Air Mata Cinta - Bab 15 Mengejar Orang

Melihat wajah yang lemah gemulai terasa sangat familiar, wajahnya terlihat murung. Dengan suara yang berat dia bertanya: “Kenapa kamu bisa ada di sini?”

Setelah selesai bicara dia memutar tubuhnya dan mencoba duduk di kasurnya, dan sepertinya dia sedang melamun memikirkan sesuatu, pria itu sedang memikirkan apa?

Yunna hanya merasa pria itu sepertinya tidak mempedulikannya, tangannya memegang bubur, dengan mengigit bibirnya berjalan ke tempat tidur. Membuka mulut dengan suara yang kecil mengatakan.

“Kemarin saya seharian menunggumu di lantai bawah, kemudian saya melihat Max menggotongmu pulang. Melihatmu mabuk membuat saya tinggal di sini untuk menjagamu... ”

“Menjagaku? Sepanjang malam?” Ekspresi Steven seketika berubah tidak enak di pandang, Sebenarnya apa yang di pikirkan Max? Membiarkan Yunna masuk ke dalam villa untuk menjagaku semalaman?

“Steven, kamu kenapa? Kemarin kamu mabuk begitu hebat, dan membuat saya menjadi takut.”

Steven mengangkat kedua tangannya lalu menggosok kepalanya, kepalanya terasa seperti mau meledak.

Semua yang dilakukan Yunna hanyalah membantu Max menggotongnya masuk ke dalam kamar, dan menyelimutinya. Lalu dengan tenang mencari satu kamar untuk beristirahat.

Dahulu setiap kali dia mabuk pulang ke rumah, Novita selalu memasak berbagai macam sup untuk menghilangkan efek mabuknya, kalau tidak pasti dia pasti menyediakan secangkir teh, tetapi Yunna merupakan anak dari orang kaya yang manja, dan tidak tahu bagaimana cara merawat orang yang mabuk.

Setiap dia terkenang kebaikan Novita, Steven merasa semakin jengkel, dan merasa apa yang di katakan Max itu benar, bahwa Yunna adalah wanita murahan.

Dengan kesabaran yang telah habis mengatakan: “Saya baik-baik saja, sekarang kamu sudah boleh pulang.”

Yunna tetap membawa bubur itu ketempatnya. Mendengar kata-katanya tanpa mengeluarkan ekspresi apapun, tetapi kedua bola matanya seketika dipenuhi oleh air mata.

“Steven...”

Bukan hanya tidak pergi, bahkan dia berjalan mendekatinya, lalu meletakan bubur tersebut dan tidak memperdulikan apapun lagi mengulurkan kedua tangannya untuk memeluknya, air matanya menetes keluar: “Steven kenapa kamu begitu kepadaku? Tolong jangan usir saya keluar, saya mohon?”

Menghadapi pelukan wanita itu, Respon pertama Steven adalah mendoronnya, dengan kuat kedua tangannya melepas pelukan wanita itu. Setelah wanita itu jauh darinya, dengan tatapan yang dingin.

“Yunna, hati-hati dengan perilakumu, di antara kita tidak ada hubungan yang begitu dekat.”

Tiba-tiba Yunna sekali lagi meraih lengan pria itu, dia memeluk lengannya, dengan suara yang serak dan kehabisan tenaga: “Steven, mengapa? Mengapa kamu begitu? Saya mencintaimu, Gadis telah meninggal, Novita juga telah meninggalkanmu, kenapa tidak mau menerima cintaku?”

Mendengar nama “Gadis”, wajah Steven berubah menjadi lebih suram, tatapan matanya terlihat bergetar dan tidak berani banyak bicara lagi.

“Jangan menyinggung nama itu lagi. Kalau bukan karena dia, kamu pikir kamu bisa menjadi kamu yang seperti sekarang?”

Nada bicara pria itu berubah menjadi lebih menakutkan, tetapi ketika dia melihat kedua mata Yunna malah membuat dia kembali melembut, bahkan tidak dapat terus melihat matanya, gerakannya pun menjadi lebih lembut, seperti menemukan harta yang langka.

Melihat Steven melembut tidak membuat Yunna bahagia, karena dia tahu, kelembutan hatinya bukan untuknya, Steven hanya lewat dia mengenang wanita lain!

Hati Yunna dipenuhi dengan iri, dengki dan benci. Rasa cemburu itu memenuhi seluruh hatinya.

Gadis mendapatkan hatinya Steven, Novita mendapatkan Steven. Dia telah mengunakan seluruh cara untuk mendapatkannya, tetapi mengapa tetap tidak mendapatkan apapun?

Ini sungguh tidak adil!

Ini sungguh tidak adil!

Dia telah mendapatkan kornea mata dari Gadis, dan juga mengunakan segala cara untuk menyingkirkan Novita dari kehidupan Steven, tetapi kenapa dia tetap tidak mendapatkan apapun!

Namun, ketika dia mengeluh tentang ketidakadilan yang diterimanya, Steven sudah mengambil baju, dengan nada yang datar: “Jika tidak ada keperluan lain lagi silakan keluar, dan jangan pernah datang lagi.”

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu