Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 42 Pertanyaan Menentang
Orang yang datang bukanlah orang lain, dia adalah dokter jenius nomor satu di New York, Ajian Moto yang biasa dipanggil Tuan Aji.
Tuan Aji turun dari mobil benz putihnya, muridnya Lizda dengan hormat ikut di belakangnya
Baru saja orang yang tak terduga muncul, sekarang datang lagi seorang orang tua, tampaknya statusnya juga tidak rendah, kulit wajah para aktor itu kejang-kejang, dalam hatinya muncul sebuah penyesalan, tapi perbuatannya sudah dilakukan serengah, demi mendapatkan bayaran akhir harus dilanjutkan bersandiwara.
"Kamu seorang barang......orang tua mau mengurus apa, jangan-jangan orang yang disuruh dokter mencelakai orang ini untuk membantu, lagipula kami hanya punya satu nyawa, kalau kamu sabar, ya kamu ambil saja." Mereka tergeletak di atas lantai, bermain seperti bajingan, memaksa untuk menunda waktu.
"Hehe, suaramu ini masih terdengar enerjik sekali, juga tidak seperti si bodoh yang salah makan obat." Tuan Aji berjalan ke hadapan aktor, "Meskipun aku sudah berumur, tapi menurutku sendiri ilmu medisku masih bagus sekali, lebih baik aku periksa kalian, kalau yang asli tidak bisa dipalsukan, kalau yang palsu juga tidak bisa diaslikan."
"Kamu siapa, atas dasar apa kami harus diperiksa olehmu?"
“Atas dasar aku Ajian Moto."
"Ajian Moto? Aku malah emosi, menyebutkan nama yang tidak dimengerti langsung menganggap diri sendiri adalah dokter jenius, lucu sekali." Si jelek yang tadi muntah sudah membaik, dia sebagai salah satu penyerang, tentunya harus bertahan di paling akhir.
Si jelek ini tidak berpengetahuan, jadi tidak tau nama besar Tuan Aji, tapi di tempat ada begitu banyak orang bukanlah orang tak berotak, mendengar nama Tuan Aji ini bagaikan mendengar suara guntur.
"Jangan-jangan dia adalah Ajian Moto, si dokter jenius nomor satu di New York?"
"Dilihat dari aura dan umur, sepertinya dia."
"Apa sepertinya, ya memang dia orangnya, kalian biasa tidak menonton berita ya? Tuhanku, dia adalah kebanggaan New York kita, tidak disangka dia juga datang, tampaknya juga berdiri di pihak Bubble Tea, Bubble Tea sebenarnya ada latar belakang hebat apa?"
Kemunculan Tuan Aji menyebabkan kegemparan besar, mengejutkan semua orang, ada tidak sedikit orang melihat Moshina, menebak statusnya sebenarnya.
"Aku meskipun bukan orang hebat, tapi sudah puluhan tahun berkecimpungan di dalam duia medis, juga mempunyai kemampuan untuk mengobati orang, kalian kalau tidak merasa berbuat salah, untuk apa begitu menantang?" Setelah Tuan Aji menyebutkan statusnya, mengejutkan sekelompok orang yang berpura-pura ini.
"Ka......kami......" Si jelek dan orang lainnya juga tidak bisa mempertahankan ketenangan mereka, dengan gagap mencari alasan untuk menolak.
Tuan Aji sudah tau dari awal, melihat tampilan mereka ini, berdecih dingin lalu berkata: "Sudah selesai bersandiwara belum? Memalsukan realitas untuk memfitnah harus menerima hukuman, kalau kalian masih berani membantah, maka aku langsung menyuruh orang mengantarkan kalian pergi ke rumah sakit mengambil laporan, langsung bisa membuktikan kesalahan kalian, siapapun tidak akan bisa lepas!"
Menghadapi otoritas dunia medis, kelompok sekongkolan ini tidak bisa berpura-pura lagi, pada saat mereka sudah tidak bisa menahannya,
Pihak ketiga ikut masuk.
"Dia, dia, dia orangnya, tahan dia!" Dokter Vosh dan Sabby membawa sekelompok orang biro kesehatan kemari, sudah tidak sabar ingin membawa Danang ke pengadilan.
"Apa yang sudah terjadi, kenapa ada begitu banyak orang?" Kepala biro kesehatan Toren adalah paman Dokter Vosh, kemari karena kebohongan Dokter Vosh, dia melihat situasi yang aneh sekali merasa tidak terlalu benar.
"Peduli apa, tahan dulu orangnya, lalu sita apotik abal-abal ini baru bicarakan lagi!"
Tangan kanan Dokter Vosh sudah hampir mati rasa, dia juga sudah pergi memeriksa, tidak ada penyakit apapun, hatinya juga sangat khawatir, mengira beberapa hari saja akan sembuh, tugas yang paling penting sekarang adalah menyingkirkan Danang, membuat Bubble Tea tutup, jadi medis baratnya baru ada kemungkinan bisa beroperasi kembali.
Menjual produk-produk perawatan kesehatan yang kadaluwarsa membuatnya bisa membeli rumah seharga 2 miliaran di New York, mobil seharga 80 juta lebih, dan juga simpanan 60 juta lebih, menyuruhnya melepaskan ini semua pergi mengaku dosa, dia tidak tega!
Menyita apotek, ini ada apa lagi?
Tuan Aji dan Valeri saling bertatapan sebentar, mata mereka menunjukkan kalau mereka kebingungan sekali, mereka tidak mengerti apa yang terjadi, mengalihkan tatapan pada Danang.
"Target mereka adalah aku." Danang memegang kepalan tangan terhadap mereka.
"Melawanmu sama dengan melawanku." Valeri tidak bertanya kenapa, berdiri di sebelah Danang.
"Aku mengerti sifat dan kemampuan kamu, ada aku, tidak akan kubiarkan mereka mempersulitmu." Tuan Aji menyampaikan kewajibannya.
Moshina juga tidak menghindar, dia kira-kira sudah menebak apa yang terjadi, membalas mereka: "Bubble Tea beroperasi sesuai aturan, meskipun kalian berpura-pura juga tidak bisa sembarangan berbohong."
"Beroperasional sesuai aturan atau tidak aku tidak tau, tapi aku ingin bertanya apakah dia adalah dokter?" Dokter Vosh menunjuk Danang.
"Dia hanyalah pembantu yang aku suruh kemari, sebenarnya apa yang mau kamu katakan?"
"Oh, pembantu, kalau begitu bukan dokter, kalau bukan dokter kenapa mau memeriksa orang, apakah kamu ada sertifikat medis?" Dokter Vosh memukul lehernya dan membuat suara.
"Kamu jangan sembarangan bicara, sejak kapan dia membantu orang berobat." Moshina melirik Danang, membantu Danang berbicara.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaIstri ke-7
Sweety GirlPenyucian Pernikahan
Glen ValoraLove And War
JaneMenantu Luar Biasa Bangkrut×
- Bab 1 Keluargamu Bangkrut
- Bab 2 Sikap Mertua
- Bab 3 Spider Man
- Bab 4 Kutukan 9 Nyawa
- Bab 5 Membuat Kamu Menjadi Nyaman
- Bab 6 Acara Makan Malam Keluarga
- Bab 7 Dihina
- Bab 8 Memutuskan Hubungan
- Bab 9 Kehilangan Wajah
- Bab 10 Menjadi Perantara Untuk kali Ini
- Bab 11 Wanita Di Dalam Jimat
- Bab 12 Memperlihatkan Keterampilan
- Bab 13 Kita Cerai Saja
- Bab 14 Berpisah
- Bab 15 Membantumu Membuat Alis
- Bab 16 Gagal Menyombongkan Diri
- Bab 17 Jangan Sentuh Jarum Itu
- Bab 18 Bermuka Tebal, Tak Kenal Malu
- Bab 19 Hidup Kembali Saat Sekarat
- Bab 20 Pasti Tidak Akan Mengeluh
- Bab 21 Restoran Genting
- Bab 22 Merasa Paling Benar
- Bab 23 Serangan Tak Terlihat
- Bab 24 Membuatmu Melihat Lelucon
- Bab 25 Makanan Anjing Gila
- Bab 26 Kesialan Yang Membubung Tinggi
- Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
- Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan
- Bab 29 Kekuatan Yang Masih Ada
- Bab 30 Menganggap Naga Asli Sebagai Serigala
- Bab 31 Abang Adik Berantem
- Bab 32 Memandang Rendah
- Bab 33 Aku Sudah Mengingatnya
- Bab 34 Merasakan
- Bab 35 Konflik
- Bab 36 Kecanduan Berjudi
- Bab 37 Kebangkrutan
- Bab 38 Pembukaan Bisnis
- Bab 39 Membuat Keributan
- Bab 40 Memukul dengan Kejam
- Bab 41 Ancaman Opini Publik
- Bab 42 Pertanyaan Menentang
- Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
- Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
- Bab 45 Kedatangan
- Bab 46 Tanpa Belas Kasihan
- Bab 47 Mendatangi
- Bab 48 Selesai
- Bab 49 Sebuah Dorongan