Cinta Yang Terlarang - Bab 19 Suamiku, Aku Menjemputmu Pulang
Bab 19 Suamiku, Aku Menjemputmu Pulang
Dalam 5 tahun terakhir, Yanto berpikir bahwa wanita dan anaknya tidak lagi ada di dunia ini. Tidak pernah berani berpikir, tiba-tiba suatu hari, dia bisa membawa putranya seperti ini, diam-diam, tanpa persiapan muncul di hadapannya.
Tina hilang fokus, tidak menyadari Yanto yang datang di hadapannya. Sebaliknya, Deco mendongak menatap pria jangkung itu, dan dengan sopan menyapanya: "Paman."
Tangan Yanto yang ingin menyentuh wajah Tina terhenti di udara, menundukkan kepalanya, menatap anak laki-laki yang putih dan lembut dan wajahnya sangat mirip dengan dirinya.
Tina kembali fokus, melihat tangan yang hampir menyentuh wajahnya, dia mundur selangkah, kemudian menyapanya: "Kakak."
Kakak?
Hati Yanto seakan digenggam dengan sangat erat oleh sebuah tangan, pada malam-malam itu, dia tidak memanggil dirinya Kakak.
Heh, Yanto, apa yang sedang kamu lakukan? Dia bisa hidup, bisa berdiri di sini sudah sangat bagus, kamu masih mempedulikan sebutannya padamu?
Yanto sedikit mengangguk, tidak ada kelonggaran dalam ekspresinya. Meletakkan tangannya untuk menyentuh kepala anak laki-laki itu, kemudian membungkuk dan menggendongnya: "Bagus, sudah sebesar ini. Siapa namamu?"
Deco sangat menyukai Pamannya ini, dia memiliki keintiman yang tak dapat dijelaskan, membuka mulut berkata: " Paman, aku bernama Deco, Deco yang berarti rindu."
Yanto selalu memiliki wajah yang serius dan sangat jarang tersenyum: "Deco, nama yang sangat bagus."
Memutar kepalanya kembali menatap Tina, matanya penuh emosi, tidak bisa dilepaskan. Nian yang berarti rindu, apakah merindukan aku?
Pandangan mata yang dikirim oleh Yanto tidak dijawab, Tina hanya berdiri diam. Kepalanya setengah menunduk, emosinya sedikit datar, pandangan matanya juga datar. Seakan pria di depannya ini tidak pernah berbagi ranjang dengannya, seolah-olah dia hanyalah Kakaknya saja.
Yanto tidak mendapatkan jawaban, dia hanya bisa kembali berbicara dengan putranya. Putranya lebih pintar dari pada yang dibayangkannya, sangat pintar, sama sekali tidak terlihat seperti anak berusia 5 tahun. Tipe yang dapat diajak berkomunikasi secara normal. Dari mulut putranya Yanto mengetahui bahwa mereka tinggal di sebuah kota kecil di Padang. Ibunya bekerja di taman kanak-kanak, tidak pernah membawanya keluar dari kota itu.
Tina melihat dua orang itu yang sedang berjalan tidak jauh, sedang berbicara, sangat harmonis, seakan tidak seperti baru bertemu pertama kali.
Semua ini mungkin dikarenakan adanya hubungan darah.
Gerbang besi merah di pusat penahanan berbunyi, mata Tang berbalik menoleh ke arah itu. Melihat seseorang keluar dari pintu.
Hendra, menghitam, tapi menjadi berotot. Rambut pendek, kulit berwarna perunggu, sangat berbeda dengan dirinya yang dulu.
Hendra berpikir bahwa yang menunggunya di luar pintu adalah Kakaknya, tetapi hal pertama yang dilihatnya adalah Tina. Dia tidak berani mempercayainya, menjatuhkan tas di tangannya ke tanah, terdiam beberapa detik, baru maju memeluk Tina ke dalam pelukannya. Memeluk dengan sangat erat, tidak sabar ingin menghancurkannya, menghancurkannya dan masuk ke dalam darahnya sendiri.
Jika dihitung, keduanya telah menikah selama lebih dari 5 tahun. Untuk pertama kalinya, Hendra begitu erat memeluk istrinya.
Kedua tangan Tina mengepal sangat erat di kedua sisi pahanya, akhirnya dengan perlahan-lahan memeluk tubuh Hendra: "Suamiku, aku menjemputmu pulang."
Kata suami, membuat Hendra menangis. Dia membenamkan wajahnya di bahu Tina, menangis seperti anak kecil: "Tina, kupikir kamu sudah tidak menginginkanku."
"Bagaimana mungkin tidak menginginkanmu, kamu adalah Ayah dari anakku." Tina berkata dengan lembut.
Yanto menggendong putranya memandangi dua orang yang berpelukan sangat erat di sana. Keduanya adalah orang yang paling dekat dan dicintainya, dia tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini, atau, tidak tahu seharusnya bagaimana perasaannya. Jelas-jelas semuanya ini adalah miliknya, bahkan putra di pelukannya ini adalah miliknya, tetapi dia malah merasa bahwa dia adalah orang luar.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLoving The Pain
AmardaMy Charming Lady Boss
AndikaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Great Guy
Vivi HuangCinta Yang Terlarang×
- Bab 1 Siapa Yang Menidurinya
- Bab 2 Kemarin Malam Sangat Lelah
- Bab 3 Racun Yang Lembut
- Bab 4 Kakak, Kamu Tidak Rugi
- Bab 5 Keinginan Yang Membuat Ketagihan
- Bab 6 Orang Di Malam Hari Adalah Kakak?
- Bab 7 Kamu, Sudah Hamil
- Bab 8 Ini Adalah Ahli Waris
- Bab 9 Perkataan Berbeda Di Depan Dan Belakang
- Bab 10 Dia Hanya Biadab Dan Kasar
- Bab 11 Ini Adalah Rahasia Tersembunyi
- Bab 12 Insiden Terkuak
- Bab 13 Siapa Yang Membunuh Ibu
- Bab 14 Anak Yang Membuat Orang Kesal Dan Juga Sayang
- Bab 15 Dia, Akan Menikah
- Bab 16 Pingsan
- Bab 17 Membawamu Mencari Ayah
- Bab 18 Dia, Kembali
- Bab 19 Suamiku, Aku Menjemputmu Pulang
- Bab 20 Kamu Adalah Kakak Ipar Bukan
- Bab 21 Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Bimbang
- Bab 22 Kakak, Aku Ingin Pindah
- Bab 23 Istrimu Sangat Cantik
- Bab 24 Kakak, Apakah Kamu Mencintai Jinny?
- Bab 25 Menjadi Gila Demi Cinta
- Bab 26 Hal Tabu Bersama
- Bab 27 Jurang Kehancuran
- Bab 28 Ibu, Apa Kamu Sakit?
- Bab 29 Pelukan Yang Terlambat 5 Tahun
- Bab 30 Terima Kasih Dan Maaf
- Bab 31 Satu Keluarga Bertiga, Hidup Tenang
- Bab 32 Kesengajaan Jinny
- Bab 33 Mengapa Menikah Dengan Wanita Yang Tidak Kamu Sukai?
- Bab 34 Sangat Merindukannya
- Bab 35 Serangan Sakit
- Bab 36 Kamu Menaiki Ranjang Kakakmu
- Bab 37 Sebaiknya Kamu Jangan Macam-Macam Denganku
- Bab 38 Jinny, Mari Kita Buat Kesepakatan
- Bab 39 Sekali Lagi Menghilang
- Bab 40 Mati Dengan Layak
- Bab 41 Melarikan Diri Dari Kematian
- Bab 42 Tanah Yang Indah
- Bab 43 Dia Hamil Lagi
- Bab 44 Aku Memilih Yang Pertama
- Bab 45 Kami Sudah Bercerai
- Bab 46 Ini Adalah Karma
- Bab 47 Lepaskan Aku, Aku Tidak Ingin Disuntik
- Bab 48 Masih Bisa Menjadi Seperti Teman
- Bab 49 Ada Semacam Keberuntungan Yang Disebut Keajaiban