Mata Superman - Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
Dalam waktu yang singkat, Darwin berhasil menghindari dua pedang itu! Penglihatannya sama sekali tidak terpengaruh oleh malam hari yang gelap, jadi dia pun dengan berani melakukan serangan balik!
Pukulan yang sudah dikumpulkan dengan kekuatan ajaib, seketika sudah ditujukan ke arah orang itu!
Orang itu pun terkejut!
Orang itu tidak menyangka bahwa Darwin dapat menghindari serangannya!
Darwin pun langsung menghantamnya! Pria itu langsung menabrak dinding bata di belakangnya, beberapa saat kemudian orang itu pun tidak bergerak lagi! Tetapi setelah itu, pembunuh satunya lagi pun melakukan serangan terhadap Darwin! Pembunuh ini menggunakan dua pisau yang seolah-olah seperti kedua tangan Yaksa untuk mendapatkan nyawa Darwin! Darwin segera menghindarinya, hanya saja lengan kirinya pun tertusuk setelah itu.
Kemudian darah pun sudah menodai lengan baju Darwin!
Pisau-pisau itu masih tidak berhenti!
Xiu xiu xiu!
Pisau itu diarahkan ke arah Darwin sekaligus, seolah-olah seperti ombak bergulung yang membawa aura mematikan! Target dari setiap pisau itu adalah Darwin! Pisau yang digunakan oleh pembunuh itu adalah pisau kupu-kupu, dengan teknik pisau yang ada di dalam bela diri, dalam pertarungan jarak dekat, teknik ini adalah teknik yang paling mematikan!
Serangan yang dilakukan sekaligus pun membuat Darwin menjadi agak kacau!
Antara hidup dan mati!
Darwin menyadari bahwa daging dan darah dirinya tidak dapat melawan pisau-pisau itu, dalam kondisi bahaya seperti ini, Darwin pun menahan energi aura di bagian perutnya, setelah itu raungan yang memekakkan telinga pun terdengar! Seolah-olah seperti suara guntur dan bumi yang retak! Gerakan si pembunuh itu terhenti sejenak, Darwin memanfaatkan celah ini untuk menyelamatkan nyawanya, lalu dia pun segera melarikan diri!
Setelah berlari beberapa langkah, Darwin membungkuk dan melemparkan sebuah batu ke arah pembunuh itu!
Setelah melemparkannya, Darwin berlari ke depan dan dia pun tidak membalikkan kepalanya lagi!
Tentu saja, pembunuh itu dapat menghindari batu itu dengan mudah, dia memperhatikan posisi Darwin dan mengejarnya dari belakang! Hanya saja di daerah kumuh seperti ini sangat gelap dan kecepatan dirinya juga tidak secepat Darwin, jadi jarak antara mereka berdua pun perlahan menjadi semakin jauh.
Setelah berlari selama ratusan meter, Darwin baru menyadari bahwa perutnya mengalami luka dan darahnya masih menetes dan dia pun menjadi sedikit lelah! Selama pertempuran tadi, dia sama sekali tidak merasa kesakitan! Jika dirinya masih terus berlari, tampaknya dirinya akan dibunuh oleh pembunuh itu!
Kemudian, Darwin pun langsung menuju ke daerah pemukiman, dia melompat ke atas atap dan jatuh ke halaman salah satu rumah, setelah itu, suara jeritan pun terdengar!
Seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet di halaman bergidik karena terkejut!
“Jangan takut……aku……aku bukan orang jahat……”
Darwin berusaha untuk berkata, luka di lengan dan bagian perutnya sudah mengeluarkan darah yang cukup banyak, meskipun dia mempunyai daya tahan yang luar biasa, tetapi dia juga sedikit tidak dapat bertahan lagi! Jadi dia pun berlutut di lantai dengan sambil memegang tembok!
Wanita itu yang sedang bergemetaran pun menatapnya dan kedua matanya pun menjadi terbuka lebar!
Pembunuh itu yang mendengar suara jeritan pun kembali menemukan keberadaan Darwin, tubuhnya seperti seekor burung, kedua kakinya juga seperti dipasang dengan pegas, lalu dia pun berhasil meloncat ke atas atap dengan bantuan pohon, setelah melihat ke sekeliling, pembunuh itu pun meloncat ke dalam sebuah halaman dan di sana terdapat bekas darah, setelah melihatnya dia pun menyadari bahwa darah itu merupakah darah yang baru dikeluarkan.
Pembunuh itu pun mencibir dengan dingin!
Kemudian pembunuh itu mengeluarkan dua pisaunya, dia pun memeriksa dua ruangan kecil yang ada di halaman dengan waspada, tetapi dia juga masih belum menemukan Darwin, lalu pembunuh itu masuk ke dalam ruang tamu! Meskipun pintu ditutup, pembunuh itu dapat membuka pintu dengan menggunakan pisaunya!
Ketika pembunuh itu melangkah ke ruang tamu, wanita yang berbaring di atas ranjang pun bergemetaran sejenak.
Jantungnya berdebar dan menjadi lebih cepat!
Bagaimanapun dia adalah seorang wanita, di dalam kondisi yang bahaya seperti ini, dia pun tidak dapat menyembunyikan rasa ketakutannya!
Pembunuh itu terlihat sangat tenang dan sama sekali tidak terlihat panik, dia pun berjalan dengan lambat, kondisi di dalam ruang tamu sangat gelap, tetapi pembunuh itu masih tetap dapat menelusuri petunjuk dengan samar-samar, di ruang tamu juga sangat kosong, dalam waktu yang singkat pembunuh itu pun berjalan menuju ke arah kamar, dia mengangkat tirai penutup dengan hati-hati dan memasuki kamar itu.
Di dalam kamar terdapat dua tempat tidur, satu berukuran besar dan satunya lagi berukuran kecil.
Seorang anak laki-laki sedang tidur di atas tempat tidur yang kecil, disampingnya juga terdapat lampu pengusir nyamuk, meskipun dengan cahaya yang tidak terlalu terang, tetapi ini pun telah membantu si pembunuh itu.
Ada dua orang yang tidur di atas tempat tidur besar itu, seorang wanita berambut panjang dengan wajah yang cantik tidur di bagian luar, sedangkan di bagian dalam terdapat seorang pria yang sedang meringkuk, wajahnya tidak dapat dilihat dengan jelas, tetapi si pembunuh itu pun mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum dingin! Karena si pembunuh itu menyadari adanya bekas darah! Tampaknya pria itu adalah orang yang dicari oleh dirinya! Meskipun hanya diberikan selembar foto, pembunuh itu juga dapat mengenali bahwa pria yang tidur di atas ranjang itu adalah Darwin.
Hal sepele seperti ini, tidak dapat menipu dirinya!
Hanya saja pembunuh itu tidak langsung berjalan ke sana, melainkan berpura-pura masih tidak dapat membedakan Darwin berada di mana, lalu pembunuh itu menghampirinya dengan perlahan-lahan, setelah berada di posisi yang paling bagus, tiba-tiba! Pembunuh itu seolah-olah seperti seekor buaya yang ganas dan dia pun langsung melemparkan dua pisau yang dipegang oleh dirinya ke bagian dada Darwin!
Selimut yang dipakai oleh Darwin pun langsung terdapat lubang!
Keng keng!
Dua suara yang aneh pun terdengar!
Pisau tajam itu ditahan oleh sesuatu! Setelah mengetahui dibohongi, pembunuh itu pun berencana untuk mengeluarkan pisaunya lagi, tetapi Darwin yang memejamkan kedua matanya di atas ranjang, sudah membuka kedua matanya dan tiba-tiba mengayunkan sebuah tongkat besi! Reaksi pembunuh itu juga sangat cepat dan dia pun berusaha untuk menahannya! Hanya saja kekuatan Darwin terlalu kuat!
Suara pukulan! Yang membuat tangan pembunuh itu menjadi mati rasa dan akhirnya pisau yang dipegang oleh dirinya pun terjatuh ke atas lantai!
Darwin tidak memberikan kesempatan kepada pembunuh itu untuk melawannya, dia menghantam lehernya dengan menggunakan tongkat itu secara langsung, pembunuh itu pun pingsan dan terjatuh ke atas lantai, pisau satu lagi pun ikut terjatuh! Saat ini, bahaya yang dapat mengancam nyawa mereka pun sudah hilang, sarafnya pun tidak setegang tadi lagi, lalu Darwin pun menghela nafas panjang.
Wanita di sampingnya pun bergemetaran!
Wajahnya terlihat sangat pucat!
Wanita itu menutup mulut dengan tangannya, agar dirinya tidak mengeluarkan suara apa pun!
“Bu, suara apa? Menyebalkan……”
Anak yang tidur di atas tempat tidur kecil tampaknya terbangun dan dia pun berkata dengan linglung.
“……Tidak ada……mungkin adalah tikus, tidurlah……”
Suara wanita itu terdengar bergemetar, anak itu pun mengatakan “Um”, kemudian anak itu kembali tertidur lagi.
Darwin pun mengeluarkan panci besi yang menyelamatkan nyawanya dari bawah selimut, melihat wanita itu yang tampak ketakutan, Darwin pun meraih wanita itu ke dalam pelukannya, Darwin memeluknya dengan erat, sambil menepuk punggungnya dengan pelan, wanita itu mulai terisak dengan pelan dan perlahan melampiaskan ketakutannya, tubuhnya pun tidak bergemetaran seperti tadi lagi, wanita itu seolah-olah seperti seekor kucing di hari hujan yang akhirnya menemukan suatu tempat untuk disinggah.
Sekitar sepuluh menit kemudian, wanita itu pun menjadi agak tenang dan meringkuk di dalam pelukan Darwin dengan diam.
Suasana di dalam kamar sangatlah sunyi, keharuman tubuh wanita itu dan juga bagian tubuhnya yang ditempelkan pada dirinya, seperti api yang perlahan memicu keinginan Darwin. Saraf yang baru saja rileks setelah menegang dalam waktu lama kembali menjadi sensitif dan tegang lagi, bahkan nafasnya pun menjadi agak berat!
Darwin juga dapat merasakan bahwa detak jantung wanita yang ada di dalam pelukannya berdebar dengan kencang.
Mereka berdua tidak bergerak, tetapi mereka berbaring di atas tempat tidur yang sama, mereka saling berpelukan, tidak peduli seberapa murni pikiran mereka, di dalam kondisi yang seperti ini, juga akan menimbulkan sesuatu yang tidak dapat diduga. Wanita itu mengangkat kepalanya, wajahnya yang terlihat menawan pun muncul di hadapan Darwin, Darwin dapat melihat dengan jelas bahwa alisnya terlihat sangat halus, dengan hidung kecilnya dan juga bibirnya yang seksi, bahkan kedua mata besarnya pun terlihat sangat menawan, seolah-olah berisi air yang dapat membuat pria kehilangan kendali.
Wanita ini adalah Revina yang kemarin berkenalan di rumah sakit!
Jodoh selalu merupakan suatu hal yang aneh, dengan tidak disangka ketika dikejar oleh pembunuh, Darwin akan masuk ke rumah wanita ini, jika bukan wanita ini ataupun dia tidak bekerja sama, saat ini Darwin seharusnya sudah dibunuh oleh pembunuh itu.
Mereka berdua saling menatap, Revina ingin menghindar, tetapi Darwin memeluk tubuh montoknya, dengan sambil mengendus aroma tubuhnya yang begitu menyegarkan, Darwin pun menjadi tidak tahan dan ingin merasakannya, dengan tidak sadar, dia meraih tangan Revina dan dia pun memperkuat gerakannya yang membuat kontak mereka berdua menjadi semakin dekat!
Revina ingin membebaskan diri.
Tetapi kehangatan yang berasal dari tubuh Darwin dan juga aroma maskulinnya, membuat dirinya menjadi mabuk, ditambah lagi dirinya memang menyukai Darwin, seketika Revina pun menjadi tergila-gila dan pada saat itu juga, Darwin melakukan sesuatu yang diinginkan oleh setiap pria dengan berani!
Darwin menundukkan kepalanya dan dia mencium bibir merah Revina !
Lalu kedua tangannya pun dimasukkan ke dalam baju tidur Revina dan Darwin pun mulai mengelusnya!
Revina seperti air yang dibungkus dengan api dan mendidih dalam waktu yang singkat! Dia tidak dapat menolak pria ini, dia juga tidak dapat menahan kelembutan pada malam ini dan juga kehangatan yang berasal dari sentuhan pria ini, setelah begitu lama menjadi seorang janda, dia sebagai seorang wanita normal juga sudah lama menahan keinginannya, saat ini pun seperti bendungan yang dihancurkan oleh banjir besar!
Revina merentangkan tangannya, dia memeluk Darwin dan mulai melayaninya, untuk mendapatkan kenikmatan yang ingin dirasakan oleh dirinya.
Bagian tubuhnya yang begitu berisi dan montok pun membuat Darwin merasakan kenikmatan.
Malam hari berlalu dengan lama.
Yang seperti segelas anggur.
Diminum berulang-ulang dan sangat mengesankan……
Setelah bermain selama tiga jam, Revina berbaring di dalam pelukan Darwin dengan kelelahan, senyumannya terlihat sangat puas dan bahagia, Darwin pun mengendus tubuhnya, sambil mengingat kejadian tadi yang seperti sedang bermimpi, perasaan seperti ini membuatnya tidak dapat mengendalikan diri, bahkan dia pun ingin melakukan sekali lagi.
Tetapi Darwin berhasil menahannya.
Karena Darwin harus memikirkan bagaimana hubungan dirinya dengan wanita ini setelah hal ini terjadi.
“Kak Revina, aku……”
Darwin ingin mengatakan sesuatu, tetapi Revina mengulurkan tangannya dan menutup mulut Darwin, lalu dia pun berkata dengan lembut “Setelah malam ini berlalu, lupakan saja semua ini, kamu tidak pernah datang, aku tidak bertemu denganmu, kamu juga tidak bersalah, semua ini hanyalah sebuah lelucon yang menarik.”
Perkataan ini, jelas sekali menunjukkan bahwa dirinya memaafkan Darwin.
Secara tidak langsung, Revina juga memberitahu kepada Darwin bahwa dirinya tidak akan menganggunya setelah terjadi masalah ini.
Wanita yang begitu penuh perhatian dan lembut, tentu saja membuat Darwin merasa sangat hangat, dia juga tidak perlu mengatakan apa pun lagi, kemudian Darwin menundukkan kepalanya dan mencium bibir Revina lagi, mereka pun kembali menyatukan tubuh. Revina tidak meminta apa pun, tetapi Darwin adalah seorang pria, dia juga mengetahui bahwa apa yang harus dilakukan oleh dirinya, setelah malam ini, Revina akan menjadi wanita miliknya, meskipun tidak resmi, Darwin tetap akan melindunginya dan juga menghidupinya.
Ketika sudah mau pergi, Revina pun tertidur karena kelelahan.
Darwin pun menutupinya dengan selimut, kemudian dia pun pergi dengan pelan-pelan, kehangatan di atas ranjang dan tubuh wanita yang wangi pun membuatnya tergila-gila, tetapi saat ini dia masih mempunyai satu hal yang lebih penting lagi, dia harus membawa pembunuh itu pergi dari sini.
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAnak Sultan Super
Tristan XuMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Tapi Diam-Diam
RossieSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita