Air Mata Cinta - Bab 27 Rasa Yang Familier
Namun detik berikutnya.
"Jika kamu berani melakukan apa saja pada Clara, ayah dan Steven tidak akan membiarkanmu pergi! Kamu tidak bisa mendapatkan Novita, kamu juga tidak perlu memulai dengan Clara, Yohanes, kamu orang besar, perihal hubungan, apakah kamu tidak bisa merelakan?"
Ekspresi Yohanes seketika berubah menjadi lebih tenang, dan dia mendengus dengan jijik,“Kamu pikir semua orang sama sepertimu, lapar.”
Lalu dia berjalan menjauh dari koridor.
Hari-hari masih tenang, baik di kota C ataupun di Inggris.
Waktu berlalu cepat tanpa disadari.
Setelah Steven meninggalkan London, ia langsung pergi ke Birmingham, Oxford, dan Edinburgh berturut-turut, lebih dari setahun berlalu.
Pada akhirnya, dia berangkat ke Winchester, dan ketika dia datang menemuinya, dia merasa bahwa perubahan kota kuno ini cocok untuknya.
Mengapa baru sekarang datangnya? Mengapa memahami keinginan hati sendiri dengan begitu lambatnya? Mengapa dia tidak bisa tinggal di kota ini dengan Novita?
Setiap kali selesai memikirkannya tiba-tiba terasa kehilangan arah, karena semua ini adalah kekalahannya sendiri ...
Dia sering duduk di balkon halaman kecil yang disewanya, memegang buku catatan hitam dan berbicara sendiri.
"Saat pertama kali menikah, aku seharus membawamu ke sini, Novita, aku pikir di sini lebih cocok untuk kita daripada London."
"Novita, aku selalu berpikir bahwa kamu belum pergi."
"Novita, Novita."
Tidak seperti di London Steven yang pergi ke jalan-jalan dan jalur gang kecil demi Novita. Steven benar-benar mulai jatuh cinta dengan kehidupan di sini.
Cuacanya agak dingin, dan sekarang kembali pada musim gugur, Steven mengenakan jas hitam kotak-kotak panjang Eropa, memegang buku catatan dan pergi ke supermarket.
Ini adalah kebiasaan yang telah ia miliki selama dua tahun terakhir. Kemana pun ia pergi, ia harus membawa buku catatan ini, sama seperti Novita.
Waktunya pulang bekerja berarti waktunya ada banyak orang di supermarket.
Steven hanya membeli beberapa bahan untuk memasak, dia belajar memasak. Dulu ketika Novita masih ada di sisinya, tidak peduli seberapa harumnya masakan yang ia buat, dia bahkan menatapnya.
Sekarang ingin memakannya lagi namun sudah tidak bisa. Steven tidak tertarik pada masakan orang lain, jadi dia mulai melakukannya sendiri.
Satu tangannya mendorong kereta belanjaan, dan satu tangannya lagi membawa buku catatan kecil berwarna hitam. Beberapa siswa sekolah menengah bermain di belakang, punggungnya didorong dengan tiba-tiba, dan buku catatan jatuh dari tangannya.
Kereta belanja di tangannya juga dipaksa menembus kerumunan dan didorong ke kejauhan.
"Oh, maaf!"
Beberapa anak laki-laki segera meminta maaf, tetapi Steven tidak memperdulikannya.
Suara “pa”yang menandakan buku catatan jatuh ke tanah, raut wajahnya dengan tiba-tiba berubah, berjongkok untuk mengambil, tangannya bagaikan menggenggam sebuah harta yang berharga, dengan hati-hati menghapus debu yang ada di atas buku tersebut. Setelah itu dia tidak langsung berdiri.
Di supermarket yang ramai, hanya terdapat sedikit udara yang ada, yang membuat orang sangat bingung.
Tetapi yang lebih membingungkan lagi adalah bahwa pria oriental yang ditabrak oleh beberapa siswa sekolah menengah ini, mengapa ia terlihat berjongkok dengan raut wajah sangat sedih? Dan juga memegang buku harian hitam yang terlihat tidak mahal.
“Kawan, kamu berada di tengah jalan.”
Seorang pria kulit hitam berkata dengan tidak sungkannya.
Steven tidak memperdulikannya, ia tetap memegang buku harian di tangannya, masih tidak segera berdiri, orang-orang semakin merasa ini sangat sulit dimengerti.
Lalu ada suara gerobak yang hancur. Seseorang membantunya mendorong kereta itu kembali. Langkahnya sangat ringan. Ketika dia berjalan ke sisinya, dia tidak mengatakan sedikit pun mengangkat dan melihat sepasang kaki yang indah. wanita itu memakai stoking berwarna daging.
Sentuhan bunga lili, rasa yang familier ...
wanita itu tidak berhenti, mendorong kereta belanja di sebelahnya, lalu berbalik badan dan pergi.
Pada saat ini, Steven tiba-tiba bangkit, dan matanya tampak bersinar karena terkejut.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Secret Love
Fang FangAnak Sultan Super
Tristan XuAkibat Pernikahan Dini
CintiaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir