Air Mata Cinta - Bab 46 Nyonya Besar
Dia baru saja ingin berpura-pura kedinginan, tetapi selama dia bergerak, wajahnya sangat sakit, dan dia hanya bisa menunggu Steven untuk mencarikan obat.
Novita merasa hubungannya dengan Steven sekarang ini, tidak ada yang perlu dibicarakan juga antara dirinya dengan Max.
Setelah Novita melihatnya, dia berbalik ingin naik ke atas, tetapi tiba-tiba dihentikan oleh Max: "Hei, kamu terlalu kejam, aku adalah teman dari kecil suamimu, apakah kamu tidak ingat, ketika kamu mengantarkan makanan untuk Steven setiap hari, akulah yang akhirnya dengan baik hati memakannya."
Dia terus berbicara, Novita berhenti dengan tidak sabaran, menoleh dan menatapnya, bukankah tadi orang ini seperti tidak ingin melihat keberadaannya?
Max sekarang dengan wajah lucunya, ditambah dengan alis yang dingin, terlihat sangat lucu.
Novita tidak tahan dengan bawelnya, membuatnya kembali lagi, kali ini, benar-benar menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, Steven dan Max telah berubah.
Novita duduk di sofa di sebelah Max, "Untuk apa kamu ingin aku tetap tinggal disini?"
"Sebagai nyonya besar keluarga ini, jika ada tamu yang datang, bukankah seharusnya kamu menyambutnya?"
Oke, Max mengakui, dia hanyalah mencari masalah, ditambah lagi dia hanya ingin memberikan kesempatan untuk Steven.
Novita ingin tertawa, rumah? Nyonya besar?
"Aku bukan nyonya besar keluarga ini, bukan, villa ini tidak termasuk sebuah keluarga."
Sulit membayangkan seorang wanita seperti Novita yang begitu lembut dulunya, telah menjadi sekejam sekarang. Max terdiam selama beberapa saat, dan ketika Novita berbicara, Steven masuk membawakan obat.
Max segera mengalihkan topik pembicaraan: "Steven, katakan saja jika kamu ingin aku mati, kenapa lambat sekali mengambil obat?"
Steven tidak berbicara, dia membuka obat dan langsung memberikan padanya, "Oleskan sendiri."
“Ha?” Max tercengang. “Aku terluka seperti ini sekarang, kamu menyuruhku menggunakan obat sendiri?”
"Steven, apakah kamu mempunyai hati nurani!"
Pria yang dituduh tidak menyentuh apa pun, dua pria dewasa yang saling mengoleskan obat, bukankah itu menjijikkan? Steven berdiri sambil memeluk dadanya, tidak bermaksud untuk membantu.
Lalu tatapan Max menuju ke arah Novita yang duduk di samping, dia pun duduk mendekat, menarik ujung pakaian Novita, dan tertawa sepenuhnya, tidak seperti orang yang bersikap high-class tadi.
"Kakak ipar, lihat, gimana kalau kamu membantuku mengoleskan obatnya?"
"..."
"Kakak ipar" yang digunakan Max untuk memanggil Novita, benar-benar aneh.
Novita menolaknya tanpa berpikir, "Kamu bisa menyuruh pengawal di luar untuk memberimu obat."
Max juga menolak: "Tidak, mereka sangat kasar, tidak selembut kamu kakak ipar."
Selalu ada kata 'kakak ipar' dalam setiap kalimatnya, membuat Novita ingin segera menghentikannya.
"Berhenti berhenti berhenti!"
Untuk mencegah Max memanggilnya dengan panggilan yang lebih abnormal lagi.
Dia mengambil obat yang dibuang di samping, dan kapas, "Sinikan kepalamu."
Wajah Max sangat senang, lalu dia melirik Steven yang berdiri di samping, sambil merentangkan wajahnya.
Novita menaruh salep pada kapas, saat dia mengangkat tangannya hendak menyeka wajah Max, sebuah tangan besar terulur, membuat tangan Novita tiba-tiba menjadi kosong, ketika menghadap ke atas, salep dan kasa sudah ada di tangan Steven.
Steven berjalan dengan diam-diam dan duduk di antara Max dan Novita.
Tadi dia tidak mengatakan sepatah kata pun karena ingin melihat reaksi Novita, dia tidak menyangka Novita benar-benar berencana untuk memberikan obat pada Max, tiba-tiba dia sedikit menyesal, jika dia tahu sejak awal, dia juga akan ikut bertarung.
Kemudian dia mengulurkan tangan dan menggosokkan obatnya ke wajah Max, gerakannya... tidak bisa menggunakan obat gosok untuk menggambarkannya. Max mengira bahwa Steven ingin menghancurkan penampilannya, dia pun berteriak.
Novita melihat interaksi antara dua orang itu, tiba-tiba dia tertawa.
Kemudian, udara tiba-tiba menjadi sunyi, Steven berhenti menggerakkan tangannya, Max juga tiba-tiba berhenti untuk melihat Novita.
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallMy Only One
Alice SongMy Cute Wife
DessyAdore You
ElinaCutie Mom
AlexiaMy Charming Wife
Diana AndrikaBehind The Lie
Fiona LeeLove and Trouble
Mimi XuAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir