Cinta Yang Terlarang - Bab 42 Tanah Yang Indah

Bab 42 Tanah Yang Indah

Di air laut yang dingin di pagi hari, Yanto menyelam ke dasar laut berkali-kali untuk menemukannya, akhirnya ketika sepuluh kali mencoba dia menemukan Tina, membawanya keluar dari laut.

Tina yang tidak bernafas diberikan pertolongan pertama oleh Yanto selama setengah jam, akhirnya ada air laut yang keluar dari hidungnya, akhirnya ada sedikit detak jantung yang terdengar.

Nyawa Tina terselamatkan, tetapi otaknya kekurangan oksigen terlalu lama, mungkin selamanya tidak akan pernah bangun.

Para dokter menyarankan Yanto untuk menyerah akan perawatan, tetapi Yanto merasa asalkan Tina masih hidup, bahkan walaupun dia koma tidak apa-apa.

Tina mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan, kemudian juga tertidur selamanya tidak bisa bangun. Yanto lalu membawa Tina ke sebuah pulau.

Pulau itu adalah syarat pertukaran Yanto dengan adiknya 5 tahun yang lalu, dia membelinya ketika pertama kali meniduri Tina. Setiap malam yang dia habiskan bersama Tina sebelumnya, dia selalu berpikir dalam pikirannya berkali-kali akan membawa Tina ke pulau ini untuk disembunyikan. Setelah Tina bersedih dan menghilang 5 tahun yang lalu, Yanto menghabiskan 5 tahun membangun istana di pulau itu. Di atas ranjang besar di istana, terbaring sosok lilin yang persis sama dengan Tina. Setiap tahun ketika hari di mana Tina pergi, dia akan datang ke sini beberapa hari. Di sini, adalah tanah yang indah untuk mereka berdua.

Tina pergi melihat sosok lilin itu, hatiku sekali lagi terkejut. Dia selalu tahu bahwa Yanto menyukainya, tetapi dia tidak tahu bahwa dia mencintainya hingga sedalam ini.

Yang lebih mengejutkan bagi Tina adalah, ternyata dia telah tidur di kastil selama sebulan!

Demi membuat Tina tidur nyenyak, Yanto tidak menghubungi siapa pun, dia berada di sini menemani wanita yang dicintainya. Ini membuat Tina merasa terkejut, dan terlebih merasa bersalah. Yanto bukanlah orang biasa, di Kota Solo terdapat perusahaan yang terdapat kerja kerasnya selama 15 tahun ini, dia memiliki reputasi yang cemerlang, bagaimana bisa dia menemani dirinya dengan cara yang begitu sunyi?

Meskipun istana ini indah, tampak seperti taman kerajaan Eropa abad pertengahan. Ada banyak bunga dan tanaman di sekitar, ada ombak di kejauhan yang menerjang bebatuan. Meskipun di sini, Tina bisa tidak peduli dengan pandangan luar, bisa tidak peduli pada identitasnya, bisa hidup bahagia dengan Yanto. Namun, dia tidak bisa egois mengurung Yanto di sini.

"Yanto, tempat ini tidak cocok denganmu, duniamu tidak di sini."

Yanto menundukkan kepalanya mencium dahi Tina: "Duniaku hanya ada kamu, di mana ada kamu, di situlah duniaku."

Tina berkata pada Yanto: "Di tangan Jinny sudah tidak ada lagi bukti ancaman untukmu dan Hendra, kembalilah ke Kota Solo, lakukan apa pun yang kamu inginkan, tidak perlu lagi dipaksa menikah oleh Jinny."

Yanto mengerutkan kening, "Bagaimana kamu bisa tahu hal ini? Apakah kepergianmu yang tiba-tiba itu dan dengan rela masuk ke dalam dasar laut karena diancam oleh Jinny?"

Tina menggelengkan kepalanya, "Bukan dia yang mengancamku, aku yang mengambil inisiatif untuk bernegosiasi dengannya. Yanto, hidupku tidak lama lagi, bisa menukar hal ini dari tangan Jinny, itu layak."

Yanto memeluk Tina ke dalam pelukannya, memeluk dengan erat, ada rasa takut pada suara seraknya: "Bagaimana bisa kamu sebodoh itu, meskipun kamu mengidap penyakit, sekarang kedokteran sudah sangat berkembang sehingga bisa diobati. Bagaimana kamu bisa menyerah dengan mudahnya, dan menukarkan dengan hal itu. "

Tina tersenyum: "Aku tidak bodoh, aku mendapatkan banyak. Yanto, pada akhir hidupku bisa menghabiskan waktu di sini denganmu, adalah kebahagiaan yang kudapat. Tapi hidupmu masih sangat panjang, tidak seharusnya berada di sini selama sisa hidupmu. Kamu harus kembali, melanjutkan kecemerlangan hidupmu, merawat Deco dengan baik. "

Yanto mengangguk: "Benar, tidak seharusnya berada di sini, tapi bukan karena aku pergi, tapi kita pergi bersama. Sebelumnya kamu dalam keadaan koma, aku ingin memberimu lingkungan yang tenang agar kamu bisa tidur nyenyak. Tapi sekarang kamu sudah sadar, aku akan membawamu ke Dokter. "

"Tapi ..."

Yanto mengulurkan tangannya menutup mulut Tina: "Tidak ada tapi, semuanya dengarkan aku."

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu