Air Mata Cinta - Bab 20 Kamu Menyesal?

Max pada akhirnya membuka suara: “Menurut catatan rumah sakit, waktu kematian Novita pada tahun 2017 bulan 7 tanggal 11 siang jam 10 lewat 20 menit 43 detik...”

Kaki Steven tiba-tiba melemah, dan refleks mundur selangkah.

Waktu kematian...

Novita, wanita itu, dia benar-benar mati?

Max melihat reaksi Steven, dia baru saja mau menghibur Steven, tapi Steven langsung memotongnya.

“Tolong keluar sebentar.”

Tangan Max yang awalnya hendak berlabuh di bahu Steven kembali ke posisi semula, dia tidak berkata apapun dan bergegas meninggalkan ruangan Steven.

Kalau sampai sekarang Max masih belum juga paham perasaan Steven pada Novita, dia pasti sia-sia mengenal Steven selama beberapa tahun ini.

Setelah menutup pintu ruangan Steven, Max masih dengan rasa khawatir melihat ke dalam ruangan Steven.

Kalau Steven benar-benar jatuh cinta pada Novita, dan disaat ini baru menyadarinya, semuanya sungguh sudah sangat terlambat.

Dia seharusnya dari awal sudah melihat petunjuk ini, dari awal respon Steven ketika tahu Novita hilang, dia seharusnya bisa menebak ini semua.

Seorang wanita yang sudah Steven benci bertahun-tahun dan pada akhirnya meninggalkan dunianya, respon pertamanya bukan senang, malah berharap wanita itu akan kembali?

Steven, sepertinya dari awal sudah jatuh cinta pada Novita!

Steven duduk di ruang tamu kamarnya, dia tidak percaya kalau Novita benar-benar telah mati, tidak peduli berapa banyak fakta kematian yang ditunjukkan padanya, dia masih yakin kalau semua ini hanyalah sebuah kebohongan.

Tangannya memegang buku harian berwarna hitam yang diambil dari villa, melihat tulisan rapi Novita di dalam buku, udara di sekitarnya seperti mengurang membuat hatinya sesak.

Dia sedikit kasar mengusap tulisan yang ada di kertas buku harian yang halus, di tulisan bertinta hitam itu menekan setiap kata yang sudah tertulis, dia seperti sengaja menggunakan cara ini untuk membayangkan seseorang yang sudah menulis buku harian itu.

“Kecelakaan? Mati? Novita, kebohongan yang kamu buat begitu besar, kamu tidak takut kebohongan ini akan merugikanmu?”

Matanya melotot, gerakan di tangannya juga berhenti, menatap tajam tulisan yang ada di buku harian, ekspresi wajahnya begitu menyeramkan.

Dan tiba-tiba dia berdiri, dari mulutnya keluar sebuah nama: “Yohanes!”

Dia meletakkan kembali buku harian di atas meja, kemudian membanting pintu dan pergi.

“Tuan, pak Yohanes sedang rapat, tuan tidak boleh masuk.”

Di lantai 23 perusahaan Yohanes tepat di depan pintu ruang rapat, tidak peduli seberapa besar usaha sekretaris menghalangi Steven, tapi tidak mampu menghalangi emosi Steven yang membuncah saat ini.

“Peng!” Dan pada akhirnya sekretaris tidak mampu menghalangi Steven masuk, satu kaki Steven menendang pintu ruang rapat hingga terbuka, di dalam ruangan kira-kira ada belasan orang yang sedang duduk rapat, mendengar suara pintu ruangan yang tiba-tiba terbuka, semua orang sontak melihat ke arah pintu dengan ekspresi terkejut.

Semua orang mengenal Steven yang kini berada di depan pintu sebagai direktur perusahaan Steven yang paling terkenal di kota ini, tapi, Steven kenapa bisa datang ke perusahaan Yohanes?

Yohanes berdiri di depan para peserta rapat sedang menjelaskan isi PPT, ketika melihat Steven, matanya mengelap.

Para hadirin walaupun begitu terkejut, tetapi melihat status Steven tidak ada satupun yang berani bicara, dan Yohanes sikapnya paling tenang, dari panggung tempat dia menjelaskan PPT turun, dengan manajer yang berada di dekatnya menyampaikan amanatnya, kemudian pergi berjalan melewati Steven dan melihat Steven.

“Direktur Steven kalau ada masalah yang harus dibicarakan, kita bisa membicarakannya di luar.”

Sorot mata Steven begitu mengerikan, tertawa mencemooh lalu berjalan mengikuti jejak Yohanes.

Hari ini menerobos dan merusak pintu ruang rapat perusahaan Yohanes sudah merupakan perbuatan yang menggemparkan banyak orang, walaupun melihat Yohanes sudah membuat tangannya gatal untuk memukulnya, tapi dia akhirnya masih bisa menahan dan ikut Yohanes pergi keluar.

Sampai di ruangan Yohanes, Steven tidak bisa lagi menahan diri, dia menerobos Yohanes dan dengan satu tangan mencengkeram kerah baju Yohanes, dengan nada suara marah: “Yohanes, Novita sebenarnya ada dimana!”

Yohanes dengan cepat dan satu tangan juga mencengkeram kerah baju Steven, wajahnya tidak kalah dingin dari Steven: “Sekarang sudah tahu mencari, Steven, dulu siapa yang mengatakan kalau sudah bercerai jangan berharap untuk kembali, kenapa, kamu sekarang menyesal?”

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu