Air Mata Cinta - Bab 7 SURAT PERCERAIAN
Tatapan Steven berubah perlahan-lahan, setelah itu kembali melanjutkan pekerjaannya, “Tidak ada yang perlu dijelaskan.”
Melihat hatinya yang begitu beku, Max menghela nafasnya dengan kasar, kemudian tidak ada pembicaraan, dia bingung bagaimana bisa Novita yang begitu cantik namun terpikat pada pria tidak berperasaan seperti ini, malah pura-pura tidak melihat kasih sayang diri sendiri?
Yang dipikirkan Steven adalah lebih baik dia membenci Novita dengan kesalahpahaman, berharap dapat membuatnya marah kemudian menceraikannya, itu lebih baik lagi.
Tidak pernah terpikirkan bahwa itu sebuah pertanda buruk.
Kali ini dia tidak dalam keadaan mabuk ketika kembali ke villa, tetapi dia sampai dirumah ketika hari sudah subuh.
Villa yang begitu gelap gulita, dia sedikit tidak terbiasa, dulu ketika dia kembali ketempat ini, tidak perduli seberapa malam semua lampu akan menyala dengan terang benderang, wanita yang menjengkelkan itu terus menunggunya kembali.
Namun tidak ada untuk hari ini.
Steven berjanji pada dirinya sendiri untuk kepulangannya kali ini lebih mendadak, tidak memberikannya kesempatan untuk menunggu sendirian.
Hingga tiba didalam kamarnya, dia melihat sepucuk surat putih.
Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, dengan dingin membuka pucuk suurat itu, mengeluarkan kertas yang ada didalamnya.
Dia mengerutkan kedua alisnya melihat beberapa kata dengan tulisan besar yang tertulis diatas dokumen tersebut, “SURAT PERCERAIAN.....”
Dibagian sudut kanan bawah, Novita telah menanda tanda tangannya, jika dia juga menanda tanda tangannya, akhirnya dia dapat terbebas dari pernikahan yang bagaikan mimpi buruk ini.
Tetapi saat ini, perasaan Steven berkecamuk, jari-jari panjangnya meremas kertas surat perceraian yang tipis itu, cerai?
Novita melakukan segala cara untuk bisa menikah dengannya, bagaimana bisa sekarang dia dengan mudahnya menginginkan cerai?
Tiba-tiba dia teringat dengan keanehannya sebelum dia pergi, anak?
Pupil matanya membesar, dia pernah berkata jika membiarkannya hamil maka dia akan memberikan kebebasan, apakah dia sudah hamil?
Tidak mungkin! Steven segera menepis pemikiran itu, obat pencegah kehamilan itu, dia melihat dengan matanya sendiri jika Novita menelan obat itu, dia tidak mungkin hamil, kalau begitu, apa yang membuat Novita berbuat seperti ini.....
Hatinya ada sebuah kecurigaan, dia kembali meneruskan membuka surat itu, didalamnya selain terdapat surat perceraian, terdapat juga surat pernikahan mereka.
Dia membukanya, foto didalam suat pernikahan itu telah disobek menjadi dua, foto bagian Novita telah hilang entah kemana, dibagian judul tertulis dengan sebuah pena hitam----
Steven, aku telah melepaskanmu, mulai dari sekarang kita tidak perlu bertemu lagi.
Tolong bantu aku untuk menjaga Clara, melihat aku memberikanmu sebuah kebebasan, tolong bantu aku untuk menjaga perusahaan juga.
Dia menutup kembali surat pernikahan mereka, seperti wajah yang digores oleh sebuah pisau namun terdapat sebuah senyuman, tertawa dengan terbahak: “Baik, baik! Novita, aku ingin melihat, apa yang kamu maksud dengan ‘tidak perlu bertemu lagi’! Jika kamu berani muncul lagi dihadapanku, akan kupastikan hidupmu tidak akan tenang.”
Dia mengambil sebuah pena dari samping meja yang berisi tumpukan buku itu, pena itu ada diatas surat perceraian sebelah kanan bawah menanda tanda tangannya.
Setelah selesai, hatinya terasa santai seperti terbebas dari beban yang berat.
Lima tahun kemudian, dia tidak pernah mempelajari perasaan santai selama lima tahun ini.
Steven tentu saja tidak mempercayai jika Novita benar-benar melepaskannya begitu saja, semua ini hanya sebuah permainan wanita itu untuk kembali mengikatnya.
Apakah dia mengira dengan perceraian dapat mengubah kebenciannya terhadap wanita itu? Bermimpi saja!
Dan lagi apa itu ‘tidak perlu bertemu lagi’, Steven berani bertaruh, tidak sampai satu bulan, jika wanita itu melihat tidak ada perubahan padanya, dia pasti akan muncul kembali, seperti hama yang sulit disingkirkan, dia akan berucap jika surat perceraian ini tidak sah!
Hey, Novita, apakah bisa kamu menggunakan trik yang lebih berkelas?
Dia mengambil surat perceraiannya, memutar tubuhnya meninggalkan villa.
Novita, ternyata kamu begitu bodoh, memberikanku kesempatan untuk bercerai, jangan sampai kamu meyesalinya!
Ketika dia meninggalkan villa, dari jendela mobil terlihat sebuah mansion yang begitu besar, hatinya sangat senang, sudah lima tahun, akhirnya dia tidak perlu kembali ke tempat neraka ini!
Kemudian, dia menginjak pedal gas, mobil itu pergi dengan kecepatan tinggi.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieGue Jadi Kaya
Faya SaitamaHidden Son-in-Law
Andy LeeMenantu Hebat
Alwi GoSomeday Unexpected Love
AlexanderUnperfect Wedding
Agnes YuAir Mata Cinta×
- Bab 1 Seberapa Pantaskah Dirimu?
- Bab 2 Beri Aku Seorang Anak
- Bab 3 Cium Dia
- Bab 4 Pembalasan
- Bab 5 Benci Hingga Ingin Kamu Meninggal
- Bab 6 Bunuh Diri Dengan Mengemudi
- Bab 7 SURAT PERCERAIAN
- Bab 8 Mengikuti
- Bab 9 Telah Menghilang
- Bab 10 Orang Jahat Berumur Panjang
- Bab 11 Di Dalam Hatinya Sudah Ada Orang Lain
- Bab 12 Kamu Lagi-Lagi Dibohonginya
- Bab 13 Buku Harian
- Bab 14 Tidak Mencintainya Lagi!
- Bab 15 Mengejar Orang
- Bab 16 Krisis Perusahaan Novita
- Bab 17 Steven Telah Gila
- Bab 18 Novita Telah Mati
- Bab 19 Bantu Aku Selidiki
- Bab 20 Kamu Menyesal?
- Bab 21 Pemakaman
- Bab 22 Kamu Lebih Kejam Dariku
- Bab 23 Dari Awal Sudah Jatuh Cinta
- Bab 24 Pergi ke Inggris
- Bab 25 Menebus Kesalahan
- Bab 26 Penipuan
- Bab 27 Rasa Yang Familier
- Bab 28 Kalau masih hidup…….
- Bab 29 Mengontrol Seseorang
- Bab 30 Telah Kembali
- Bab 31 Jangan Melepaskannya
- Bab 32 Melunasi Dengan Hidupnya
- Bab 33 Menyalakan Kembali Harapan
- Bab 34 Susah Untuk Menghindari Pencuri Yang Ada Di Rumah
- Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan
- Bab 36 Lelucon Terbesar
- Bab 37 Dia Tidak Pantas Mendapatkannya!
- Bab 38 Membawa Gelar Seorang Istri
- Bab 39 Membuatnya Mati Lagi
- Bab 40 Merasa Dia Adalah Miliknya
- Bab 41 Tujuan
- Bab 42 Keluarkan Amarah
- Bab 43 Dikunci Selamanya
- Bab 44 Strategi Yohanes
- Bab 45 Pukul Dia Sampai Mati
- Bab 46 Nyonya Besar
- Bab 47 Syarat
- Bab 48 Aku Merasa Kamu Menjijikkan
- Bab 49 Tidak Akan Bertemu Lagi
- Bab 50 Yang Dia Tunggu Bukanlah Aku
- Bab 51 Kebeneran
- Bab 52 Bertemu Lagi Dengan “GADIS”
- Bab 53 Melawati Begitu Saja
- Bab 54 Mengakui Kesalahan Didepan Umum
- Bab 55 Kembali Bersamaku
- Bab 56 Diculik
- Bab 57 Mengungkap Identitas
- Bab 58 Menghalang Tembakan
- Bab 59 Cintaku
- Bab 60 Puncak Akhir