Cinta Yang Terlarang - Bab 17 Membawamu Mencari Ayah

Bab 17 Membawamu Mencari Ayah

Dini hari berikutnya, Tina bersikeras keluar dari rumah sakit.

Dia memberitahu putranya bahwa dia hanya flu, menderita darah rendah, jadi sudah tidak apa-apa dengan beristirahat sebentar.

Tina harus pergi bekerja, dan juga makan, semangatnya sangat baik, suasana hatinya juga sangat baik. Tapi Deco kecil menyadari sesuatu, hanya saja, dia takut Ibunya khawatir, jadi tidak mengatakan apa-apa.

Sekejap mata 7 hari berlalu.

7 hari kemudian, Tina menunggu hasil akhir di bangku rumah sakit. Dia berharap bahwa sesuatu di dalam tubuhnya bersifat jinak, berharap dengan operasi kecil akan memulihkan kesehatannya. Bukannya dia menghargai hidupnya, tapi dia ingin menemani putranya tumbuh. Tetapi jika itu bersifat ganas, dia juga sudah memikirkan bagaimana mengurus putranya.

Hasilnya akhirnya keluar, Tina melihat ekspresi dokter dan tahu bahwa Tuhan tidak peduli pada dirinya.

Hasil pemeriksaan mengatakan bahwa itu bersifat ganas. Itu adalah kanker, itu adalah kanker ovarium.

Tina membawa hasil tes kemudian duduk sendirian di kursi di ruang istirahat rumah sakit. Setelah duduk untuk waktu yang lama, dia malah menghela nafas lega, tersenyum.

Tuhan mengatur seperti ini, yang berarti masih menolak untuk memaafkan dirinya.

Begini, juga bisa dikatakan semacam pelepasan.

Dokter menyarankan agar Tina segera menyiapkan 400 juta untuk biaya rawat inap, dengan begini pembedahan dan kemoterapi dapat dilakukan sesegera mungkin untuk memperpanjang umur dan kualitas hidup.

Tina mengatakan bahwa dia tidak ingin dioperasi di sebuah rumah sakit kecil di kota itu, dia mau pergi ke rumah sakit besar. Dengan perkataan ini, Dokter tidak mempertahankannya, dia juga berharap bahwa pasien pergi ke rumah sakit yang lebih baik.

Tina pergi ke TK untuk mengundurkan diri, juga berpamitan pada pemilik rumah. Jika harus pergi tidak bisa dipertahankan, Samuel bukan orang bodoh, beberapa tahun ini orang yang dipikirkannya tidak memberikan respon, dia sudah tahu bahwa dia tidak menyukai dirinya, tidak ada gunanya untuk mempertahankannya.

Sama seperti jarak 5 tahun yang lalu, Tina membawa putranya ke jalan yang telah dia lewati dulu ketika melarikan diri.

Selimut yang sama masih berbau asam, Deco bergelung dalam pelukan Ibunya kemudian bertanya: "Ibu, apakah kamu membawaku untuk mencari Ayah?"

Hati Tina tercengang, tetapi malah tersenyum pada putranya: "Kenapa Deco mengajukan pertanyaan ini?"

Dulu Tina biasanya menghukum putranya membaca tiga ratus puisi, sangat galak kepada putranya, dia tahu bahwa dia adalah seorang Ibu yang tidak berkualitas, tidak ingin dirinya menjadi orang yang galak di dalam ingatan terbatas putranya. Jadi dia harus tertawa sebanyak mungkin pada putranya dalam waktu yang terbatas ini.

Deco tidak menjawab pertanyaan Ibunya, mengambil satu halaman yang disobek dari majalah dari sakunya: "Ibu, apakah orang ini adalah Ayahku?"

Tina terkejut, dia memutuskan tidak pernah memberi tahu putranya siapa Ayahnya, bahkan tidak pernah mengucapkan dalam mimpinya. Tetapi anak kecil ini mengambil sampul Yanto, bertanya padanya apakah dia Ayahnya.

Jari Tina perlahan memegang orang yang berada di sampul, berkata dengan suara pelan: "Deco, pria ini bernama Yanto, Kakak Ayahmu, yang juga adalah Pamanmu."

Deco menunjukkan ekspresi yang dalam yang tidak sesuai dengan usianya: "Pamanku? Lalu mengapa wajahku terlihat mirip sepertinya?"

Tina mengulurkan tangan menyentuh kepala kecil putranya, berusaha tersenyum: "Karena Ayahmu dan Kakaknya berwajah sedikit mirip, tidak mengherankan jika kamu mirip dengan Pamanmu."

Kepala Deco menunduk, matanya menjadi gelap, hal yang diyakininya ternyata salah, ini di luar dugaannya.

Tina menarik napas dalam-dalam, berkata kepada putranya: "Deco, Ibu berkata padamu, Ayahmu dipenjara karena hal buruk sebelum kamu dilahirkan. Dalam dua hari lagi, Ayahmu akan dibebaskan dari penjara. Jadi Ibu membawamu untuk melihat Ayahmu. Jika begini, apakah kamu akan tidak menyukai Ayahmu?

Deco menggelengkan kepalanya: "Tidak peduli apakah Ayahku adalah bos atau tahanan, setidaknya dia masih hidup. Dulu aku selalu berpikir bahwa Ayahku sudah tidak ada di dunia ini."

Tina mengulurkan tangan memeluk putranya erat-erat di pelukannya, matanya merah, berusaha menaikkan kepalanya tidak membiarkan air matanya jatuh.

Deco, maaf, maafkan Ibu tidak bisa mengatakan yang sebenarnya padamu. Kelahiranmu adalah hal yang tabu, asal kamu mengikuti identitas yang sudah ditentukan sebelumnya, maka kamu dapat kembali dengan tanpa beban, bisa hidup tanpa dikritik di dalam keluarga.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu