Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan

Karena di sekitar sini susah mau mendapatkan taksi, dia pun mulai berlari dengan tidak nyaman karena dia mengenakan rok sepanjang lutut dan sepatu hak tinggi.

"Ah!" Sepatu hak tinggi mengijak kerikil yang menonjol, pergelangan kaki kanan, Vanesa pun terkilir karena itu, dia merasa kesakitan sampai langsung jatuh duduk ke atas lantai.

"Sialan, kenapa tuhan mau mempermainkan aku seperti itu" Melihat pergelangan kakinya yang langsung membengkak,

Vanesa pun memukul lantai dengan lemas.

Pada saat ini, nenek Yun menelponnya dan Vanesa memiliki firasat yang buruk.

"Masalah bekerja sama semuanya akan di tanggung jawab oleh Selina. Kamu tidak perlu campur tangan lagi" nenek Yun langsung mengakhiri telpon setelah berkata tapa menunggu penjelasan Vanesa.

Selanjutnya, Sumitro menelpon dia.

"Sasa, apa yang sedang kamu lakukan?" Suara Sumitro terdengar sangat marah: "Selina mengadu kepada nenekmu, katanya kamu tidak ada pada masa penting, dia juga berkata kamu memaksa seorang petugas keamanan berlutut kepadamu di depan umum demi masalah kecil. Buat apa kamu sibuk bersama seorang petugas keamanan? Dampak dari hal itu sangat buruk"

"Ayah, tidak seperti apa yang dia katakan..."

"Tidak berguna kalau kamu menjelaskan kepada aku, fotonya sudah terkirim, aku bahkan ikut di marahi nenekmu tanpa alasan, dia berkata aku tidak pandai mendindik anak, daging yang sudah sampai di mulut terbang begitu saja. Kamu sedang berpikir apa? Aku benar-benar sangat kecewa" Sumitro hanya mementingkan hasil, dia tidak memiliki waktu untuk mendengar alasan Vanesa sehingga dia langsung mengakhiri telpon setelah berkata.

Vanesa bisa menerima dipercik air kotor dan dihina, dia juga bisa menerima kesakitan yang dia rasakan setelah kaki kanannya tergilir. Satu-satu hal yang membuat dia merasa sangat sakit hati adalah keluarganya tidak mengerti dan menghargai dia. Kalau keluarga saja tidak bisa diharapkan, siapa lagi yang bisa memberikan kepedulian terhadap kamu?

Sementara Danang yang berada di hotel tidur sampai siang, waktu bangun dia melihat panggilan tak terjawan dan pesan teks.

Selain itu, pusat kartu kredit juga mengirim pemberitahuan bahwa semua hutang telah dilunasi pada tadi malam.

Pasti Velisa yang membantu dia membayar, dia berbeda dengan Valeri, dia lebih teliti dan dia tidak akan bertanya kepada kamu secara terus terang apakah kamu memerlukan bantuannya seperti Valeri, dia akan membantu kamu menyelesaikan masalah sampai bersih secara pribadi, dia pandai menjaga wajahmu sebagai pria dan pandai membantu kamu menyelesaikan masalah. Velisa benar-benar sangat teliti dan perhatian, bersama dengan wanita seperti ini terasa sangat lega.

Meskipun sudah tidak dililit hutang lagi, Danang tidak memiliki tabungan juga pada saat ini, dia juga tidak bermaksud mau meminta bantuan Velisa ataupun Valeri. Dia berencana untuk mencari pekerjaan yang dia sukai dan juga sesuai kepada dirinya dulu.

Danang mencari tahu tentang informasi lowongan kerja melewati internet, dia menyadari di sekitar sini ada sebuah toko herbal cina yang sedang mencari asisten. Pemilik toko herbal cina adalah seorang gadis muda yang bernama Moshina, dia terlihat sangat cantik dan memiliki aura yang bagus.

Lingkungan toko yang tertera di foto terlihat bagus, fasilitasnya juga oke....

Besok harinya adalah hari pertama Bubble Tea dibuka, toko dibuka pada jam 8, sedangkan Danang sudah bangun pada jam 6, dia berlari santai mengelilingi jalan rainbow satu putaran, kemudian istirahat 30 menit untuk mempertahankan semangatnya pada puncak.

Waktu pulang, Moshina baru saja habis keramas, dia bertanya ke arah luar: "Apakah kamu bisa memasak?"

"Sedikit"

"Luar biasa, di dalam dapur ada bahan, kamu bantu aku memanggang 2 potong roti dengan sebutir telur ditambah segelas susu hangat. Kamu mau makan apa juga sekalian masak saja" Moshina tidak memiliki tabungan yang banyak, tinggal di luar juga tidak bisa makan terlalu mewah, jadi rata-rata Moshina itu masak sendiri.

Waktu Moshina keluar dari kamar, Danang sudah selesai memasak sarapan.

"Wangi sekali" Moshina merasa kaget ketika dia melihat sarapan sederhana di atas meja yang memiliki nutrisi tinggi. Dia mencicipi roti dan memuji: "Renyah di luar, lembut di dalam. Susu manis bercampur dengan aroma asin, sangat bagus, lebih enak 10x lipat daripada apa yang aku masak. Bagaimana aku membuatnya?"

"Aku tidak menggunakan mesin roti, aku memasaknya dengan panci datar, didalamnya ada menambah susu mentega telur, semuanya sudah oke kalau dimasak dengan api yang medium. Sebenarnya gampang saja"

"Mendengar pakai telinga memang sangat mudah, masalahnya tangan itu tidak mendengar perintah" Gerakan makan Moshina sangat murah hati dan terus terang. Dia bahkan menjilat sudut bibirnya setelah makan dan menepuk perutnya dengan puas: "Asisten Lin, mulai sekarang kamu akan bertanggung jawab pada makanan kita setiap hari"

"Apakah menyediakan makanan setiap hari juga termasuk tanggung jawab asisten?"

"Tentu saja"

"Tetapi ada satu hal aku ingn mengingati kamu"

"Katakan saja"

Danang menunjuk tubuh Moshina dengan wajah memerah: "Apakah kamu lupa memakai baju..."

Waktu tidur, biasanya Moshina akan melepaskan segala ikatan yang membuat dia tidak nyaman. Waktu bangun tadi dia tidak ingat memakai kembali. Moshina sibuk menutupi dadanya: "Kamu terlalu jahat, kenapa tidak berkata dari tadi?"

"Kamu tidak boleh menyalahkan aku. Kamu terlalu datar, aku tidak menyadarinya pada awal"

Moshina melirik ke Danang dengan tatapan marah kemudian berlari kembali ke kamarnya.

Lalu lintas di Jalan rainbow pada pagi hari tidak termasuk ramai, ditambah Moshina tidak melakukan promosi, diskon ataupun iklan, tidak ada satu tamu pun yang masuk ke dalam setelah toko dibuka 1 jam. Malahan klinik medis barat yang berada di seberang sudah ramai dikelilingi para lelaki dan wanita muda maupun tua sebelum dibuka.

Melihat ekspresi Moshina yang tenang, Danang pun bertanya dengan penasaran: "Apakah kamu sama sekali tidak khawatir?"

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu