Air Mata Cinta - Bab 35 Menculiknya di Tengah Jalan

Tangan Clara bergetar, tidak berbicara, dia tahu bahwa dia pasti tidak bisa menyembunyikannya dari Yohanes.

Untungnya, setelah Yohanes menyelesaikan kalimat itu, dia tidak berbicara lagi, Novita juga sedang berjalan masuk, dan mereka itu berjalan keluar seperti tidak terjadi apa-apa.

Novita benar-benar memutuskan untuk pergi lagi.

Pada dini hari, dia membawa barang bawaannya ke bandara.

Namun saat turun, dia ditahan lagi.

Melihat sebuah mobil Maybach hitam di depannya, Novita terdiam sambil melihat langit, tidak bisa melakukan apa-apa dan menatap Steven.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Naik ke mobil."

"Steven, apakah yang aku katakan masih kurang jelas?"

"Naik ke mobil."

"Aku tidak mau!"

Meskipun Novita menolak naik kereta sendiri, Steven pun turun dari mobil, dia langsung membawa kopernya dan meletakknya ke dalam bagasi, ketika Novita terkejut, dia pun mendorongnya ke dalam mobil.

Tindakan ini pun dilakukan dalam sekali jalan.

Saat Steven kembali ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil, Novita baru bereaksi.

Dia.... lagi-lagi diculiknya di tengah jalan?

Amarahnya meledak dan berteriak, dari belakang kursi pengemudi, dia memukul dan menonjoknya.

"Steven, kamu ini melakukan penculikkan, penculikkan!"

Steven tertawa dan menjawabnya dengan tenang: "Membawa pulang istriku, apa ini termasuk penculikan ?"

Mata Novita membesar dan dia bertanya dengan perasan tidak percaya: "Istri?"

"Aku sudah merobek surat perceraiannya. kita masih sepasang suami istri yang legal."

Kondisi Novita sudah tidak baik, bergumam di mulutnya: "Hubungan suami istri ...."

Ini tidak mungkin! Pada saat itu, Novita sangat berat untuk melepaskannya, bagaimana dia bisa menyia-nyiakan kesempatan bercerainya yang hanya sekali seumur hidup?

Tiba-tiba, perkataan Yohanes terlintas dalam pikirannya.

Steven sudah sangat membencinya, satu-satunya hal yang ingin dia lakukan adalah menyiksanya.

Saat memikirkan kalimat itu, Novita tidak bisa menahan diri untuk tidak bergetar, dan dengan diam-diam memandangi wajahnya yang sedang pada mengemudi dengan hati yang sangat berat.

Jadi sekarang, apakah dia benar-benar tidak membiarkannya pergi? Apalagi membohonginya dengan tidak jadi bercerai..

Steven, benar-benar membencinya?

Dia menahan kesedihannya, dan berpura-pura berkata dengan tenang: "Steven, jika kamu ingin menyiksaku, kamu tidak perlu berbohong padaku."

Steven menaikkan alisnya, dia tidak mengerti mengapa setelah Novita kembali, dia menjadi tidak percaya lagi dengannya.

Ketika dia tiba di villa, dia mengeluarkan kopernya dari bagasi, membuka pintu mobil. Setelah Novita keluar, dia melihat dua pengawal berdiri di pintu, dan dia tahu bahwa dia kali ini tidak bisa melarikan diri .

Dengan senyuman yang pahit, dia berjalan mengikuti Steven

Setelah kedua orang itu masuk, terlihat suatu sosok di kejauhan berdiri dari tempat tersembunyi, tatapan mata tidak terlihat jahat.

Dia mengepalkan dan menggertakkan giginya: "Novita, kamu benar-benar kembali!"

.....

Tidak peduli seberapa dingin sikap Novita terhadapnya, tetapi Steven tetap sangat bersemangat.

Dia memindahkan semua yang ada di kamar Novita ke kamarnya, dengan dua pasang sandal di bawah tempat tidur, sepasang sandal pria dan sepasang sandal wanita.

Di kamar mandi, semua peralatan mandi menjadi dua.

Dia membawa Novita ke kamar tidur, dan Novita melihat ke kamar dan dia tidak terlalu berharap, mulai dari hari ini, dia membiarkan Novita tinggal di sini bersamanya.

Dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada Tuhan atas mimpinya bertahun-tahun yang lalu, atau membenci nasib.

Dia tidak tahu bagaimana berterima kasih dengan Tuhan yang sudah mewujudkan harapannya setelah beberapa tahun, tetapi masih merasakan kesedihan dan kebencian seperti ini.

Harapan yang diberikan lagi setelah keputusasaan seseorang sudah terlihat tidak penting.

Ketika dia berdiri di ruangan itu, matanya melihat ke arah tempat tidur, ekspresinya tiba-tiba berubah, dan dia berjalan.

Steven dengan ragu menatapnya, tetapi melihat Novita berhenti di depan lemari yang terletak samping tempat tidur, membungkuk dan membuka pintu lemari yang pertama

Setelah dibuka, Steven merasakan punggungnya menjadi kaku.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu