Kakak iparku Sangat menggoda - Bab 42 Lengket!

“hmm... ayo sekarang, Mendra, aku sudah tidak sabar....”wajah Jessica memerah, dengan tatapan manja memandangi Mendra dan berkata.

hati dan pikiranku bergetar, ketika perut bawah Mendra mulai kram, dia segera memasukkannya, cairan hangat dan dan licin membaluri Mendra.

“ah...um...nyamannya....”

tubuhnya bergejolak lagi. Jessica tidak bisa menahan dan ia pun mendesah, tubuhnya sudah tidak bertenaga, akhirnya dia memeluk sebatang pohon Pagoda Jepang yang ada dihalaman, Mendra meremas pinggul dan bokong montok nan indah yang ada didepannya dan menggoyangkannya mengikuti ritme gerakannya.

Tangan kasar dan besarnya meraih dada Jessica yang luar biasa, Mendra sudah seperti sopir profesional yang mahir mengendalikan setir mobil, dengan sekuat tenaga maju kedepan.

Tidak lama kemudian, tubuh Mendra bergetar dan dengan cepat menarik keluar dari tubuh Jessica, cairan kental dan lengket berada ditubuhnya.

“yah, kotor sekali, Mendra, kenapa kamu mengeluarkannya ditubuhku...”

Wajahnya memerah, Jessica dengan wajah yang sedikit kesal memandang Mendra, cairan yang ada dibokongnya adalah cairan yang dikeluarkan oleh Mendra, teksturnya lengket dan sangat tidak nyaman.

“huh huh... kakak ipar, maaf, tadi aku tidak bisa mengendalikannya, atau mau aku bantu bersihkan?” Mendra merasa sedikit malu dan tersenyum.

“jangan, aku takut ketika kamu menyekanya, benda itu akan naik lagi, maka aku akan dihabisi olehmu lagi!”

Dengan wajah yang memerah, Jessica menjadi sedikit takut pada Mendra, anak ini tidak disadari sudah tumbuh dewasa. Dulu dia masih tidak tahu apa-apa dan tidak berguna, sekarang dia kenapa menjadi kuat seperti seekor sapi.

“Mendra, kamu cepat bawa seledri dan pulang, jangan membuat adik ipar menunggu.”

“baiklah, Jessica, awalnya aku ingin membantumu membersihkan tubuhmu.” Mendra melihat gumpalan cairan putih dibokong Jessica dan tertawa.

“pergilah!”

Wajah cantiknya memerah, Jessica cepat-cepat mengambil tisu toilet dan menyeka cairan yang ada di tubuhnya, mengambil seledri yang baru saja jatuh dilantai dan memberikannya ke tangan Mendra.

Cepatlah pulang, kelak jika ada waktu, ingatlah untuk datang dan perbincang denganku dimalam hari.....”

“ya, pasti, tetapi kakak ipar, aku datang kesini bukan hanya untuk mengobrol...”

Dengan tawa jahatnya, Mendra dengan cepat mengenakan celananya dan mengambil seledri dari tangan Jessica.

“bocah busuk, cepat pergi!” Jessica memarahinya dengan wajah yang memerah.

Sambil melambaikan tangan ke Jessica, Mendra mengambil seledri dan berjalan kembali kerumah Le dengan cepat.

......

“Mendra, kenapa dia belum pulang, bukankah dia hanya ingin meminta seledri? Sudah begitu lama, dia tidak mungkin melakukan sesuatu dengan Jessica....”

Ayu yang sedang sibuk didapur, melihat Ayam Pegar yang direbus dikuali mendidih, dia sudah memikirkan hal-hal aneh tentang itu.

“kakak ipar, aku kembali!”

Ia berjalan dengan cepat menuju halaman, Mendra dengan cepat mencuci seledri dengan air dan membawanya kedapur.

“kemana saja kamu Mendra, bukankah aku memintamu untuk meminta seledri, mengapa kamu begitu lama?” dia terlihat gembira, tetapi Ayu masih berpura-pura terlihat kesal dan bertanya pada Mendra Liu.

“0h... karena tadi ada tikus dirumah kakak ipar Jessica, aku membantunya menangkap tikus itu....” hehe tersenyum, Mendra mengarang alasan.

“menangkap tikus?”

Dengan ekspresi kaget, Ayu menatap Mendra dengan raut wajah datar dan tidak terlalu memikirkannya. Lagipula, rumah siapa yang tidak ada tikus.

Melihat Ayam Pegar rebus dikuali telah matang, Ayu menaruh garam dan penyedap rasa, memotong seledri yang dibawa Mendra dengan pisau dan memasukkannya kedalam.

“Mendra, cepat cuci tangan dan makan.....”

ia mengambil sup Ayam Pegar dan menaruhnya didalam mangkuk, dan lapisan atas sup Ayam Pegar berminyak, dihiasi dengan seledri kecil, terlihat sangat lezat, Mendra dengan cepat menghidangkannya untuk Ayu.

“kakak ipar, kamu dari tadi sudah sibuk, cepat cicipi rasanya.....”

“ya...”

Dengan hati yang hangat, bibir merahnya dengan ringan menghirup sup Ayam Pegar itu, karena minyak pada sup itu membuat bibirnya yang tipis tampak sangat merah. Terlihat Mendra yang disampingnya ingin menciumnya!

“wow! Sangat segar!”

Matanya yang indah bersinar, Ayu tidak tahan untuk memuji masakan ini dan berkata: “ Mendra, kamu juga cepat cicipi, ini sangat enak loh.”

“benarkah? Aku juga ingin mencicipinya!”

Mendra mengangkat mangkuknya dan menelan seteguk besar sup Ayam Pegar.

“hei! Benar-benar enak, hari ini rasa sup Ayam Pegarnya sangat enak, tidak heran ia bisa menjual 150 ekor.”

“apa? 150 ekor? Bagaimana mungkin, Mendra omong kosong apa yang kamu bicarakan.”

Terkejut, Ayu benar-benar tidak bisa mempercayainya. Seekor Burung Pegar bisa terjual dan menghasilkan banyak uang, 150 ekor bisa membiayai biaya hidup kita selama beberapa hari.

“untuk apa membohongimu, hari ini aku berhasil menangkap dua Ayam Pegar, kamu tahu Restoran Haiwang dikota, mereka lah yang mengambillnya, dan ditambah dengan jamur Yeshan yang aku dan Angeline petik, semua terjual dengan harga 4 juta.” Melihat Ayu dengan ekspresi terkejut, Mendra merasa sangat bangga dan berkata.

“4juta..mana uangnya, tunjukan padaku.” Ayu jelas masih tidak percaya, memandangi Mendra dengan curiga dan bertanya.

“um...” setelah merogoh sakunya yang kempis, Mendra baru teringat bahwa uang itu sepertinya telah ia diberikan kepada Angeline.

“eh hem... aku memberikan semua uangnya ke Angeline, dia tidak punya biaya untuk sekolah, aku berpikir untuk membantunya.....” Mendra dengan cepat menjelaskan diiringi dengan batuk malu.

“huh.... tidak disangka Mendra kita begitu murah hati kepada wanita.”

Tiba-tiba dia tersenyum manja, Ayu memandangi Mendra dengan tatapan menggoda dan berkata: “berbicara tentang Angeline, anak ini lumayan baik, memiliki kepribadian yang lembut dan terlihat lumayan cantik. Lagipula penyakitmu juga sudah sembuh, atau aku akan memberitahu Lestari, agar kalian menjadi pasangan.

Mendengar kata-kata Ayu, Mendra tiba-tiba tampak dingin dan sedikit marah.

“kakak ipar, kelak jangan mengatakan hal seperti ini lagi, bukankah aku sudah memberitahumu, aku akan menjadikanmu istriku, tidak peduli seberapa baik wanita lain, dikehidupan ini aku hanya akan bersamamu.”

Mendra memandangi Ayu dengan serius, seperti ada api yang menyala dimatanya.

“Mendra...aku...”

Dengan hati yang hangat, Ayu mendengar pengakuan seberapa dalam kasih sayang Mendra, wajahnya yang lembut langsung memerah, tubuhnya menjadi panas dan dia dalam otaknya muncullah Mendra yang agresif.

“hah...”

Tiba-tiba, Ayu menghela nafas dalam-dalam, di dalam hatinya masih ada sedikit rasa tidak mampu melewati rintangan ini, lagipula dulu Mendra adalah adik iparnya.

Meskipun mereka berdua pernah berhubungan intim, tetapi jika Ayu benar-benar diizinkan untuk menikahi Mendra, dia merasa sedikit tidak terbiasa.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu