Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 25 Makanan Anjing Gila

Anggur lezat masuk ke tenggorokan, ditemani wanita cantik, betapa bahagianya.

Dalam suasana romantis ini, kedua orang bagaikan sepasang kekasih yang sedang kasmaran, terlihat mesra dan manis, membuat orang di samping iri sekali.

Di sisi lain, di meja Ringgo, satu demi satu raut wajah buruk sekali, sesekali tatapan mata melayang ke arah Danang, ada rasa iri dan ada kemarahan.

“Orang ini sungguh memiliki sedikit nasib baik.” Suasana hati nenek Yun yang tadinya baik berubah menjadi buruk.

“Wanita sekarang sungguh murahan sekali, sudah tidak menguntungkan malah memberi lagi, cukup bodoh sekali.” Melinda bergumam, tidak mengerti bagaimana Danang bisa berhubungan dengan wanita sehebat ini, bahkan lebih tidak bisa menebak kenapa wanita ini bisa tertarik dengan seorang pecundang yang tidak berguna ini?

Awalnya acara makan yang bagus, karena kemunculan Danang berubah menjadi tidak berselera dan tidak menyenangkan, bukankah ini menghabiskan uang untuk membeli ketidaksenangan.

Sialan f**k, bocah itu mencuri semua pusat perhatian, dia ingin marah, tapi dia harus menjaga sikapnya sebagai seorang pria terhormat, harus tersenyum, smile!

Perasaan Vanesa juga bercampur aduk, dia malah berharap Danang bisa marah pada mereka, atau memarahi kata-kata kasar, dengan begini, dia bisa terus membencinya dengan wajar.

Tapi dia tidak pernah membantah, disalahpahami juga tidak pernah menjelaskan terlalu banyak demi dirinya.

Semakin dia begitu dirinya semakin merasa tidak nyaman.

Yang membuatnya lebih tidak nyaman adalah, dua hari yang lalu Danang masih mengatakan begitu mencintai dirinya, begitu bercerai, langsung mengobrol dan tertawa dengan wanita lain di tempat romantis dan elegan, memang benar mulut pria itu untuk berbohong.

Yang paling penting adalah dari segi postur tubuh wanita ini lebih berisi dibandingkan dirinya, ukuran dada juga lebih besar dua ukuran.

Dari segi kepribadian lebih anggun dan dewasa dibandingkan dirinya,

Dari segi paras wajah sama sekali tidak kalah darinya.

Dari segi identitas dan kedudukan lebih tidak perlu dikatakan lagi.

Tampaknya dari segi mana pun tidak bisa dibandingkan dengannya, benar-benar menjengkelkan sekali.

Dasar diriku masih mengkhawatirkan dia apakah memiliki tempat tinggal dan bisa makan, benar-benar terlalu banyak pikir, melihat tampang bangganya bersama wanita lain di bawah pohon, begitu lihat langsung kesal.

Dia juga tidak bisa makan lagi, mencari alasan dan pergi duluan.

Mata Ringgo penuh kekesalan, kebencian terhadap Danang juga semakin naik satu tingkat……

keluarga Andez.

Tanpa pria itu kamar tidur jauh lebih bersih dan tenang, Vanesa berbaring di ranjang dan bolak-balik, dalam benak muncul gambaran Danang dan gadis cantik miseterius itu sambil bicara sambil tertawa.

“Hidup begitu leluasa dan nyaman, kelihatannya kekhawatiranku yang berlebihan.”

Vanesa khawatir jika berpikir dari sudut pandang simpati, orang lain mengatakan begitu sudah menjadi suami istri maka ada perasaan yang mendalam, seburuk-buruknya mereka juga suami istri yang bersama seratus hari, walaupun tidak ada cinta juga masih ada sedikit perasaan di dalamnya.

“Sudahlah, karena dia tidak terlantar, aku juga tidak perlu mengkhawatirkan dia, lagi pula pertemuan dengannya hanya sebuah kesalahan, semoga kelak tidak saling bertemu lagi.”

Vanesa mengeluarkan kantong wewangian yang diberikan Danang padanya, dalam kantong wewangian mengeluarkan aroma obat yang samar, lumayan nyaman menciumnya.

Dikantong terukir tulisan: waktu indah hanya bisa dijadikan kenangan.

Dengan bantuan aroma obat, dia sangat cepat sudah tertidur.

Keesok paginya saat bangun seluruh badan terasa segar sekali, sangat energik, seperti mendapat tambahan semangat.

Ketika selesai sarapan, Melinda sambil bersenandung, cukup senang: “Sasa, hari ini kamu terlihat baik sekali, memang benar orang jika bertemu hal baik semangat juga bagus.”

“Kamu juga sama, berpakaian lebih modis daripada aku.” Vanesa melirik tubuhnya yang berpakaian warna-warni, bertanya: “Berpakaian seperti ini apakah mau pergi liburan?”

“Aku berada di rumah juga hanya santai saja, nanti akan pergi main-main ke kamar catur dan kartu bersama bibi Niu.”

“Tenang saja, aku hanya melakukan permainan kecil, kalah atau menang juga hanya uang makan sehari, kamu tidak perlu mengurusnya, cepat makan, tadi Ringgo baru menelepon, dia mengatakan menunggumu di bawah.”

“Untuk apa menungguku, aku mau pergi kerja?”

“Dia mau mengantarmu pergi kerja, dia mengatakan kelak pulang pergi kerja akan tepat waktu mengantar dan menjemputmu.” Melinda mengedipkan mata padanya, Vanesa benar-benar kehabisan kata-kata, tapi orangnya sudah datang, dia juga tidak enak mempermalukannya.

Hari ini Ringgo tetap berpakaian norak, bersandar di mobil Maybach, tangan membawa bunga segar, menunjukkan gaya tampan, menarik banyak perhatian gadis muda.

Saat ini, seekor anjing liar perlahan berjalan ke depan mobilnya, setelah mengendus dua kali lalu mengangkat kaki untuk kencing.

“Sialan, anjing bodoh dari mana, cepat pergi!” Ringgo langsung menendangnya dengan ujung sepatu kulitnya, anjing liar melolong beberapa kali karena kesakitan, dua anjing hitam yang tidak terlalu besar tapi sangat galak keluar dari tong sampah sekitar sana, tiga ekor anjing saling memandang sejenak, tanpa segan-segan langsung menerobos ke sana.

Ketika Vanesa turun, kebetulan melihat Ringgo sedang berkelahi dengan anjing liar, dalam sekejap tercengang.

Pada akhirnya petugas keamanan yang ke sini untuk mengusir anjing itu, baru mengakhir “perang” ini.

Jas putih Ringgo penuh dengan noda hitam, rambut berantakan, penampilan menyedihkan sekali, setelah dia melihat Vanesa segera menyambut ke sana: “Kenapa di perumahan ini begitu banyak anjing gila.”

Vanesa menjaga jarak dengannya: “Iya, di sini hanya perumahan biasa, bagaimana bisa dibandingkan dengan tempat tinggal Tuan Maman, lebih baik kelak jangan datang, agar tidak digigit lagi.”

Ringgo tahu dia sudah salah bicara, menjelaskan: “Bukan itu maksudku, aku……”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu