Mata Superman - Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
Darwin melangkah dengan cepat, lalu menghantam meja Mahjong dengan keras! Seketika, Mahjong yang dipasang oleh serombongan pria kekar itu terpental ke lantai! Suara tawa yang nyaring pun terhenti! Mereka bangkit berdiri satu per satu, mengepungi Darwin!
“Jika kalian pergi sekarang, aku tidak akan mempermasalahkan.”
Darwin berkata.
“Apakah kamu keparat ini tidak punya otak! Beraninya mengancam kami! Minggir! Bercermin dulu dan main tanah sana!”
Salah seorang pria kekar mendorong Darwin dengan ganas! Lengannya bertatokan naga hijau yang ganas dan bengis! Namun Darwin tidak terdorong sedikitpun, seolah-olah dia sedang mendorong tembok! Seketika, pria kekar itu terkejut!
Detik berikutnya, pergelangan tangannya ditangkap oleh Darwin!
Darwin sudah bukan lagi orang tidak berguna yang hanya menerima penindasan, barang siapa yang berani mencari masalah dengannya, harus membayarkan harga! Namun tidak menunggu dia beraksi, ada seseorang yang menyembul keluar dari kerumunan dan langsung berjalan ke arahnya! Orang itu sambil berjalan sambil berteriak dengan gusar, “Apa yang kalian lakukan! Berhenti semuanya! Tidak tahu aturan! Darwin, apakah kamu tidak apa-apa?”
Orang yang berjalan kemari dengan tergesa-gesa, adalah Jufri!
Jalanan terlalu padat, Jufri hanya bisa menyuruh supirnya untuk memberhentikan mobil di samping, lalu berjalan kaki kemari, siapa tahu begitu sampai, dia melihat serombongan gangster sedang mengepung Darwin dan hendak beraksi! Jufri yang begitu pintar, melihat sekilas pun tahu bahwa para gangster ini sengaja mencari masalah, ingin mengacaukan acara pembukaan.
Darwin melepaskan tangan pria kekar, karena Jufri si Dewa ini sudah datang, maka segala setan dan iblis akan tertaklukkan! “Paman, kamu sudah datang! Selamat datang, selamat datang!” Darwin berkata sambil tersenyum, tetapi baru saja Darwin selesai berkata, pria kekar yang tadi ditahan olehnya malah meludah, tepat mengenai sepatuJufri yang mengkilap!
“Bocah dari mana? Cepat minggir, hari ini tidak buka usaha! Siapa datang maka siapa sial!”
Pria kekar mengancam!
Para bawahannya langsung maju mengepung, mereka menatapJufri beserta supirnya dengan ganas! Tetapi kedua orang itu tidak takut sama sekali! Karena memiliki status yang sangat tinggi, tentu memiliki kepercayaan diri! Wajah supir suram sekali, dia melangkah maju, dan langsung menegur sambil menunjuk kening pria kekar, “Lalu kamu bocah dari mana? Beraninya berlagak congkak di depan pemimpin! Aku lihat kamu belum cukup masuk penjara, ingin masuk lagi untuk menikmatinya….”
Plak! Tidak menunggu selesai berbicara, supir itu ditampar oleh pria kekar!
Pria kekar ini memang sudah gusar karena terangsang oleh Darwin, dan sekarang melihat supir yang berwajah bersih ini berlagak angkuh di depan matanya sendiri, apakah bisa dia tidak marah?
Tamparan pria kekar itu langsung sebelah wajah dari supir menjadi lebam! Melihatnya, wajah Jufri menjadi hitam saking gusarnya!
“Kalian sudah pasti mati!”
Supir bangkit berdiri dan berkata dengan susah payah sambil menggertakkan gigi.
“Kamulah yang pasti mati! Lalu si tua ini, aku menyuruhmu untuk minggir, apakah kamu tidak mendengarnya?! Cepat minggir! Kalau tidak, aku akan membuatmu menjalani setengah sisa kehidupanmu di atas kursi roda!” Pria kekar langsung mendorong Jufri tiga kali! Jufri terhuyung ke belakang, dia menstabilkan diri dengan bantuan Darwin.
Darwin tidak bergerak, dia menyaksikan pria kekar itu mencari mati!
Ketika kedua belah pihak sedang berhadapan sengit, Juanda yang mengenakan seragam tentara langsung menyerbu kemari, “Ayah, apakah tadi dia memukulmu?” tanya Juanda dengan tatapan yang mengerikan, barulah Jufri merasa sedikit tenang, lalu dia berkata, “Tidak, dia hanya mendorongku beberapa kali, tetapi dia memukul supir, Tono.”
Juanda melihat wajah Tono yang lebam, lalu menatap pria kekar, “Siapa yang mengutusmu?”
“Diam kamu keparat! Kamu mengira aku takut padamu! Mengenakan pakaian dan topi yang hijau, kamu sialan ini juga tidak merasa malu di jalanan! Kamu ingin membalaskan dendam untuk ayahmu, menyerah saja! Kamu yang seperti ini, aku sendiri pun bisa memberesimu!”
Pria kekar berkata mengusik, lalu dia meninju perutJuanda!
Juanda tidak mendengus sama sekali, “Terlalu pelan, ayo tinju lagi, apakah kamu belum makan?”
“Keparat! Beraninya kamu!”
Pria kekar sekali lagi melontarkan tinjuan yang kuat dan berat pada perut Juanda! Namun pria kekar tetap tidak mendengar jeritan Juanda! Sebaliknya Juanda tersenyum dengan suram, lalu dalam tatapan pria kekar yang bingung, Juanda bersiul dengan nyaring!
Dalam sekejap, terdengar suara langkah kaki yang rapi di jalanan, lalu terdengar seruan dari kerumunan!
Satu regu tentara yang gagah melesat kemari sambil membawa senapan! Dalam belasan detik, mereka sudah mengelilingi belasan gangster yang berbuat onar di depan restoran! Melihat adegan ini, wajah pria kekar itu langsung pucat, kakinya gemetaran tak tertahankan! Wajah dari para anak buahnya juga sangat tidak enak dipandang! Bagaikan serombongan domba yang masuk ke dalam kerumunan harimau!
Kecongkakan mereka pada sebelumnya, hancur berkeping-keping!
Darwin mengangkat sudut bibir!
Kerumunan yang menonton keramaian di sekitar juga membelalak, dan tidak bisa menahan tawa!
Mereka diam-diam berkata, akhirnya para sampah ini akan sial!
“Lapor Juanda! Dua puluh tentara dalam satu regu sudah selesai berkumpul! Mohon arahan Juanda!”
Seorang tentara berteriak dengan mengangkat kepala sambil membawa senapan.
Juanda menampakkan gigi putihnya, dia menatap pria kekar seperti sedang menatap seonggok kotoran, “Tadi kalian sudah melihatnya, aku tidak turun tangan, tetapi sebaliknya dipukul! Sekarang aku turun tangan adalah membela diri sendiri! Bawa mereka semua ke samping! Ajarkan mereka dengan baik, bantu membenarkan sikap mereka!”
“Siap! Juanda tenanglah, akan kami laksanakan!”
Para tentara berseru lantang, lalu mereka tersenyum suram kepada para gangster yang ketakutan hingga menjadi patung!
“Perhatikan, sejahat apapun mereka juga adalah warga negara, sedangkan kita adalah tentara negara, sehingga tidak boleh terlalu sadis, sisakan napas untuk mereka saja.”
Juanda berpesan.
Para tentara semakin tersenyum dengan suram!
Pria kekar berlutut di lantai dan memeluk kaki Darwin, “Kakak, aku bersalah! Aku benar-benar keparat sekali! Ampunilah aku!”
Darwin menyeringai, “Maaf, kita tidak akrab, selain itu otakku sedang demam, tidak bisa menyelamatkanmu, hanya bisa pergi main tanah nanti, kamu mendoakan diri sendiri saja!”
Mendengarnya, gangster semakin panik! Juanda malas untuk bertele-tele lagi, dan langsung menendangnya! Ada tentara yang maju menarik kaki pria kekar dan langsung menyeretnya! Para gangster yang lain masih ingin melarikan diri, tetapi mereka sama sekali bukan lawan dari para tentara yang terlatih ini! Dalam sekejap para gangster sudah ditaklukkan, satu per satu diseret ke pepohonan di samping!
Segera, jeritan histeris pun berbunyi!
Para gangster yang merajalela di jalanan, akhirnya bertemu dengan penakluknya! Para gangster telihat kuat dan kekar, tetapi di hadapan para tentara, mereka bagaikan tahu! Karena hanya memberi ajaran dan harus menyisakan napas, para tentara bertindak dengan memperhatikan batas, hanya meninju perut dan menendang bokong saja! Berani memukul Juanda yang mereka hormati, benar-benar sudah tidak ingin hidup lagi!
Kerumunan di luar sana tertawa dengan puas, tetapi Anton yang melihat dari jauh justru termangu!
Namun dia tidak takut, karena dia menyimpan siasat lanjutan.
“Kakak besar, terima kasih!”
Darwin berkata.
“Jangan sungkan, kita adalah sekeluarga! Para bodoh ini patut untuk ditaboki!”
Juanda berkata, lalu dia memeriksa wajah Tono, dan menyuruhnya pergi ke Rumah Sakit untuk menangani luka, Wajah Jufri sedikit membaik, tetapi masih ada ketegasan di wajahnya! Dia bisa melihatnya, ada orang yang ingin memberesi Darwin, tetapi sebelum dia sempat bertanya, ada dua rombongan orang yang berjalan keluar dari dalam restoran.
Dilihat dari seragamnya, mereka adalah Inspektur Pengawas dari Tim Audit dan Biro Kesehatan.
Dua orang pemimpin yang berwajah sombong dan angkuh berjalan ke depan Darwin, “Kamu adalah pemilik restoran ini bukan? Ada lalat di dapur, toiletnya terlalu kotor, sebagian sudut juga ada bau tidak sedap, dicurigai kemungkinan ada penyakit menular! Hentikan operasional kerja, ini adalah surat pemberitahuan larangan operasional kerja!”
Setelah orang dari Biro Kesehatan selesai berbicara, orang dari Tim Audit juga memberikan sebuah surat kepada Darwin, “Di toko ini ada banyak penyedap rasa yang termasuk sebagai produk berkualitas rendah, harga yang ditetapkan pada menu dicurigai memiliki persaingan yang tidak tepat, sebagian harganya terlalu tinggi, dicurigai akan menipu konsumen, untuk sementara waktu hentikan operasional kerja terlebih dahulu, aku juga memiliki surat pemberitahuan larangan operasional kerja!”
Dua buah surat pemberitahuan, diletakkan ke dalam tangan Darwin!
Orang keluarga Lin yang baru saja lega dan girang setelah melihat para gangster diberesi, sekali lagi terbengong di tempat! Menghentikan operasional kerja, ini jauh lebih parah daripada para gangster yang mencari masalah! Para warga di sekitar yang tidak mengetahui kebenarannya pun menjadi heboh dan saling berdiskusi! Ada yang mendukung aparat inspeksi, mencurigai restoran ini benar-benar bermasalah, dan ada juga yang menyadari seluk-beluk di dalamnya, memaki para sampah yang mengenakan seragam penegak hukum negara yang menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, sungguh patut untuk dibenci.
Juanda sudah tidak tahan lagi melihatnya, dia berkata, “Apa yang kalian lakukan? Berkata hentikan operasional maka harus menghentikan operasional, tunjukkan buktinya padaku!”
“Teman, sehebat apapun kamu juga hanyalah aparat ketentaraan, jangan berlagak congkak di tempat kami, jangan asal ikut campur, oke? Aku tidak menyentuhmu, janganlah mencari alasan untuk memukulku, hati-hati aku melaporkan kamu!”
“Apa gunanya berbadan kekar, benar-benar mengangap dirinya hebat!”
Dua orang pemimpin dari Biro Kesehatan dan Tim Audit mencemooh Juanda, sama sekali tidak memberi muka!
Mereka telah menerima tidak sedikit keuntungan dari Anton, tentu akan melaksanakan tugas Anton, aparat ketentaraan juga tidak bisa mencampuri urusan dari biro kesehatan dan tim audit, mereka sama sekali tidak takut kepada Juanda.
“Bisakah berkata dengan baik? Jangan begitu tidak enak didengar, boleh untuk menghentikan operasional, tetapi harus ada bukti! Kalian harus bertanggung jawab terhadap seragam yang kalian kenakan! Ini adalah tempat yang memiliki hukum, bukan tempat di mana kalian bisa bertindak dengan sewenang-wenang.”
Jufri juga gusar!
“Si tua, minggir, kamu terlebih lagi tidak punya hak untuk berkomentar! Apa hebatnya memiliki putra tentara! Apa gunanya! Lalu kamu yang bermarga Lin, segera hentikan operasional! Kalau tidak, kami akan mengajukan permohonan untuk menutup paksa restoranmu! Jangan menatapku dengan begitu dendam, aku ini sedang membantumu membenarkan kesalahan! Kamu harus berterima kasih padaku!”
Inspektur dari tim audit berkata mencemooh.
Darwin menatapnya, dan tiba-tiba tersenyum, lalu dia menatap Jufri, “Paman, kelihatannya aku membutuhkan bantuanmu, rakyat jelata seperti aku ini, benar-benar tidak sanggup melawan aparat pemerintah.”
“Serahkan padaku saja.”
Jufri berkata.
“Hehe, melalui pintu belakang dengan koneksi! Boleh juga, kamu cari pelan-pelan! Tetapi sekarang harus hentikan operasional terlebih dahulu! Si tua, kamu menelepon ke samping saja, jangan berlagak di sini! Benar-benar mengira dirimu hebat! Sebelumnya bukankah bocah ini berbual bahwa pamannya adalah anggota Komite Partai? Jika kamu hebat, panggil saja kerabat Komite Partai itu sekarang juga!”
Inspektur Pengawas dari Biro Kesehatan berkata menyindir.
Wajah Jufri menjadi semakin tidak enak dipandang.
Jufri benar-benar sudah melihat betapa buruknya para aparat penegak hukum di bawah! Jika membiarkan orang-orang ini terus bertindak dengan semena-mena, akan seperti apa citra Negara? Apakah warga negara masih akan mempercayai pemerintah?! Jufri mengeluarkan ponsel dan langsung menelepon, “Aku adalah Komite Partai Demokrat, Jufri, sekarang hubungi Menteri Kesehatan dari Biro Kesehatan dan Menteri Inspektorat dari Auditor Pemerintah untuk menghadiri rapat pada jam tiga sore! Buatkan surat laporan introspeksi diri yang terperinci terlebih dahulu, sedangkan mengintrospeksi apa, suruh mereka cari tahu sendiri!”
Nadanya bossy dan tegas!
Mendengarnya, kedua regu Inspektur Pengawas termangu! Jangan-jangan si tua ini benar-benar adalah Wakil Walikota?
Jika adalah palsu, hebat sekali dia berpura-pura! Tidak menunggu mereka selesai berpikir, kerumunan terbelah dan menampakkan satu jalanan, lalu ada serombongan orang yang berjalan masuk! Yang memimpin adalah Kepala Distrik Binhai, Sutarjo, serta Direktur Komite Manajemen dari jalanan ini, diikuti oleh beberapa pemimpin lainnya, mereka semua adalah tokoh besar! Namun, begitu melihat Jufri dari kejauhan, para tokoh besar itu langsung bersikap hormat, dan berlari kecil kepadanya sambil tersenyum menjilat.
“Tuan Jufri, kenapa Anda memiliki waktu untuk bermain ke sini?”
“Salam kenal, Tuan Jufri, aku adalah Tarno dari Direktur Komite Manajemen!”
….
Serombongan orang itu berbondong-bondong menjulurkan tangan, berinisiatif menjilat kepada Jufri! Menepuk pantat kuda dengan berbagai cara!
Wajah dari kedua regu Inspektur Pengawas menjadi putih pucat! Hati mereka bagaikan terjatuh ke dasar Samudera Pasifik! Sudut mata mereka tak hentinya berkedut! Mereka ingin mengucapkan permohonan maaf dan ampun, tetapi sama sekali tidak memiliki keberanian! Kecongkakan mereka pada awalnya langsung hancur tak berbekas! Status yang mereka banggakan, tidak ada apa-apanya di hadapanJufri! Perkataan cemooh mereka tadi, semuanya menjadi tamparan pada wajah mereka sendiri, sungguh cari mati!
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMeet By Chance
Lena TanThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeHabis Cerai Nikah Lagi
GibranLove Is A War Zone
Qing QingKing Of Red Sea
Hideo TakashiMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita