Mata Superman - Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
Perjalanan kembali ke kota Einklag baru setengah jalan, tapi melihat ada sebuah mobil off-road modern melaju ke depan dan tiba-tiba mengerem mendadak! Untung saja Darwin mengemudikan mobil penuh konsentrasi sehingga dia segera membanting setir dan menghentikan mobilnya, Sura dan Sherina yang ada di kursi belakang kaget dan membuat mereka berteriak.
Sebelum memahami apa yang terjadi, ada empat pria kekar keluar dari mobil off-road dan memegang tongkat baseball di tangan mereka.
Tanpa bicara, seorang pria maju sambil mengarahkan tongkat ke mobil Mercedez-Benz. Mata Darwin terlihat dingin dan berkata, "Kalian sembunyi di dalam mobil dan serahkan semuanya kepadaku!" Setelah itu dia membuka pintu dan mendekatinya.
Wajah Sherina yang biasanya tenang kini terlihat pucat, sedangkan tubuh Sura gemetaran.
Pada saat ini, mereka baru menyadari jika alangkah baiknya ada seorang pria pada saat kritis!
Darwin juga tidak bicara sewaktu dia turun, dia langsung menendangkan kakinya! Tendangannya membuat seorang pria terlempar dan tiga pria lainnya segera menjaga jarak setelah melihatnya! Mereka segera mengepungnya dari tiga sisi! Sedangkan tongkat mengarah ke tiga titik fatalnya.
Tongkatnya kokoh dan kuat dan mereka terlihat tidak panik dan bisa kelihatan jelas jika mereka adalah pemain lama.
Darwin juga tidak panik menghadapinya, dia tahu dengan kekuatannya sendiri! Ini tidak memerlukan keterampilan khusus maka dia segera melayangkan tinju ke arah orang itu sambil menahan tongkat yang mengarah ke arahnya! Terdengar suara renyah! Tongkat yang kokoh hancur berserakan! Darwin mengeluarkan tendangannya! Pria itu masih belum sadar tapi sudah terlempar dan pingsan di selokan pinggir jalan.
Darwin mempercepat langkahnya, dia berbalik dan mengarahkan punggungnya ke arah belakang mobil supaya tidak ada yang menyerang dari belakang, dua pria yang tersisa bukan masalah baginya!
"Bocah, tidak diduga kamu lumayan hebat tapi kamu tidak akan bisa melepaskan diri hari ini!"
Salah satu pria kekar meludah sambil mengarahkan tongkat ke arah Darwin!
Orang satunya lagi juga beraksi pada saat bersamaan.
Mata Darwin berubah, dia mengarahkan kedua tinju ke arah mereka tapi pahanya tiba-tiba terasa sakit! Sama seperti digigit ular! Dia segera menunduk dan wajahnya berubah karena bagian paha yang sakit tertancap sebuah jarum!
Dan kedua pria yang menyerangnya tadi juga sudah menjaga jarak darinya sambil tersenyum jahat.
Pintu mobil off-road terbuka dan seorang pria yang memegang pistol obat bius turun, mulutnya mengapit rokok sambil tersenyum dingin, "Bocah, kamu masih terlalu jauh untuk main denganku, kamu bukan lawanku."
Dia selesai berkata dan Darwin merasa pusing dan segera terjatuh!
Sherina dan Sura yang berada di dalam mobil berpelukan setelah melihatnya dan badan mereka gemetaran, meskipun sudah lapor polisi tapi mereka masih belum datang dan keduanya sudah dibawa para preman!
Mereka segera menjadi putus asa setelah melihat Darwin yang pingsan!
.....
Di dalam hotel yang ada di samping Tambang Batu Jaya Kusuma, Desta yang sudah melampiaskan nafsunya, dia sedang memeluk seorang model muda dan tangannya berkeliaran, alisnya mengerut setelah menerima telepon dari bawahannya, "Apakah sudah beres? Sherina tidak terluka bukan?"
"..... terjadi sesuatu Tuan muda!"
Anak buahnya berkata dengan panik.
"Sampah! Bukankah aku sudah mengatakan hanya boleh menyentuh Darwin dan bukan Sherina, dia adalah wanita yang aku inginkan! Kamu bodoh sekali! Kamu bahkan tidak bisa mengurus masalah ini!" Desta marah sekali!
Hanya saja terdengar suara orang lain sewaktu umpatannya masih belum selesai.
Itu suara seorang wanita!
"Tuan muda Desta, Darwin adalah saudara dari Tuan ketiga, aku sekarang sudah memberitahumu maka aku harap kamu tahu diri."
Teleponnya langsung dimatikan seketika membuat Desta merinding! Dia bahkan tidak menduga Darwin telah ditolong oleh Tuan ketiga! Dia tahu kekuatan Tuan ketiga di kota Einklag, dia tidak berani menyinggungnya dan hanya bisa mengandalkan orang dari aliansi bela diri.
Darwin membuka matanya setelah empat jam kemudian.
Langit rumah berwarna putih dan sekelilingnya ada bau obat-obatan, Darwin segera bangun sambil melihat sekeliling dengan waspada tapi segera bernapas lega! Dia tidak diculik karena di sini adalah rumah sakit dan di sebelahnya juga ada dua wanita cantik.
Sisi kiri tempat tidur adalah Sherina yang terlihat terlihat glamor dengan gaun kekinian yang membungkus tubuh seksinya.
Dan di sisi kanan adalah orang yang tidak bisa ditebak oleh Darwin.
Itu adalah Ara!
Dia memakain gaun berwarna putih dengan potongan rendah sehingga membuat orang mimisan, gaunnya sangat pendek yang membuat kaki panjangnya terlihat yang sangat mempesona, rambutnya digulung ke belakang dan ada sebuah tusuk konde giok hijau, lehernya panjang, dia terlihat seperti karya tanpa cacat yang membuat Darwin menelan air liurnya.
Mereka berdua terlihat seperti air dan api karena karakter mereka berlawanan.
Pada saat bersamaan melihat ke arah Darwin.....
Meskipun Darwin terlihat tenang tapi jantungnya berdetak kencang karena bagaimanapun juga dia adalah seorang pria dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk melihat tubuh kedua wanita itu dengan mata tembus pandangnya.
Suasana di kamar pasien terasa aneh.
Hening untuk beberapa saat dan Darwin berkata dengan canggung, "Apakah ada air, aku merasa haus."
Setelah itu muncul dua botol minuman di depannya!
Di tangan Ara ada pir gula batu, "Ini cocok untukmu yang bisa menurunkan panas dalam, cobalah, aku baru minum seteguk, kamu tidak akan merasa jijik bukan?" Sedangkan Sherina memegang air mineral sambil melirik ke arah Ara dan mendengus dingin, "Air mineral lebih bagus karena benar-benar alami, ini masih baru, kamu tidak akan menolaknya bukan?"
Mereka berdua terlihat seperti diam-diam menjadi musuh!
Darwin serba salah sambil melihat kedua minuman itu, dia tidak berani menolak mereka, satu sisi adalah senyum menggoda Ara dan sisi lainnya adalah tatapan dingin Sherina yang penuh ancaman. Darwin akhirnya mengambil keduanya.
Glek, glek.....
Dia bersikap gentle dan meminum keduanya, dia cengukan setelah menghabisi semuanya.
"Mengapa aku ada di rumah sakit? Bagaimana dengan para preman yang ada di tengah jalan?"
Darwin bertanya dengan bingung.
Ara berkata sambil tersenyum, ternyata Darwin pingsan setelah disuntik obat bius dan kebetulan Ara lewat jalan itu, kemudian langsung menyuruh pengawalnya memberi bantuan setelah tahu itu adalah Darwin sehingga bisa terlepas dari bahaya, lalu menyuruh orang untuk mengantarnya ke rumah sakit.
"Terima kasih."
Darwin berterima kasih dengan tulus.
"Sama-sama, ini hanya masalah kecil."
Ara tersenyum.
"Benar, kamu tidak perlu sungkan karena dia tidak menolongmu, aku yang telah menelepon polisi sehingga polisi segera tiba."
Sherina berkata tanpa basa-basi.
Mereka berdua adalah wanita cantik di kota Einklag tapi mereka tidak akur, Sherina memandang rendah Ara, sedangkan Ara malas mempedulikan kesombongan Sherina, mereka berdua pernah berselisih sewaktu di sebuah pesta.
Entah mengapa Sherina merasa dirinya sangat kesal sewaktu melihat Ara tersenyum manis kepada Darwin!
Darwin bisa melihat hubungan mereka berdua dan sangat menderita karena berada di tengah mereka dan tepat pada saat ini perawat masuk mengantarkan obat, "Ini adalah tiga butir obat untuk malam hari dan minum dengan air hangat." Perawat itu langsung pergi setelah meletakkan obatnya.
Darwin baru mengambil obatnya dan muncul dua gelas air lagi di depannya.....
Dia benar-benar tidak berdaya.
Glek, glek.....
Darwin terpaksa meminumnya lagi, alangkah beruntungnya jika bisa dijaga oleh seorang wanita cantik dan alangkah malangnya jika dua wanita cantik berebutan menjaganya!
Ara tersenyum ketika melihatnya panik dan canggung, dia terlihat sangat cantik. Dia tiba-tiba berdiri sambil melihat ke arah Darwin dan melirik sekilas ke arah Sherina dan berkata: "Pada waktu itu Tuan Darwin membantuku check in dan membukakan baju, dan aku menolongmu kali ini maka kita impas, aku pergi dulu karena masih ada urusan, apakah Tuan Darwin bisa memberikan pelukan perpisahan?"
Ara tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya yang putih wangi dan lembut, bagaimana mungkin Darwin akan menolaknya? Meskipun dia tahu maksudnya adalah untuk memprovokasi Sherina tapi dia hanya bisa memeluk tubuh lembutnya yang seperti tidak bertulang, tubuhnya wangi sehingga membuat Darwin bereaksi.
Ara langsung pergi setelah memeluknya.
Wajah Sherina terlihat kesal.
Darwin diam untuk beberapa saat dan akhirnya menjelaskan, "Aku tidak ada hubungan dengannya."
"Bukan urusanku ada hubungan atau tidak! Apa urusannya juga jika kamu sudah tidur dengannya? Istirahat dengan baik, selamat tinggal apresiator dan terima kasih atas batu mentah hari ini!"
Sherina juga pergi dengan kesal setelah mengatakannya.
Setelah naik ke mobil, Sherina memukul setirnya beberapa kali dan dia tertegun! Mengapa dia merasa kesal? Bukankah itu urusan pribadi Darwin, mengapa dia cemburu? Siapa yang cemburu! Dia segera mengemudikan mobilnya ke gedung Shinstar.
Meskipun dia tidak mengaku tapi kedudukan Darwin di dalam hatinya perlahan-lahan bertambah, dia perlahan-lahan ingin memiliki dan marah ketika melihat wanita lain menggodanya.
Darwin baru bisa bernapas lega setelah mereka berdua pergi dan Ara mengatakan jika para preman itu adalah orang suruhan Desta! Dendam di antara mereka berdua semakin dalam! Meskipun memiliki mata tembus pandang dan kekuatan supranaturalnya luar biasa tapi dia kekurangan keterampilan pertahanan diri dan dia harus pergi ke pertemuan bersama orang misterius berjubah hitam malam ini!
Dia beristirahat di rumah sakit sampai sekitar jam sebelas malam, Darwin bangun untuk berganti pakaian dan pergi diam-diam.
Posisi Gunung Agung terletak di Selatan kota Einklag, di sekelilingnya merupakan hutan lebat yang tidak bisa diakses, di puncak gunung ada sebuah paviliun yang dibangun pada masa Dinasti Ming yang bernama Paviliun Pengamatan Bulan. Darwin mengemudikan mobil dan tiba di bawah gunung sekitar setengah jam kemudian dan dia berjalan di jalan pegunungan, dia tidak menggunakan alat penerangan, kekuatan matanya membuatnya melihat sekitarnya dengan jelas seperti pada siang hari, hanya saja suasana di sekitar pegunungan agak seram, untung saja keberaniannya bertambah setelah dia mendapat kemampuan itu.
Dia berjalan menggunakan kekuatan kaki yang bagus dan Darwin sampai di paviliun puncak gunung sekitar dua puluh menit kemudian.
Orang misterius berjubah hitam dengan topeng menunggunya di sana! Postur tubuhnya sangat lurus dan terlihat seperti sebilah pedang yang tajam!
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_I'm Rich Man
HartantoMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiWonderful Son-in-Law
EdrickAkibat Pernikahan Dini
CintiaMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita