Mata Superman - Bab 65 Momen Indah

"Dokter, di mana dokter! Pada mati ya!!"

Pria bergegas masuk, berkeringat deras dan berteriak seperti orang gila!

Para dokter umum sudah pulang kerja. Perawat yang tertidur segera terbangun. Setelah mencari di sekeliling, mereka tidak menemukan dokter yang bertugas pada malam ini. Tiba-tiba, pria berambut gondrong dan memakai anting-anting langsung menampar wajah salah seorang perawat, “Cepat! Carikan aku dokter. Kalau pengobatan temanku tertunda, kalian bakal celaka!"

Perawat menangis tersedu-sedu karena ketakutan!

Kedua kakinya melunak. Dia berjongkok di lantai dan tidak berani bergerak.

Melihat situasi ini, pria berambut panjang dan memakai anting-anting itu semakin kesal! Dia mengangkat kaki dan hendak melayangkan tendangan. Sebelum tendangan melayang, kakinya langsung dihempas ke samping oleh sepasang tangan. Pria beranting-anting terhuyung-huyung dan hampir jatuh! “Siapa kamu! Cari mati! Sepertinya kamu tidak mau hidup lagi!"

Orang yang dimarahi adalah Darwin, “Kalau kamu masih bertele-tele, temanmu tidak akan bisa diselamatkan lagi nantinya. Kematian mendadak akibat Kenikmatan berlebihan adalah keadaan darurat, nanti jangan bilang bahwa aku tidak mengingatkan kamu.” Kata Darwin dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak menghiraukan pria beranting-anting lagi, melainkan membungkuk untuk membantu perawat yang berjongkok di lantai, kemudian memapahnya untuk duduk di bangku.

Perawat ini bernama Lily. Saat berada di ruang infus tadi pagi, Darwin bekerja dengannya. Dia sangat antusias dan berperilaku baik. Penampilannya tidak begitu cantik, tetapi terlihat sangat lembut. Saat ini, wajah putih oval tercetak bekas telapak tangan berwarna merah keunguan. Melihat itu, Darwin amat iba!

"Terima kasih, Darwin."

Kata Lily. Matanya merah, tubuhnya masih gemetar.

"Sama-sama. Aku ambil kantong es untuk kompres pipimu dulu."

Kata Darwin, lalu berbalik. Ketika dia hendak pergi, pria beranting-anting meraih lengannya! "Kamu dokter, bukan?! Cepat bilang! Apa itu kenikmatan berlebihan? Apakah kamu bisa mengobatinya! Cepat bilang, sial! Kalau temanku meninggal, kamu akan menjadi orang pertama yang celaka!"

"Apakah aku dokter atau bukan, itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Kalau kamu mengancam seperit ini, agaknya tidak akan ada dokter yang berani menyelamatkan temanmu. Dia pasti terlalu sembrono, berhubungan seks dengan setidaknya empat atau lima wanita, benar? Dia kelelahan secara fisik dan mental, sehingga muncul gejala kenikmatan berlebihan. Sekarang kaki dan tangannya dingin, kondisinya sudah sekarat. Siapa yang berani jamin bahwa penyakit ini 100% bisa diselamatkan?"

Darwin berkata dengan dingin.

Dia menggunakan kemampuan visual tembus pandang untuk mengamati pria yang pingsan. Sekilas pandangan, dia langsung dapat melihat gejala pria tersebut. Usai bicara, dia hendak pergi untuk mengambil kantong es.

Pria berambut panjang dan beranting-anting tidak mau melepaskan tangan Darwin. Darwin memang sudah tidak senang dengan pria ini. Bahunya berputar, ledakan Energi Pengendalian terjadi. Dia menyingkirkan pria ke samping, hampir menjatuhkannya ke lantai! Wajah pria tampak kaget, tapi dia tidak menyerah karena sekarang sepertinya hanya Darwin yang bisa menyelamatkan temannya.

Dia dan temannya pergi ke klub untuk bersenang-senang. Kalau teman di punggungnya meninggal, maka dia pun harus memikul tanggung jawab. Dia tidak mampu memikul tanggung jawab ini!

"Bolehkah kamu mengobati temanku dulu! Aku mohon!"

Melihat bahwa kekerasan tidak dapat menakutkan Darwin, pria beranting-anting pun hanya bisa berdiri di belakang Darwin sambil menggendong temannya di punggung, berkata dengan cemas.

Darwin mengabaikannya, berjalan perlahan untuk mengambil kantong es, lalu kembali dan mengompres pipi Lily dengan hati-hati. Paru-paru pria beranting-anting nyaris meledak! Akhirnya dia mengeluarkan sejumlah uang dari saku. Sekilas hitung, ada beberapa juta. Dia melemparkan semuanya ke meja di hadapan Darwin!

"Selamatkan temanku, aku akan memberi semua uang ini untuk kamu! Kalau merasa kurang, bilang saja! Kamu boleh minta berapa pun yang kamu mau!!"

Pria beranting-anting berteriak.

Darwin tetap mengabaikannya. Pria beranting-anting menggertakkan gigi, mengangkat tinju dan mengarahkannya ke kepala Darwin! Dia benar-benar tidak tahan lagi! Darwin terlalu lancang! Sebelum tinju mengenai sasaran, tinju langsung terbungkus di dalam telapak tangan Darwin dan terbanting dengan kuat!

PONG! Kali ini, pria beranting-anting jatuh ke lantai!

Pria di punggung juga terkapar di lantai, masih tidak bergerak, tampak sekarat.

"Kamu bakal menyesal! Apa kamu tahu siapa temanku ini! Apa kamu tahu siapa aku! Kamu bakal mampus! Sekarang kamu punya dua pilihan, terima uang dan selamatkan temanku atau menunggu balas dendam dari aku!!"

Pria beranting-anting segera berdiri kembali, tatapan ganas mengunci pada Darwin, mulut mengumpat dengan keras!

Perawat lain hanya berani menonton dari kejauhan, tidak berani mendekat. Satu-satunya satpam juga dikejutkan oleh pria beranting-anting! Tadi dia melihat pria beranting-anting mengendarai mobil Porsche, kelihatan kaya. Dia tentu saja tidak berani memprovokasinya.

"Kamu kira uang itu mahakuasa? Bagaimana kalau aku kasih kamu 200 juta, biarkan aku tampar kamu? Kalau 200 juta kurang, 400 juta juga boleh. Kamu berharga, orang ini juga berharga. Kenapa dia harus menerima pukulan kamu? Apa hak kamu memukul dia? Siapa yang memberimu hak? Apakah kalian berdua manusia dan dia bukan manusia? Kalau kamu mau aku menyelamatkan temanmu, minta maaf padanya dan tampar dirimu sendiri dua kali. Aku akan menyelamatkan temanmu kalau dia mau memaafkan kamu."

Darwin bersikap acuh tak acuh, memandangi pria beranting-anting dengan tatapan meremehkan.

"Kamu … kentut saja!!"

Pria beranting-anting memaki.

"Terserah kamu mau apa, tapi sekarang temanmu sudah berhenti berkeringat dan bibirnya sudah berubah ungu. Menurutmu, berapa lama dia bisa menunggu?"

Darwin berkata dengan nada santai, tatapan menunjukkan secercah ketajaman. Mendengar perkataan Darwin, pria beranting-anting menoleh ke temannya yang terkapar di lantai. Kedua matanya menyusut, dia agak kaget!

Pandangannya kembali tertuju pada Darwin, dia sangat marah dan takut! Dia sangat ingin membunuh Darwin, tapi dia tidak berani mengapakannya.

Menampar diri sendiri, serta harus meminta maaf kepada perawat rendahan?

Pria beranting-anting tidak dapat melakukannya! Dia tidak mau melakukan hal memalukan seperti ini!

Sedetik demi sedetik berlalu, dia semakin gelisah!

"Jangan bilang aku tidak mengingatkan kamu, temanmu tidak bisa bertahan lebih dari lima menit. Kenikmatan berlebihan adalah keadaan darurat. Sebelumnya, dia juga mengonsumsi narkoba, benar? Seorang pecandu narkoba yang juga mengonsumsi alkohol secara besar-besaran, menurutmu berapa lama dia bisa bertahan? Mungkin tidak sampai lima menit."

"Kamu ... keterlaluan!!"

"Apa kamu lihat, temanmu mulai kejang-kejang."

Darwin berkata lagi, pria beranting-anting segera menoleh untuk melihat temannya. Dia seketika merasa senang! Tapi kalimat berikutnya dari Darwin seolah menjatuhkannya ke kolam yang dingin! "Apa yang membuatmu senang? Benar-benar bodoh! Ini disebut reli sebelum kematian. Setelah kejang-kejang, dia akan menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu, dia pun akan mati. Bahkan dewa pun tidak akan bisa menyelamatkannya."

Suasana menjadi sangat tenang, terkesan menakutkan!

Pria beranting-anting seperti menggila! Dia berjalan ke samping, menendang tong sampah hingga berubah bentuk, "Di mana dokter! Semua dokter sudah mati?!!! Keluar!!! Berapa pun uang yang kalian minta, aku bakal kasih!!!"

Pria beranting-anting berteriak tiga kali secara berturut-turut, tetapi tidak seorang pun yang meresponsnya. Satu-satunya dokter yang bertugas, Tommy entah pergi ke mana.

Darwin tersenyum dingin. Dia tidak menunjukkan sedikit pun simpati terhadao pria beranting-anting. Pria beranting-anting kaya dan berkuasa, tetapi tidak pernah membantu orang yang miskin dan lemah, serta tidak pernah melakukan sesuatu yang menguntungkan masyarakat. Sebaliknya, dia justru menggertak yang lemah dan menggunakan kekuasaan untuk bertindak sewenang-wenangnya! Darwin paling meremehkan orang seperti ini!

Belasan detik kemudian, pria beranting-anting akhirnya menunduk!

Dia tidak bisa menunggu lagi!

Tatapannya yang tampak seperti binatang buas tertuju pada Darwin, kemudian dia berjalan selangkah demi selangkah ke hadapan Lily, menampar wajahnya sendiri dua kali, lalu berkata: “Maaf, aku bersalah! Maafkan aku!” Kata-kata itu disampaikannya dengan kasar, jelas mengandung emosi! Tamparannya juga biasa-biasa saja, sama sekali tidak sakit.

Lily terbengong karena kaget. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi langsung dihentikan oleh Darwin, "Ini tamparan atau gelitikan? Ulang! Selain itu, kamu sedang meminta maaf atau membaca buku pelajaran? Ulangi juga!"

"Kamu! ……"

Pria beranting-anting memandang Darwin dengan marah!

Tapi Darwin sama sekali tidak menghiraukannya.

Pada akhirnya, pria beranting-anting hanya bisa menuruti perkataan Darwin! Raut mukanya hitam seperti dasar pot, PLAKPLAK! Dua tamparan nyaring terdengar. Segera setelah itu, sepuluh bekas jari berwarna ungu kemerahan tercetak di pipi, "Sudah puas? Perawat ini, maaf, aku benar-benar salah! Aku tidak seharusnya memukuli kamu, tolong maafkan aku! Tolong selamatkan temanku!"

"... Ok, ok ... aku, aku maafkan kamu."

Suara Lily gemetar karena panik.

Darwin menepuk-nepuk pundak Lily untuk menghiburnya, lalu memandang pria beranting-anting, "Kamu dilahirkan oleh orang tuamu, begitu pula dia! Kedepannya jangan menganggap tinggi dirimu hanya karena uang di sakumu lebih banyak dari orang lain, kemudian memandang rendah orang lain. Ingat, di dunia ini tidak ada orang yang lebih rendah dari kamu dan dilahirkan untuk digertak kamu."

Pria beranting-anting tidak mengucapkan sepatah kata pun, tinjunya terkepal erat hingga terlihat pucat pasi!

"Angkat temanmu dan ikuti aku ke bangsal."

Kata Darwin lagi. Pria beranting-anting segera mengendong temannya dan mengikuti Darwin ke bangsal.

Semua perawat di sekitar tercengang. Mereka tidak menyangka dokter magang yang baru saja diintimidasi oleh direktur dan kepala perawat pada siang tadi ternyata begitu kuat dan tegas! Sindiran Darwin pada pria beranting-anting masih bergema di telinga mereka, benar-benar … keren sekali!!

Para perawat ini bekerja di garis depan. Mereka sudah terbiasa dihina oleh orang kaya dan berkuasa, dilecehkan oleh orang berniat jahat. Setelah melihat perilaku Darwin barusan, mereka tentu merasa sangat puas! Serta sangat kagum!

Lily tidak bisa menahan air mata, dia sangat berterima kasih kepada Darwin di dalam hatinya. Tidak pernah ada pria yang mau membela dia dan membalas dendam untuk dia dengan bertindak begitu kuat dan tegas!

Adegan barusan bagai percikan kecil yang bermekaran di hati Lily, momen yang indah.

Setelah meletakkan pasien di ranjang, Darwin memeriksa tubuhnya yang sudah sekarat! Darwin amat salut dengan pasien ini setelah melihat tubuhnya yang penuh dengan lipstik, bau parfum wanita, serta ada beberapa kondom di saku. Seks merupakan sesuatu yang memiliki sisi positif dan sisi negatif. Kenikmatan yang berlebihan hanya akan mendorong pelaku ke ujung tebing kematian!

Jika pasien ini tidak bertemu dengannya, tidak diragukan lagi bahwa pasien ini bakal mati!

Darwin mengeluarkan sembilan jarum, mengambil dua jarum panjang, lalu menusukkan satu jarum ke jantung pasien dan satunya lagi ke pinggang pasien. Jantung adalah mesin dari tubuh manusia, organ yang memompakan darah ke seluruh tubuh. Sedangkan ginjal adalah sumber kehidupan, tempat penyimpanan energi vital. Dengan menyelamatkan kedua organ vitalitas ini, seseorang pun dapat diselamatkan untuk sementara waktu.

Belum sempat mengambil langkah selanjutnya, pintu bangsal dibuka dari luar!

Kemudian terlihat seorang dokter pria berjubah putih bergegas masuk, di belakangnya diikuti oleh beberapa perawat muda. Darwin mengenali dokter pria ini. Dia adalah dokter yang bertugas pada malam ini, Tommy. Dia sepertinya baru saja pulang. Setelah mendengar laporan dari perawat, dia langsung bergegas kemari.

Begitu melihat Darwin sedang mempraktikkan teknik akupunktur, Tommy sontak meledak! "Berhenti! Siapa kamu! Dokter magang kecilan, apa yang sembarang kamu lakukan! Apa kamu punya kemampuan untuk menyelamatkan orang ini! Apa kamu memenuhi syarat! Bisakah kamu bertanggung jawab jika terjadi kesalahan? Berani sekali kamu! Tidak tahu diri!"

Serangkaian pertanyaan menjatuhkan Darwin ke posisi terendah.

"Ternyata kamu hanyalah dokter magang! Kamu sengaja mempermainkan aku! Cari mati!!"

Mendengar perkataan Tommy, pria beranting-anting seketika merasa dirinya dipermalukan. Dia memelototi Darwin dengan marah, mengangkat sebuah kursi dan hendak membantingkannya ke arah Darwin.

Darwin tersenyum ironis, "Benar, aku hanyalah dokter magang, aku tidak memenuhi syarat untuk menyelamatkan orang. Lalu di mana kamu barusan, Dokter Tommy? Bisakah kamu menyelamatkan orang ini? Pria tampan, kamu boleh memukuli aku. Tetapi sebelum bertindak, kamu harus berpikir baik-baik dulu. Kalau dia tidak bisa menyelamatkan orang ini, nantinya jangan salahkan aku tidak berbelas kasihan."

Mendengar ini, pria beranting-anting menahan amarah, meletakkan kursi dan menoleh ke arah Tommy.

"Omong kosong! Aku telah bekerja di unit gawat darurat selama lima tahun, aku sudah pernah menemui penyakit apa pun! Memangnya kamu bisa menyelamatkan orang yang bahkan tidak bisa diselamatkan aku! Sombong!"

Tommy mencibir, berjalan menuju pasien di ranjang.

Pada pagi hari, direktur Haimo juga memberitahunya untuk menindas Darwin sebisa mungkin. Demi menjilat pantat Haimo, Tommy tentu tidak akan bersikap baik pada Darwin. Dia terus memberikan pekerjaan kepada Darwin di sepanjang malam, sama sekali tidak memberi Darwin waktu untuk istirahat.

Tadi dia bolos dan pergi mencari wanita, tidak ada yang tahu tentang ini.

Setelah memeriksa tubuh pria secara mendetail, ekspresi Tommy menjadi serius. Ini memang gejala kenikmatan berlebihan, sudah tidak ada harapan! Kalau pasien ini meninggal, dia bakal dimintai pertanggungjawaban oleh pihak rumah sakit. Nantinya perihal dia bolos dan pergi mencari wanita mungkin saja akan ketahuan. Jika hal itu terjadi, dia bakal celaka!

Dia melihat pasien memakai cincin giok bermutu tinggi dan ada sebuah liontin berlian tergantung di leher, dia merasa status pasien ini pastinya bukan orang biasa! Kalau pasien meninggal karena keterlambatan pengobatan, dia tidak akan bisa lepas dari tanggung jawab!

Hati Tommy bergidik, pandangannya tiba-tiba beralih ke Darwin!

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu