven tidak berbicara, tetapi juga duduk dan menatapnya, wajah Novita masih agak memerah, seharusnya karena sudah tidur lama.
"Aku ingat sejak kamu kembali, aku sudah memberitahumu tidak kurang dari lima kali, Novita, yang aku inginkan adalah kamu, gimana caranya agar kamu mengerti?"
Steven tidak mengerti, tidak peduli bagaimana dia menjelaskan padanya, Novita menolak untuk mempercayai kata-katanya, bahkan Novita lebih percaya bahwa dia memanfaatkannya
Karena yang tidak diketahui oleh Steven yaitu, ada beberapa hal yang setelah hilang, akan sulit untuk didapatkan lagi, seperti kepercayaan, seperti cinta.
Tetapi dia masih menggunakan cara yang keras untuk mengikat Novita, masih belum menyerah padanya, masih berharap untuk menggunakan kegilaannya sendiri untuk melelehkan hati Novita yang sudah membeku seperti es.
Rencana Steven yang seperti ini, membuat Max juga merasa bahwa dia sudah benar-benar gila.
Bahkan ketika Steven memutuskan untuk pergi ke Inggris untuk memenuhi keinginan Novita akan kematiannya, Max belum merasa bahwa dia sudah gila.
Tetapi sekarang, Steven seperti seorang paranoid, di satu sisi, cintanya pada Novita semakin dalam dan semakin dalam, di satu sisi juga, dia tidak memiliki kendali atas dirinya, tidak peduli seberapa acuhnya Novita.
"Jika Novita tidak berniat untuk menerimamu lagi, maka kamu berencana untuk menguncinya di villa untuk selamanya?"
Mata Max sangat tajam pada saat ini, menunggu jawaban Steven.
Tetapi Steven hanya berdiam diri.
Max seperti disambar petir, tentu saja dia tahu bahwa diamnya diri Steven berarti Steven mengiyakan, mengiyakan apa yang dia katakan tadi, katakanlah jika Novita tidak berniat menerimanya lagi, maka dia akan terus mengurungnya seumur hidup.
Max tiba-tiba menjadi marah dan menaikkan volumenya: "Steven, kamu pikir dengan kamu begini, berarti kamu mencintainya? Apakah itu baik untuknya? Kamu hanya menyakitinya seperti dulu. Apa yang diinginkan Novita, pernahkah kamu memikirkannya?"
Max sangat marah, dia tidak mengerti, Steven adalah orang yang berpikiran jernih, kenapa bisa begitu ceroboh pada hal-hal emosional?
"Jika aku adalah Novita, aku juga tidak akan menerimamu lagi!"
Tiba-tiba kaki Steven melemas, dia duduk di sofa, dan pupilnya seperti menghitam.
Tiba-tiba ada ekspresi kusut di wajahnya.
Setelah beberapa lama----
"Jika aku membiarkannya pergi, dia akan pergi dengan Yohanes."
Steven mengacak rambutnya. "Orang seperti apa Yohanes sekarang, kamu juga tahu, Novita tidak mempercayaiku sama sekali, apapun yang kukatakan, dia tidak percaya, tetapi dia percaya pada Yohanes, bahkan Clara sudah menyadari bahayanya Yohanes. Apakah kamu pikir aku bisa membiarkannya mendekati Yohanes?"
"Jadi, kamu mendekati Novita, adalah untuk mencegah Yohanes mendekatinya?"
Max memegang dagunya, dia bisa memahaminya sikap Steven sekarang, tetapi...
"Bahkan jika itu untuk melindungi Novita, Steven, apakah kamu berpikir bahwa kamu lebih aman daripada Yohanes? Mungkin saja Novita lebih suka diatur oleh Yohanes, tidak ingin dikurung di villa olehmu."
“Ini tidak sama.” Steven mengatakan dengan tegas.
"Apa yang berbeda?"
"Orang yang dicintai Novita adalah aku, ini adalah perbedaan terbesar antara aku dan Yohanes."
Novel Terkait
This Isn't Love
YuyuMy Only One
Alice SongMy Superhero
JessiMore Than Words
HannyDemanding Husband
MarshallSang Pendosa
DoniAir Mata Cinta
Bella CiaoAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir