Air Mata Cinta - Bab 25 Menebus Kesalahan
Setiap pergi ke suatu tempat, melewati satu hari tersebut, setiap malam Steven menulis perjalanan liburannya di buku harian Novita, bahkan tulisannya sendiri ingin sama dengan yang diucapkan oleh Novita.
Di atas buku harian Novita, Steven menulis halaman demi halaman, seperti surat-surat yang tidak dikirimkan. Di dalam buku itu tertulis kerinduannya akan wanita yang tidak mungkin kembali lagi.
Novita, hari ini aku pergi ke Somerset tepi sungai Thames. Ku rasa kamu akan menyukai tempat ini. Sepertinya dulu kamu menyukai lukisan yang aneh-aneh milik Claude Monet dan Peter Paul Rubens. Jika kamu ada di sini, kamu pasti sangat senang.
……
Novita, di sini ada 55 lapangan musik air mancur. Saat malam ada sebuah bioskop terbuka, layar besar akan diletakkan di depan gedung utama, apakah kamu melihatnya? Katanya saat musim dingin tiba, tempat ini akan menjadi arena skating. Tunggu sampai London berganti musim menjadi musim dingin, aku akan membawamu kemari, oke?
……
Novita, bangunan ArcelorMittal Orbit sungguh aneh. Bangunan ini seperti menara. Katanya seninya adalah relnya. Ku tebak, ketika malam dan kau berdiri di sana mengambil foto, pasti sangat cantik.
……
Novita, aku sangat merindukanmu.
Perawakan Steven tinggi, tampan dan bersinar. Sifatnya luar biasa. Bahkan saat dia berada di London, dia tidak kekurangan pengikut.
Satu persatu wanita inggris mendekat ke sisinya, tetapi ekspresi Steven selalu dingin, dia juga kurang tertarik terhadap semua orang atau hal lainnya. Tidak peduli seberapa ramahnya wanita-wanita tersebut, Steven selalu menolak mereka dengan dingin.
wanita itu hanya tahu, pria pendiam ini datang dari negara yang sangat jauh. Pria itu selalu memeluk buku harian tebal berwarna hitam. Melewati jalan kota London, melewati berbagai macam pemandangan, selamanya dia tidak akan berhenti.
Hari demi hari pun berganti, dari musim semi berubah ke musim panas lalu berganti ke musim gugur kemudian berganti ke musim dingin. Dalam sekejap, tahun demi tahun telah terlewati.
Ketika Steven bicara 'sementara waktu' kepada Max, hal itu langsung berubah menjadi penantian yang tak ada ujungnya. Max memang mengurus perusahaan dengan baik, tetapi di hati terdalam orang-orang, mereka selalu menunggu pria itu.
Dia menggunakan caranya sendiri, pria yang sedang menebus kesalahannya.
Dia tinggal di London selama 1 tahun lebih dan menjadikan kota yang menjadi perhatian seluruh dunia itu dia kelilingi setiap sudutnya. Setiap jalan kecil ia telusuri, tetapi dia masih tidak merasa puas.
Yang disukai Novita adalah Inggris, bukan hanya London. Ini hanyalah permulaan
Ketika dia bersiap meninggalkan London dan pergi ke kota lain, sebuah panggilan masuk membuatnya ragu.
Max.
Selama setahun ini, Max berkali-kali mendesak Steven untuk kembali, setidaknya Max benar-benar khawatir hari dimana Steven benar-benar kecewa dengan hidupnya, Steven ingin pergi ke alam kematian untuk meminta maaf pada Novita.
Tetapi Steven selalu tidak kembali. Awalnya Max ingin menyerah, tapi kali ini dia menelpon demi perusahaan.
"Yohanes ingin mengambil kembali perusahaan Ayah Novita dan Clara?" Ketenangan setahun di London menjadikan Steven lebih tertutup dibanding dulu.
Max tidak tahu maksud Steven, "Benar. Hari ini dia datang bersama Clara. Sikap Clara sangat normal, tapi Yohanes sangat ribut, membuat kami menjual saham perusahaan Ayah Novita yang dulu kita beli."
Inti dari Max adalah, Menurut perusahaan Steven,perusahaan Ayah Novita tidak berharga.
Harga? tidak besar dibuang? takut jika Steven tidak rela.
Sekarang Yohanes menunjukkan bahwa ingin mengambil kembali perusahaan ayah Novita. Max sedikit ragu, dia harus menentukan atau meminta saran ke Steven.
Tanpa diduga Steven sangat tenang lalu bertanya, "Dia bicara apa?
Max mengatakan kembali ucapan asli Yohanes: "Dia bilang, sebelum Novita meninggal sejak itu dia sudah bercerai denganmu. Tentang mati atau hidupnya perusahaan ayahnya bukanlah urusanmu, lalu menyuruhmu untuk jangan seperti anjing menjijikan yang selalu menempel padanya."
Novel Terkait
Air Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir