Air Mata Cinta - Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
Steven melanjutkan dalam keadaaan terdiam naik ke atas.
Sebelum dia membuka pintu, dia sekali lagi mendengar sebuah teriakan yang penuh dengan kekecewaan, “Steven, beri aku seorang anak, aku mau denganmu bercerai!”
Tangan Steven yang ada di pegangan pintu tiba-tiba menggenggam erat, dengan mata yang hitam dan kata-kata yang tidak sopan, menolehkan kepalanya sambil menggigit giginya dan memaki : “Mimpi kamu!”
“Peng!” Segera masuk ruangan, dan dengan keras-keras dia menutup pintu.
Tertinggal bayangan Novita yang kurus kecil dan lemah.
Hari kedua, ternyata Steven masih tinggal di villa.
Novita masih seperti biasa, menyiapkan pakaian untuk Steven pergi keluar, bangun pagi memasak bubur, membersihkan rumah.....
Villa itu tidak ada pembantu, Novita bilang, dia ingin membuat tempat ini menjadi sebuah rumahnya sendiri, oleh karena itu baik masalah besar maupun kecil, semuanya dia yang mengurusnya sendiri.
Akan tetapi Steven sama sekali tidak ada perasaan sama sekali.
Steven mengenakan baju tidur yang longgar turun dari ke bawah, melihat meja yang penuh dengan sarapan, kemeja dan jas yang sudah terlipat rapi berada di atas sofa, dia tetap saja hanya tersenyum mencibir.
Wanita ini masih sama seperti dulu yang bodoh, bodoh sampai mengira karena dia melakukan semua pekerjaan yang ringan maupun berat dapat membuat Steven memaafkannya.
Tapi....
Seperti ada yang berbeda.
Saat Novita melihatnya, ekspresinya kaku, menggosok tangannya dan berdiri di tempat awal, mengangkat matanya dan menatapnya, “Steven, perkataanku kemarin, lebih baik kamu pertimbangkan kembali....”
Steven mengangkat alisnya, “Apa yang kamu katakan?”
Tekad Novita tetap sama, dia menghembuskan nafasnya, “Beri aku seorang anak, kita cerai.”
Tangan Steven yang sedang mengambil kopi diam di tengah-tengah, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi dingin, menatap Novita, kemaren sudah ditolak sekali tidak cukup? Sekarang masih ingin kena marah lagi?
“Kasih kamu seorang anak? Lalu kamu menggunakan anak untuk mengacamku lagi, kamu lebih ingin mengikatku di sampingmu seumur hidupku, iyakan?”
Nada bicaranya penuh dengan ejekan, seolah-olah telah mengetahui isi pikirannya.
Akan tetapi, kata-kata ini malah membuat Novita tersakiti untuk sekali lagi, dia tanpa tenaga menggelengkan kepalanya, bukan!
Tapi pernikahan mereka sepertinya telah sampai akhir, sedangkan mencintai Steven, telah menguras semua tenaganya.
Meninggalkan Steven, dia sama sekali tidak ada kemampuan untuk mencintai orang lain lagi.
Seumur hidupnya, dia sudah tidak mungkin memiliki Steven lagi, jadi dia ingin melahirkan seorang anak dari pernikahan mereka.
Lalu seperti ini juga tidak boleh kah?
Matanya terkulai, sekuat tenaga menahan air mata yang akan mengalir keluar.
Steven tidak melihatnya sama sekali, dengan cepat dia menghabiskan kopi, lalu berdiri dan meninggalkannya.
Novita bergegas menahan lengan Steven, lalu memohonnya, “Aku mohon, ini semua benar, aku bersedia merelakanmu, Steven, kamu kasih aku seorang anak, aku kasih kamu kebebasan!”
“Kamu benar-benar konyol!” Steven menghempaskan tangannya, Novita terhempas hingga terjatuh dan terduduk di tanah.
Steven membungkukkan badannya dan tangan kanannya menggenggam dagu Novita yang kurus kering, tatapannya penuh dengan peringatan dan juga jijik: “Novita, aku peringatkan kamu, hilangkan semua pikiran kotormu itu. Aku lebih bersedia menyentuh seorang pengemis, tapi tidak akan menyentuhmu!”
Setelah berbicara, tanpa menolehkan kepalanya dia pergi meninggalkan villa.
Novita melamun sambil menatap Steven yang telah menolaknya, matanya mengalirkan air mata yang penuh dengan kekecewaan.
“Kenapa, kenapa, bukannya mimpi pun ingin menyingkirkanku? Kenapa tidak menepati....”
Aku kira pernikahan kita hanyalah sebuah pernikahan yang tanpa cinta, akan tetapi tidak pernah kepikiran bahwa ada transaksi dan keuntungan di dalamnya.
Seperti aku yang mengira kamu tidak mencintaku, tapi tidak tau bahwa kamu telah membenciku hingga sampai mati.
Dengan menggunakan sebuah kebebasan untuk menggodamu pun, kamu tidak ingin menyentuhku sedikitpun?
Air matanya mengalir dengan deras, hingga menetes ke tangannya.
Tapi aku, benar-benar mencintaimu......
Steven, apakah kamu tau, aku memaksa diriku sendiri untuk melepaskanmu, sama seperti dari tubuhku kuiris sebagian dagingku!
Novel Terkait
Step by Step
LeksWahai Hati
JavAliusMi Amor
TakashiTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Yang Paling Mahal
Andara Early1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Cold Wedding
MevitaAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir