Kakak iparku Sangat menggoda - Bab 53 Akhir Cerita (6)

Markus berteriak beberapa kali, angka surat suara ditulis semakin ke bawah, semakin banyak suara yang didapat Jessica, pada akhirnya, Jessica menang dengan 535 suara dan terpilih sebagai ketua Komite Perempuan.

Ketika penduduk desa menyaksikan Jessica menang dalam pemilihan, mereka juga segera bubar, tidak ada yang perlu di tonton, dan mereka pulang ke rumah masing-masing.

Mendra juga membawa Novi, Ayu, Angeline dan Lestari kembali ke rumah.

"Direktur Tina, kamu harus bertamu ke rumahku, aku sudah meminta istriku membuatkan banyak hidangan untukmu di rumah, semuanya di dapatkan dari hutan, apakah kamu mau mencobanya?

Markus menatap Tina dengan antusias, dia tampak sangat ramah, tetapi ada cahaya kegenitan muncul di sudut matanya, dan agak sulit dipahami.

"Tidak perlu, aku lebih baik segera kembali, masih ada urusan di kabupaten."

"Jangan begitu, Direktur Tina, kamu dengan tidak mudahnya bisa datang ke desa kami, bagaimana bisa aku tidak melayanimu dengan baik? Jika kamu menolakku, itu terlalu tidak menghargaiku. Hehe"

"Baiklah, kebetulan aku juga ingin mencicipi masakan di sini." Tina tersenyum tipis, dia tidak bisa menolak undangan Markus, jika gosip dia tidak menghargai orang tersebar, maka kelak bagaimana orang lain akan memberikan hadiah untuknya?

"Oke, ayo kita pergi sekarang!"

Markus menyeringai dan menggosok tangannya, dia bergegas membawa Tina kembali ke rumahnya.

Tina tersenyum, dia tidak bisa menahan diri untuk melirik ke arah Mendra pergi, dia merasa tergerak, dia berjalan kembali ke rumah Markus.

...............

Setelah tiba di rumah, Angeline dengan enggan melambai tangan pada Mendra dan berjalan kembali ke rumah.

"Ayo, Novi, ayo kita pulang, bukankah kamu masih ingin berdiskusi denganku tentang pendirian stasiun pembelian? Mari kita bahas dengan baik."

Mendra menarik tangan kecil Novi dan berjalan cepat ke rumah, Ayu meliriknya, dia merasa agak aneh, tetapi dia masih berjalan masuk ke dalam rumah.

"Oh ya, Novi, apa yang perlu aku lakukan di stasiun pembelian? Aku sebelumnya belum pernah melakukan ini, bisakah kamu memberitahuku?"

Mendra membawakan segelas air untuk Novi, dia berkata sambil menatapnya.

"Oh, stasiun pembelian itu sebenarnya sangat sederhana, kami ingin semua produk liar di gunung kalian, misalnya ayam liar, kelinci, dll, selain itu semua jenis jamur liar dan lainnya, kami juga menginginkannya, pada saat itu, tidak peduli kamu mempekerjakan orang atau apa pun, pokoknya, aku dapat menjamin satu hal padamu, tidak peduli berapa banyak yang kamu beli, aku dapat membantumu menjualnya! "

Novi menggoyangkan kepalanya dengan bangga, ia tampak sangat bersemangat.

"Oh, ternyata begitu!" Mendra berpikir sejenak, jika dia mempekerjakan orang untuk memetik, dia akan dapat mengumpulkan beberapa ratus kati sehari, ditambah beberapa binatang liar yang bisa ditangkap, dia paling tidak bisa mendapatkan beberapa juta dalam sehari.

"Oke, Novi, kali ini aku benar-benar harus mengucapkan terima kasih padamu."

"Tidak masalah, jangan terlalu sungkan, bagaimanapun kamu pernah menyelamatkanku!"

Mereka berdua saling bertatapan sejenak, dan tertawa dengan sangat gembira. Ayu yang disamping yang melihat mereka berdua mengobrol merasa tidak bisa ikutan mengobrol, jadi dia terpaksa mengatakan dia akan pergi memasak makan siang, dan kemudian dia pergi dari ruang tamu.

.........

Setelah makan siang, Novi hari ini makan dengan sangat puas, dibandingkan dengan makanan mewah yang sebelumnya ia makan di kota, hidangan di rumah Mendra lebih enak, terutama ayam liar yang segar itu terasa lebih lezat.

"Oh ya, Novi kalau tidak kamu beristirahat sebentar di tempatku, nanti aku akan membawamu untuk melakukan observasi tempat untuk mendirikan stasiun pembelian kita!"

"Oke, Mendra!"

Setelah makan dengan puas, Mendra awalnya ingin membantu Ayu bersih-bersih, tetapi Ayu mengusirnya dengan menggunakan alasan bahwa dia seorang pria dan tidak perlu melakukan hal semacam itu.

Mendra tidak berdaya dan terpaksa membawa Novi kembali ke dalam kamar.

"Novi, kamu bisa tidur di tempat tidurku, aku akan duduk di kursi dan beristirahat sebentar."

Hanya ada satu tempat tidur kecil di kamar Mendra, setelah Novi berbaring, ia benar-benar tidak punya ide bagus lain.

"Um ... Mendra, aku tidak bisa tidur, ayo kita mengobrol." Novi, yang sedang berbaring di tempat tidur, wajahnya memerah, dia menatap Mendra dan bertanya dengan suara lembut.

"Baiklah, apa yang ingin kamu bicarakan, Novi ..."

"Um ... Mendra, orang di desamu mengatakan bahwa barangmu tidak berfungsi, apakah itu benar? ..." Novi bertanya dengan wajah memerah.

"Hehe ... Ini, kenapa kamu tiba-tiba ingin menanyakan pertanyaan seperti ini padaku, Novi, apakah kamu takut setelah kamu menikah, kamu akan menjadi janda!"

"Bah! Amit-amit, Mendra!" Setelah mengatakan itu, Novi menatap Mendra dengan wajah memerah lagi dan bertanya: "Mendra, orang itu mengatakan bahwa barangmu tidak berfungsi, apaka itu benar? "

"Hehe, kamu bisa mencobanya sendiri, dengan begitu kamu akan tahu ..." Mendra menyeringai, dia berdiri, dan menatap Novi sambil bercanda.

"Baiklah aku akan mencobanya!"

Dengan wajah memerah, Novi perlahan berjalan ke sisi Mendra, tangan kecilnya yang lembut perlahan-lahan masuk.

Ya Tuhan, itu sangat besar! Jika melakukannya sebentar saja, apakah itu akan membunuh orang, tetapi orang-orang mengatakan semakin besar barang pria, maka kehidupan seksual wanita akan bahagia.

Novi tidak bisa menahan diri untuk berjongkok, dan perlahan-lahan melepaskan tali pinggang celana Mendra, kemudian sesuatu yang besar segera terlihat.

Mulut kecil Novi sedikit terbuka, ketika melihat sesuatu yang besar yang muncul di depannya, mulut kecilnya sedikit lebih melebar.

Mendra menyeringai dan mengambil keuntungan dari situasi ini untuk langsung memasukkannya ke dalam!

"Um ....."

Novi tidak bisa menahan diri untuk mengerang, dia hanya merasa ada aura pria yang kuat masuk ke mulutnya, bau aneh yang tidak bisa diungkapkan benar-benar membuatnya tak tertahankan, wajahnya yang cantik memerah, dia tampak hampir kehabisan napas.

Tetapi melihat ekspresi wajah Mendra yang menikmatinya, Novi tiba-tiba merasa sedikit bergairah, dan giginya yang putih menggigit Mendra dengan ganas!

"Ah! Novi, apakah kamu ingin membunuh suamimu, apakah kamu kelak tidak ingin menjalani kehidupan seksual yang bahagia?"

Mendra kesakitan dan tidak bisa menahan diri untuk berseru.

Huh! Rasakan itu, apa yang tadi kamu lakukan!

Novi mendengus dan memelototi Mendra dengan kesal, dia memarahinya.

"Aku ... Bukankah aku melihatmu menikmatinya, jadi aku ingin membantumu ..." Mendra menyeringai dan tampak sangat canggung.

"Huh, kamu yang menikmatinya, bah!"

"Sudahlah, jangan bertengkar lagi, Novi, kamu sebaiknya istirahat dulu sebentar, aku akan berkeliling di luar sekalian melihat situs stasiun pembelian."

Mendra bergegas mengenakan celananya dan berjalan keluar dari pintu, dia benar-benar sedikit takut tidak bisa mengendalikan diri dan melakukannya dengan Novi.

..............

Mendra berjalan perlahan di desa, dia berjalan tanpa tujuan di jalan.

"Tolong...."

Tiba-tiba, ada suara kecil dari seorang wanita yang meminta bantuan dari rumah di sampingnya, dia terkejut, bukankah ini rumah Markus? Siapa yang meminta bantuan di dalam.

Brengsek! Mungkinkah Markus, si bajingan tua ini, mencelaikai wanita itu lagi? Mendra merasa kesal, melihat dinding halaman yang tidak tinggi, dia naik dan melompat masuk ke dalam.

"Hehe, Direktur Tina, kali ini aku akan menjamin bisa membuatmu merasa nyaman sejenak ..."

Pada saat ini, Markus yang di ruangan itu wajahnya tampak memerah, ketika dia melihat Tina yang berbaring di tempat tidur, dia tidak bisa menahan diri menelan air lir, dan berkata dengan cabul.

"Markus, kamu ini bajingan, kamu pasti akan mati mengenaskan, berani-beraninya kamu memperlakukanku seperti ini, kamu percaya atau tidak, aku akan membuat jabatanmu yang sebagai kepala desa dicabut!"

Tina sedang terbaring di tempat tidur dengan wajah memerah, dia hanya meminum segelas anggur putih yang diberikan oleh Markus, dan dia tiba-tiba kehilangan kekuatan, terutama di antara kedua kakinya yang lembut dan putih, rasa panas, dan perasaan kebas menyerangnya, itu membuatnya tidak bisa menahan diri untuk merespons, dan sudah basah!

"Hehe ... Direktur Tina, aku hampir lupa memberitahumu sesuatu, aku sedang merekamnya dengan ponselku di kamar, jika kamu menuntutku, maka aku hanya bisa meminta maaf padamu, tubuhmu dan kamu akan ditekan di bawahku, mungkin jika dilihat orang kamu akan menjadi bintang! "

"Kamu ... Kamu rendahan dan ... tidak tahu malu ..."

Wajahnya memerah, Tina hanya merasa seluruh tubuhnya panas, dan tubuhnya mendekati Markus tanpa sadar, dia sekarang hanya menginginkan pria yang kuat, dan melakukan hubungan dengannya!

"Hehe ... Direktur Tina, kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi, nanti aku akan menjagamu dengan baik ..."

Markus tersenyum jahat dan bergegas menuju Tina dengan kasar.

Markus merobek pakaian di dada Tina, dan dua tumpuk daging putih lembut segera terlihat.

Ketika Markus melihat dada Tina yang kencang dan putih, ia tidak bisa menahan diri untuk memegangnya, Markus tersenyum cabul, dia mengulurkan tangan besarnya dan perlahan-lahan memasukannya.

...........

"Berhenti!"

Tepat ketika Markus hampir berhasil, Mendra berteriak dan membuatnya terkejut.

"Markus, kamu ini bajingan, di siang hari bolong, kamu berani melakukan hal seperti itu, apakah kamu tidak takut mati!" Mendra tampak marah, ketika dia melihat Tina yang terbaring di tempat tidur, dia menjadi semakin marah, dia berteriak dengan suara keras.

"Bocah tengik, aku sarankan kamu untuk jangan ikut campur, jika tidak kamu akan mati!"

"Kalau begitu aku malah mau ikut campur!"

"Kalau begitu kamu sendiri yang cari mati!"

Gerakan Mendra sangat cepat, dia juga tahu orang yang bertindak dulu akan lebih baik, dia mengambil botol anggur di atas meja dan memukulkannya ke kepala Markus.

"Kamu! ..." Markus langsung pingsan.

Mendra bergegas berjalan ke sisi Tina, dan dia bertanya dengan prihatin: "Kak Tina, apakah kamu baik-baik saja ..."

"Mendra ... Apakah kamu yang menyelamatkanku ... aku ... aku sangat panas ... Mendra ... cepat berikan kepadaku ... oke? ... Ah ... aku sangat panas ... "Wajah cantik Tina memerah, matanya kabur, dan mulutnya yang halus terus bergumam, Markus pasti menaruh afrodisiak ke dalam anggur itu tadi, dan obatnya sudah beraksi.

Dengan tergesa-gesa, Mendra terpaksa membawa Tina ke kamar sebelah, dia dengan cepat membuka pakaiannya.

"Kak Tina, maaf, aku melakukan ini demi menyelamatkanmu, jangan salahkan aku!"

Mendra terkejut, ketika dia melihat tubuh lembut dan putih Tina, hatinya tergerak, dan dia tidak bisa menahan diri untuk maju.

.........

"Eh ... dimana aku ..."

Tina membuka matanya perlahan, dia hanya merasa tubuh bagian bawahnya sedikit sakit, ketika dia mendongak, dia menyadari bahwa Mendra pada saat ini sedang menggoyang tubuhnya diatas tubuhnya.

"Ah! ... Mendra, kamu, kenapa kamu bisa ada di sini ... bagaimana aku bisa ..."

"Kak Tina, kamu jangan berteriak, dengarkan penjelasanku ..."

Mendra bergegas menjelaskannya kepadanya, Tina saat ini baru teringat, dia merasa tersentuh, dia tidak menyangka ternyata dia diselamatkan oleh Mendra.

"Aku pasti tidak akan melepaskan Markus ini, dia jangan pernah berpikir untuk menjadi kepala desa lagi. Oh ya, Mendra, atau posisi kepala desa ini, diberikan kepadamu saja!" Tina tertegun sejenak, kemudian sebuah ide tiba-tiba muncul.

"Eh, aku?" Mendra sangat bersedia menjadi kepala desa.

"Yah, kamu, kamu bantu aku bangun dulu, aku akan menelepon untuk lapor polisi ..."

..............

Setelah beberapa saat, sekelompok polisi menangkap Markus dan memasukkannya ke penjara, setelah Tina berpakaian, dia mengatakan beberapa kata kepada Mendra, lalu buru-buru masuk ke mobil dan kembali ke kabupaten, sebelum dia pergi, dia mengatakan beberapa kata kepada Mendra tentang masalah menyuruhnya menjadi kepala desa.

.............

Ketika kembali ke rumah, Novi juga sudah bangun sejak lama, dia berkeliling di desa bersama Mendra sejenak, memilih alamatnya, dan tinggal di rumah Mendra selama beberapa hari lagi, kemudian dia kembali dan mengambil uang untuk diinvestasikan.

Beberapa hari kemudian, hal Mendra menjadi kepala desa tersebar di seluruh desa, ditambah dengan pembukaan stasiun pembelian, Mendra telah mencapai puncak kejayaan hidupnya!

........

Di tengah malam, di kamar Ayu, Mendra menatap Ayu dan berkata: "Kakak ipar ... Apakah aku sudah bisa menikah denganmu?"

"Ya ...."

"Hehe ... oke, kakak ipar aku datang!"

.........................

...............................

............................

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu