Mata Superman - Bab 64 Memberi Bantuan

Pada akhirnya…

Ara pergi dengan penuh emosi karena Darwin mengajak dia untuk kencing di tepi tebing dengan posisi berdiri sambil menyaksikan matahari terbit, menikmati kesenangan pria! Kencing apaan, Ara hampir meledak!

Melihat senior pergi dengan marah, Darwin tertawa terbahak-bahak.

Setelah kembali ke vila, Darwin langsung mandi. Kemudian dia pergi ke Grup Shinstar bersama Sherina.

Dia berkeliling di perusahaan lelang dengan alasan menilai barang antik. Dia melihat semua barang antik berharga yang telah dilelang oleh pelanggan dalam waktu dekat ini, mengambil kesempatan untuk menyerap sebagian dari energi aura tua guna menutrisi tubuh dan mengisi kumpulan energi aura di perut.

Untuk saat ini, persoalan perhiasan tidak membutuhkan dia karena pembelian besar-besaran yang dilakukan dia di Tambang Batu Jaya Kusuma sudah cukup untuk dijual oleh Royal Jewelry dan Grup Shinstar untuk sementara waktu.

Karena tidak ada urusan, dia berpamitan dengan Sherina dan pergi ke rumah sakit untuk magang.

Dia tahu bahwa rumah sakit kota adalah sarang Doni, jadi dia tidak akan pergi ke sana untuk mempersulit diri. Oleh karena itu, dia pun memilih rumah sakit lain, yaitu rumah sakit pengobatan tradisional yang terletak di daerah tepi laut. Rumah sakit tersebut mempunyai visi untuk mempromosikan pengobatan tradisional, memperdalam integrasi pengobatan tradisional dan pengobatan modern. Rumah sakit seperti ini lebih cocok untuknya.

Demi menghindar dari omongan bahwa dia magang karena didukung hubungan kakek dan pada akhirnya menyebabkan dia tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan orang dan mengumpulkan pahala, Darwin telah berkomunikasi dengan Jufri sejak awal untuk merahasiakan identitasnya dan mengatakan kepada orang-orang bahwa dia masuk ke rumah sakit karena diperkenalkan oleh salah seorang anggota di Biro Kesehatan. Tanpa latar belakang, barulah dia dapat menjalani kehidupan magang yang sebenarnya dan melatih keterampilan medis dengan baik.

Namun, rencana manusia selalu tidak sesuai harapan. Begitu sampai di rumah sakit, Darwin langsung kedapatan oleh Doni yang diundang untuk mengikuti diskusi dermatologi!

Dibandingkan cinta pertamanya, sosok Darwin yang tidak begitu heroik tercetak lebih dalam di benak Doni. Bahkan Darwin terbakar hingga menjadi abu pun Doni masih bisa mengenalinya! Melihat Darwin muncul di rumah sakit dengan berpakaian jas putih, Doni langsung heran.

Setelah diam-diam menanyakan persoalan Darwin kepada orang-orang di rumah sakit, Doni pun tahu bahwa Darwin magang di rumah sakit!

Doni tersenyum seram. Dia berpikir betapa pun baiknya Darwin, Darwin tetap tidak berpendidikan, tidak berkualifikasi, tidak ada apa-apanya di rumah sakit! Sekarang akan sangat mudah baginya untuk mempersulit, bukan? Doni mencari nomor ponsel direktur departemen, lalu menyampaikan beberapa patah kata pada direktur tersebut. Karena tahu penelepon adalah Doni, direktur langsung setuju dengan kata-katanya serta berjanji akan memuaskan permintaannya.

Darwin ditugaskan di bagian gawat darurat.

Konon, bagian gawat darurat merupakan tempat tersibuk dan melelahkan di rumah sakit.

Ketika Darwin berjalan sampai di luar kantor direktur departemen dan belum sempat mengetuk pintu, dia langsung mendengar tangisan seorang wanita dari dalam! Darwin sontak menghentikan langkah kaki, melihat keadaan di dalam ruangan dengan kemampuan visual tembus pandang. Seorang wanita berdiri di dalam, sementara seorang pria paruh baya gemuk duduk di kursi kantor. Mendengar isi percakapan dan melihat gerak gerik kedua orang tersebut, dapat diketahui bahwa anak dari wanita sedang dirawat di ruang gawat darurat. Wanita tampak segan, dia tidak punya uang untuk membayar biaya perawatan, jadi dia ingin meminta bantuan pria paruh baya.

Pria paruh baya adalah Haimo, direktur departemen darurat.

Dia berpakaian konservatif, berpenampilan lembut, tapi tidak sangka dia adalah bajingan yang berlagak baik!

Dia mencibir dan berkata "Boleh saja kalau kamu mau menyelamatkan anakmu. Akhir-akhir ini lenganku agak sakit, bagaimana kalau kamu duduk di pangkuanku untuk memijat lenganku? Malam ini Hotel Blossom yang ada di sekitar sini mengadakan kegiatan, aku akan menyewa kamar supaya kamu bisa beristirahat di sana. Kamu kecapekan hingga kantong matamu begitu tebal, aku merasa kasihan padamu."

Maksud pria adalah wanita malang harus memberikan tubuh untuknya!

"... Direktur, mohon bantu aku kali ini! Kebaikanmu akan selalu kuingat!"

Wajah wanita menjadi pucat karena ketakutan, tetapi dia tidak berani melawan direktur, dia hanya bisa menangis dan terus memohon belas kasihan. Pakaian yang dikenakannya agak lusuh, dia mungkin amat kekurangan. Namun dia terlahir cantik, berkulit putih, mungil dan menawan. Pantas saja Haimo tertarik padanya.

"Jangan takut, duduk di pangkuanku dulu. Kita bisa pelan-pelan mendiskusikan masalah ini."

Haimo berkata sambil tersenyum.

Wanita melangkah mundur karena takut, tetapi Haimo meraih lengan putihnya yang lembut dan ramping, menariknya ke dalam pelukan! Kedua tangan Haimo tidak bisa diam, dia mulai menyentuh tubuh wanita, mulut menggigit wajah wanita yang cantik dan halus!

Wanita langsung meronta sekuat tenaga. Dia ingin berteriak, tetapi Haimo membungkam mulutnya!

Darwin tidak tahan lagi!

Dia boleh saja berpura-pura tidak tahu, menoleh dan pergi dari sini. Tapi jika dia bertindak demikian, agaknya dia bakal meremehkan dirinya di masa depan! Tindakan ini sama saja dengan membuang moral hidup, meninggalkan hati nurani yang paling mendasar dalam hidup!

TOKTOKTOK!

Pada saat kritis, Darwin mengetuk pintu dengan keras!

Haimo yang sedang melecehkan wanita langsuk panik! Dia segera menyingkirkan wanita ke samping, buru-buru merapikan pakaian yang berantakan! Sementara wanita juga buru-buru menyeka air mata dari wajah, berbalik dan dengan cepat merapikan rambut dan pakaian yang hampir robek.

"Halo, Direktur! Saya Darwin, pekerja magang yang datang untuk melaporkan diri."

Darwin mendorong pintu dan masuk.

Pandangannya sekilas menyapu wanita, berpura-pura tidak tahu apa-apa. Wanita sangat cantik, seketika membuat Darwin agak terobsesi. Kecantikan wanita tampak lemah lembut dan feminim. Mata yang berkaca-kaca menimbulkan rasa iba pada orang yang melihatnya.

Haimo memandang Darwin dengan dingin, di dalam hatinya sangat marah! Jika Darwin tidak mengganggu momen indahnya, dia seharusnya sudah mendapatkan wanita! Dia telah melakukan hal seperti ini lebih dari sekali, dia sudah kecanduan!

Setelah menerima dokumen dari Darwin, Haimo tersenyum lebih dingin.

Dokter kecil tanpa latar belakang dan pengaruh, serta menyinggung dokter Doni yang terkenal. Sungguh mimpi bahwa orang ini mau mencari nafkah di rumah sakit ini! Karena Darwin mengganggu momen indah Haimo, Haimo pun bertekad mau mempersulitnya!

"Kamu baru datang, aku akan menguji kamu untuk melihat seberapa tinggi keterampilanmu. Bagaimanapun, menjadi dokter bukanlah permainan anak-anak. Beri tahu aku di mana titik akupunktur jantung? Apa efeknya? Ini adalah hal paling dasar dalam pengobatan tradisional, kamu tahu, bukan?”

Haimo sok tegas.

Darwin berjalan mendekat, menunjuk ke dadanya sendiri “Titik jantung, efek utamanya adalah mengobati batuk, mengi, nyeri dada, sakit tenggorokan dan tenggorokan bengkak.

"Lumayan bagus."

Ujar Haimo, lalu menambahkan "Hanya saja kamu menunjuk titik yang kurang tepat, agak menyimpang. Sedikit penyimpangan akan menyebabkan kesalahan besar! Tampaknya keterampilan dasarmu masih lemah, kamu harus banyak berlatih. Kebetulan bagian gawat darurat kekurangan orang, kamu bantu di sana saja."

Cahaya dingin melintasi mata Darwin. Dia mengangguk. Dia baru saja datang, tidak ingin berkonflik dengan Haimo. Dia hanya ingin mengasah keterampilan medisnya tanpa membuat masalah.

Darwin berbalik dan hendak pergi. Haimo mengerutkan bibir dengan hina, tidak menganggapnya penting. Darwin berjalan ke hadapan wanita, berkata "Apakah kamu adalah Revina ? Perawat di luar sedang mencari kamu. Bagaimana kalau aku membawa kamu ke tempat perawat itu?"

Wanita agak terkejut, dia segera mengangguk dan mengikuti langkah Darwin!

Dia mengambil kesempatan untuk melarikan diri dari cengkeraman Haimo. Melihat situasi ini, raut muka Haimo berubah seram! Dia diam-diam berpikir, Darwin sungguh merupakan hantu. Dia harus mencari kesempatan untuk mempersulitnya.

Sebenarnya Darwin menggunakan kemampuan visual tembus pandang untuk melihat nama pada kartu identitas yang ada di saku Revina. Tidak ada perawat yang mencari Revina. Setelah keluar, Darwin berpura-pura membawa Revina berkeliling sebentar, lalu berkata "Maaf, perawat itu sepertinya sudah pergi. "

"Tidak apa-apa, ini bukan salahmu."

Revina tersenyum pahit.

Wajah cantik tercetak jejak kecapekan serta bekas air mata. Suaminya meninggal di usia muda sehingga dia harus membesarkan putranya sendirian. Bisnisnya tidak kuat menghadapi krisis ekonomi, akhirnya terpaksa gulung tikar. Kehidupan Revina amat kesulitan. Awalnya dia sudah sangat kekurangan, tapi putranya malah tiba-tiba terjangkit radang usus buntu yang harus segera ditangani. Sisa tabungan habis dalam sekejap mata. Pihak rumah sakit mendesaknya untuk melunasi biaya perawatan, tetapi dia benar-benar hanya memiliki sisa uang 20 ribu.

Uang itu palingan cuman cukup untuk membayar biaya pendaftaran di rumah sakit!

Saat dia yang berpenampilan muram ingin pergi, Darwin langsung meraihnya dan berjalan ke loket administrasi, berkata "Mengobati anak lebih penting. Aku bantu kamu melunasi biayanya dulu, kamu boleh bayar ke aku di kemudian hari."

"..."

Revina tercengang!

Ini seperti mimpi! Seseorang berinisiatif membantunya! Tapi mereka berdua tidak kenal, bagaimana boleh dia menerima bantuan ini? Karena baru saja dilecehkan oleh Haimo, Revina takut Darwin juga berniat buruk. Dia telah berjanda dalam beberapa tahun terakhir, penampilannya memang di atas standar, ada banyak pria yang mau mendapatkannya.

Darwin dapat menebak pemikiran Revina, dia berterus terang "Kak, mengobati anak lebih penting. Kamu boleh bayar ke aku di saat kamu sudah punya uang. Tenang saja, aku tidak akan meminta apa pun dari kamu."

Revina masih ragu-ragu.

Darwin langsung menyerahkan kartu bank ke loket administrasi, membantu Revina membayar 20 juta. Jumlah uang ini tidak seberapa bagi Darwin, tapi jumlah uang ini membuat Revina menganga! Dua puluh juta... Dia sudah lama tidak melihat begitu banyak uang.

Setelah meninggalkan nomor ponsel, Darwin pun pergi.

Dia takut berbicara terlalu banyak akan menimbulkan keraguan Revina pada dirinya. Dia tidak mengharuskan Revina untuk membayar uang 20 juta ini kepadanya, dia cuman mau membantu Revina semampu yang bisa dia berikan. Lucky Fortune yang tergantung di leher mengalirkan aliran hangat. Darwin yang melakukan perbuatan baik mendapatkan manfaat yang pantas didapatkannya.

Revina membeku di tempat setelah melihat Darwin memberi bantuan tanpa alasan, memberikan 20 juta dengan santai, lalu pergi tanpa banyak bicara. Dia meragukan motif Darwin, tapi juga sangat berterima kasih! Akhirnya, dia mengambil bukti pembayaran, mencari perawat untuk memberi infus kepada putranya.

Setelah Darwin tiba di ruang gawat darurat dan melaporkan nama, kepala perawat mengatur agar dia bergabung dalam kesibukan kerja. Ada banyak perawat kecil yang cantik, tetapi mereka tidak punya waktu untuk bercerita dengan Darwin. Akhir-akhir ini, cuaca terlalu panas dan banyak orang menderita sengatan panas. Semua orang sibuk memberi infus kepada pasien.

Darwin tidak pernah melakukan teknik penusukan jarum.

Cukup sekilas melihat perawat lain menusukkan jarum, dia langsung paham tanpa harus diajar guru. Lagian dia bisa memanfaatkan kemampuan visual tempus pandang untuk melihat posisi pembuluh darah secara detail, setiap kali tusukan pun bakal akurat! Dalam sekejap, dia telah memberikan infus kepada banyak pasien, meringankan beban kerja para perawat.

Dia rajin kerja dan jarang bicara. Setelah menghabiskan sepanjang pagi, dia lambat laun memenangkan hati sekelompok perawat muda.

Kepala perawat juga amat menyukainya. Namun, setelah Haimo datang untuk makan siang, sikap kepala perawat terhadap Darwin langsung berubah. Kepala perawat mencari alasan untuk memindahkan Darwin ke bagian lain. Tanpa harus berpikir pun Darwin tahu bahwa ini pasti merupakan arahan dari Haimo !

Cepat atau lambat, Darwin bakal menghajar direktur binatang ini. Hanya saja, sekarang belum waktunya.

Sepanjang sore, Darwin semakin sibuk! Merebus obat, mengantarkan obat, mengganti sprei dan baju, bersih-bersih. Untung saja kekuatan fisiknya kuat, orang biasa pastinya sudah kecapekan. Tetapi Darwin tidak mengeluh, dia sabar. Dia harap masa magangnya bisa berjalan dengan tenang.

Kalau dia memanfaatkan hubungan untuk menghajar Haimo, latar belakangnya bakal terungkap. Jika hal itu terjadi, maka akan sulit baginya untuk menjadi dokter tampan dalam ketenangan.

Dia tidak suka perasaan dipuja-puja.

Saat waktunya pulang kerja, dia diberitahu bahwa dia harus kerja lembur. Dia begadang sampai subuh sebelum akhirnya dibebaskan. Begitu mengganti pakaian dan keluar dari unit gawat darurat, dia melihat seorang pria menggendong pria lain yang pakaiannya berantakan. Pria tersebut bergegas masuk sambil berteriak "Dokter, tolong! Selamatkan dia!"

Darwin sontak berhenti.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu