Mata Superman - Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
Darwin tidak menganggap Sherina mengkhawatirkan dirinya.
Wanita ini sombong dan mandiri, suka mementingkan dirinya dan tidak bisa memedulikan kerugian orang lain, yang dia khawatirkan mungkin adalah reputasi Grup Shinstar. Dia memikirkan jika Darwin si Apresiator utama ini kalah dan meminta maaf bahkan bersujud kepada Doni, bukankah akan merusak reputasi Grup Shinstar jika disebar keluar?
Maka itu Darwin tidak bisa berterima kasih kepada Sherina.
Dan juga lebih tidak suka dengan wanita ini, karena Sherina masih memandang rendah dirinya!
Darwin dengan percaya diri berjalan ke sisi Jonathan Mo, dia tersenyum kemudian jongkok dan mulai memeriksa kulit Jonathan yang sedang kumat, dia juga mencium sebentar. Tidak terlihat ada yang aneh pada matanya, sebenarnya visual tembus pandangnya sudah diaktifkan, dia melihat seluruh kulit daging dan saraf Jonathan dengan jelas, dan alasan munculkan penyakit kulit yang rumit ini, jadi menggunakan visual tembus pandang ini semuanya menjadi bukan rahasia lagi.
Setelah menghabiskan waktu tiga menit, Darwin langsung berdiri dan berjalan ke luar ruang tamu.
"Hei! Berhenti, kamu mau kabur setelah kalah! Dasar berengs*k!"
Doni Ma langsung berteriak.
Sayangnya Darwin tidak berhenti berjalan, dia langsung menghilang dengan cepat.
"Hehe, bocah ini tadi masih pura-pura begitu hebat, dalam sekejap langsung menjadi lemah! Sudah takut ya! Bahkan tidak berani mengatakan untuk mengalah, kualat bisa kabur setelah terkejut! Tuan Jonathan, Anda harus pikirkan baik-baik, membiarkan orang seperti ini masuk ke petinggi perusahaan, hati-hati terakhir dirugikan dia! Terlalu tidak mempercayakan! Tidak berguna!"
Doni Ma berkata dengan emosi!
Tiga dokter lainnya juga ikut mengatakannya, satu persatu mengomentari Darwin hingga sangat buruk! Bahkan sangat mempermalukannya!
Raisa lebih merasa puas, dia tertawa hingga terbahak-bahak, "Seorang bocah berani beradu kemampuan medis dengan Dokter Doni, kualat! Bahkan tidak ada kualitas sama sekali! Menjadi pria harus berani mengalah, harus bersujud, tidak menepati janjinya, bocah apaan!"
Jonathan Mo hanya tertawa tanpa mengatakan apapun, Sherina malah mengerutkan kening melihat ke arah ruang tamu, dalam hati berpikir apakah Darwin benar-benar kabur?
Kini sebuah suara yang familier muncul di luar ruang tamu!
Tenang dan acuh tak acuh, tetapi terdapat rasa kepercayaan diri dan sombong!
"Semuanya mengatakan keburukan orang dari belakang, masih berani bilang diri sendiri berkualitas? Kapan aku kalah? Aku hanya keluar mencari bahan mentah pengobatan saja, apa kalian sudah tidak sabar? Hehe, akhirnya aku mengerti sifat dokter terkenal dan wanita kaya, sungguh mengejutkan."
Darwin mengatakan sambil berjalan ke ruang tamu.
Sekelompok orang melihatnya dengan sedikit terkejut, mereka juga memelototinya dengan emosi karena nada bicaranya!
"Hei Darwin, kamu jangan beralasan! Lanjut obati jika kamu bisa, kulihat bagaimana kamu menyelesaikannya!"
Doni berkata.
"Siapa yang mengatakan keburukanmu di belakang, aku bahkan tidak niat menertawakan orang seperti kamu! Cepatlah obati! Jika tidak bisa sembuhkan, maka bersujud dan minta maaf. Aku sudah bersiap-siap mengirimkan pesan dan mengunggah postinganmu membuat seluruh rakyat negeri bersenang sebentar."
Raisa mengikuti Doni mengatakannya, tatapan mereka berdua dipenuhi dengan tawaan licik.
Darwin juga malas melawannya, tangannya memegang sesuatu seperti plastisin hijau, kemudian berjalan ke depan Jonathan Mo. Ketika Doni melihat Darwin sudah mau melakukannya, dia berkata: "Tuan Jonathan, tolong pikirkan kembali! Sekarang penyakit kulitmu sangat parah, jangan menjadi lebih parah karena barang menjijikkannya ini, dia bukan orang baik, jika ada kecelakaan juga tidak akan tanggung jawab."
"Tuan Jonathan, apa kamu berani mencoba?"
Darwin tersenyum sambil bertanya.
Jonathan yang dilototin sekelompok orang malah menganggukkan kepala, Darwin mengatakan terima kasih, kemudian menggunakan kain basah menyeka semua salep mahal yang diolesi di tubuh Jonathan, kemudian menyeka kulit yang bengkak dan sakit, lalu mulai menggunakan barang berwarna hijau di tangannya dengan menekan di kulit lengan Jonathan.
Tidak tahu apa barang berwarna hijau di tangannya, tetapi sifat kelekatannya malah sangat kuat! Setiap kali Darwin menaikkan dan menekan kembali membuat Jonathan sangat sakit, Doni tertawa dingin ketika melihat keadaan ini! Penyakit aneh dan susah disembuhkan ini, seorang amatiran malah berani mengatakan bisa menyembuhkannya, sungguh lucu! Tiga dokter lainnya beserta Raisa juga senang di atas penderitaan orang, mereka penasaran dengan akibat Darwin selanjutnya yang akan membuat semua orang tertawa.
Sekitar satu jam kemudian, Darwin menempelkan semua kulit Jonathan yang bengkak dan gatal menggunakan barang berwarna hijau itu, kemudian dia berdiri.
Dia tidak mengatakan apapun, orang lain juga tidak mengatakan apapun.
Setelah hening dalam lima menit, Doni Ma berdeham, lalu dengan ekspresi aneh berkata: "Darwin, kali ini kamu sudah kehabisan akal, kan? Kamu jangan pura-pura lagi! Menjadi pria harus berani kalah, kulit Tuan Jonathan tidak bisa kamu sembuhkan, kamu jangan sengaja mengulurkan waktu lagi, cepat pergi minta maaf dengan berlutut! Tenang saja, aku pasti akan memaafkan kebodohanmu, dan tidak akan perhitungan dengan orang seperti kamu!"
"Iyakah? Hanya saja, bagaimana kamu tahu aku tidak menyembuhkannya?"
Darwin tiba-tiba berkata sambil tertawa.
"Jika kamu menyembuhkannya, maka aku langsung bersujud padamu! Bisakah jangan menghina IQ semua orang lagi?"
Doni sangat emosi! Hanya orang tidak berguna seperti ini beraninya melawan dirinya dan sampai sekarang masih tidak mau mengalah!
Darwin melihat ke arah Jonathan, tersenyum sambil berkata: "Tuan Jonathan, bagaimana perasaanmu sekarang? Bagaimana jika beritahu semua orang dengan jujur tanpa menyembunyikan apapun. Tidak masalah, jika memang mau bersujud, aku tidak takut, hanya saja aku takut ada orang yang tidak menerima kekalahan."
Jonathan yang berbaring di sofa kini sedang melihat anggota gerak tubuhnya dengan tatapan aneh, kemudian menggerakkan dengan ringan. Ekspresinya terkejut, dia meregangkan semua anggota geraknya sekali lagi, lalu menggunakan tangan dengan sedikit bergetar meraba kulit di kedua lengannya. Ketika semua orang tidak mengerti, dia yang sudah lama berbaring di tempat tidur, kini tiba-tiba bangkit dari sofa!
Dia langsung berdiri!
Semua orang terkejut!
Hanya Jonathan yang sangat semangat, dia berjalan ke sana kemari dengan ekspreso yang senang hingga menjadi wajahnya menjadi merah!
"... meskipun semua orang tidak terlalu percaya, aku juga tidak bisa menjelaskan alasannya, namun aku boleh jamin menggunakan nama keluarga Mo, jika kulitku sudah tidak gatal lagi dan tidak ada rasa tidak nyaman! Sungguh ajaib, sungguh nyaman!"
Jonathan berkata dengan senang, tatapannya terhadap Darwin sangat mengejutkan!
Perkataan ini seperti sebuah martil besar yang tiba-tiba memukul di hati Doni! Menghancurkan kemampuan profesional yang dia banggakan menjadi serpihan! Penyakit yang tidak bisa dia sembuhkan malahan disembuhkan oleh seorang amatiran? Bagaimana mungkin! Tidak peduli bagaimanapun, Doni tetap tidak bisa menerima! Wajahnya pucat seperti kertas putih dan berdiam di tempat seperti pohon mati!
Namun Jonathan tidak berbohong, karena bintikan merah di kulitnya perlahan-lahan menghilang.
Darwin melirik dia sekilas dengan merendahkan, kemudian melihat sekilas tiga dokter lainnya beserta Raisa, dia berkata: "Berapa banyak biaya dan waktu yang dihabiskan untuk pengobatan dari Dokter Doni?"
Doni tidak mengatakan apapun! Dia menundukkan kepala dengan sangat malu!
Penjaga rumah sejak awal sudah tidak menyukai Doni yang sangat sombong, dia langsung berkata: "Tuan Darwin, Dokter Doni sudah datang mengobati lima kali, biaya yang dihabiskan sebanyak 300 juta, biaya dihitung perjam, dia sudah datang 15 jam."
"Hehe, satu jam 20 juta, biayanya tidak murah! Sudah begitu mahal juga hanya bisa meredakan rasa sakit saja, namun modal barangku yang berwarna hijau ini hanya 2000 saja sudah bisa menyembuhkan Tuan Darwin. Doni, aku benar tidak mengerti apa yang membuat kamu begitu sombong! Apa yang membuat kamu memiliki julukan dokter terkenal di Kota Einklag? Apa yang patut kamu pamerkan! Kamu hanya menggunakan cara buruk mendapatkan nama baik ini dan hanya membual saja! Aku hanya orang biasa, tidak berpengetahuan dan tidak takut apapun, jadi bagaimana denganmu? Hehe!"
Omongan Darwin sangat sinis sehingga membuat Doni Ma sangat malu! Dia marah hingga sekujur tubuhnya bergetar, tatapannya terhadap Darwin seperti pisau! Tapi apa yang bisa dilakukan? Kenyataan di depan mata, Doni memang sudah gagal!
Dia dikalahkan oleh amatiran menggunakan barang seharga 2000.
"Ayo pergi!"
Doni Ma sangat malu, dia membalikkan badan dan menyuruh temannya untuk pergi!
Hanya saja Darwin tidak begitu lapang dada, dia langsung tertawa dingin berkata: "Dokter Doni, kamu mengatakan menjadi pria harus berani menerima kekalahan, sekarang kamu boleh bersujud dan berguru padaku. Tenang saja aku tidak akan perhitungan denganmu, aku akan memaafkan kebodohanmu, aku juga tidak akan seperti nona Raisa merekam dan mengirim di Wechat dan Weibo."
"..."
Doni Ma terdiam di tempat semula!
Wajahnya menjadi sangat merah!
Bagaimana mungkin dia bisa bersujud pada bocah ini! Ini lebih menderita dibanding membunuhnya!
"Hei Darwin, kamu jangan keterlaluan! Dokter Doni hanya kalah satu kali saja, apa yang membuatmu begitu sombong! Jangan terlalu tidak tahu malu!"
Dokter pendek berkata dengan galak.
"Tadi ketika aku dikatakan kalah, Doni Ma menyuruh aku berlutut untuk minta maaf, dan Raisa mau merekam untuk diunggah ke media sosial, kenapa kamu tidak maju untuk membela keadilan? Apakah dia punya martabat karena dia adalah orang, lalu aku tidak punya martabat karena bukan orang? Maka itu sekarang tutup mulutmu! Kamu tidak punya hak mengatakannya! Taruhan Doni Ma bersamaku juga banyak provokasi dari kamu, dia bisa sampai hari ini juga berhubungan denganmu, jadi aku mau terima kasih padamu."
Darwin tertawa dengan menghina.
"Kamu! Sembarangan berbicara!"
Dokter pendek seketika emosi hingga napasnya terengah-engah, ekspresinya sangat panik!
Darwin hanya tertawa dingin, dia tidak punya niat untuk lanjut cekcok dengannya.
Semua orang di tempat melihat ke arah Doni, taruhan mereka berdua sudah membuahkan hasil, dia berlutut akan membuatnya malu, tidak berlutut juga malu! Darwin tidak ada kebiasaan memaafkan orang seperti dia, jika bukan karena Doni mencari masalah ketika baru bertemu, maka belum tentu bisa begitu sial, namun semuanya hanya akibat dari perbuatan diri sendiri.
Dalam keheningan ini, Jonathan yang maju.
Doni Ma memiliki beberapa relasi di Kota Einklag, kini dia sedang di kediaman keluarga Mo, jika dia benar-benar berlutut, pasti juga akan muncul sedikit dendam terhadap keluarga Mo. Semua masalah harus menyisakan sedikit kesempatan agar ke depannya tidak menjadi susah. Ini adalah prinsip Jonathan dalam bertindak, jadi dia tertawa untuk menghilangkan kecanggungan ini, dia berkata: "Darwin, berikan aku sedikit muka, mundurlah selangkah, semua orang akan menjadi susah jika sudah canggung."
Ekspresi Darwin tidak ada perubahan ketika mendengarnya.
Jonathan benar-benar takut pemuda yang berbeda dengan orang lain tidak memberikan dia muka.
Untungnya Darwin langsung menganggukkan kepala berkata: "Karena Tuan Jonathan sudah mengatakannya, maka aku akan mengampuni Doni satu kali. Bersujud untuk berguru boleh ditiadakan, tetapi tetap harus minta maaf dengan tulus, ini tidak keterlaluan, kan?"
"Tidak keterlaluan, terima kasih Darwin."
Jonathan berkata.
Doni yang emosi dan berdiri dengan canggung kini menjadi tenang, dia memutarkan badan dengan enggan, kemudian berkata dengan suara yang kecil "Maaf, aku sudah salah."
"Aku tidak kedengaran, apakah kamu tidak makan?"
Darwin tidak akan sungkan padanya.
Doni Ma memelototi dia dengan emosi, dia terpaksa berkata sekali lagi dengan kuat: "Maaf, aku sudah salah!"
"Aku tetap tidak mendengarnya, katakan sekali lagi."
Darwin lanjut berkata.
Doni Ma sangat emosi, dia berkata dengan berteriak: "Maaf Darwin, aku sudah salah!!"
"Baik, aku sudah memaafkan kamu, kenapa kamu berteriak begitu kuat? Sungguh tidak berkualitas, sampai jumpa dan aku tidak antar kamu lagi."
Selesai Darwin mempermainkannya, dia berkata dengan acuh tak acuh. Doni Ma sangat emosi, dia memelototinya dengan sadis, lalu pergi membawa bawahannya dengan sangat malu!
Ketika pertama kali bertemu di rumah sakit, Darwin membeberkan skandal Doni Ma, membuat dia menjadi bahan candaan. Pertemuan kedua, Doni Ma di restoran dibuat mabuk oleh Darwin hingga menari dan melepaskan bajunya di depan para wartawan. Pertemuan ketiga ini, Doni Ma hampir saja bersujud untuk berguru! Dalam hati Doni ma, dia sudah sangat takut pada Darwin, menganggapnya sebagai pembawa sial! Meskipun sangat benci padanya, namun dia tidak ada keberanian untuk mencari masalah lagi!
Ada beberapa orang, meskipun kamu tidak senang dan memandang rendah orang tersebut, kamu juga hanya bisa menahan karena tidak bisa kamu singgung!
Darwin, adalah orang yang tidak bisa disinggung Doni Ma!
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraDark Love
Angel VeronicaThe Gravity between Us
Vella PinkySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMore Than Words
HannyCinta Yang Dalam
Kim YongyiMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita