Air Mata Cinta - Bab 4 Pembalasan

Dia menguatkan hatinya, tidak melepaskannya, bahkan dia mengulurkan kedua tangannya dan memeluk Steven erat-erat, suara yang bergetar terdengar berkali-kali di telinga Steven : “Steven, aku ingin seorang anak, Steven.......”

Steven saat itu sudah dalam keadaan duduk, membiarkan Novita memeluknya, tatapan matanya sangat dalam hingga tidak terlihat dasarnya.

“Novita, kamu ingin seorang anak, atau ingin seorang laki-laki lagi?”

Tangan Novita yang memeluknya tiba-tiba kaku, wajahnya menempel pada dada Steven, giginya menggigit kuat-kuat bibir bawahnya, dia tau bahwa Steven memandang sikapnya yang memberikan pelukan padanya saat ini sangatlah murahan, dia tau kesalahpahaman di antara mereka tidak dapat dijelaskan sama sekali.

Novita tiba-tiba mengangkat wajahnya, wajahnya terdapat sebuah senyuman seperti bunga yang mekar, bahkan penuh dengan gaya, di telinga Steven dia berbisik : “Aku ingin kamu, Steven, kita sudah menikah 5 tahun, kalau ketahuan orang lain sampai saat ini aku masih perawan, apakah kamu tidak takut orang menertawakan kita?”

Steven tiba-tiba menggenggam tangannya erat-erat, pupil matanya yang gelap menatap wajah Novita.

Novita hari ini sangat aneh, dari dulu Novita sangat lembut akan tetapi selalu hati-hati, bahkan untuk menatap mata Steven pun dia tidak berani, akan tetapi hari ini sepertinya ada perasaan berani yang luar biasa, seperti mengesampingkan segalanya.

Akan tetapi tidak peduli seperti apa, Steven membenci semuanya.

Steven baru saja ingin mendorongnya, akan tetapi Novita untuk sekali lagi menciumnya, kali ini, rasanya bukan lagi bibir menyentuh bibir, ia walaupun belum matang tetapi tangguh, seketika langsung berubah menjadi lidah dan lidah yang menjalin, dia mengaitkan tangannya di leher Steven, membuat telinga Steven penuh dengan suara yang hangat.

Mungkin reaksi dari beer, mungkin juga hari ini Novita sangat aneh, mungkin juga karena Steven yang pantang terlalu lama.

Steven mendorong tangan Novita untuk menghentikannya, setelah beberapa detik, dia segera berbalik dan berubah dari pasif menjadi aktif, kemudian menindih Novita di bawah badannya....

Dia dengan cepat melepas kemeja yang dikenakan Novita, wajah Novita yang ada di depannya telah kebingungan, akan tetapi suara yang penuh gairah memenuhi kamar tersebut.

Novita terobsesi memandangnya, “Steven, buat aku mengandung anakmu!”

Dia terpaku di leher Steven, dengan gila dia menciumi Steven, tidak mempedulikan semuanya, hampir gila memikat hubungan mereka berdua.

Dalam hati Steven sangat jijik tidak dapat tertandingi, akan tetapi tidak tau kenapa, dia tidak mendorong Novita, seperti wanita yang ada di bawahnya bukanlah Novita yang dia benci itu.

Di hatinya ada setumpuk api, ingin segera untuk melampiaskannya.

“Wanita itu ada di Melbourne.....”

Benar, “wanita itu” selamanya berada di Melbourne, Novita ini semua adalah kamu yang membuat kejahatan itu!

Steven meninggalkan bekas gigitan di tubuh Novita, tidak ada rasa kehangatan sama sekali, akan tetapi Novita sepertinya tidak merasakan kesakitan sedikitpun, kedua tangannya mencengkeram pundak Steven, dia menutup matanya dan mencium tubuh Steven dengan ciuman yang penuh kasih sayang.

“Aaaaa!”

Percintaan ini, bagi Novita adalah harapan terakhirnya, adalah sebuah penebusan untuk kehidupan tanpa Steven di masa depan.

Setelah selang beberapa lama, otak Steven telah kembali sadar, dengan wajah yang tetap tenang dia bangkit dari atas tubuh Novita, tidak ada yang disayangkan, bahkan penuh kemarahan.

Seluruh badan Novita terasa sangat nyeri, semuanya terasa memar, dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Baru saja dia terduduk, tiba-tiba Steven menekan dagunya, dengan bibirnya yang sedikit terbuka, Novita menatapnya.

Dengan wajah yang dingin seperti lemari es, Steven masuk ke dalamnya. Novita mencengkeram erat-erat seprai yang ada di tangannya, hatinya sangat gugup. Barusan dirinya, termasuk mengambil kesempatan untuk menarik perhatian Steven yang sedang mabuk, akan tetapi sekarang nasi telah menjadi bubur, Steven pasti lebih membencinya dirinya ya kan?

Dalam hati Novita terdapat sebuah senyuman asam, dia ingin menjelaskan, “Aku....”

Aku tidak membohongimu, asalkan aku hamil, aku akan memberikanmu kebebasan.

Kata-katanya belum selesai diucapkannya, dengan kasar sebutir obat berwarna putih telah tersumpal di dalam mulutnya.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu