Air Mata Cinta - Bab 60 Puncak Akhir
Ketika kembali ke rumah sakit, Steven masih berada di ruang operasi. Operasinya telah berjalan selama 7 jam. Hati Novita sangat sakit seperti dikoyak.
Ketika dia berjalan ke arah ruang operasi dengan linglung, tiba-tiba seorang perawat memanggilnya. Perawat itu tersenyum dengan lembut: "Apakah kamu Novita?"
Novita mengangguk.
Perawat memberikan sebuah surat kepadanya, lalu bicara: "Pasien bernama Yohanes menyuruhku untuk memberikannya padamu."
Novita akhirnya teringat, sampai sekarang kenapa dia belum mengunjungi Yohanes. Hatinya muncul penyesalan. Dia menarik tangan perawat dan bertanya: "Permisi, apakah dia ada di ruang pasien?"
Karena hampir semua serangan Steven yang mengahalangnya, maka luka dari Yohanes tidak separah luka Steven.
Perawat itu sedikit kaku: "Nona Novita, Tuan Yohanes sudah meninggalkan rumah sakit ini."
"Pergi?" Novita terkejut. Yohanes baru saja selesai operasi, kepalanya terluka. Tidak disangka dia langsung pergi?
Perawat itu mengangguk, "Setelah tuan Yohanes sadar dia mengurung di ruangannya sangat lama. Ketika keluar dia memberikan kami sebuah surat lalu bersama keluarganya pergi."
Setelah perawat selesai bicara, perawat itu langsung berbalik pergi.
Tidak menemukan orangnya, Novita terpaksa membuka suratnya. Di bagian atas terdapat kata-kata singkat: Novita, tidak boleh menyesal karena diriku.
Kamu harus tahu, demi dirimu aku rela melakukan segalanya. Semuanya karena aku mencintaimu. Semuanya karena tujuan diriku.
Maafkan aku, demi mendapatkan cintamu aku pernah sering berbohong padamu. Tapi ku mohon percaya padaku, dari awal aku tidak pernah berpikir untuk menyakitimu.
Aku selalu merasa, cintaku padamu lebih dalam dibandingkan cinta Steven padamu. Bahkan sampai saat ini aku masih berpikir seperti itu.
Ketika dia menggantikanmu menghalang mobil itu, dia tidak memiliki keraguan apapun langsung menerobos begitu saja. Dia tidak takut kehilangan nyawanya. Saat itu juga aku tahu, aku telah kalah.
Karena aku pernah merasa ragu.
Aku orang yang patut dihina. Tidak pernah bersedia memberikan apapun ke orang lain.
Tetapi, aku harus mengatakan suatu hal pada kalian. Semoga kalian bahagia.
Aku pergi. Benar-benar meninggalkan kehidupan kalian.
……
Setelah membaca surat tersebut, dari wajahnya muncul perasaan lega. Di wajahnya terpampang senyum lembut lalu dia kembali pergi ke ruang operasi.
Yohanes, tidak peduli bagaimana tapi terima kasih. Terima kasih pernah muncul di hidupku.
Satu minggu kemudian. Seperti biasa Novita duduk di depan ranjang pasien. Dia meletakkan bunga di meja samping ranjang pasien lalu menatap pria yang berada di ranjang itu. Dengan suara selembut air berkata: "Steven, dengar-dengar saat di Winchester kamu bertemu dengan wanita yang mirip denganku? Ku beritahu, itu adalah aku. Tapi aku hanya tinggal di Winchester selama 3 hari lalu pergi."
Dia sama seperti Steven, buku harian itu diletakkan di atas meja, posisi yang mudah terlihat.
"Pria itu didorong oleh beberapa murid SMP, mengenai penampilannya yang menjadi lemah..."
"Steven, apakah kamu tahu? Aku tidak suka Inggris, aku hanya suka kamu, hanya kamu. Pergi kemanapun aku suka."
Novita berkata kalimat per kalimat sampai akhirnya dia duduk terdiam. Menatap wajah pucat Steven.
"Steven, aku hamil."
Tangannya menyentuh perutnya sendiri. Di matanya ada banyak perasaan yang bercampur, "Jika kamu tidak bangun, aku tidak menginginkan anak ini."
Sore itu, Novita membawa bunga dari luar ke ruangan Steven. Bunga di ruangan Steven dengan giatnya dia ganti setiap hari. Ketika membalik tubuhnya, dia melihat pria yang selalu berbaring di ranjang pasien sudah duduk di sana.
“……”Bunga di tangan Novita jatuh ke lantai.
Pupi mata Steven dipenuhi dengan senyum pucat, lalu merentangkan kedua tangannya.
"Novita, peluk aku sebentar."
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaPejuang Hati
Marry SuMy Only One
Alice SongMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Charming Lady Boss
AndikaHusband Deeply Love
NaomiAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir