Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 47 Mendatangi

"Aku tanya, apakah benar Melinda kalah judi di tempatmu." Danang memegang patahan pisau baja lainnya, dan memainkan pisau itu di tangannya.

"Dia kalah judi......dia kalah judi tidak ada hubungannya denganku, yang memenangkan uangnya adalah orang lain, bukan aku." Black Cat menjawab dengan kesakitan.

"Siapa yang pergi menagih rumah hari ini?"

"Menagih rumah? Menagih rumah apa? Aku benar-benar tidak......Aku tau, aku tau, aku tau siapa!" Begitu kata 'tidak' dilontarkan oleh Black Cat, dia melihat Danang megacungkan pisaunya. Pada saat ini, Black Cat mengerti bahwa dia harus tau, dan meskipun dia tidak tau, dia juga harus tau.

Pria muda ini memberikannya perasaan seperti sedang ditindas oleh hewan buas yang sedang murka, dia tidak akan segan untuk menyiksa oponennya.

Satu kakinya sudah lumpuh, dia tidak layak untuk ditusuk lagi hanya demi uang ratusan juta. Hal yang Black Cat takutkan benar terjadi, dia sudah terima dan juga sangat takut. Dia mengatakan semua yang dia tau dari awal hingga akhir.

Setelah dia selesai, Danang masih menusuknya lagi, "Kamu tidak menipuku?"

"Bang, abang tertua, abang kandungku! Kamu bunuh aku juga yang aku tau hanya ini. Aku hanya menyediakan tempat, kami tidak ikut campur apapun lagi setelah menerima 200 juta." Wajah Black Cat sangat pucat, dia ingin menangis tapi tidak ada air mata yang keluar.

Danang baru percaya bahwa Black Cat tidak berbohong. Sesuai dengan alamat yang diberikan Black Cat, Danang pergi ke perusahaan kredit milik suami bibi Niu.

Mereka mengatakan bahwa ini adalah perusahaan kredit biasa, sebenarnya mereka hanya perusahaan penipu yang memberikan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi.

Di dalamnya tidak ada karyawan asli, hanya ada orang-orang yang memiliki tato naga dan harimau yang sedang merokok dan bermain kartu, mereka terlihat seperti preman.

"Hei, apa yang kamu lakukan?" Tanya seorang pria dengan gaya rambut nanas saat melihat Danang masuk.

"Apakah manajer Sabby di sini? Aku kesini untuk melunasi hutangnya."

Kepala nenas cukup senang ketika mendengar ada yang datang untuk memberikan uang.

Di dalam kantor, Dahlan dan istrinya Niomi sedang menghitung hasil dengan seorang Hidung Jambu. Ada seseorang yang berada di sisi Hidung Jambu, dia adalah bos asing yang bersama dengan bankir hari itu. Lebih tepatnya, dia adalah orang yang dipercaya Sabby.

“Tidak disangka wanita bodoh itu benar menjual rumahnya dengan harga murah, kali ini kita benar-benar untung besar tanpa melakukan apapun. Sebentar saja sudah mendapatkan miliran rupiah, sangat menyenangkan.” Hidung Jambu juga seorang kreditor rumah, dia sama buruknya dengan Sabby.

“Cukup menyenangkan, tapi jangan terlalu memaksakan Melinda. Hari ini kita sudah membereskan mereka sekali, kita biarkan mereka, jika mereka dengan taat pindah keluar, tapi jika tidak, maka kita akan menggunakan cara yang luar biasa.” Sabby meniup cincin asap, wajahnya terlihat bahagia.

“Sejujurnya, wanita tua itu tidak terlalu cantik, tapi putrinya sangat cantik. Aku sedikit tidak tega saat memukulnya, aku sangat ingin membawanya ke kamar dan mencintainya dengan sekuat tenaga.” Hidung Jambu memasang senyum cabul di wajahnya.

“Aku belum pernah bertemu, tapi kupikir Melinda itu tidak buruk, pasti sangat menyenangkan. Nanti jangan lupa kirimkan fotonya padaku, agar aku bisa menikmatinya.” Selera bos asing lebih unik, dia menyukai Melinda yang hampir seumuran dengannya.

Tidak lama kepala nenas mengetuk pintu dan masuk, kepala nenas memberi tau Sabby bahwa ada orang yang ingin membayar hutang padanya.

Sabby memberikan banyak pinjaman di luar, dia tidak terlalu memikirkannya dan keluar dengan kepala nenas. Saat tiba di luar, seumur hidup Sabby, dia belum pernah bertemu dengan Danang. Dia tidak memiliki kesan apapun terhadap Danang.

“Dia sepertinya menantu Melinda.” Dulu Melinda sering memamerkan menantunya yang sangat kaya pada Niomi dan lainnya, Melinda juga sering menunjukkan fotonya, jadi Niomi bisa langsung mengenalinya.

“Oh, ternyata Tuan Muda Shiba yang sudah bangkrut itu. Sepertinya kamu kesini bukan untuk membayar hutang.” Tatapan mata Sabby seperti sedang menghina Danang dan tidak menganggapnya serius.

“Orang yang pergi menagih rumah di kediaman keluarga Andez hari ini keluar lah!” Danang menekan nada bicaranya.

“Oh, nada bicaramu sangat galak, kamu hampir membuatku takut. Keparat, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu.” Sabby menjentikkan kepala rokoknya ke arah Danang. Sabby dengan agresif mengatakan, “Dengan kondisimu yang seperti sekarang, kamu masih berani datang ke kawasanku dan semena-mena. Sudah bosan hidup kamu.”

Begitu Sabby mengatakan itu semua orang bertato di ruangan langsung berhenti melakukan kegiatan mereka dan mengepung Danang.

“Semuanya sudah keluar, kamu bisa apa?” Sabby masih saja memancing Danang.

“Membnuhmu!”

Tubuh Danang bergerak dengan cepat, dalam sekejap saja dia langsung berdiri di hadapan Sabby. Danang meraih kedua tangan Sabby dan memelintirnya hingga 360 derajat. Suara tulang yang patah terdengar jelas, kedua tangan Sabby langsung hancur dan patah.

Dia pingsan karena rasa sakit yang hebat, namun Danang tidak melepaskannya begitu saja. Dia menghentakkan kakinya dengan kuat ke arah lutut Sabby dan menghancurkan tulang tempurungnya. Sabby tersadar kembali karena rasa sakit.

Hanya dalam beberapa detik saja, Sabby sudah menjadi lumpuh. Orang yang menyaksikan kejadian itu merasa sangat ketakutan.

“Kunci pintunya, jangan biarkan dia kabur!”

“Tangkap anak itu dan bunuh dia!”

Setelah merasakan ketakutan, hal yang dirasakan mereka adalah amarah. Mereka mengambil berbagai macam senjata untuk menyerang Danang. Orang-orang ini tidak lebih dari preman jalanan, mereka semua pernah masuk penjara karena kasus pembunuhan. Mereka tidak akan segan untuk membunuh Danang, bahkan jika tidak membunuhnya, mereka tentu akan memastikan bahwa Danang tidak akan bisa berdiri lagi seumur hidupnya.

Dengan tangan kosong, Danang merebut sebuah pisau semangka. Dia mengayunkan pisaunya kesana kemari, setiap ayunan pisaunya pasti ada orang yang terjatuh. Pisaunya tidak pernah gagal membuat darah bercucuran.

Keahlian tubuhnya sangat aneh, setiap kali dia menyayat, dia selalu dapat menghindar dari senjata lawan. Kurang dari satu menit, dari 20 orang yang ada di dalam ruangan itu, tidak lebih dari 5 yang masih bisa berdiri.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu