Menantu Luar Biasa Bangkrut - Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
"Aku berharap kamu bisa memberikanku lebih banyak masalah." Velisa tersenyum dengan lembut, namun senyum lembutnya itu hilang saat dia memalingkan wajahnya. Dia menatap Toren dan yang lainnya dengan tatapan dingin, "Aku sudah mengerti situasi ini. Penjual itu telah menjual produk kesehatan yang sudah kadarluwarsa terlebih dahulu, setelah dia tertangkap, dia tidak terima dan merencanakan untuk balas dendam. Kamu hanya mendengarkan pernyataan dari satu pihak, kamu tidak akan bisa tahu mana yang benar dan mana yang salah dan menangkap orang dengan paksa, memeriksa toko dengan paksa, benar-benar sangat berani."
"Uh uh!" Pisau yang tertancap di mulut Dokter Vosh belum dicabut, dia hanya bisa mengetik dan mengatakan bahwa dia telah difitnah, dia tidak pernah menjual produk kesehatan yang sudah kadarluwarsa.
Toren menatap Dokter Vosh dengan jijik, dia mengerti sedikit mengenai karakter Dokter Vosh, pastinya dia bukan orang baik-baik. Toren tidak akan datang jika bukan karena telah menerima uang empat puluh juta dan hubungan saudara.
Toren juga sudah berada di posisi ini cukup lama, dia masih tau cara melihat orang. Termperamen orang yang ada di hadapannya juga tidak biasa, terlihat bahwa mereka bukan orang yang harus diganggu. Toren cukup menyesal ikut campur dalam masalah ini, dia merasa tertekan, namun tidak berarti dia akan menundukkan kepala dan mengaku salah.
Bagaimanapun Toren sudah memiliki pengalaman, dia mengira bahwa memiliki sedikit tanah di New York sudah bisa menjadi orang yang bermartabat. Beberapa mobil mewah hanya bisa membuatnya takut, namun tidak bisa menahannya.
Karena itu, setelah dihina Toren merasa sedikit kesal. Mengandalkan identitasnya sendiri, Toren mulai bersikap kasar, dia akan melakukan ini apapun konsekuensinya nanti dan berteriak, "Brengsek, mengganggu penegak hukum maka hukumannya juga akan bertambah. Tidak membiarkan kami masuk, apa mungkin kalian menyembunyikan barang selundupan di dalam. Bagaimana bisa ada banyak orang yang datang ke toko obat tradisional cina sekecil ini, sekarang aku benar-benar curiga bahwa kalian menyembunyikan barang selundupan ilegal di dalam. Semuanya, periksa!!"
Tidak perlu campur tangan Danang, di bawah bimbingan Velisa dan Valeri, pria tampan itu dan supirnya Bono berlari keluar seperti seekor cheetah. Gerakan mereka sangat gesit, hanya dengan satu kepalan tangan mereka sudah terjatuh, dengan satu tendangan mereka sudah mundur. Bandit-bandit ini bukanlah tandingan mereka, sangat mudah untuk menjatuhkan mereka hingga semuanya berbaring di tanah dan berteriak.
"Berani-beraninya!" Toren tidak berpikir bahwa mereka berani untuk turun tangan, namun ini juga hal yang bagus, dengan ini Toren mempunyai alasan untuk menahan mereka semua. Dia melangkah mundur, dan mengambil ponsel untuk memanggil polisi, Toren belum sempat menekan nomor polisi, namun petugas kepolisian sudah sampai di tempat kejadian.
Kerumunan orang ini sangat antusias untuk melihat keributan, tidak ada yang menelepon polisi, orang-orang ini adalah asisten yang diundang oleh pendukung keuangan yang berada di belakang para aktor.
Yang memimpin adalah Tiger, dia adalah pemimpin besar. Alis pendek dan mata yang penuh dengan rasa curgia, Tiger terlihat seperti orang yang temperamental.
Begitu Tiger tiba, para aktor yang bekerja semuanya menghela nafas lega. Mereka mengatakan lebih detail mengenai kejadiaan ini, setelah itu Toren datang dan menambahkan bahwa mereka melawan menggunakan kekerasan, dan juga mencurigai bahwa mereka menyembunyikan obat terlarang.
"Borgol semua orang yang terlibat dalam masalah ini!" Tiger bahkan tidak bertanya dan langsung memberikan perintah besar.
"Cara berbicara yang sangat luar biasa. Siapa yang memberikanmu keberanian untuk menjadi tameng para kriminal ini?" Valeri dan yang lainnya berbicara dengan nada yang sama dengan Tiger, Valeri adalah pria yang tidak takut dengan bayangan orang lain, sedikitpun tidak takut.
"Kalian siapa?" Tiger juga sedikit ragu, orang yang berani menggunakan kekerasan di publik hanyalah orang yang sudah kehilangan akal sehat ataupun orang yang memiliki posisi tinggi. Sebelum masalah ini terlihat jelas, Tiger memilih untuk tetap rasional. Meskipun masalah ini diserahkan padanya, namun dengan posisinya sekarang, dia tidak berani untuk mengambil keputusan dengan gegabah.
"Direktur Fast Finance, Valeri." Valeri mengatakan namanya.
"Presiden asosiasi obat tradisional New York, Ajian Moto." Tuan Aji mengatakan identitas lainnya.
"Grup keluarga Calten, kepala eksekutif distrik New York, Velisa." Velisa juga tidak menutupi identitasnya. Velisa tidak suka menggunakan identitasnya untuk melakukan hal apapun, namun Danang bersikap sangat baik terhadapnya, Velisa tidak bisa lalai dalam tanggung jawabnya.
Tiga orang ini adalah tokoh yang memiliki jabatan tinggi. Yang paling terkenal adalah Tuan Aji, yang paling populer dalam berita adalah Valeri, nama Velisa tidak begitu dikenal oleh orang biasa, terlebih lagi Grup keluarga Calten, namun Tiger sedikit mendengar tentang tokoh besar seperti mereka. Bagunan tertinggi di New York, Gedung WTC adalah properti milik mereka, mereka adalah sosok besar yang berdiri di tinggi di atas awan!
Tiger mulai berkeringat dingin, untungnya dia belum melakukan sesuatu yang kasar, masalah ini masih belum parah.
Sebaliknya, identitas pria yang memanggilnya kemari adalah sebuah sampah!
Kali ini, bukan terjatuh di lantai besi, namun terjatuh di lantai api, jika dia tidak berhati-hati, dia bisa memicu api dan terbakar.
Tiger masih belum mengetahui alasan mengapa tiga tokoh besar ini membantu sebuah toko obat tradisional cina kecil ini, dia juga tidak punya waktu untuk memikirkan hal ini.
Satu hal yang pasti, orang yang memiliki status seperti mereka pasti tidak mungkin melawan hukum tanpa alasan, lebih tidak mungkin jika mereka terlibat dalam masalah penipuan, sangat konyol jika mengatakan mereka menjual obat dengan kualitas buruk, dan menyelundupkan obat terlarang. Dengan latar belakang keluarga seperti mereka, siapa yang masih memperdulikan hal sekecil ini!
Ponsel terus menerus berdering.
"Toren, keparat, apa yang telah kamu lakukan!" Terdengar suara atasan Toren yang memarahinya dari ujung telepon. Toren sangat canggung dan juga kecewa, "aku juga hanya menerima laporan orang, lalu......"
"Omong kosong, kamu kira aku tidak tau bahwa kamu sedang membantu adik iparmu. Kamu benar-benar buta hingga melakukan perbuatan licik dan sangat bodoh. Kantor provinsi memanggilku secara langsung dan menjelaskan semua masalah ini. Adik iparmu telah menjual obat kadarluwarsa dan setelah tertangkap, dia ingin balas dendam. Kamu dengan bodohnya berlari kesana untuk membantu penjahat melakukan kejahatan. Kamu kira sedang mencubit kesemek yang lembut, namun malah menabrak gunung, aku sudah tidak bisa membantumu, kamu berdoalah yang banyak."
Setelah telepon terputus, Toren terjatuh dan berlutut di atas tanah, seperti ada orang yang sudah mengeluarkan rohnya. Dia sangat ingin mencekik mati adik iparnya yang bodoh!
Bukan hanya Toren, Tiger juga menerima telepon dari atasannya yang memintanya untuk menangani kasus ini dengan baik, jangan sampai menyalahkan orang baik, terlebih lagi sampai melepaskan orang jahat dengan mudah, atasan Tiger juga memperingatinya jika dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, konsekuensinya akan sangat serius.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraMy Perfect Lady
AliciaAir Mata Cinta
Bella CiaoPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Menaklukkan Suami CEO
Red MapleBeautiful Love
Stefen LeeMenantu Luar Biasa Bangkrut×
- Bab 1 Keluargamu Bangkrut
- Bab 2 Sikap Mertua
- Bab 3 Spider Man
- Bab 4 Kutukan 9 Nyawa
- Bab 5 Membuat Kamu Menjadi Nyaman
- Bab 6 Acara Makan Malam Keluarga
- Bab 7 Dihina
- Bab 8 Memutuskan Hubungan
- Bab 9 Kehilangan Wajah
- Bab 10 Menjadi Perantara Untuk kali Ini
- Bab 11 Wanita Di Dalam Jimat
- Bab 12 Memperlihatkan Keterampilan
- Bab 13 Kita Cerai Saja
- Bab 14 Berpisah
- Bab 15 Membantumu Membuat Alis
- Bab 16 Gagal Menyombongkan Diri
- Bab 17 Jangan Sentuh Jarum Itu
- Bab 18 Bermuka Tebal, Tak Kenal Malu
- Bab 19 Hidup Kembali Saat Sekarat
- Bab 20 Pasti Tidak Akan Mengeluh
- Bab 21 Restoran Genting
- Bab 22 Merasa Paling Benar
- Bab 23 Serangan Tak Terlihat
- Bab 24 Membuatmu Melihat Lelucon
- Bab 25 Makanan Anjing Gila
- Bab 26 Kesialan Yang Membubung Tinggi
- Bab 27 Tikus Yang Tenggelam
- Bab 28 Yang Paling Utama Adalah Tangan
- Bab 29 Kekuatan Yang Masih Ada
- Bab 30 Menganggap Naga Asli Sebagai Serigala
- Bab 31 Abang Adik Berantem
- Bab 32 Memandang Rendah
- Bab 33 Aku Sudah Mengingatnya
- Bab 34 Merasakan
- Bab 35 Konflik
- Bab 36 Kecanduan Berjudi
- Bab 37 Kebangkrutan
- Bab 38 Pembukaan Bisnis
- Bab 39 Membuat Keributan
- Bab 40 Memukul dengan Kejam
- Bab 41 Ancaman Opini Publik
- Bab 42 Pertanyaan Menentang
- Bab 43 Pengawal Mobil Mewah
- Bab 44 Bantuan Tepat Waktu
- Bab 45 Kedatangan
- Bab 46 Tanpa Belas Kasihan
- Bab 47 Mendatangi
- Bab 48 Selesai
- Bab 49 Sebuah Dorongan