Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 49 Sebuah Dorongan

Tidak lama sebelumnya, Sumita juga menerima panggilan. Dia masih belum percaya bahwa Danang memiliki kemampuan seperti itu sampai Danang mendatanginya sendiri. Sumita tiba-tiba sadar, bahwa Danang yang tidak berguna itu sudah berubah. Sekarang dia menjadi pembunuh yang keji, menjadi orang yang sangat berbahaya.

Tentu saja Sumita tidak mengakui perbuatan jahatnya, namun dia juga terpaksa harus membersihkan kekacauan yang dibuat oleh Danang. Karena rencana Joko juga gagal total, orang yang dia kirimkan gagal dan sekarang masih berada di pusat penahanan.

Terlebih lagi, ada orang-orang seperti Valeri dan Tuan Aji di belakang Danang. Nyatanya, Sumita tidak bisa melakukan apapun terhadap Danang, dia hanya bisa menahan amarah ini.

Saat Danang keluar, dia bertemu dengan Selina .

“Siapa yang membiarkan anjing liar ini masuk?” Selina tidak mengetahui jelas semua masalah ini, begitu dia melihat Danang dia langsung menhinanya.

Plak!

Danang menampar wajahnya, Selina memegangi wajahnya dan menatap Danang, “Kamu, kamu berani menanparku?!”

“Kenapa tidak berani?” Danang menamparnya lagi dan Selina terjatuh ke lantai, “Aku biasanya tidak mengganggu wanita, kecuali jika aku bertemu dengan orang yang murahan!”

Selina terkejut dengan sikap Danang, dia baru tersadar saat Danang sudah berjalan jauh dan Selina sangat marah.

Dia berjalan ke kantor Sumita untuk meminta pertolongan, “Ayah, ada apa? Bukankah saat ini dia seharusnya berada di penjara atau berbaring di rumah sakit? Bagaimana dia bisa kemari?”

“Rencana kakakmu gagal, hasilku juga telah direbut olehnya.” Dalam sekejap, usia Sumita seperti telah bertambah 10 tahun.

“Aku tidak peduli, Danang baru saja memukulku, aku mau mencari orang untuk menghabisinya!”

“Cari orang? Cari siapa? Dia seorang diri telah menewaskan hampir 20 orang dengan sebuah pisau, beberapa di antara mereka juga cacat, hidup dan mati mereka masih tidak jelas.”

Kaki Selina lemas saat membayangkannya dan terjatuh ke lantai......

Saat kembali ke Bubble Tea, Danang tidak mengatakan prosesnya dan langsung mengatakan akhir dari cerita itu dengan santai pada Moshina.

Moshina tidak tenang, dia menutup toko lebih awal. Dia dengan cemas pergi menemani Vanesa.

Setelah dia melampiaskan amarahnya, suasana hati Danang akhirnya kembali normal. Dia merasa bahwa Kutukan 9 Nyawa di dalam tubuhnya meningkat dalam batas tertentu dan sudah menyentuh selaput lapisan kedua.

Danang kembali ke kamar dan melepaskan bajunya. Dia memiliki luka di bagian perut dan dadanya, ini adalah luka tusukan yang dia dapatkan saat di tengah perkelahian. Dia menghentikan darahnya tepat waktu, sehingga orang lain tidak melihat bahwa dia sedang terluka.

Untungnya tidak mengenai jantungnya, jika tidak akan sulit untuk mengatasinya.

Saat dia selesai mengobati lukanya, dia tertidur, namun terbangun karena suara dering ponsel. Panggilan telepon dari Valeri.

Valeri tau bahwa Danang sedang kesulitan ekonomi, Valeri sudah memesan restoran, dan menyuruh Danang untuk datang tepat waktu.

Ini membuat Danang cukup tidak enak, dia sudah mengatakan bahwa dia yang akan mentraktir, namun akhirnya......Sudahlah, saat dia sudah memiliki uang baru akan mentraktir kembali.

Sebelum dia pergi kesana, Danangjuga mengirimkan lokasi ke Moshina, menyuruhnya untuk membawa Vanesa kesana. Moshina mengatakan bahwa suasana hati Vanesa masih belum kembali normal dan tidak ingin pergi, Moshina juga akan tinggal dan menemani Vanesa. Danang juga tidak memaksakan mereka.

Hotel Caesar internasional adalah hotel bintang lima nomor 1 di seluruh New York. Dekorasinya sangat modern, ornamennya mewah, dari kejauhan terlihat seperti istana berlapis emas.

Pukul 7 malam, Danang tiba tepat waktu.

Dia pergi kesana menaiki taxi, saat Danang turun, ada sebuah mobil BMW X7 menyalakan lampu mobil dan dengan sengaja ingin menabraknya.

Danang tidak menghindar, saat mobil berjarak beberapa centimeter darinya, mobil itu berhenti.

“Sialan, si bodoh ini.” Terdengar suara marah dari dalam mobil. Saat Barton turun dari mobil dia pura-pura terkejut, “Bukankah ini Tuan Shiba? Kawan, aku sangat merindukanmu!”

Barton adalah salah satu mantan teman segerombolan Danang. Saat dia melihat Danang turun dari taxi, dia ingin bermain dengannya. Namun hasilnya membuat Barton tidak puas. Mungkin nyali anak ini sangat kecil, dia sangat terkejut hingga kakinya lemas.

“Haha.” Danang memaksakan tawanya.

“Saudara, aku mendengar bahwa akhir-kahir ini kamu sedang kesulitan, kenapa tidak katakan padaku? Jika ada kesulitan, cari saja bang Barton.”

“Oh, katakan saja sudah bisa? Kalau begitu kamu berikan aku 200 miliar untuk kuhabiskan.” Danang melihat ekspresi Barton sudah berubah, dia menyindir, “Kenapa? 200 miliar pun tidak bisa kamu keluarkan, masih mau membual denganku?”

“Jangan berbicara dengan pria miskin seperti dia. Kita masuk saja, malam ini masih ada hal yang lebih penting lagi.” Pacar Barton merangkul tangannya, lalu mengambil empat ratus ribu dari dalam dompet dan melemparkannya ke lantai.

Danang mengambil uang empat ratus ribu itu dari lantai dan memasukannya ke kantong. Dia masuk ke dalam seperti tidak terjadi apa-apa.

“Lihat sikapnya, benar-benar seperti seekor anjing.” Pacar Barton mengoloknya.

“Bocah bodoh, aku akan mengusiknya lagi.” Barton mempercepat langkah kakinya dan menyusul Danang, “Tuan Shiba tidak mungkin berpikir untuk makan di dalam, kan?”

“Kenapa, apa menghalangimu?” Danang menghentikan langkah kakinya dan menolehkan kepalanya lalu melirik ke arah liontin yang berada di dada Barton, namun dia segera mengalihkan pandangannya.

“Tentu saja tidak, seharusnya kamu pergi ke pintu belakang dan mengamati disana. Tempat sampah sisa makanan diangkut dari sana.” Menginjak-nginjak dan mengolok orang bisa membuat sebagian orang merasa bahagia, Barton adalah tipe orang yang seperti itu.

“Kenapa kamu begitu tau? Jangan-jangan kamu sering jongkok di belakang dan menunggu sisa makanan?”

“Kamu hanya memiliki mulut besar sekarang. Karena kamu bilang kedatanganmu kesini untuk makan malam, aku ingin bertanya, di ruangan mana kamu makan?”

“Ruangan kristal 1.” Danang menjawabnya dengan cukup sabar.

Setelah mendengar itu Barton tertawa. Jika Danang mengatakan ruangan lain, mungkin dia akan percaya, namun ruangan Krystal 1 adalah ruangan termahal di Caesar. Orang biasa bahkan tidak punya kualifikasi untuk masuk, dan malam ini ruangan krystal 1 sudah disewa lebih dulu oleh raja dunia perbankan, Valeri.

Barton juga menjalani bisnis perbankan, dia bersusah payah untuk berkenalan dengan putra Valeri, Regen. Dia sudah menghabiskan banyak upaya agar Regen memberinya kesempatan untuk bersulang dengannya dan mengucapkan beberapa kata baik agar keluarga Gazia bisa menarik Valeri sebagai investor.

Orang sebesar mereka, bagaimana Danang yang tidak berguna ini bisa memiliki kualifikasi untuk makan semeja dengan orang seperti mereka. Sangat konyol.

“Kamu kira aku akan percaya, lebih baik kamu ngaca dengan perilakumu yang menjijikan itu. Ruangan krystal 1, brengsek, aku rasa kamu harus makan lebih banyak obat.” Barton tertawa terbahak-bahak.

“Tidak percaya? Kalau begitu apa kamu berani bertaruh denganku?” Danang tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara, Danang melemparkan umpan agar Barton terpancing, “Sudahlah, aku malas memukul wajah jelekmu, tidak berarti.”

“Mari kita bertaruh!” Benar saja Barton tidak bisa tahan dan menyetujuinya.

Ini adalah kata-kata yang ingin Danang dengar, ikan sudah terpancing. Danang menunjukkan senyum penuh dengan rasa kesuksesan......

---TAMAT----

PENULIS merekomendasikan buku : Menantu Luar Biasa

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu