Mata Superman - Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
Di luar sana, Sherina yang mendapat kabar memegangi tangan Bibi Raisa dengan gelisah, Ara menganga terkejut, serta mata Siska juga memerah, bibirnya pucat tergigit….
Akal sehat Darwin tentu tidak bermasalah.
Tidak akan mencari masalah untuk dirinya, tidak akan cari mati!
Darwin berani membawa bom ke dalam ruang privat dalam tatapan semua orang, tentu memiliki tujuannya sendiri! Tiba-tiba, Darwin menendang layar eletronik bom, layarnya langsung pecah! Pada tendangan kedua, layar itu hancur berkeping-keping! Cangkang bom waktu yang rumit itu langsung terlepas, menampakkan wujud aslinya, di dalamnya sama sekali bukan bom, melainkan tiga botol Sprite yang berjajar….
Ini jelas adalah sebuah lelucon.
Demi mengusik orang keluarga Lin, serta mengacau acara pembukaan!
Darwin memiliki mata ajaib, tentu bisa melihat menembusnya, tetapi dia tidak bisa mengatakan rahasia ini! Dia juga tidak ingin menunggu penjinak bom datang dan menyia-nyiakan waktu, sehingga dia melakukan tindakan yang berani ini, yang membuat semua orang sangat tercengang.
Darwin mengangkat alis dan tersenyum menghina! Ingin beradu dengan dirinya, mereka masih belum pantas!
Tepat ketika itu, pintu ruang privat ditabrak terbuka, lalu ada sebuah sosok yang melesat laju ke arahnya! Sebelum sempat bereaksi, Darwin sudah tertindih di bawah badan orang itu, seketika, aroma semerbak memenuhi rongga hidungnya, bagaikan terjatuh ke dalam tumpukan kapas, setelah badannya merespon, barulah Darwin sadar bahwa dia sedang ditimpa oleh Rina, seketika raut wajahnya menjadi kaku!
“Jangan bergerak, kalau tidak, aku membunuhmu terlebih dahulu!”
Rina berkata dengan tegas.
“….”
Darwin tidak bersuara, melainkan sedang menikmati sensasi penindasan ini.
“Siapa yang memberimu nyali untuk bergerak sendiri! Kamu ini tidak memedulikan keselamatan orang lain! Kamu ini sedang mengganggu tugas dinas, sekarang aku berhak untuk melaporkan kamu! Benar-benar tidak tahu apa isi dari kepalamu ini, benar-benar tidak takut mati!”
Rina berkata lagi.
Darwin tetap tidak bersuara.
Awalnya Rina mengira dia menaklukkan Darwin, tetapi segera Rina menyadari ada yang tidak beres, karena dia tertusuk oleh sesuatu yang keras di bawah sana, dengan polosnya Rina mengira Darwin membawa senjata, siapa tahu setelah merabanya, badan Rina menegang, lalu wajah cantiknya menjadi merah!
Rina segera melesat pergi dari badan Darwin, lalu memelototinya dengan gusar dan malu “Dasar preman tidak tahu malu!”
“Tolonglah, aku polisi, kamu sendiri yang menyerbu masuk dan menimpa di atas badanku, serta merabaku, jangan memutarbalikkan fakta, oke?”
Darwin bangkit berdiri dan berkata dengan santai.
Seketika Rina semakin gusar, dia melontarkan tendangan kepada Darwin.
Darwin yang sudah pernah beradu dengannya tentu tahu seberapa hebatnya tendangan Rina, Darwin langsung menghindar dan menangkap kaki panjang Rina, lalu menariknya ke belakang, Rina kehilangan kestabilan dan terjatuh dengan posisi split sambil berteriak, Darwin menangkapnya di saat genting, tetapi posisi kedua tangannya, jelas sedikit tidak sopan.
Rasanya berisi sekali, pasti bukan otot dada dari gadis, melainkan buah dada!
Darwin pun mencari mati dengan meremasnya….
Seketika, Darwin merasa dirinya diselimuti oleh hawa membunuh, tatapan Rina bagaikan pisau.
“Jika ingin mati, coba saja meremasnya lagi!”
“Eh, maaf, aku tidak sengaja.”
Darwin bergegas menjelaskan dan melepaskan tangannya.
Kali ini, Rina kehilangan kestabilan lagi karena tidak ada penopang dan terjatuh ke belakang, maka Darwin sekali lagi memeluknya, entah disengaja atau karena takdir, Darwin menangkap daerah kemaluan gadis lagi, sangat lembut dan lunak, bukanlah bagian atas, melainkan dua buah gunung yang montok di bawah sana.
“Kubunuh kamu!”
Terdengar seruan gadis, Darwin merasa ada angin dingin yang meniup di punggungnya! Moncong pistol sedang menodong pelipisnya, Darwin hanya bisa tersenyum dengan kaku dan berkata maaf, Rina memelototinya, lalu menegakkan badan, ingin sekali langsung menendang Darwin, tetapi begitu melirik bom waktu yang hancur ditendang, dia terbengong!
Darwin mengambil kesempatan untuk melesat keluar.
Seketika itu, Rina menyadari Lucky Fortune yang di leher Darwin yang terpapar, ekspresinya menjadi kaku dan wajahnya menjadi pucat, penghinaan malam itu terlintas kembali di depan mata, mata Rina langsung menjadi dingin.
Melihat Darwin berlari keluar, para petugas polisi di luar terkejut, mereka bergegas menyerbu masuk, takut Rina akan celaka! Namun ketika melesat ke dalam ruang privat, barulah mereka menyadari bom sudah dibongkar, Rina sedang mengamati bom dan berkata “Jangan bengong saja, bawa bom ini pulang dan kumpulkan petunjuk, tim dibubarkan.”
Para petugas polisi akhirnya lega.
Bahaya sudah terselesaikan, tamu terhormat dari jamuan kembali lagi, semuanya merasa kagum terhadap Darwin, karena membongkar bom adalah sebuah pekerjaan teknis! Darwin tersenyum dan beralasan bahwa dirinya pernah meneliti itu di kampus, sedikit tahu-menahu, baru saja selesai mengatur tamu terhormat, Darwin berbalik badan dan menyadari Rina sedang berdiri di belakangnya, menatapnya bagai hantu!
“Sore ini kamu harus pergi ke Kantor Polisi untuk melakukan pencatatan, jika kamu tidak kesana, jangan salahkan aku untuk bertindak nekad!”
Rina berkata dengan dingin.
“Aku tidak melakukan kejahatan, bahkan membantu kalian membongkar bom, atas dasar apa aku harus pergi ke Kantor Polisi?”
Darwin berkata dengan polos, dia tentu paham tidak ada urusan ke Kantor Polisi.
“Kami membutuhkan kamu untuk memberikan petunjuk, mencari orang yang melakukan lelucon, ini alasannya! Jika kamu tidak pergi, lihat saja, paling-paling aku membawa orang berpistol ke rumahmu dan mencidukmu!”
Rina menyipitkan mata, dia langsung berbalik badan dan pergi setelah selesai berbicara. Darwin mengerutkan bibir, dia takluk kepada wanita yang susah dilawan ini, tetapi badan wanita ini, benar-benar seksi dan berisi.
Acara jamuan dilanjutkan, Darwin mulai bersulang kepada setiap meja, baru saja dia menjadi heboh karena membongkar bom, memperdalam kesan orang-orang terhadapnya, tentu dia harus menggunakan kesempatan ini untuk berkenalan dengan sebagian orang, namun di luar sana, Andre dan Tuan Muda Zuko yang ingin menonton keramaian, wajah mereka justru menjadi segelap pantat kuali, awalnya mereka ingin mempermainkan Darwin, tetapi tak disangka sebaliknya membuat Darwin memperlihatkan kehebatannya, mereka tidak terima, tetapi untuk sementara waktu juga tidak bisa melakukan taktik jahat, karena ada tidak sedikit pimpinan atasan yang berada di sisi Darwin, mereka juga memiliki sedikit pertimbangan.
Ketika bersulang di meja ibunya, Sunny, Darwin jelas merasakan aroma bubuk mesiu.
Semua tamu wanita ada di meja ini dan sebagian besar dari mereka berhubungan dengan Darwin, ketika banyak wanita yang berkumpul, belum tentu adalah hal baik, begitu Darwin tiba di depan meja, dia melihat Sherina sedang menatap Siska dengan menantang, sedangkan Ara sedang tersenyum dan menggandeng Siska dengan makna menarik Siska ke dalam sekutunya, sementara Siska yang naïf dan pendiam, sedang menatapnya dengan senyum tersipu dan kaku untuk memohon bantuan.
Kulit kepala Darwin terasa menegang!
Darwin benar-benar tidak pandai untuk mengurus masalah percintaan, juga tidak berkemampuan untuk menjadi playboy, maka dia hanya bisa berkata “Terima kasih kalian semua sudah datang meramaikan pada hari ini, kalian semua minum dan makan saja dengan sesuka hati, aku Darwin meneguk habis terlebih dahulu!”
Setelah selesai berkata, Darwin langsung mendongak dan meneguk sampai habis.
Awalnya Darwin ingin segera pergi setelah berbasa-basi sebentar, tetapi tak disangka Sherina berkata.
“Sungkan apa, kita cuma pasangan kumpul kebo, datang meramaikan adalah hal yang seharusnya, benarkah, Darwin?”
Darwin tertegun.
Dia tidak percaya Sherina ini sedang menunjukkan rasa cinta, jelas Sherina sedang merangsang Ara, tetapi nona muda yang berkecimpung di dalam perkotaan seperti Ara, bagaimana mungkin mengalah dengan mudah, Ara terkekeh dan berkata “Darwin, kamu juga tidak perlu sungkan denganku, kita juga pernah membuka kamar, bukanlah hubungan yang biasa, benarkah?”
“Eh….”
Darwin kehabisan kata-kata.
Darwin benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perkataan dari dua orang ini, semua orang di meja ini menatapnya dengan senyum, Sunny terlebih lagi sedang mendekap mulutnya yang sedang tersenyum girang, awalnya Sunny masih mengkhawatirkan masalah pernikahan putranya, tetapi tak disangka putranya begitu memiliki jodoh dengan wanita, bahkan Sherina dan Ara pun cemburu karenanya.
Namun, Mauren sebaliknya merasa dua orang itu bukanlah menyukai kakaknya, melainkan sengaja mengusiknya, juga demi saling beradu, Lalu Mauren melihat kepada teman baiknya, Siska, yang sedang menggigit bibir, wajahnya sedikit kaget dan tatapannya sedih, Mauren bergegas menyenggolnya, mengisyaratkannya untuk mengatakan sesuatu, tetapi Siska sama sekali tidak tahu harus berkata apa.
Siska adalah gadis yang kalem dan pendiam.
Namun dia merasa dirinya benar-benar menyukai sifat Darwin, juga merasa sedikit cemburu, melihat Darwin sangat canggung karena diusik oleh dua wanita itu, dia juga merasa sedikit tidak senang! Siska mengeraskan hatinya dan mengumpulkan sedikit keberanian!
Siska berkata “Darwin, kamu juga tidak perlu sungkan denganku, batu emerald senilai sepuluh miliar yang kamu berikan untukku ketika kita makan bersama pada terakhir kali, selama ini juga aku simpan dengan baik di dalam rumah, ibuku mengatakan barang simbol cinta tidak boleh sembarangan disentuh….”
Mendengar perkataannya, Sherina dan Ara pun terbengong!
Dalam otak Darwin juga kosong melompong… sejak kapan itu menjadi barang simbolis cinta? Dia merasa obrolan ini semakin kacau, sama sekali tidak dapat dijelaskan dengan baik, maka dia mencari alasan untuk pergi ke toilet, lalu pergi dengan wajah gelap.
Namun, aroma bubuk mesiu dari para wanita di meja ini, semakin pekat.
Ketika berjalan keluar dari toilet, Darwin bertabrakan dengan orang lain karena berjalan dengan terlalu cepat, bagai ombak menerpa batu, angin meniup gunung, Darwin merasa dirinya selemah bayi, hampir saja jatuh terhuyung! Untung saja orang itu menangkapnya, lalu Darwin berdiri tegak.
“Anak muda, harus memperhatikan keselamatan ketika berjalan.”
“….”
Mendengar perkataannya, Darwin terkejut dalam hati!
Karena yang bertabrakan dengannya ternyata adalah tetua yang mengenakan jas yang datang bersama Ara, Darwin sejak awal sudah menyadari dia sedang mengenakan wajah palsu, hanya saja tidak mengetahui raut aslinya, tabrakan tadi seolah-olah terlihat ringan, tetapi Darwin merasa tidak sesederhana itu, karena dia sudah menghindar ketika menyadari orang itu, namun masih saja tertabrak, rasanya seperti orang itu sengaja menabraknya.
Ketika badan mereka bersentuhan, Darwin merasakan kekuatan orang itu, kuda-kudanya kokoh bagai batu dan badannya keras bagai besi, yang lebih aneh lagi, tenaga tabrakan pada orang itu pun menghilang, seolah-olah diserap oleh orang itu, sedangkan tenaga yang dihasilkan padanya, justru berlipat ganda! Jika dikatakan ini adalah kebetulan, Darwin tidak percaya.
Hanya bisa dikatakan bahwa tetua memiliki keterampilan hebat!
Orang yang memiliki keterampilan hebat seperti itu, apakah akan mudah bertabrakan dengan orang lain ketika sedang berjalan?
Darwin tidak percaya orang itu akan melakukan kesalahan yang serendah ini!
“Terima kasih atas pengertian Senior, ke depannya aku pasti akan lebih memperhatikan, badan senior begitu kuat dan keras, benar-benar membuatku tercengang, pasti senior menguasai suatu bela diri bukan?” Darwin berkata mencobainya.
“Orang tidak bernama, untuk apa pamer.”
Tetua berbicara sambil tersenyum, lalu melangkah ke dalam toilet.
Darwin mengerutkan bibir, kewaspadaan orang itu sangat tinggi, dia sama sekali tidak bisa mendapatkan rahasia darinya.
Darwin tidak tahu, pria yang mengenakan jas ini, tepat adalah orang berjubah hitam yang mengajarkan bela diri padanya di malam hari! Orang itu memasuki toilet, tatapannya sedikit terkejut, dia tersenyum dengan puas, lalu kembali menjadi ekspresi dingin.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPerjalanan Selingkuh
LindaCutie Mom
AlexiaWaiting For Love
SnowTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMenunggumu Kembali
NovanMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita