Air Mata Cinta - Bab 56 Diculik
"Steven, apa yang kamu lakukan!"
Ciuman Steven yang penuh hasrat sudah mendarat di bibir Novita, tidak memberikan Novita kesempatan untuk menolak.
Ditariknya leher Novita. Menerima ciuman Steven yang penuh tenaga, selain suara histerisnya, sisa suara Novita yang lainnya ditelan masuk kembali ke perut.
Ciuman ini serta merta membawa sifat Steven yang pemaksa, jika ingin, langsung lakukan.
Air mata Novita akhirnya tumpah, mengalir ke dua bibir insan yang sedang berciuman itu. Air matanya juga mengalir masuk ke mulutnya. Ciuman itu berubah menjadi pahit dan menyakitkan.
Dari awal Steven sudah bergerak maju. Di teritori Novita, Steven merampas dengan sesukanya. Sebanyak mungkin memonopoli harum tubuh Novita. Suara yang ambigu membuat wajah Novita merah bukan main.
Tiba-tiba Novita menutup matanya lalu tanpa ampun menggigit Steven.
Novita dengan sekuat tenaga menggigitnya. Alis indah steven berkerut, Steven tidak menyangka wanita itu akan seperti ini. Akhirnya Steven melepaskan Novita.
Novita mengambil kesempatan untuk keluar dari kontrol Steven. Seluruh tubuhnya bergetar hebat.
"Plak!"
Sebuah tamparan melayang ke wajah Steven. Novita sendiri tidak menduga akan melakukannya.
Dalam sekejap keadaan sekitar menjadi sangat hening. Novita melihat tangannya yang baru saja menampar Steven. Telapak tangannya masih terasa agak sakit, napasnya juga terengah-engah.
Novita memaksa dirinya untuk tenang, lalu menarik tangannya: "Steven, aku tidak peduli akan terjadi kegilaan apa di hidupmu. Tolong lenyahlah kamu dari hidupku!"
Saat itu, dari kejauhan datang 1 orang menerobos dan dengan kerasnya memukul tubuh Steven.
"Steven, bajingan kau!"
Novita terkejut, lalu buru-buru menarik tangan Yohanes, "Yohanes, apa yang kamu lakukan!"
Yohanes seperti hewan buas yang kesetanan, dia masih ingin memukul Steven. Dirinya juga tidak mudah menemukan keberadaan Novita. Tapi tak diduga, dia didahului selangkah oleh Steven. Lalu begitu datang, dia langsung mendapatkan Steven memperlakukan Novita seperti ini.
Karena sebelah wajah Steven sudah ditampar oleh Novita, lalu juga dipukul oleh Yohanes, wajah itupun sekejap langsung berubah menjadi bengkak. Melihat Yohanes menarik tangan Novita, Steven pun tidak bisa melakukan hal banyak.
"Lepaskan dia!"
Mana mungkin Yohanes akan mendengarkan ucapan Steven. Saat itu keduanya dalam kondisi dipenuhi amarah, Saling melihat lawan dengan tatapan yang tidak menyenangkan.
Steven memukul terlebih dahulu, memegang bahu Yohanes lalu membantingnya ke tanah. Gerakan itu membuat Yohanes melepaskan tangan Novita.
Dua pria itu kembali baku hantam. Novita di dorong keluar dari arena pertempuran.
Tiba-tiba dari kejauhan sebuah mobil menerobos datang. Mobil itu kelihatan tua, dengan kecepatan paling tinggi menerobos mengarah ke tempat berdirinya Novita.
Sebelumnya Novita dijatuhkan ke tanah oleh dua orang pria tersebut. Saat itu Novita baru saja berdiri, bangkit dengan terhuyung-huyung. Belum sempat berdiri dengan stabil, decitan suara mobil yang nyaring sudah berada di samping telinganya.
Awalnya Novita masih berada di samping dua pria yang sedang baku hantam lalu di saat yang bersamaan sebuah mobil van menerobos masuk. Tetapi terlambat selangkah, mobil tua itu dengan kecepatan tinggi berada di sebelah Novita lalu 10 detik lebih awal membuka pintu mobil. Sebelum Steven menangkap Novita, tiba-tiba sebuah tangan dari dalam menarik Novita masuk ke dalam mobil.
"Novita!"
"Hentikan mobilnya!"
Steven dan Yohanes sama-sama kehabisan napas, tetapi mobil terus bergerak cepat ke depan sampai tidak terlihat lagi jejaknya.
Di dalam mobil van ada 3 pria besar dan tegap berbaju hitam, Novita duduk ditengah. Kedua tangan Novita diikat dengan cepat dan matanya ditutup. Jantung Novita tak henti-hentinya berdegup kencang. Dia tidak tahu kenapa orang-orang ini menculiknya.
Novita hanya bisa merasakan kalau mobil ini melaju dengan cepat ke arah tertentu. Satu kalimat pun dia tidak berani berkata. Di situasi sekarang dipastikan dirinya tidak bisa kabur. Dirinya hanya bisa menunggu dalam diam dan melihat apa yang ingin dilakukan orang-orang ini.
Kira-kira setelah 10 menit lebih, akhirnya mobil berhenti. Novita didorong keluar mobil sambil berjalan terhuyung-huyung lalu dibawa masuk ke dalam sebuah tempat. Tempatnya terlihat kosong. Novita merasa ada seseorang yang berdiri di depannya sambil menatap dirinya dengan penuh amarah.
"Kalian keluarlah." Suara wanita yang lembut dan familiar terdengar, tetapi dalam suaranya ada rasa tajam yang tidak dikenalnya dan aura kejamnya yang tidak bisa diingatnya.
Gadis!
Novel Terkait
Air Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir