Mata Superman - Bab 61 Paket Tiba

Orang-orang di luar pintu ingin melihat Darwin dipermalukan di depan umum, tapi Andre dan Tuan Muda Zuko sudah menyerah! Ada begitu banyak orang besar yang mengontrol situasi, jadi sangat tidak mungkin untuk bisa mempermalukan Darwin hari ini! Kedua orang pun pergi dengan marah, mencari wanita untuk melampiaskan emosi!

Perjamuan berlanjut, Darwin mengambil kesempatan untuk melakukan serangan balik. Dia berhasil melalui jebakan Desta, ini membuat semua orang semakin kagum dan tertarik untuk berteman dengannya.

Sejauh ini, beberapa orang yang berniat tidak baik terhadap Keluarga Lin muncul sikap waspada, mereka perlahan menyusut dan menghilang! Keluarga Lin yang bangkit di bawah pimpinan Darwin bukan lagi merupakan keluarga lemah yang bisa digertak sesuka hati. Ingin menggertak Keluarga Lin, maka harus mengukur kemampuan diri sendiri terlebih dahulu!

Setelah Darwin bersulang dengan setiap orang, dia dipanggil ibunya, Sunny. Sang ibu hendak mengambil kesempatan ini untuk menjodohkan dia dengan beberapa wanita cantik, tetapi dia merasa gelisah karena pertengkaran antara Sherina dan Ara masih sedang berlangsung. Tatapan mereka berdua terhadapnya mengandung amarah! Wanita yang cemburu dan marah bagaikan hantu, tidak mudah dilawan.

Menjelang akhir, Sura akhirnya datang! Di pagi hari, dia membantu Sherina menyelesaikan formalitas dengan biro properti, sehingga dia datang terlambat. Mengenai persoalan beroperasinya bisnis keluarga Darwin, Sura tentu harus menaruh lebih banyak perhatian! Meski dia menyadari bahwa hubungan antara Darwin dan Sherina semakin dekat, namun dia merasa dirinya masih punya harapan selama mereka berdua belum menikah!

Sejak Darwin memberi Sura uang jajan dua miliar di Tambang Batu Jaya Kusuma, Sura langsung jatuh cinta pada Darwin.

Bukan hanya karena uang, tetapi juga karena Darwin tidak pernah pelit padanya. Selain itu, Darwin berbakat, terdidik, tidak suka pamer, bersikap mendominasi ketika marah. Semua sifat itu membuat wanita kecil seperti Sura menyukainya hingga lupa diri, dia merasa inilah yang dinamakan pria.

Melihat Sura berpenampilan cantik dan manis, serta menghabiskan 200 juta untuk membeli sepotong wax jade berkualitas tinggi sebagai hadiah, Sunny merasa amat senang karena putranya punya satu pilihan pasangan lagi! Sunny bangkit dan bergegas menyambut Sura, lalu meminta Darwin mengambilkan sumpit serta memindahkan kursi untuk Sura. Sura tersenyum lembut sambil berkata “Terima kasih, tante.” Kemudian menuangkan teh satu per satu dengan sangat sopan.

Dia seperti sungai yang jernih. Begitu dia datang, api amarah di atas meja langsung padam semua.

Meskipun Sherina dan Ara terlihat sedikit lebih cantik dari Sura, tetapi mereka kalah dengan temperamen Sura yang lembut bak batu giok.

"Darwin, aku membawakan paket kamu yang baru sampai siang tadi."

Ujar Sura, lalu menyerahkan sebuah kotak paket yang dibungkus dengan selotip kepada Darwin.

Wajah Sherina agak berubah, tetapi tidak ada yang menyadarinya.

"Darwin, apakah ini kucing keberuntungan yang kamu beli untukku? Cepat buka biar ibu lihat! Jika ukurannya kekecilan, kamu harus segera mengembalikannya supaya batas waktunya tidak kelewatan." Sunny memindahkan kotak paket ke sisinya, kemudian membuka kotak paket tersebut. Darwin tidak menghentikan Sunny, dia juga mengira bahwa itu adalah kucing keberuntungan yang dibelinya.

Karena dia cuman membeli kucing keberuntungan di toko online dalam beberapa hari ini.

Setelah Sunny membuka kotak paket, dia mengeluarkan sesuatu yang aneh dari dalam. Sepertinya itu adalah produk karet, warnanya mirip dengan warna kulit orang normal. Teksturnya lembut dan halus, terasa enak saat disentuh. "Apa ini, Darwin? Di atasnya tertulis hemat dalam penggunaan, produk yang harus dimiliki oleh pria kelas atas, simulasi kecantikan super, tidak akan ada malam yang sepi lagi."

"Huh! Bisa digelembungkan! Apa ini!"

Sunny terkejut.

Dia tidak memperhatikan bahwa suasana seluruh meja telah berubah.

Para wanita tercengang, mereka semua menoleh ke arah Darwin dengan takjub. Sementara ekspresi Darwin sudah membeku, dia panik hingga hampir menangis! Sialan, siapa yang membuat lelucon seperti ini! Beli boneka tiup! Apalagi dibuka di hadapan begitu banyak wanita cantik!

Apakah orang ini mau membunuh dirinya!

Darwin terbengong di tempat, sedangkan sekelompok wanita cantik akhirnya tidak bisa menahan tawa lagi... Sherina yang membuat lelucon ini tertawa hingga menangis! Mata Ara berkedip-kedip, dia tampak memiliki ide lain. Adapun Siska, wajahnya memerah karena malu, jantungnya berdebar kencang. Hanya Sura yang tampak tenang dan menatap Darwin dengan diam. Dia berpikir apakah dia harus membantu Darwin yang malang?

Mengorbankan tubuhnya sendiri?

Bagaimanapun ada banyak orang yang berhubungan intim sebelum menikah, tidak asyik jika hidupnya terlalu serius dan beraturan...

Semakin berpikir demikian, semakin merah wajah Sura. Dia merasa malu.

Perjamuan selesai pada pukul tiga. Jufri pergi bersama sopir. Juanda membawa sekelompok tentara mabuk meninggalkan tempat. Orang lain mengucapkan selamat tinggal pada Darwin dan bertukar kartu nama dengannya. Hanshen berjalan ke arahnya dan berkata "Kedepannya cari aku kalau ada urusan. Ingat, Perusahaan Keamanan Lansafe. Kalau kamu tertarik untuk menunjukkan keahlianmu di dalam dunia giok, mungkin aku bisa bantu kamu." Hanshen tersenyum, lalu berbalik ke mobil dan pergi.

Darwin tidak tahu betapa berharganya kalimat itu.

Desta, yang pergi dengan marah, hampir terjatuh saat mendengar kalimat tersebut! Ketika melihat Darwin tampak acuh tak acuh, dia nyaris muntah darah! Sialan, salah satu dari empat kekuatan utama industri antik giok Tiongkok memberi sambutan kepada Darwin, tetapi Darwin malah tidak merespons!

Sial! Ganti aku saja!

Setelah semua orang bubar, Darwin menerima pesan teks “Perkembangannya cukup baik, tingkat pemahaman tercapai. Ayo bertemu di puncak.” Setelah membaca pesan itu, Darwin sangat bersemangat! Senior misterius berbaju hitam memutuskan untuk mengajarinya langkah selanjutnya pada waktu yang lebih awal! Ditindas oleh suasana hidup dan mati, Darwin yang merasakan krisis tentu sangat senang.

Restoran orang tua Darwin diurus oleh bocah yang diutus oleh Bizka, sehingga Darwin tidak punya kerjaan. Dia pun mengemudi mobil ke kantor polisi di daerah Marina . Dia tidak ingin diundang oleh Rina dengan pistol, jadi dia pun melaporkan diri dengan patuh.

Lagian, dia lumayan menyukai gadis ini. Terutama setelah menyentuhnya, dia amat terobsesi dengan sentuhan tubuhnya.

Tiba di kantor polisi, Darwin melaporkan namanya dan dilayani oleh dua petugas polisi dari Tim Investigasi Kriminal. Dia dibawa ke sebuah ruangan kecil yang gelap. Salah satu petugas polisi menuangkan segelas air untuknya, sedangkan polisi lainnya memberikan sebuah buku catatan dan pena.

"Tulis uraian singkat tentang proses penjinakan bom, lalu sebutkan orang-orang yang berselisih denganmu dan orang yang berkemungkinan mempunyai motif untuk melakukan kejahatan tersebut. Setelah selesai, kamu pun boleh pulang."

Ujar salah satu petugas polisi pria dengan sopan.

"Apakah Rina tidak ada di sini?"

Tanya Darwin dengan penasaran.

"Ketua Rina sangat sibuk. Dia keluar untuk menangani kasus dan mungkin tidak akan pulang sore ini. Kamu bisa memberi tahu aku kalau kamu mau menyampaikan sesuatu padanya."

Jelas petugas polisi pria. Kemudian kedua petugas polisi pergi dan meninggalkan Darwin di ruangan kecil yang gelap.

Darwin merasa sedikit kecewa karena tidak ada Rina yang marah-marah di sampingnya! Jika bukan demi menggoda gadis ini, dia tidak akan tertarik untuk datang ke kantor polisi. Dia mengambil pena dan menulis laporan berisi sekitar 500 kata. Setelah selesai, dia mengambil gelas air dan menghabiskannya sambil berjalan mondar-mandiri di ruangan. Dia menunggu petugas polisi datang untuk memeriksa laporannya dan membiarkan dirinya pulang.

Setelah beberapa saat, dia merasa pusing dan mengantuk. Dia pun duduk dan memejamkan mata.

Tak lama kemudian, SHUA!

Dia terbangun karena disiram segelas air dingin!

Dia sontak membuka mata. Rina berdiri di depannya dengan wajah memasang senyuman jahat, tangan mengenakan sarung tinju! Darwin buru-buru ingin bangun, tapi dia menyerah setelah perjuangan singkat! Melihat reaksi Darwin, senyuman di wajah Rina semakin lebar. Kekejaman di matanya semakin menyeramkan.

Dia memainkan tinju, berkata "Tidak lawan lagi? Pelemas otot yang dicuri para pencuri memang sangat berguna! Kamu tidak bisa bergerak lagi, bukan? Jangan takut, itu tidak akan berefek samping. Itu adalah resep rahasia leluhur. Sejam kemudian, kamu akan kembali bebas! Dalam satu jam ini, kamu adalah milik aku. Sudah waktunya kita menyelesaikan permasalahan di antara kita berdua, bukan?"

"Polisi Rina, jangan seperti ini. Aku tidak menyinggung perasaanmu. Aku memang menyentuhmu saat itu, tapi aku tidak sengaja."

Darwin buru-buru memberi penjelasan dan memohon ampun.

"Diam! Apa kamu kira aku buta! Jangan kira aku tidak tahu, kamu yang memukuli aku di hutan pada malam itu, benar?! Masih berpura-pura! Walau kamu terbakar menjadi abu, aku masih bisa mengenali kamu! Kali ini kamu akhirnya jatuh di tanganku, aku bakal menyiksamu sebisa mungkin! "

Rina melotot! Aura mematikan terpancar dari tubuhnya!

Mendengar itu, Darwin merasa tegang! Tanpa diduga, Rina bisa mengenalinya! Saat itu dia memakai masker hitam, apakah penampilan dirinya terlalu luar biasa. Jadi, apa pun usahanya menyamarkan diri, dia tetap tidak akan bisa menyembunyikan dirinya yang tampak seperti kunang-kunang yang bersinar di malam yang gelap ataupun katak emas di tengah sawah. Dirinya terlalu menarik perhatian dan mudah meninggalkan kesan tak terlupakan pada orang?

Dia lagi-lagi terlalu banyak berpikir.

"Polisi Rina, apa maksudmu? Aku benar-benar tidak tahu. Selain itu, menggunakan identitasmu untuk menyakiti warga adalah tindakan ilegal. Aku bakal menuntut kamu!" Darwin sama sekali tidak takut, dia melakukan serangan balik.

Hanya saja, Rina juga tidak takut. Dia tersenyum lebih sombong lagi!

"Darwin, tutup mulutmu! Beraninya kamu menyentuh aku, cari mati! Sekarang CCTV di ruang gelap ini sudah kumatikan. Memangnya kenapa kalau aku memanfaatkan identitasku untuk menyakiti warga? Tidak ada orang yang tahu! Apakah kamu punya bukti! Tuntut apaan kamu! Di wilayahku, sangat mudah bagiku untuk menghajar kamu! Apa kamu lihat sarung tinju ini? Hari ini aku akan memberikan pijatan gratis supaya kamu mengerti betapa nikmatnya hidup ini!"

Rina berkata dengan seram.

Darwin berteriak "Tidak! Aku tidak mau dipijat, tolong!"

"Tidak ada gunanya walau kamu berteriak sampai tenggorokan patah, ruangan ini dilapisi dengan bahan isolasi suara super bagus. Sampai tenggorokan patah pun tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan kamu! Bukankah kamu suka bersikap cabul, bukankah kamu mau menyentuh aku? Sini, ayo? Aku beri kamu kesempatan!"

Rina mencondongkan dadanya yang montok, mengguncang dua buah dada hingga bergetar seperti jeli. Darwin hampir mimisan! Melihat tatapan cabul di mata Darwin, Rina teringat penganiayaan malam itu! Untungnya, dia ingat batu giok di leher Darwin. Kalau tidak, dia benar-benar tidak bisa mengenali Darwin.

Sekarang dia ingin menyiksa Darwin sekejam-kejamnya!

Dia mengangkat tangan, melayangkan tinju ke perut Darwin!

Lalu diikuti pukulan kedua, pukulan ketiga! Kemarahan di hati akhirnya menemukan tempat untuk dilampiaskan!

Darwin menggertakkan gigi karena kesakitan, dia terus menjerit. Reaksinya membuat Rina merasa semakin senang dan puas! Wajah cantik Rina memerah, amat menawan. Dua buah dada berguncang karena gerakan yang kuat. Pemandangan itu cukup memanjakan mata Darwin. Melihat Darwin masih bertatapan cabul, Rina menambah kekuatan tinjunya! Saat melayangkan pukulan keenam, Darwin yang terbaring lemah di kursi tiba-tiba menghindar dengan kecepatan kilat.

Kemudian cahaya dingin berkedip, jarum perak menembus titik vital Rina ! Kejam dan akurat!

Itu adalah titik yang mematikan dan bisa berakibat fatal. Darwin tentu tidak tega membunuh Rina, dia hanya mengerahkan teknik sembilan jarum untuk mengacaukan sistem peredaran darah di tubuh Rina, melemahkan anggota tubuh Rina untuk sementara waktu. Dia juga tidak tega menjatuhkan Rina di lantai. Dia menggendong Rina, lalu merentangkan keempat anggota tubuhnya di atas meja.

Situasi keduanya bertukar dalam waktu sekejap. Kini, Darwin yang menyeringai dengan bangga.

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu