Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
“Halo, namaku Deren Linch , aku adalah kepala dokter di Rumah Sakit afiliasi pertama, aku ingat kamu pernah menjadi dokter magang di rumah sakit kami?”
“Benar, ada apa?”
“Seperti ini, kepala dokter Deddy Cobush yang membawa kamu sebelumnya, telat dipecat karena masalah perilaku moralnya. Jika perilakunya membuat kamu bermasalah, aku meminta maaf kepada kamu atas nama rumah sakit.”
Vanesa adalah lulusan universitas kedokteran. Sayangnya ketika dia magang, dia masuk di bawah pengawasan Deddy Cobush , Deddy Cobush bajingan ini haus akan kecantikannya, dan memberikan kode seksual padanya. Vanesa marah, dan melaporkan Deddy Cobush, bahkan terjadi masalah besar di rumah sakit. Dikarenakan bukti tidak cukup dan ditambah kasus Deddy Cobush ditutupi oleh wakil presiden Adisti Demian, masalah ini tidak terselesaikan. Vanesa merasa frustasi, dia bahkan tidak menulis surat pengunduran diri dan meninggalkan rumah sakit.
“Haha, masalah sudah berlalu setengah tahun. Lagi pula aku juga bukan pegawai rumah sakit, permintaan maaf sebaiknya ditujukan pada orang yang pernah tersakiti.”
Deren Linch tertawa dengan canggung, dan beralih ke topik utama: “Sebenarnya, masih ada satu hal yang harus merepotkan Anda, aku mendengar bahwa keluarga Andez memiliki reputasi yang cukup baik dalam bidang peralatan medis, akhir-akhir ini rumah sakit memiliki beberapa kebutuhan, tidak tau apakah nyonya Andez memiliki niat kerja sama dalam hal ini?”
“Maksud kamu rumah sakit memiliki niat untuk bekerja sama dengan keluarga Andez?” Vanesa seperti tersengat listrik.
“Tidak salah, jika kualitas produk memenuhi syarat, kami juga akan merekomendasikan ke dua cabang lainnya.” Deren Linch baru saja kembali dari Thailand dan dia sudah menerima tugas dari Tuan Aji, lagipula identitas Tuan Aji terlalu tinggi, kurang pantas jika beliau secara pribadi meminta kerja sama.
Kebahagian datang terlalu tiba-tiba, Vanesa dengan bahagia menyetuji niat kerja sama ini, dan sudah menentukan jam bertemu pada hari berikutnya.
Reputasi rumah sakit afiliasi pertama menempati urutan yang cukup baik di seluruh provinsi, sebagian besar peralatan medis rumah sakit diimpor dari luar negri, mereka sangat jarang melakukan kerja sama dengan perusahaan dalam negri. Bagaimana bisa mereka tiba-tiba tertarik pada perusahaan keluarga Andez?
Vanesa tidak mengerti, dan menganggap ini sebuah keberuntungan. Apabila kerja sama proyek ini sukses, bukan hanya mendapatkan banyak uang, reputasi perusahaan Donsan juga akan naik ke level lebih atas, ini semua sangat berarti.
Masalah sebesar ini, Vanesa tidak bisa mengambil keputusan sendiri, dia memberitahu Sumitro terlebih dahulu, kemudian Sumitro memberitahu nenek Yun bagaimana Vanesa berjuang keras dan menggunakan koneksinya untuk mendapatkan kesempatan seperti ini.
nenek Yun sangat bahagia, dia sangat mementingkan proyek ini, dia bahkan mengadakan sebuah rapat kecil. Hasil akhir dari rapat ini adalah membiarkan Selina, manajer departemen marketing yang baru di promosikan untuk pergi bersama, dan memerintahkan mereka berdua untuk menyelesaikan kerja sama proyek ini.
Demi merebut kesuksesan ini, Selina mulai memikirkan rencana kotor......
Keesokan harinya, Vanesa dan Selina tiba lebih awal di pabrik, dan menunggu inspektur rumah sakit di pintu masuk.
“Bisa memiliki koneksi dengan bagian atas rumah sakit afiliasi pertama, Dik Sasa cukup hebat.” Kata Selinadengan sinis.
Melihat Vanesa tidak membalasnya, dia melanjutkan: “Dengar-dengar putra dari keluarga Andez sedang mengejarmu, apa barang bekas juga mulai populer sekarang ini?”
“Lalat dari mana, suaranya sangat keras, apa lalat yang baru saja terbang keluar dari toilet.” Vanesa berbicara sendiri sembari melambaikan tangannya ke udara, dia berjalan beberapa langkah ke samping, dan berdiri menjauh dari Selina.
Selina memendam rasa amarahnya, matanya melihat waktu sudah hampir dekat, dia berbalik ke ruang keamanan dan memberikan kode kepada seseorang dengan membuat gerakan ok.
Orang itu mengerti, dia berjalan keluar dengan seember air kotor yang digunakan untuk pel lantai, saat mendekati Vanesa , terdengar suara “aduh”, dia berpura-pura terjatuh dan menyiramkan air kotor itu ke tubuh Vanesa.
Vanesa basah kuyup dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, dia tercengang.
“Maaf maaf, aku tidak sengaja.” Petugas keamanan berbaring di lantai, berpura-pura kesakitan akibat terjatuh.
Hari ini dia mengenakan pakaian berwarna putih, tersiran oleh air kotor, bajunya berubah menjadi hitam, bahkan rambut dan wajahnya juga terciprat.
Di saat yang penting seperti ini, malah terjadi musbiah seperti ini, dia terkejut dan marah: “Ada tempat menuangkan air di kiri dan kanan, namun kamu malah berjalan ke tengah, lagian tidak ada gundukan atau apapun, bagaimana kamu bisa terjatuh?”
Petugas keamanan masih saja mengucapkan permintaan maaf, dan menuangkan sisa air kotor ke tubuhnya sendiri, dia juga tidak menjelaskan apapun, hanya mengucapkan satu kata itu berulang kali kemudian berlutut.
Beberapa karyawan yang lewat menatap dingin pada Vanesa, Vanesa juga bukan orang yang suka membully orang lain, dia menyuruhnya untuk berdiri.
“Apa yang kamu lakukan?!” Vanesa melihat Selinasedang mengambil foto dengan ponselnya dari sudut matanya, dan dia berteriak dengan marah.
“Masih bisa apa, foto pemandangan.” Selinaberhasil menjalankan rencana jahatnya, dia sengaja menutupi hidungnya: “Dik Sasa, bau dari tubuhmu benar-benar menyengat, aku sarankan kamu sebaiknya cepat pergi, jangan sampai kamu menarik lalat dan mempengaruhi klienku nanti.”
Vanesa mengepalkan tangannya dan menggertakkan gigi, dia tidak percaya semua ini hanya kebetulan, firasatnya mengatakan bahwa ini adalah rencana Selina untuk merebut klien yang seharusnya menjadi miliknya.
“Lihat penampilanmu ini, seperti tikus yang tenggelam, kenapa masih berdiri saja, klien akan segera tiba, jika kamu tidak segera pergi, kamu hanya akan membuat malu keluarga Andez.” Selina melambaikan tangannya seperti sedang mengusir ayam dan bebek.
Vanesa tidak terima, dia berjalan pergi dengan langkah kaki yang berat.
Dia tidak menyerah begitu saja, dia ingat tidak jauh dari sini ada sebuah toko pakaian, dia berpikir bahwa Selina akan membutuhkan sedikit waktu untuk memeriksa peralatan dengan klien, jika dia bergerak dengan cepat, mungkin akan terburu.
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisUntouchable Love
Devil BuddyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiTakdir Raja Perang
Brama aditioHis Soft Side
RiseMenantu Luar Biasa Bangkrut×
- Bab 1 Keluargamu Bangkrut
- Bab 2 Sikap Mertua
- Bab 3 Spider Man
- Bab 4 Kutukan 9 Nyawa
- Bab 5 Membuat Kamu Menjadi Nyaman
- Bab 6 Acara Makan Malam Keluarga
- Bab 7 Dihina
- Bab 8 Memutuskan Hubungan
- Bab 9 Kehilangan Wajah
- Bab 10 Menjadi Perantara Untuk kali Ini
- Bab 11 Wanita Di Dalam Jimat
- Bab 12 Memperlihatkan Keterampilan
- Bab 13 Kita Cerai Saja
- Bab 14 Berpisah
- Bab 15 Membantumu Membuat Alis
- Bab 16 Gagal Menyombongkan Diri
- Bab 17 Jangan Sentuh Jarum Itu
- Bab 18 Bermuka Tebal, Tak Kenal Malu
- Bab 19 Hidup Kembali Saat Sekarat
- Bab 20 Pasti Tidak Akan Mengeluh
- Bab 21 Restoran Genting
- Bab 22 Merasa Paling Benar
- Bab 23 Serangan Tak Terlihat
- Bab 24 Membuatmu Melihat Lelucon
- Bab 25 Makanan Anjing Gila
- Bab 26 Kesialan Yang Membubung Tinggi
- Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
- Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan
- Bab 29 Kekuatan Yang Masih Ada
- Bab 30 Menganggap Naga Asli Sebagai Serigala
- Bab 31 Abang Adik Berantem
- Bab 32 Memandang Rendah
- Bab 33 Aku Sudah Mengingatnya
- Bab 34 Merasakan
- Bab 35 Konflik
- Bab 36 Kecanduan Berjudi
- Bab 37 Kebangkrutan
- Bab 38 Pembukaan Bisnis
- Bab 39 Membuat Keributan
- Bab 40 Memukul dengan Kejam
- Bab 41 Ancaman Opini Publik
- Bab 42 Pertanyaan Menentang
- Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
- Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
- Bab 45 Kedatangan
- Bab 46 Tanpa Belas Kasihan
- Bab 47 Mendatangi
- Bab 48 Selesai
- Bab 49 Sebuah Dorongan