Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
Dokter Vosh mengeluarkan suara tertawa yang aneh, mengerutkan kedua bibir tebalnya yang robek: "Tidak lama kemari dia datang ke tempat praktikku membuat keributan, tidak hanya memukulku dan dokter Sabby, dan juga bermulut besar di hadapanku, bilang kalau menggunakan beberapa jarum aneh yang dicurigai membawa virus bisa menyembuhkan penyakit rematik yang bertahun-tahun, saat itu mendengar nada bicaranya aku mengira dokter besar jenius, sekarang baru tau rupanya pembohong yang tidak berlisensi."
"Aku pernah mengobati orang sakit, tapi aku sudah menyembuhkan mereka, sedangkan kamu membohongi pasien menyuruh mereka membeli produk perawatan kesehatan yang kadaluwarsa, menghasilkan uang haram, masih berani menyebut kata dokter?" Terhadap tikus seperti ini, Danang sungguh tidak mempedulikannya.
"Benar-benar sombong, karena kamu sudah mengakuinya, maka aku juga tidak akan berbasa-basi lagi, kalian tahan orang ini, sisanya masuk dalam penyelidikan, lihat ada tidak obat yang mencurigakan." Toren mengayunkan tangan besarnya, dengan cepat membawa sekelompok orang masuk ke dalam.
Tiba-tiba, sebuah maserati merah melaju kemari dari sebelah timur, langsung membubarkan kelompok orang Toren, berhenti di depan pintu Bubble Tea.
"Kamu bajingan bawa mobil tidak pakai mata ya?!" Dokter Vosh hampir tertabrak, memarahi dengan suara kuat.
Hanya mendengar suara desiran, lalu setelah mengedipkan mata lagi, mulut Dokter Vosh muncul sebuah pisau, pisaunya sudah masuk setengah inchi ke dalam mulutnya, pegangan pisau menempel di rahang atasnya, bagian ujung sarung pisau ada di rahang bawahnya, menopang mulutnya, berubah menjadi bentuk "I".
Dia ingin melepaskannya tapi tidak bisa, ingin memuntahkannya juga tidak bisa, rasanya menderita sekali.
Kalau bukan pisau ini dilindungi dengan sarung pisau, maka mulut Dokter Vosh pasti akan berlubang.
Seni tembak yang familiar ini, mobil familiar ini, wangi familiar ini, dia sudah datang!
Pintu mobil terbuka, seorang pria berjas hitam berjalan keluar dulu, wajahnya putih dan lembab, rambutnya panjangnya terurai lembut ke bawah, paras wajah yang tampan, penampilan campuran surga, membuat jutaan pria tergerak, membuat puluhan juta wanita cemburu.
Cantik sekali!
Tatapannya dingin, membuka pintu mobil belakang.
Pertama sepasang kaki indah terjulur keluar, lalu pantat yang mentok, lalu pinggang yang tegak, selanjutnya dua celah gunung yang besar, celah ketat diantara puncak, adalah celah yang tidak bisa diatasi pria manapun di dunia ini, meskipun orang paling kuat juga tidak akan bisa menahannya.
Terakhir yang muncul adalah wajahnya, tidak diragukan lagi bahwa ini adalah wajah seorang malaikat.
Bukannya tidak ada wanita yang mempunyai wajah cantik dan keseksian, tapi yang bisa dibilang sempurna hanya ada Velisa sendiri.
Dia menggunakan sepatu hak tinggi merah, melangkah dengan malas tapi menawan berjalan ke hadapan Danang, sebelah tangan putihnya berterngger dengan biasa di atas pundak Danang, dengan nada bicara tenang mengatakan kata-kata yang paling mengintimidasi: "Ini adalah orangku, siapapun tidak boleh menyentuh......"
Mendidih!
Para penonton sangat mendidih, ini sudah orang hebat ketiga yang datang untuk Bubble Tea.
Rolls-royce, benz, maserati, tiga mobil mewah ini bagaikan tiga armor tentara besi melindungi Bubble Tea.
Valeri, Tuan Aji, Velisa, tiga orang hebat yang bisa mengganggu industri bagaikan tiga gunung besar, tidak bisa tergoyahkan.
"Apa latar belakang wanita cantik ini, tampaknya terhormat sekali."
"Wanita cantik apanya, ini adalah dewi, tidak peduli latar belakangnya apa, tidak ada keberanian yang cukup mana mungkin berbicara begini mengintimidasi?"
"Kali ini ramai, Bubble Tea ini juga hanya seorang gadis yang masih muda, kenapa bisa mengenal begitu banyak orang hebat, kecuali dia sendiri juga tidak menunjukkan status aslinya?"
"Kalian mengerti apa, kalau aku lihat, mereka bukan datang demi dokter Moshina, tapi untuk Tuan Muda Shiba, bukankah keluarganya sudah bangkrut, kenapa masih bisa........"
Para penonton tidak berhenti menggunjing, beberapa orang pintar sudah melihat kalau hubungan orang-orang ini dengan Danang tidaklah biasa, para bos SPA dan orang lainnya yang datang meramaikan juga beramai-ramai mengagumi Danang, mereka sangat beruntung sekali datang kemari sendiri menyelemati mereka, dan juga ada kesempatan untuk bertatap muka dengan orang hebat ini, yang lain tidak perlu dikatakan, modal untuk membual sudah cukup.
Moshina mencubit pinggang Danang: "Kamu ini naga tersembunyi,
Bisa-bisanya mempunyai muka begitu besar, sampai mempersilahkan Tuan Aji kemari, aku sudah tau, mereka pasti kenalan lama kakekmu bukan?"
"Benar, benar, benar." Danang masih belum kepikiran bagaimana mau menjawab, Moshina sudah dengan sendirinya mencarikan alasan untuknya, gadis ini sungguh polos sekali.
Dia tidak berani tertarik dengan wanita cantik kaya dan pria tampan kaya, hanya menyukai obat tradisional china, jadi kehadiran Tuan Aji membuat semangat sekali, berpikir nanti setelah sudah menyelesaikan masalah ini harus menyuruh Danang mengenalkannya kepada Tuan Aji untuk berkenalan.
Pemikiran Moshina polos sekali, tapi yang Vanesa pikirkan terlalu banyak, perasaannya sangat kacau, paling utamnya karena Velisa.
Kemarin wanita inilah yang bermesraan dengan Danang di restoran Cattlepack di bawah pohon sakura, sekarang ini, dia muncul lagi.
Vanesa melihat tangan Velisa yang bertengger di pundak Danang, hatinya terdapat perasaan yang tidak bisa dijelaskan.
Wanita ini jauh lebih baik dari dirinya baik dari segi aura, pesona, kekayaan, dan bagian dada, saat ini malah tertarik sekali dengan mantan suami sendiri, membuatnya tidak nyaman.
Danang tidak memperhatikan begitu banyak, dia melihat Velisa: "Apakah akan merepotkan untukmu?"
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin WongSomeday Unexpected Love
AlexanderIstri Yang Sombong
JessicaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaDemanding Husband
MarshallSang Pendosa
DoniMenantu Luar Biasa Bangkrut×
- Bab 1 Keluargamu Bangkrut
- Bab 2 Sikap Mertua
- Bab 3 Spider Man
- Bab 4 Kutukan 9 Nyawa
- Bab 5 Membuat Kamu Menjadi Nyaman
- Bab 6 Acara Makan Malam Keluarga
- Bab 7 Dihina
- Bab 8 Memutuskan Hubungan
- Bab 9 Kehilangan Wajah
- Bab 10 Menjadi Perantara Untuk kali Ini
- Bab 11 Wanita Di Dalam Jimat
- Bab 12 Memperlihatkan Keterampilan
- Bab 13 Kita Cerai Saja
- Bab 14 Berpisah
- Bab 15 Membantumu Membuat Alis
- Bab 16 Gagal Menyombongkan Diri
- Bab 17 Jangan Sentuh Jarum Itu
- Bab 18 Bermuka Tebal, Tak Kenal Malu
- Bab 19 Hidup Kembali Saat Sekarat
- Bab 20 Pasti Tidak Akan Mengeluh
- Bab 21 Restoran Genting
- Bab 22 Merasa Paling Benar
- Bab 23 Serangan Tak Terlihat
- Bab 24 Membuatmu Melihat Lelucon
- Bab 25 Makanan Anjing Gila
- Bab 26 Kesialan Yang Membubung Tinggi
- Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
- Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan
- Bab 29 Kekuatan Yang Masih Ada
- Bab 30 Menganggap Naga Asli Sebagai Serigala
- Bab 31 Abang Adik Berantem
- Bab 32 Memandang Rendah
- Bab 33 Aku Sudah Mengingatnya
- Bab 34 Merasakan
- Bab 35 Konflik
- Bab 36 Kecanduan Berjudi
- Bab 37 Kebangkrutan
- Bab 38 Pembukaan Bisnis
- Bab 39 Membuat Keributan
- Bab 40 Memukul dengan Kejam
- Bab 41 Ancaman Opini Publik
- Bab 42 Pertanyaan Menentang
- Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
- Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
- Bab 45 Kedatangan
- Bab 46 Tanpa Belas Kasihan
- Bab 47 Mendatangi
- Bab 48 Selesai
- Bab 49 Sebuah Dorongan