Mata Superman - Bab 21 Mantan Pacar
Di dalam sebuah kantor mewah Industri Goldhos, Desta sebagai anak pemilik sedang berbaring di sebuah kasur besar yang empuk, sambil memeluk seorang model wanita cantik yang sedikit mirip dengan Sherina, sprei dipenuhi dengan lipatan dan cairan basah, lantai dipenuhi dengan tisu, dapat diketahui tadi mereka berdua baru bersenang-senang.
Hanya saja Desta yang barusan melampiaskannya, ekspresinya malah tidak terlalu puas, melainkan menyalakan sebatang rokok, lalu merokok dengan tatapan mata yang sadis!
Sebenarnya semua barang palsu di gudang perusahaan lelang Shinstar masuk dengan menyogok semua Apresiator, kemudian dibeli dari Randy yang berada di Jalan Kumlang, meskipun tidak mendapat banyak uang, tetapi ini bukan tujuan utamanya. Dia ingin menggunakan jalan ini diam-diam mencuri hingga perusahaan lelang kosong, setelah semua masalah ini sudah terbongkar, maka perusahaan lelang sudah tidak ada kekuatan untuk menahan lagi, dan akan jatuh.
Ini adalah sebuah siasat buruk!
Sebenarnya sudah mau berhasil, tetapi malah diganggu orang lain lagi!
Yang lebih membuat Desta frustasi adalah diganggu dengan orang yang sama, dia sudah sangat benci dengan Darwin itu!
Tidak peduli Sherina atau Grup Shinstar, semua adalah hal yang sangat ingin didapatkan Desta, dia tidak akan mengizinkan seorang yang bernama Darwin yang tiba-tiba muncul merusak rencana baiknya, karena orang ini sama seperti Victor tidak bisa didapatkannya, maka hanya ada satu solusi saja, yaitu membunuh!
"Kamu pergi saja dulu."
Desta mengatakan dengan dingin.
"Menjengkelkan sekali, tadi masih mengatakan aku adalah kesayangan, sekarang setelah selesai memainkan langsung mengusirku, aku masih begitu lemas bagaimana aku bisa berjalan?"
Model wanita muda itu berkata dengan manja, tubuhnya yang lembut sekali lagi memeluk Desta.
Hanya saja Desta sama sekali tidak tertarik untuk memainkannya lagi, dia langsung menamparnya! Tamparan ini membuat model wanita muda tersebut jatuh dari tempat tidur, wajahnya terdapat bekas lebam telapak tangan, lalu dia mengambil baju dengan takut dan pergi dengan panik di bawah tatapan mata Desta yang menyeramkan.
Seorang wanita murahan masih berani berbicara padanya bukankah sedang mencari mati?
Desta mengeluarkan ponselnya dan menelepon, tiga menit kemudian muncul seorang pria pendek dan giat muncul di perusahaan, tubuhnya tidak termasuk kekar, tetapi dia malah seperti seekor macan tutul yang penuh tenaga dan bersiap-siap untuk menyerang, dia dipenuhi oleh sebuah jiwa yang membuat orang takut! Fitur wajahnya biasa, bagian telinga kanan ada sebuah bekas pisau hingga bagian mulut, terlihat sangat menyeramkan. Mata tanpa lipatan terang seperti bintang, ketika dia menyipitkannya terlihat seperti pisau yang tajam.
Di saat orang ini berdiri, terdapat aura mematikan yang mendidih!
"Kenapa tuan muda mencariku?"
Pria berkata dengan nada rendah.
"Bunuh si Darwin, dia terlalu mengganggu."
Desta mengatakan sambil merokok.
Nama pria ini adalah Braga, dia adalah pembunuh yang dilatih Desta dengan biaya besar! Beberapa usaha Industri Goldhos yang tidak jelas selalu dilakukan oleh Braga, beberapa orang yang mengganggu juga diselesaikan oleh Braga! Sejak Desta menghabiskan 20 miliar membawa Braga keluar dari hukuman mati, nyawa dia sudah menjadi milik Desta, bisa dikatakan sangat berguna menjadi tangan kanannya.
"Darwin memukul Aldo, tuan ketiga tidak akan mengampuni dia, jadi sekarang kita hanya perlu menonton saja."
Setelah memikirkannya, Braga tertawa licik sambil berkata.
"Kalau begitu kamu pantau dia, aku hanya mau dia mati, tidak peduli siapa yang melakukannya."
Tatapan mata Desta terlintas dengan sebuah ketajaman.
"Baik tuan muda."
Braga membungkukkan badan, menganggukkan kepala dan berjalan keluar dengan hormat.
Meskipun Aldo adalah preman rendahan yang tidak bisa ditunjukkan, tetapi dia adalah salah satu dari empat anak angkat tuan ketiga, tuan ketiga sudah lama terkenal di industri ini, wilayah dan bawahannya sangat banyak dan sangat hebat, kini Darwin tanpa sengaja menyinggung dia, meskipun dia tidak mati, dia juga akan tersiksa! Grup Shinstar malahan tidak memiliki hubungan apapun dengan mafia, jadi tidak ada cara untuk mencari orang menolong Darwin, kali ini akibat Darwin pasti sangat menyedihkan!
......
Sekelompok keluarga Lin dengan cepat tiba di Restoran Phoenix.
Ini adalah sebuah restoran yang dibuka dua tahun lalu, karena dibuat dengan biaya yang sangat besar, jadi tidak peduli dari dekorasi atau pelayanan semuanya sangat berkelas. Koki juga direkrut dengan gaji yang sangat besar dan berkelas, restoran ini sudah sangat terkenal ketika baru buka, lalu dengan cepat menjadi restoran pertama di wilayah ini.
Dulu restoran seperti ini, Darwin hanya bisa melirik sekilas ketika melewatinya, dia sama sekali tidak berani masuk untuk makan, karena dengar kabar harga segelas teh adalah puluhan ribu, seporsi masakan ratusan ribu rupiah. Pengeluaran seperti ini sangat menakutkan bagi kaum pekerja.
Tetapi sekarang Darwin sangat percaya diri!
Dia membawa sekeluarga berjalan masuk dengan tenang, seluruh keluarga Lin juga sangat bahagia, rasa tidak senang tadi sudah menghilang semuanya, mereka melihat ke sekeliling dengan sangat senang! Bisa memiliki keberuntungan makan di tempat ini, ke depannya juga tidak akan malu jika mengatakan kepada orang lain.
Tanpa sadar Darwin sudah menjadi pondasi keluarga Lin.
Karena mereka datang sedikit telat, restoran sangat ramai, jadi lantai pertama tidak ada tempat sama sekali, ruangan VIP di bagian dua juga hampir penuh, setelah Darwin memberikan tip sebanyak 1 juta, pelayan wanita resepsionis yang cantik akhirnya dengan tersenyum memberikan dia sebuah ruang VIP, uang memang bisa melakukan segalanya.
Mereka mengikuti pelayan berjalan ke ruang VIP atas.
Ruang VIP di atas bukan tertutup semuanya, melainkan model sedikit terbuka, dibangun dengan bambu, di atasnya dipenuhi dengan tumbuhan merambat yang segar dan subur, sungguh unik, ini juga sebuah khas Restoran Phoenix. Semua jendelanya adalah jendela kaca besar, bisa melihat laut biru luas yang tidak jauh, pemandangannya sangat indah.
Setelah sekeluarga Lin naik ke atas, mereka semakin terkejut dan senang.
Hanya saja ketika berjalan belasan langkah, Darwin langsung terdiam sebentar, karena orang yang duduk di ruang VIP sebelah adalah kenalannya.
Dunia ini sungguh sempit, tidak disangka barusan putus bisa bertemu lagi. Yang sedang makan adalah Chintya yang barusan memutuskan Darwin! Kehidupannya sekarang memang lebih baik dibanding dulu ketika bersama Darwin, dia membawa tas LV, memakai gaun yang indah dan mewah, kalung emas putih giok, di tangannya ada cincin berlian yang berkilau, seperti sudah menjadi istri orang kaya.
Chintya juga dalam bersamaan melihat Darwin, dia juga sedikit terkejut.
Tatapan mereka berdua saling berinteraksi, tidak ada banyak rasa akrab.
Orang yang meremehkanku hari ini, ke depannya aku akan membuat dia tidak mampu mendapatkanku! Wanita yang sudah meninggalkannya, Darwin tidak akan memberikan dia senyuman dengan murah hati lagi! Dan meskipun Chintya tahu Darwin memiliki pemasukan sebanyak 4 miliar, setelah putus dia juga tidak menyesal. Karena dia juga jelas dengan pekerjaan Darwin, dia tahu jika Darwin hanya kaya mendadak saja dan tidak akan berlangsung lama, jadi pemasukan pacar barunya yang lebih stabil, punya rumah dan perusahaan.
"Siapa dia?"
Di dalam ruang VIP, pacar Chintya yang gemuk merasa ada yang aneh.
"Darwin."
Chintya mengatakan tanpa menyembunyikan apapun.
Pacarnya si Santo ketika mendengarnya langsung mengerti! Dia seketika langsung menunjukkan sebuah senyuman dingin di wajahnya yang gemuk! Chintya pastinya tidak akan beritahu jika dia yang meninggalkan Darwin yang sudah bertahun-tahun pacaran dengannya tanpa perasaan. Dia mau menjaga citra dia dalam mendapatkan pria kaya, jadi cerita yang diketahui Santo adalah jika Darwin mencari wanita tua kaya untuk dihidupin, kemudian tidak suka Chintya yang mengganggu, jadi dia langsung meninggalkan Chintya dan pergi dengan menipu tabungannya.
Saat itu Chintya terlihat sangat kasihan, pastinya Santo akan sangat percaya padanya.
Kini bertemu dengan Darwin tanpa sengaja, di sampingnya masih ada keluarganya, pastinya Santo mau membela pacarnya!
"Kamu adalah Darwin? Penampilanmu manusia, sebenarnya orang murahan! Sekarang setelah mencari wanita kaya sudah bersenang-senang? Tidak perlu menjalani hidup yang susah lagi? Sudah punya uang membawa keluarga datang menghabiskan waktu? Apakah uangmu cukup? Menjadi pria yang dihidupin wanita tua tidak gampang, apakah perlu kubantu kamu sedikit, agar orang miskin sepertimu makan dengan puas?"
Santo menyindir dengan sinis.
Pelanggan di sekeliling melihat ke arahnya dengan tertarik.
Keluarga Lin mengenal Chintya, karena mereka pernah berpacaran selama dua tahun, kini setelah melihatnya langsung mengerti alasan mereka berdua putus. Awalnya sudah emosi, kemudian ketika melihat pacar baru Chintya mempermalukan Darwin, mereka langsung ingin memarahinya, tetapi dicegah oleh Darwin.
"Mencari wanita kaya? Menarik juga, lanjutkan ceritanya."
Darwin tertawa dingin.
Dia sejak awal sudah mengetahui Chintya yang tidak berperasaan, tetapi dia tidak menyangka dia begitu licik! Dia demi mendapatkan pria kaya, dia masih mengarang cerita putus cinta dan begitu merusak nama baiknya!
"Hehe, apakah perlu kuulangi? Semua keluargamu ada di sini, jadi aku tidak akan mempermalukanmu! Chintya begitu cantik, kamu malah tidak menghargainya. Kamu menjadi pria dari wanita tua demi uang, bahkan memutuskannya! Hatimu sungguh busuk! Hanya saja takdirmu selamanya menjadi orang miskin! Apakah kamu sudah melihat ruang VIP ini? Ini ruangan khusus kupakai, ini yang paling elit! Pemandangannya paling indah! Setiap kali makan di sini, hanya biaya sewa ruangan saja sudah 2 juta, kamu iri, kan?"
Santo mengatakan dengan kuat, dia ingin didengarkan semua orang.
Namun Darwin tidak hanya tidak emosi, melainkan ekspresinya sangat tenang, hanya saja tatapan matanya terhadap Chintya menjadi lebih dingin! Meskipun Chintya sedang menghindari tatapan mata Darwin, namu dia malah berpura-pura sangat tegas.
"Lanjutkan, aku sedang mendengarnya."
Darwin berkata.
"Cerita apaan! Bocah, kamu seumur hidup jangan berharap bisa makan di ruang VIP seperti ini! Dasar miskin!"
Santo berkata dengan tatapan dingin, kemudian dengan pamer meminum seteguk anggur merah.
Leoni yang dibelakangnya sudah tidak tahan untuk maju ke depan, tetapi dia malah dicegah Darwin sekali lagi. Darwin dengan santai mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang. Menurutnya anjing boleh menggigit manusia, tetapi manusia tidak boleh menggigit anjing, beberapa orang jika berdebat dengan mereka malahan bisa merendahkan sifat sendiri.
"Kamu lapor polisi? Dasar tidak tahu malu, kamu juga hanya bisa lapor polisi, apa gunanya!"
Santo tertawa mengatakannya.
Darwin juga tidak mengatakan apapun, dia hanya menatapnya.
Tidak lama kemudian muncul sekelompok orang di lantai dua! Orang yang memimpin memakai kemeja yang rapi, dan kacamata rongga emas yang lembut, bet nama yang dipakainya menuliskan jika dia adalah Manajer Restoran Phoenix, si Steven. Di belakangnya ada 4 penjaga keamanan yang tegap, ketika melihat Manajer muncul, semua pelanggan yang menonton langsung memanjangkan leher mereka untuk melihat.
"Bocah, Manajer juga sudah kamu kejutkan! Jika kamu masih tidak pergi, maka aku tidak bantu kamu lagi! Manajer Steven, lama tidak bertemu. Sikap bocah ini sangat buruk, dia terlalu mempengaruhi suasana makan pelanggan, kusarankan sekarang kamu segera mengusir mereka sekeluarga keluar! Tadi dia sengaja marahan denganku sehingga membuat orang di sekeliling merasa risih, sungguh kurang ajar!"
Santo memfitnah dengan tidak tahu malu.
Hubungan dia dengan Steven lumayan bagus, karena dia sering membawa klien makan di sini, jadi mereka sudah kenal dari awal, bahkan memiliki kartu VIP dari bahan perak.
"Oh, ternyata Direktur Santo, tunggu sebentar, aku akan menemanimu setelah masalah di sini selesai. Kamu jangan membuat kekacauan di sini, segera pergi! Jika tidak, jangan salahkan aku tidak sungkan denganmu!" Steven melihat Darwin sekilas, kemudian langsung memarahinya sambil membawa penjaga keamanan masuk ke dalam.
Santo melihat keadaan ini, seketika merasa sangat bangga.
Hanya saja Darwin malah tidak bergerak sama sekali, dia langsung memelototi Steven dan berkata: "Namaku Darwin."
Ketika mendengar kata ini, tidak ada yang menyangka perubahan drastis pada ekspresi Steven! Ekspresi merendahkannya seketika menyusut! Diubah dengan senyuman kaku yang meleceh! Bahkan keningnya juga berkeringat, tubuhnya sedikit bergetar! Ketika dia menatap Darwin sekali lagi, dia tidak berani melihat dengan merendahkan lagi, melainkan sangat menghormatinya!
Novel Terkait
My Only One
Alice SongWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiLove at First Sight
Laura VanessaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMr Huo’s Sweetpie
EllyaAku bukan menantu sampah
Stiw boySomeday Unexpected Love
AlexanderMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita