Mata Superman - Bab 29 Ara
Selanjutnya semua orang berpindah ke ruangan lain, pembunuh itu telah diikat dan dibawa ke tempat lain oleh anak buah Tuan ketiga, para anak buahnya yang terluka juga telah dibawa ke rumah sakit, noda-noda darah yang ada di lantai juga telah dibersihkan dengan secepat kilat.
Darwin menjadi pusat perhatian, dia telah dibawa oleh Tuan ketiga dan duduk di dekatnya, lalu memesan berbagai minuman dan makanan enak, kemudian melanjutkan acara makan-makan, bahkan dia juga memesankan seorang wanita pendamping cantik untuk menemaninya, namanya adalah Ara, sesuai dengan namanya, orangnya sangat cantik dan indah bagai peri.
Darwin yang tumbuh besar di Kota Einklag ini tentu tahu tentang Paddy’s Pub dan otomatis dia juga mengetahui wanita yang bernama Ara ini. Konon katanya Tuan ketiga hanya ingin menolongnya, karena ibunya yang masuk rumah sakit, dia pun membantunya dengan membayar tagihan operasinya. Namun, belakangan karena kanker ibunya yang tidak bisa disembuhkan, ibunya pun meninggal dunia dan dengan sendirinya Ara akhirnya bergabung dengan Tuan ketiga. Meskipun dia menjadi seorang wanita pendamping, tapi tidak ada seorang pun yang bisa membuatnya tertarik atau bahkan tidur dengannya.
Dengan sesosok wanita cantik di dekatnya, Darwin bisa mencium aroma tubuh wanita itu dengan jelas, tidak bisa dipungkiri hal itu membuat dirinya menjadi hiperaktif, gelisah yang tidak bisa ditahan, untungnya sepasang matanya memancarkan kehangatan, sehingga seketika membuatnya menjadi jernih dan mengurangi rasa canggung serta gugupnya, dia pun melanjutkan obrolannya dengan Tuan ketiga.
Melihat sikap Darwin yang bisa alami seperti itu, Ara pun merasa sedikit terkejut.
Dengan kecantikan yang dia miliki, tak sedikit pria yang bisa berpaling darinya, dia pun tertegun dan kehilangan akalnya, Darwin masih terlihat tenang dan ini sangat langka.
Tuan ketiga yang melihat tatapan Ara sedikit tertarik dengan Darwin, diam-diam dia pun tersenyum dalam hatinya, dia meliriknya dan Ara juga ikut tersenyum, dari sikap Darwin seperti ini, dia berusaha mengambil hatinya, tatapan matanya mulai menerjang seluruh tubuh Darwin, masih berada di perjamuan ini, dia membantunya untuk mengambil makanan, melayaninya dengan sepenuh hati, tentu hal ini membuat para preman yang ada di sekitar iri setengah mati.
Secantik apa pun Ara itu, dia hanyalah sebuah bidak caturnya Tuan ketiga.
Banyak selebritis di Kota Einklag yang tergila-gila dengan Ara, dan mereka hanya bisa pergi dengan begitu saja, meskipun mereka tahu bahwa tidak bisa meniduri Ara, tapi setidaknya mereka bisa menghirup aroma wanginya tubuh Ara. Oleh karena itu, banyak selebritis yang tidak bisa melupakan Ara, mereka hanya bisa mematuhinya dan terjebak di dalam skema Tuan ketiga.
Pada saat ini, Tuan ketiga juga ingin Ara untuk menggoda Darwin dan mengendalikan dirinya.
Setelah perjamuan ini selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Darwin minum sangat banyak, tapi dirinya tidak mabuk sedikit pun, sedangkan Tuan ketiga mulai menunjukkan gelagat mabuknya, para preman juga tidak sedikit yang telah tumbang dan Ara juga terbaring dengan cantik di dalam pelukan Darwin, sepertinya wanita ini telah mabuk berat. Darwin melirik ke bawah, sebuah gundukan lemak itu sungguh sangat menggoda hingga bisa membuat dirinya mimisan, sosok secantik itu dengan kondisi yang begitu lemah telah jatuh ke dalam pangkuannya, dan sebagai seorang pemuda yang begitu kuat, ini bukanlah sebuah siksaan baginya.
“Win, tolong kamu antar Ara pulang ke apartemennya, aku masih ada urusan.”
Kata Tuan ketiga setelah cegukan.
Melihat Ara yang tidak menolak, Darwin pun hanya bisa mengangguk.
Tak lama kemudian semua orang mulai berdiri, lalu para pelayan masuk dan mulai membersihkan ruangan tersebut. Setelah Darwin berpamitan dengan Tuan ketiga, dia segera berjalan ke lift sambil memeluk Ara, pintu lift mulai tertutup dan seketika rasa mabuk yang ada di dalam diri Tuan ketiga lenyap, dia sadar dan menyeringai.
Di matanya, Darwin kali ini pasti akan termakan godaan dari Ara dan dia bisa mengendalikannya.
Sesosok wanita cantik dengan tubuh seksi di dalam pelukannya, dengan wajah yang begitu menggoda, Darwin seketika terhipnotis olehnya, hanya saja dia tetap berpegang teguh pada prinsipnya, hingga akhirnya dia keluar dari Paddy’s Pub dan naik ke dalam taksi, dia sama sekali tidak menyentuh Ara sedikit pun.
Ara sepertinya telah terlelap dalam tidurnya, dia sama sekali tidak bergerak.
Hanya saja Darwin menemukan sesuatu yang janggal!
Dia sama sekali tidak mengetahui di mana letak apartemen milik Ara? Dia ingin bertanya, tapi Ara sudah dalam posisi terlelap, dia juga lupa menanyakan nomor telepon Tuan ketiga itu, tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa membawa Ara check in di sebuah hotel.
Dalam hatinya dia tersenyum pahit, dia merasa keberuntungan yang ada di dalam dirinya sangatlah besar, terakhir kali dia membuka kamar dengan Sherina di pelukannya, dan kali ini dia bersama dengan Ara, seorang wanita yang sangat cantik.
Dia pun meletakkan Ara di atas ranjang yang ada di kamar tamu, kemudian Darwin mengambil handuk hangat untuk membersihkan wajahnya, melepaskan sepatu kulit yang Ara kenakan, lalu meletakkan segelas air panas di meja dekat tempat tidur. Setelah semua telah selesai dilakukan, tanpa ada sedikit keraguan di dalam dirinya, Darwin segera melangkah keluar dari kamar tamu, karena dia takut jika dia diam terlalu lama di sini, dia pasti tidak bisa menahan godaan itu dan merenggut sosok indah ini.
Prinsip hubungan antara pria dan wanita bagi Darwin adalah, jika kamu mempersilakan, maka aku akan bersedia.
Tanpa merasa malu dan sungkan, dia akan melakukannya.
Setelah dia pergi dari kamar itu, Ara yang sedari tadi tertidur pulas seketika membuka matanya, sebuah kekecewaan terlihat dari mata indahnya. Dari semua pria yang pernah ia temui, tidak ada yang pernah menolaknya bahkan mereka akan melakukan yang terbaik untuk bisa tidur dengannya, tapi pria ini, dari awal hingga saat ini, dia sama sekali tidak menyentuhnya dan melakukan tugasnya dengan baik.
Sungguh tidak jelas dan membosankan!
Ara mengutuk dalam hatinya, dia sangat kesal, pasalnya godaan darinya tidak berhasil menggait pihak lawannya!
Dia memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi dengan kecantikan yang dia miliki! Karena dia juga satu dari lima wanita tercantik yang ada di Kota Einklag! Tapi Darwin sama sekali tidak tergoda dengan kecantikan yang dia miliki, hal ini membuat Ara merasa frustasi dan kekecewaan yang amat dalam!
Tanpa disadari, dia mulai terkesan dengan sosok Darwin.
Tepat pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar tamu terbuka!
Ara segera memejamkan matanya, dia berpura-pura untuk kembali terlelap dalam tidurnya, dia melihat Darwin telah kembali dan kali ini dalam hatinya dia pun mulai menghinanya! Dalam hatinya dia berpikir pasti Darwin keluar untuk membeli ‘Dur*x’ atau semacamnya, akhirnya dia bisa berpikir dengan jernih! Tindakannya membuat Ara berpikir bahwa pria normal sudah mulai punah dari muka bumi ini.
Dalam hatinya dia merasa lega dan juga telah mempersiapkan tindakan untuk menolak.
Hanya saja, lagi-lagi perhitungan Ara meleset……
Darwin masih tidak menyentuhnya sama sekali!
Dia hanya meninggalkan satu barang di atas meja dekat tempat tidur dan bahkan berbalik tanpa meliriknya sedikit pun.
Pintu kamar tamu kembali tertutup, Ara terdiam untuk sesaat, lalu perlahan dia melirik ke arah meja tersebut, seketika wajah putihnya mulai merona! Ternyata dia membelikan sebungkus pembalut baru! Dia merasa malu dan juga marah, tapi dia tidak bisa menahan perasaan hangat yang muncul di dalam dirinya, pria ini…... cukup manis juga.
Beberapa hari ini memang periode menstruasi Ara.
Tapi bagaimana dia bisa tahu hal ini? Ara mulai mengernyit, karena sebungkus pembalut dan juga pertanyaan ini, membuat dia tidak bisa tidur sepanjang malam……
Meskipun Darwin tidak menyentuh Ara sedikit pun, tapi melalui mata ajaib miliknya, dia sudah bisa melihatnya, dia sudah terbiasa melihat tubuh-tubuh orang lain dan masalah menstruasi juga tidak bisa dia pungkiri. Setelah dia kembali teringat dengan Ara yang tertidur pulas di dalam pelukannya, beberapa pikiran jahat mulai melintas di kepalanya, dia menghelakan napas, Darwin merasa bahwa pengendalian dirinya masih terbilang buruk.
Setelah turun dari mobil, dia segera kembali ke area perumahanya.
Hanya saja dia yang baru melangkah puluhan langkah ini terhenti dengan munculnya sesosok manusia di depannya.
Pada saat ini, rembulan bersinar dengan terang, dan diperkirakan sudah jam 11.30, tidak ada seorang pejalan kaki yang melintas di atas trotoar area perumahan ini. Darwin memandang sosok manusia tersebut, dan secara naluriah dia berpesan pada dirinya bahwa orang ini tidak memiliki niat baik padanya!
Benar saja, orang yang muncul itu merupakan pembunuh yang dikirim oleh Desta, namanya Braga!
Awalnya dia berharap Tuan ketiga akan mewakilinya untuk menghabisi Darwin, tapi siapa yang menyangka Darwin malah menyelamatkan Tuan ketiga dan menjalin tali persaudaraan dengannya.
Tidak ada pilihan lain, akhirnya Braga yang harus turun tangan sendiri, dan untungnya di matanya Darwin itu bukan apa-apa baginya! Melihat Darwin mulai mendekatinya, Braga pun menyeringai dan berkata: “Nikmatilah sinar rembulan malam ini, setelah lewat hari kamu tidak akan bisa melihatnya lagi!”
“Apa kamu hobi melontarkan omong kosong?”
Darwin menyela.
Seketika Braga tidak senang!
Tanpa basa-basi, Braga melayangkan sebuah pukulan ke arah Darwin, dan Darwin pun tidak menerimanya dengan begitu saja, dia kembali mengumpulkan kekuatan supranatural yang dimilikinya, lalu mengeluarkan serangan mematikan ke arah lawan! Dalam pemikirannya, Braga pasti akan patah tulang tangan setelah terkena serangan darinya! Karena kekuatannya melebihi dari apa pun!
Hanya saja di antara percikan api dan batu, suatu perubahan janggal terjadi!
Tinjuan dari Braga tiba-tiba tertekan di tengah jalan, lalu menyerang ke arah lehernya! Dengan secepat kilat! Kekuatan dari serangan Darwin memang sangat ganas dan tidak bisa dihentikan, tapi dalam sekejap mata lehernya telah diserang oleh pihak lawan! Seketika sekujur tubuhnya terasa tidak nyaman, kepalanya juga terasa pusing! Bagian leher merupakan titik kematian dari tubuh manusia! Tak hanya sebagai saluran pernapasan, tapi juga penghubung antara syaraf ke semua anggota tubuh dan otak. Oleh karena itu, jika sekali terkena serangan ini, maka akan pingsan dan bahkan berakibat fatal.
Sebagai seorang pembunuh yang sangat terampil, Braga sebelumnya telah menyelidiki Darwin terlebih dahulu, dia tahu bahwa Darwin menyembunyikan kekuatan supranatural tersebut, dan dia bisa menghindarinya, ini juga merupakan sebuah bekal untuk dirinya melawan Darwin, dan benar saja ini sangat berguna!
Hanya saja dia tidak menyangka, jurus yang telah dia keluarkan dengan sekuat tenaga ini tidak berhasil menumbangkan Darwin, dia sangat terkejut.
Darwin menggelengkan kepalanya sesaat agar dirinya bisa kembali sadar!
Sejak dia mendapatkan kekuatan supranatural ini, dia tidak pernah kalah dalam melawan orang lain, oleh karena itu, dia merasa sangat senang dan berpikir bahwa dia tak lagi mempunyai saingan! Tapi saat ini, dia baru tahu bahwa dirinya sangatlah konyol! Dia hanya memiliki kekuatan itu, tapi tidak memiliki keterampilannya, sama halnya seperti seorang yang mempunyai senjata tapi tidak bisa menggunakannya, maka hasilnya tidak akan maksimal! Dan ketika dia bertemu dengan Braga yang jago dalam hal bela diri, kekuatan supranatural ini sama sekali tidak berguna.
Masih dalam pertimbangannya, Braga telah kembali mengeluarkan serangan padanya!
Gerakan dari pihak lawan seperti hantu, sangat cepat! Bayangan tinju dilayangkan secara instan, seperti sebuah jaring besar yang seketika menutupi Darwin! Meskipun kedua tangannya memiliki kekuatan supranatural, tapi tetap saja tidak mudah untuk menembusnya! Dan setiap kali dia melayangkan serangannya, Braga dengan mudah menghindarinya!
Dalam pertarungan sengit itu, dada Darwin terhantam sebuah pukulan, dan membuatnya terlempar!
Setelah berguling-guling beberapa meter, Darwin merasakan sakit di sekujur tubuhnya, baru saja dia berdiri, dia kembali dihantam oleh Braga! Darwin mendapatkan tendangan hebat dari Braga, dia tidak sanggup lagi untuk berdiri! Awalnya dia mengira tubuhnya ini sekuat banteng, tapi setelah kekuatan itu lenyap, dia bagaikan sebuah kain lap lusuh yang telah diinjak-injak oleh orang.
Braga sangat ahli dalam bertarung, dia selalu menyerang bagian vital manusia, pinggang mata dan titik diafragma merupakan gerbang kehidupan!
Anehnya, Darwin masih saja belum mati!
Hanya saja sudut bibirnya mengeluarkan darah dan tubuhnya terlihat sekarat sambil memandang dirinya.
“Fisik tubuhmu boleh juga, apa kamu pernah melakukan pelatihan energi? Sayang sekali, untuk menghormatimu, aku akan memberimu sebuah kebahagiaan, kamu tidak akan bisa reinkarnasi di kehidupan selanjutnya, ingatlah, jangan pernah mengganggu Industri Goldhos milik Desta, karena kamu hanya seekor cacing tanah yang tak berguna, dan dia adalah tuanku!”
Braga mengatakannya dengan terbuka, di matanya Darwin pasti akan mati.
Dia mengeluarkan sebuah pisau lipat di tangannya.
Suara mendesing! Pisau tajam itu melayang di bawah dinginnya sinar rembulan!
Braga tidak ingin menahannya lagi, dia segera menyerang dengan pisaunya secara ganas, sebuah serangan ini bisa melenyapkan nyawanya dengan seketika! Para dewa-dewi pun tidak bisa menolongnya! Darwin ingin berontak, tapi dia sama sekali tidak mempunyai tenaga sedikit pun! Dia hanya bisa melihat bayangan pisau tersebut, matanya terbelalak melihat pisau tersebut mengarah ke tubuhnya!
Apa aku akan mati?
Pada saat ini, pikiran Darwin seketika kosong……
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniHidden Son-in-Law
Andy LeeGet Back To You
LexyUnlimited Love
Ester GohDon't say goodbye
Dessy PutriDiamond Lover
LenaAir Mata Cinta
Bella CiaoMata Superman×
- Bab 1 Teman Yang Jahat
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (1)
- Bab 2 Memandang Rendah Orang Lain (2)
- Bab 3 Kemampuan Aneh
- Bab 4 Antique Fair
- Bab 5 Memperlihatkan Kehebatannya Di Depan Orang Ahli
- Bab 6 Batu Giok Darah Ayam Arkanheim
- Bab 7 Gila Judi
- Bab 8 Kekuatan Luar Biasa Yang Mengejutkan
- Bab 9 Sepupu Yang Sombong
- Bab 10 Tidak Ingin Pamer
- Bab 11 Kamu Punya Penyakit Yang Harus Disembuhkan
- Bab 12 Dadu Untuk Mengerjain Orang
- Bab 13 Menjadi Musuh
- Bab 14 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 15 Apakah Aku Sudah Berkata Pergi?
- Bab 16 Bencana Serakah
- Bab 17 Tidak Punya Mata
- Bab 18 Perkataan Yang Menusuk
- Bab 19 Jangan Menindas Orang Miskin
- Bab 20 Bagaimana Mungkin Mengampunimu
- Bab 21 Mantan Pacar
- Bab 22 Hari Pertama Bekerja
- Bab 23 Negosiasi
- Bab 24 Otoritas Spesialis Kulit
- Bab 25 Cara Pengobatan Aneh
- Bab 26 Memberi Pelajaran Kepada Wanita Kaya
- Bab 27 Undangan Tuan Ketiga
- Bab 28 Munculnya Pembunuh
- Bab 29 Ara
- Bab 30 Pria Misterius Jubah Hitam
- Bab 31 Menerima Anak Buah
- Bab 32 Bermain Kartu
- Bab 33 Curang
- Bab 34 Judi Batu
- Bab 35 Aliansi Seni Bela Diri
- Bab 36 Pertarungan Dua Wanita Cantik
- Bab 37 Berjalan Melingkar dan Kuda-kuda
- Bab 38 Sombong dan Minta Dipukul
- Bab 39 Kemarahan Hantu
- Bab 40 Penculikan
- Bab 41 Aku Tidak Akan Melakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 42 Pesta Makan Malam Kencan Buta
- Bab 43 Membawa Nasib Buruk
- Bab 44 Wanita Bodoh
- Bab 45 Terlalu Terlambat Untuk Menyesal
- Bab 46 Pantas Masih Lajang
- Bab 47 Mendiagnosis Dan Mengobati Penyakit
- Bab 48 Cermin Ajaib
- Bab 49 Menekan Kejahatan
- Bab 50 Budi Kebaikan Seperti Gunung
- Bab 51 Surat Hidup Mati
- Bab 52 Kesempatan Luar Biasa
- Bab 53 Pertempuran Jam Tangan Mewah
- Bab 54 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 55 Bunga Raja
- Bab 56 Strategi Jahat
- Bab 57 Menjalankan Hukum Dengan Tidak Adil
- Bab 58 Bom
- Bab 59 Membongkar Bom Dengan Kekerasan
- Bab 60 Kehilangan Ini Dan Itu
- Bab 61 Paket Tiba
- Bab 62 Pelet
- Bab 63 Otot Dada Senior
- Bab 64 Memberi Bantuan
- Bab 65 Momen Indah
- Bab 66 Keluarga Givana Yang Kuat
- Bab 67 Aku Tidak Kekurangan Uang
- Bab 68 Tangan Penarik Nyawa
- Bab 69 Mempermainkan kakak senior
- Bab 70 Keluarga Zhang
- Bab 71 Memenangkan Pertandingan
- Bab 72 Mengandalkan Akting
- Bab 73 Emosi Sampai Pingsan
- Bab 74 Namanya Menjadi Terkenal
- Bab 75 Mengejutkan Semua Orang
- Bab 76 Dua Wajah Berbeda
- Bab 77 Mengambil Keuntungan Dari Perselisihan
- Bab 78 Dikejar Oleh Pembunuh
- Bab 79 Tiga Jarum Mematikan
- Bab 80 Jarum Sakti Lin
- Bab 81 Berpenampilan Tampan Menjadi Sebuah Masalah
- Bab 82 Membawamu Ke Dalam Mimpi
- Bab 83 Menangkan Keberuntungan
- Bab 84 Undangan Berat
- Bab 85 Orang Bodoh, Banyak Uang
- Bab 86 Pembunuhan Pistol
- Bab 87 Cucu Yang Baik Sangat Penurut
- Bab 88 Semangat Perang
- BAB 89 Kamu menjadi Budakku
- Bab 90 Acara Lelang
- Bab 91 Tamparan Di Wajah
- Bab 92 Wanita Surga Yang Bangga
- Bab 93 Melarikan Diri
- Bab 94 Pertandingan pro
- Bab 95 Tersembunyi
- Bab 96 Atas Dasar Apa Merebut Wanitaku?
- Bab 97 Rahasia Pasien Wanita