Mata Superman - Bab 27 Undangan Tuan Ketiga

Setelah mengajari Raisa, Darwin juga tidak lagi melanjutkan kaligrafinya, dia bahkan membantunya untuk mengobati penyakit kulit yang dideritanya di depan umum.

Setelah satu jam berlalu, kulit Raisa kembali pulih ke warna sehat seperti kulit pada umumnya, dia pun terlihat sangat bahagia dan bersemangat! Kekesalan dan juga kebencian yang ada di dalam dirinya seketika lenyap! Bagaimanapun juga penyakit kulit ini telah menyiksanya selama beberapa tahun terakhir, dan saat ini, dia tentu merasa sangat senang setelah berhasil mengatasi masalah ini.

“Terima kasih banyak, Darwin! Katakanlah berapa biaya pengobatan ini, akan kubayar dua kali lipat!”

Ujar Raisa sambil tersenyum.

“Lain kali jangan selalu membicarakan tentang uang, karena tidak semua hal lebih penting dari uang. Misalnya, seperti aku yang telah membantumu menyembuhkan penyakit kulitmu, kamu bisa mentraktirku makan yang enak. Kita semua kenyang dan bahagia, bukankah seperti itu lebih baik?”

Kata Darwin sambil tersenyum datar. Raut wajah Raisa seketika merona, dirinya memang selalu mengagungkan uang, segera ia menganggukkan kepalanya.

Jonathan Mo lagi-lagi berdiri, lalu berkata dengan penasaran: “Darwin, keterampilan medismu sungguh hebat bahkan lebih hebat dari orang yang bergelar dokter di luar sana! Entah siapa gurumu?”

“Tidak ada guru.”

Ucap Darwin dengan tenang.

“Otodidak? Hebat sekali!”

Jonathan Mo berkata dengan takjub.

“Tidak, Tuan Jonathan terlalu memujiku, sebenarnya penyakit kalian itu sangat sederhana, apa kalian melihat pohon ini?”

Darwin tersenyum misterius, tubuhnya yang tinggi berdiri tegap di ruang tamu sambil menunjuk keluar jendela.

Semua orang mengalihkan penglihatannya mengikuti jarinya, benar saja ada sebuah pohon di sana dan itu merupakan sebuah pohon beringin berwarna ungu yang langka. Raisa menyukai pohon ini dan dia bahkan menghabiskan uang sebesar 400 juta rupiah untuk membeli pohon ini, konon terdengar bahwa dia mendapatkan pohon ini dari sekelompok pencuri yang berasal dari selatan.

Beringin ungu ini tumbuh dengan lambat dan berada di ambang kepunahan, sudah sangat jarang ditemui di atas gunung dan juga di pasaran. Tinggi pohon beringin ini sekitar tiga lipat tingginya manusia, dan diameter pohon ini sebesar ember, bisa dipastikan pohon ini berumur lebih dari seratus tahun! Jika pohon ini terindentifikasi, mungkin akan dilindungi oleh negara. Setiap musim panas pohon beringin ini akan bermekaran, bunga-bunganya bagai jarum payung yang bertebaran, sungguh sangat indah, bahkan aromanya saja sudah bisa membuat orang mabuk kepayang.

“Ada apa dengan pohon ini?”

Tanya Raisa terheran.

“Tidak mudah untuk melihat pohon beringin ungu berbunga, nona Raisa tidak tahu bahwa setelah pohon ini bermekaran di musim panas, serbuk sari yang sangat halus dari bunga tersebut akan melayang di udara dan serbuk tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tanpa disadari serbuk tersebut akan masuk ke dalam rumah terbawa oleh angin. Kamu dan Tuan Jonathan memiliki genetik yang sama dan karena kulit kalian terlalu sensitif, serbuk sari yang masuk ke dalam pori-pori kulit kalian membuat kulit kalian bereaksi dan menimbulkan penyakit kulit. Itulah kenapa kulit kalian selalu kambuh dan semakin memburuk setiap tahun di musim panas.”

Selesai Darwin menjelaskan, Raisa dan Jonathan Mo sangat terkejut! Mereka sangat kagum padanya.

Sebenarnya, bagaimana Darwin bisa mengetahui rahasia ini juga semua karena mata ajaib yang dimiliki olehnya, dia bisa melihat dengan mata telanjang penyakit kulit yang diderita oleh keduanya, lalu dia juga melihat serbuk sari yang melayang di udara, barulah dia mengetahui penyebabnya, jika dia tidak mempunyai sepasang mata ini, dia tidak akan mengetahui penyebabnya.

“Lalu, kenapa aku tidak apa-apa?”

Tanya Sherina tidak mengerti.

“Karena kulitmu tidak sehalus dan selembut kulit nona Raisa, sayang sekali, genetik kulit sebagus itu tidak ada di dalam dirimu.”

Ucap Darwin sambil menghelakan napas. Sherina segera menggertakkan giginya ketika mendengar ucapan itu, lalu diikuti suara tawa dari semua orang! Suasana di ruang tamu seketika berubah menjadi hangat, ketika Darwin sedang melakukan pengobatan itu, dia mengambil gluten yang terbuat dari tepung di dapur, lalu ia menambahkan jus bayam yang berwarna hijau gunanya untuk mengalihkan Doni Ma.

Daya tempel dari gluten itu sangat bagus, diimbangi dengan mata ajaib yang dimiliki oleh Darwin membuat seluruh serbuk sari yang sehalus jarum itu pun hilang seketika di kulit dan akhirnya penyakit kulit itu bisa hilang.

Setelah semua kebenaran telah terungkap, Darwin menjadi pusat perhatian yang ada di ruang tamu, metode, pengetahuan dan wawasannya yang begitu luas membuat semua orang sangat terkesima padanya! Tidak ada yang berani meremehkannya lagi, bahkan mereka semua berinisiatif untuk mendekatinya. Raisa juga telah mengubah sikapnya, dia bahkan meminta Darwin untuk memanggilnya dengan panggilan ‘bibi’, Darwin pun tidak menolaknya, setidaknya dia telah menambahkan koneksinya.

Melihat situasi seperti ini, Jonathan Mo juga memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan ‘paman’, seketika dia berhasil mendekatkan dirinya dengan Keluarga Mo.

Hanya saja di mata Sherina tetap sangat tidak menyenangkan.

Selanjutnya, di bawah saran dari Darwin, pohon beringin ungu yang begitu berharga ini dipindahkan ke tempat yang tidak diterpa oleh angin dan jauh dari area vila, dengan begitu serbuk sari dari pohon ini tidak akan merusak kulit mereka lagi. Setelah semuanya telah selesai, Jonathan meminta Darwin untuk menikmati pemandangan yang ada di sekitar vila, bahkan di belakangnya juga diikuti oleh Victor dan Sherina, sedangkan Raisa, dia telah pergi untuk menyiapkan makanan.

Karena identitas Darwin yang telah menjadi rekan kerja serta memiliki saham asli 20% di Royal Jewelry, tidak menutup kemungkinan bagi Jonathan Mo untuk memeriksa karakter serta kemampuannya semaksimal mungkin.

Keempat orang itu membicarakan skala dari Grup Shinstar hingga bagian berbahaya yang ada di bagian dalamnya, bahkan mereka juga membicarakan rute pengembangan Royal jewelry sehingga membuat topik pembicaraan semakin menarik. Meskipun dalam bekerja Darwin begitu rendah diri, tapi dia juga menemukan banyak kekurangan dalam manajemen Grup Shinstar, ketiga orang tersebut seketika terkejut saat Darwin menyampaikan pendapatnya, setelah mengobrol kurang lebih satu jam, mereka akhirnya menemukan tempat untuk duduk bersama, mereka juga memanggil pengurus rumah untuk bermain poker.

Sebenarnya guna permainan ini juga untuk menganalisa watak yang dimiliki oleh Darwin, Jonathan Mo tentu tidak ingin mempersilakan musuh masuk ke dalam rumahnya.

Darwin tidak tahu bagaimana memainkan permainan mahjong dan catur, dia hanya mengetahui sedikit tentang permainan poker saja.

Selain mengandalkan keberuntungan dan kemampuan dalam bermain poker, tentu mereka semua yang duduk di sini adalah orang-orang yang ber-IQ tinggi dan juga hebat dalam permainan kartu. Awalnya mereka ingin menekan semangat Darwin, tapi tak disangka Darwin malah selalu menempati posisi kedua selama enam putaran! Keterampilan bermain kartunya sedikit tidak masuk akal.

Setelah selesai bermain, pengurus rumah mengantar Darwin ke toilet.

Hanya tersisa mereka bertiga yang saling bertukar pandang.

“Ayah, pengetahuan anak itu tidak sedikit! Ayah jangan terlalu percaya padanya.”

Ujar Sherina.

Setelah mendengar perkataan ini, Jonathan Mo tersenyum dan berkata: “Justru orang yang tidak cerdas akan lebih sulit untuk dipergunakan. Dan Darwin ini adalah orang yang memiliki keberanian dan strategi, dia tahu kapan harus maju dan mundur, bermain poker ini sangat mudah untuk menganalisa wataknya yang sebenarnya, dia bisa mengontrol pikirannya untuk tetap tenang dan bisa menahan godaan di saat memiliki kesempatan. Anak muda ini sangat hebat, aku sarankan padamu untuk mengubah sudut pandangmu, cobalah untuk mendekatkan diri dengannya.”

“Hilangkan dari masalah pribadimu, Victor cepat katakan sesuatu.”

Sherina mengerutkan bibirnya dan memandang ke arah Victor.

Victor hanya terkekeh dan berkata: “…… Sebenarnya, aku juga kagum dengan pemuda ini……”

Seketika bibir Sherina semakin cemberut dan tidak bisa berkata apa-apa!

Ketiga orang itu tidak mengetahui mata ajaib yang dimiliki oleh Darwin, dia bahkan bisa melihat kartu mereka dengan sangat jelas sehingga memudahkannya dalam bermain poker. Jika seandainya mereka bertiga mengetahui hal ini, mungkin mereka akan kesal setengah mati, kecurangan seperti ini sungguh sangat keterlaluan! Hal yang membuat mereka mengatakannya tenang, berani serta memiliki strategi juga semua karena dia telah mengetahui kartu rahasia mereka!

Makan siang yang disajikan sangat enak, hubungan antara Darwin dan Keluarga Mo juga semakin dekat.

Setelah selesai mengobrol, tadinya mereka masih ingin mempersilakan Darwin untuk makan malam di sana, tapi karena di hadapan mereka bertiga, topik pembicaraan yang dibahas tak lain hanya tentang rencana bisnis serta manajemen bisnis, membuat Darwin merasa sangat bosan, sungguh topik pembicaraan yang tidak menarik, terlebih Sherina juga sering memperhatikannya seolah-olah berhutang banyak padanya.

Setelah berpamitan, Darwin telah kembali ke tempat tinggalnya yang ada di lantai bawah. Saat itu hari sudah malam dan matahari segera menenggelamkan dirinya.

Pemandangan ini sangat indah, tapi Darwin sama sekali tidak tertarik untuk menikmatinya.

Karena di koridor ini, terdapat tiga pria asing yang berdiri di sana, dari penampilannya bisa dilihat mereka merupakan sekelompok preman! Mereka mengingatkannya pada Aldo dan Si gendut Juan yang telah dihajar olehnya belakangan ini. Darwin bisa menebak tujuan kedatangan mereka, dia bukanlah seorang penakut, selain itu dia juga tahu bahwa sekelompok orang seperti ini akan semakin menjadi-jadi jika dia menghindarinya, oleh karena itu, Darwin pun melangkah maju.

“Apa kamu yang bernama Darwin?”

Kata pria yang memiliki wajah persegi.

“Ya, ada perlu apa?”

Kata Darwin.

“Tuan ketiga mengundangmu, semoga kamu bisa datang, dan jika kamu tidak pergi atau mungkin saja kamu akan kabur, tapi seluruh anggota keluargamu tidak mungkin meninggalkan Kota Einklag ini ‘kan?”

Pria berwajah persegi tersebut mengancam dengan halus, Darwin segera mengangguk dan berjalan bersama dengan mereka bertiga, sebenarnya dia juga tidak tahu siapa tuan ketiga yang dimaksud. Darwin juga bukan takut, hanya saja dia ingin mengakhiri masalah ini secepatnya agar tidak membuat keluarganya tersakiti.

Dia memiliki penglihatan yang hebat dan tidak mudah bagi orang biasa untuk menindasnya.

Setelah dua puluh menit berlalu, sebuah mobil Subaru membawa mereka berempat ke sebuah tempat tujuan, sebuah klub hiburan mewah. Setelah Darwin turun dari mobil, raut wajahnya tidak berubah dan masih tetap terlihat sangat tenang, tapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat terkejut, ternyata Paddy’s Pub!

Tidak ada seorang pun yang tidak mengetahui Paddy’s Pub, ini adalah sebuah klub yang sangat terkenal di Kota Einklag. Konon katanya jika kamu memiliki uang, kamu bisa melakukan segala hal di dalam sana! Ini adalah tempat termahal urutan ketiga di kota ini! Orang-orang yang sudah pernah masuk ke dalam tempat ini pasti akan mengacungi jempolnya saat keluar, beberapa klub hiburan saingan juga tidak bisa menumbangkan Paddy’s Pub di Kota Einklag, karena sosok di balik klub ini sangat misterius.

Darwin hanya pernah mendengar orang-orang bergosip bahwa bos dari klub ini adalah seseorang yang sangat cerdik.

Jangan-jangan tuan ketiga itu adalah bos mereka?

Darwin sedikit mengerutkan keningnya dan semakin waspada.

Dua dari tiga orang tadi menghilang seketika saat masuk ke dalam klub ini, hanya tersisa pria berwajah persegi yang mengantarnya ke lantai 8. Sepanjang perjalanan, Darwin akhirnya mengerti apa yang dimaksud dengan menikmati surga dunia, di sinilah tempat orang-orang menikmati kebahagian surga dunia itu! Terlihat banyak wanita dengan pakaian yang serba terbuka, pelayan dengan pakaian jas yang tampan, dekorasi elegan yang menghiasi seluruh ruangan ini, bahkan bagian bersih-bersih saja mereka mempekerjakan wanita muda dengan pakaian seksi.

Lantai 8 adalah area perjamuan, setelah tiba di lantai 8, Darwin segera diantar ke sebuah ruangan VIP mewah yang bernama Dragon Fly.

“Tuan ketiga, orangnya sudah sampai.”

Kata pria berwajah persegi dengan hormat sambil membungkukkan badannya.

Setelah Darwin memperhatikan sekeliling ruangan ini, luas ruangan mewah ini setikar 90 meter persegi, dekorasinya yang begitu mewah membuat ruangan ini menjadi sangat indah, tidak hanya memiliki home theather tradisional, tapi juga memiliki air mancur bebatuan buatan di sana, dan terdapat berbagai tanaman bunga segar yang menghiasi tempat ini, serta lampu-lampu dari kristal menggantung indah di atas langit-langit, lampu-lampu tersebut membentuk sebuah reptil laut purba Mosasaurus yang gagah, seluruh tubuhnya dibaluti warna emas yang mempesona.

Di dalam ruangan VIP ini terdapat lima hingga enam pria hebat, mereka duduk dengan posisi bersila dan di tengah mereka terdapat sebuah meja bundar mahoni yang telah dipenuhi dengan hidangan makanan mewah, setiap pria yang ada di sini terdapat sesosok wanita muda seksi yang menemaninya. Hidangan mewah serta kenikmatan yang ada di sini sungguh membuat orang lain iri.

Seorang pria paruh baya yang duduk di tengah terlihat seperti seorang yang berusia 40 tahunan, wajahnya bulat, mulutnya lebar dan hidungnya mancung, kedua matanya bahkan sangat mengkilap bagai lonceng tembaga, alisnya yang tebal itu terangkat dengan gagahnya! Wajahnya gelap, tubuhnya terlihat kekar dan model rambutnya cepak.

Setelah mendengar perkataan dari pria berwajah persegi, pria paruh baya ini melirik ke arah Darwin.

Dan semua orang yang ada di dalam ruangan VIP ini juga melihat ke arah Darwin!

Jika orang biasa ditatap oleh sekelompok orang dengan tatapan tajam seperti ini, mungkin orang itu akan ketakutan, tapi lain dengan Darwin, dia bahkan tampak tenang dan tidak gugup sedikit pun! Sebenarnya Darwin juga sedikit terkejut, dia sungguh tidak menyangka dengan ketenangan yang ada di dalam dirinya, tapi setelah dia memikirkan hal baru yang ingin dia lalui di dalam dirinya, dan mungkin juga karena Qi kuno yang mengalir di dalam dirinya, hal ini tidak hanya mengubah tubuhnya tapi juga jiwa keberanian yang membuatnya bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa disentuh olehnya.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu