Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 39 Membuat Keributan
"Dokter Jiang tulus dan setia, kemampuan medis tinggi, membantu para gadis menyelesaikan masalah tersembunyi di tubuh, aku ini terus tidak mendapatkan kesempatan untuk menyatakan terimakasih, kalau dokter Jiang tidak keberatan, hari ini biarkan mereka menjadi penyambut di Bubble Tea." Bos Chen tidak memberikan Moshina kesempatan untuk menolak, memberikannya liontin tanda keberuntungan yang ada di tangannya.
"Selamat berjaya, bisnismu lancar, semoga bisnismu makmur." Bos pedagang kaki lima juga datang kemari, mengantarkan bunga dan dua buah pohon keberuntungan, bermakna banyak hal baik yang berdatangan.
Bos pedagang kaki lima adalah orang yang sangat detail, tidak membawa gadis bawahannya kemari, bagaimana juga pekerjaan mereka tidak benar, tidak begitu cocok muncul di situasi seperti ini.
Lalu, terdengar suara deru di jalan, beberapa mobil mewah berdatangan satu demi satu, di dalamnya ada tuan muda KTV, ada wanita penghibur di bar, masalah tubuh yang sudah lama mengganggu mereka sudah disembuhkan oleh Danang, mereka sengaja membawa bos kemari untuk meramaikan acara, setiap orang membawa hadiah yang memberikan ucapan selamat.
Masyarakat tidak semunya jahat, ada orang yang lebih detail, tentu saja, didalamnya ada makna pertemanan.
Danang dan Moshina terkejut sekaligus terharu, tidak boleh menolak orang yang datang, dengan sopan menyambut orang masuk kedalam.
"Dokter kecil ajaib!" Kakek yang menderita reumatik yang sudah disembuhkan Danang membawa satu keluarganya kemari, dia masih ingin nanti satu keluarganya di periksa urat nadi.
Tidak sampai setengah jam, Bubble Tea terlihat damai dan sukacita mulai dari tidak ada orang, sampai ramai sekali.
Jangan bicarakan yang lain, hanya 20-an pasang kaki panjang itu saja sudah bisa menarik perhatian, beberapa pengguna jalanan melihat keramaian juga tertarik masuk, sehingga semakin banyak orang yang berkumpul, situasi menjadi spektakular.
Vanesa terkejut sekali bisa ada begitu banyak orang datang dalam sekejap, awalnya moodnya yang bagus karena pesanannya yang sudah sepakat menjadi bertambah lebih bagus lagi.
Di saat ini, sekelompok pekerja dengan baju dan wajah lusuh berjalan masuk, seorang pria tubuh lesu dengan mata sedih, tangannya membawa sebuah terompet besar, begitu masuk langsung memarahi sambil menunjuk ke dalam: "Pembohong! Kalian ini sekumpulan pembohong yang tidak ada hati nurani, kembalikan kesehatanku, kembalikan uang kerja kerasku!!"
Ada apa ini?
Para tamu kebingungan.
Si mata sedih dilihat seolah-olah orang berbahaya oleh semua orang, mengeluarkan dua telur busuk dari kantongnya, melempar dengan kuat ke papan plak Bubble Tea.......
Danang di tempatnya berlompat setinggi 2 meter lebih, dengan mudah menangkap telur busuk, tidak membiarkannya membuat papan plak menjadi kotor.
"Kalian orang apa, untuk apa kemari?" Moshina dengan tidak takut berjalan maju, berdiri sejajar dengan Vanesa.
Setelah Danang melihat si mata sedih langsung bisa mengenali mereka, mengingatkan Moshina : "Orang-orang ini dua hari lalu datang ke toko membeli obat untuk suplemen tubuh."
"Teman-teman pengguna jalan ayo semuanya kemari lihat, jadilah pembela kami." Si mata sedih menangis mearung, dengan suara serak berkata: "Kami adalah pekerja di konstruksi sekitar sini, selama ini bekerja di konstruksi, beban tubuh kami terlalu berat, setiap hari sakit punggung dan pinggang, berpikir untuk membeli obat tradisional untuk memulihkan tenaga tubuh, melihat dekorasi toko obat tradisional yang baru buka ini lumayan bagus, jadi masuk kedalam menyuruh dokter wanita itu memeriksa sebentar, dia bilang tubuh kami terlalu lemah, membohongi kami membeli berbagai obat."
"Sejak kapan aku membohongi kalian, apa maksud perkataan kalian ini?" Tanya Moshina dengan marah.
"Tubuh kami yang awalnya hanya sedikit sakit, tapi setelah meminum obat kalian hampir saja meninggal, obat toko kalian bermasalah, dokternya lebih bermasalah lagi!" Si mata sedih batuk sebentar karena terlalu menggebu-gebu, mengeluarkan darah yang banyak, dia menggunakan tangan menutupi mulutnya: "Lihat, sebelum makan obat aku tidak pernah batuk, masih belum 2 hari sudah langsung batuk berdarah!"
Pekerja lainnya ada yang berbaring di atas lantai dengan putus asa, bilang sebelum minum obat ini bisa mengangkat 200 kilo semen, setelah minum obat ini tangannya menjadi tak bertenaga.
Ada yang membuka kemeja kotornya, tubuhnya dipenuhi bintik merah, bilang bahwa dulu kulitnya bagus sekali, bahkan jerawat saja tidak ada, sekarang tubuhnya dipenuhi dengan ruam, ngotot mengatakan kalau obat ini ada racun!
Yang paling berlebihan adalah, seorang pria gemuk dengan mulut penuh busa putih, satu tangan mencubit orengnya, satu tangan lagi melepaskan celananya, pantatnya menghadap ke pintu Bubble Tea, tampaknya ingin bermain kotor.
Xiu!
Terdengar suara angin pecah, lalu suara teriakan histeris, lalu teriakan suara histeris menjadi suara rengekan.
Danang bergerak, menggunakan sebutir telur busuk menyumbat krisannya, satu butirnya lagi menyumbat mulut busuknya, kali ini pria gemuk itu sungguh mulut penuh busa putih.
"Siang bolong begini berani-beraninya melakukan kejahatan, sungguh tidak ada peraturan lagi?!" Si mata sedih berlutut di hadapan pria gemuk itu, berteriak sambil menangis.
Kacha!
Kacha!
Lampu flash menyala, sekelompok reporter dengan kamera tidak tau darimana keluarnya, memotret ke arah lokasi dengan cepat, lalu mengalihkan kamera ke wajah Vanesa dan Moshina.
"Teman-teman reporter, lihat tidak, mereka ini mentang-mentang kuat, mengganggu yang lemah, mengganggu kami sekelompok pekerja kelas rendah ini, mereka harus diekspos." Si mata sedih menangis menghadap ke kamera.
Tidak ada alasan mana mungkin ada reporter, tampanya mereka sudah mempersiapkan sebelum datang, juga tidak tau siapa dalang dibalik ini semua, sungguh kejam dan lici sekali.
Danang melipat lengannya, ingin menunjukkan aksinya, lalu dihentikan oleh Vanesa: "Kamu jangan gegabah, kalau tidak meskipun kita benar akan tetap salah."
Danang melakukan sesuatu boleh tidak memikirkan akhirnya, paling tidak dia tinggal pergi saja, tapi Moshina tidak bisa, dia harus menjaga toko.
"Kamu terus mengatakan tubuhmu bermasalah setelah mengonsumsi obat toko kami, apakah ada hasil laporan dari rumah sakit atau ada bukti lainnya, boleh dikeluarkan untuk dilihat semua orang." Vanesa menyatakan titik kuncinya, si mata sedih tidak bisa menjawab, ngotot mengatakan masalah tubuh mereka karena makan obat, mereka datang untuk mengiring opini publik, bukan ingin berdebat siapa benar siapa salah, setelah tujuannya tercapai maka tugas mereka selesai.
"Sudah lama pernah mendengar di industri obat tradisional ada banyak penipu, kalian masih muda sudah berani membuka toko obat tradisional, aku pribadi tidak mengira kalau kalian benar-benar mempunyai kemampuan ini." Reporter berbaju merah memberikan pertanyaan.
"Benar, dia juga tidak mungkin memfitnah kalian tanpa sebab, pasti obat kalian bermasalah."
"Memang, toko obat tradisional mana membuat virtual semegah ini saat pembukaan toko, kalian menggunakan uang untuk menciptakan kekuasaan, malah kehilangan hatinurani, bahkan uang pekerja pun kalian tipu, apa hati kalian tidak sakit?" Reporter lainnya seperti sudah bersekongkol, beramai-ramai mempersulit mereka.
Novel Terkait
Unplanned Marriage
MargeryIstri Pengkhianat
SubardiLoving Handsome
Glen ValoraCantik Terlihat Jelek
SherinBeautiful Lady
ElsaAfter Met You
AmardaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiBack To You
CC LennyMenantu Luar Biasa Bangkrut×
- Bab 1 Keluargamu Bangkrut
- Bab 2 Sikap Mertua
- Bab 3 Spider Man
- Bab 4 Kutukan 9 Nyawa
- Bab 5 Membuat Kamu Menjadi Nyaman
- Bab 6 Acara Makan Malam Keluarga
- Bab 7 Dihina
- Bab 8 Memutuskan Hubungan
- Bab 9 Kehilangan Wajah
- Bab 10 Menjadi Perantara Untuk kali Ini
- Bab 11 Wanita Di Dalam Jimat
- Bab 12 Memperlihatkan Keterampilan
- Bab 13 Kita Cerai Saja
- Bab 14 Berpisah
- Bab 15 Membantumu Membuat Alis
- Bab 16 Gagal Menyombongkan Diri
- Bab 17 Jangan Sentuh Jarum Itu
- Bab 18 Bermuka Tebal, Tak Kenal Malu
- Bab 19 Hidup Kembali Saat Sekarat
- Bab 20 Pasti Tidak Akan Mengeluh
- Bab 21 Restoran Genting
- Bab 22 Merasa Paling Benar
- Bab 23 Serangan Tak Terlihat
- Bab 24 Membuatmu Melihat Lelucon
- Bab 25 Makanan Anjing Gila
- Bab 26 Kesialan Yang Membubung Tinggi
- Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
- Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan
- Bab 29 Kekuatan Yang Masih Ada
- Bab 30 Menganggap Naga Asli Sebagai Serigala
- Bab 31 Abang Adik Berantem
- Bab 32 Memandang Rendah
- Bab 33 Aku Sudah Mengingatnya
- Bab 34 Merasakan
- Bab 35 Konflik
- Bab 36 Kecanduan Berjudi
- Bab 37 Kebangkrutan
- Bab 38 Pembukaan Bisnis
- Bab 39 Membuat Keributan
- Bab 40 Memukul dengan Kejam
- Bab 41 Ancaman Opini Publik
- Bab 42 Pertanyaan Menentang
- Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
- Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
- Bab 45 Kedatangan
- Bab 46 Tanpa Belas Kasihan
- Bab 47 Mendatangi
- Bab 48 Selesai
- Bab 49 Sebuah Dorongan