Cinta Yang Terlarang - Bab 45 Kami Sudah Bercerai

Bab 45 Kami Sudah Bercerai

Yanto pergi ke meja di samping ranjang untuk mengambil dokumen itu, beberapa font hitam di posisi yang menonjol tertulis: Perjanjian Perceraian. Membukanya, di halaman akhir, Hendra telah menandatangani namanya.

Tadi adiknya datang untuk...

Yanto memegang erat-erat dokumen itu, hatinya sesak sangat tidak nyaman, tapi juga menghela nafas lega.

Yanto meletakkan dokumen di laci dengan baik, berbalik badan menuju ke kamar di lantai atas.

Tina dan putranya tidur dalam satu selimut, tertidur denan sangat nyenyak. Deco memeluk lengan Ibunya dengan erat, semacam ketakutan akan kehilangan, bahkan dalam mimpipun, masih mengerutkan kening.

Yanto dengan lembut naik ke ranjang, memeluk wanita dan putranya ke dalam pelikannya. Tangannya dengan lembut menyentuh perut Tina yang masih rata, tidak berani membayangkan bahwa ada anak keduanya di sini. Pada saat itu, mustahil untuk menahan, tidak berharap untuk menambah beban lain pada tubuhnya yang sudah rapuh.

Nak, maaf. Ayah tidak bisa membuatmu lahir ke dunia, sekarang tubuh Ibumu membutuhkan perawatan tepat waktu. Jika kamu ingin menyalahkan, datang dan salahkan Ayah saja.

Yanto diam-diam berkomunikasi dengan anak berusia tujuh minggu itu, berharap anak itu dapat memahami keputusannya. Di depan anaknya dan Tina, meskipun tidak rela dengan anak itu, tapi ini bukan waktunya untuk anak itu datang. Dia tidak ragu untuk memilih menyerah akannya, tetapi itu tidak berarti bahwa hatinya tidak sakit.

Tapi Yanto tidak menyesal, bahkan jika hatinya sakit sampai sulit untuk bernafas, dia tidak akan menyesali pilihan ini.

Orang tuanya meninggal muda, pada usia 18 tahun dia mengertakkan gigi dan menjalani semuanya, mengurus perusahaan keluarganya. Sepuluh tahun, dalam hatinya, selain adiknya hanya ada perusahaan, mejadikan dirinya mesin yang tidak terkalahkan dan hanya bekerja dan menghasilkan uang. Dikarenakan kehadiran Tina, yang membuatnya kacau, emosinya tergerak, genangan air di matanya juga bergolak, memberinya harapan dan keinginan selain untuk menghasilkan uang dan bekerja.

Yanto dengan erat memeluk wanita itu. Hanya dia yang ada di sisinya, hanya dengan memeluknya dia baru tahu apa yang disebut hidup. Karena itu, Tina, aku tidak akan membiarkanmu mati, tidak akan!

Keesokan harinya.

Ketika sedang sarapan Hendra tiba-tiba berkata: "Kak, Tina, rumahku di luar sudah selesai, aku akan tinggal di rumah itu setelah pulang bekerja hari ini."

Yanto tahu maksud Hendra, tidak mempertahankan: "Baik, seringlah pulang, ini adalah rumahmu."

Hendra mengangguk, tersenyum, "Kak, aku tahu, di mana pun aku tinggal, ini adalah rumahku."

Tina mengatupkan bibirnya berkata, "Hendra, kamu belum memberitahuku alamat rumah baru. Setelah kamu pergi ke perusahaan, aku akan membereskan barang ..."

Hendra menggelengkan kepalanya: "Tina, kita sudah bercerai. Hanya ada aku dan calon istriku nanti di rumah itu, tidak ada tempat untukmu dan Deco."

"Apa?" Tina tidak mengerti maksud kata-kata Hendra, tidak mengerti kapan mereka bercerai.

Hendra berusaha tertawa, mengambil tangan Tina dan meletakkannya di tangan Kakaknya, kemudian membawa tangan Deco meletakkannya di atas tangan Kakaknya yang satunya lagi.

"Kalian bertiga merupakan keluarga asli, aku juga harus memulai hidupku lagi."

Mata Tina melebar, air mata di pelupuk matanya perlahan-lahan berkumpul, hingga sosok Hendra menghilang, air matanya akhirnya jatuh tanpa suara.

Tiga orang, tadinya ini adalah jalan buntu tanpa solusi.

Saling merobek satu sama lain, menderita, tidak rela, bimbang ...

Hari ini, Hendra telah mundur.

Tangan kecil Deco menghapus air mata yang membasahi wajah Ibunya, suara lembut itu berkata, "Ibu, ini merupakan akhir yang paling baik, bukankah begitu?"

Tina dan Yanto tidak berpikir bahwa anak berusia 5 tahun akan mengatakan kata-kata seperti itu dengan mulut mereka, tidak menyangka setelah mereka menghilang, Hendra telah menceritakan segalanya pada anak berusia 5 tahun ini.

Mungkin, malam-malam ketika sulit tidur itu, Hendra membutuhkan pengakuan pribadi, dan satu-satunya orang di sekitarnya hanya Deco.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu