Cinta Yang Terlarang - Bab 48 Masih Bisa Menjadi Seperti Teman

Bab 48 Masih Bisa Menjadi Seperti Teman

Yanto menyerahkan perusahaan pada Hendra, dia bekerja tanpa henti selama 15 tahun, sudah seharusnya istirahat. Dia sekarang hanya ingin menjaga putranya tumbuh sedikit demi sedikit, menjaga Tina untuk tumbuh tua bersama hari demi hari.

Yanto mengantar putranya ke TK setiap hari, menemani Tina untuk berjalan-jalan, memelihara bunga di rumah, merapikan rumput. Bahkan berjemur di bawah sinar matahari di kursi anyaman, dua orang itu saling berdekatan.

Mereka telah membuang-buang waktu selama 5 tahun, tidak tahu kapan akan berakhir. Mereka berusaha sekuat tenaga menghargai satu sama lain, memperlakukan setiap hari sebagai akhir dunia.

Ada bom waktu di tubuh Tina, yang menjadi kekhawatiran keduanya. Tetapi yang tidak disangka adalah perutnya yang tumbuh hari demi hari, Tina tidak memiliki perasaan tidak nyaman. Pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor tidak hanya tidak tumbuh, tetapi menunjukkan tanda-tanda menyusut.

Dokter mengatakan bahwa ini mungkin karena kehamilan menghancurkan keadaan tubuh normalnya, sehingga menyebabkan tumor kehilangan nutrisi untuk tumbuh. Anak ini tidak membuat kesehatan Tina memburuk, secara ajaib menyembuhkan tubuhnya.

Deco dengan senang menyentuh perut Ibunya: "Ibu, ternyata yang dikatakan Paman benar, di dunia ini benar-benar ada semacam keberuntungan yang disebut keajaiban."

Tina juga merasa luar biasa, merasakan detak jantung anak keduanya, merasakan keajaiban hidup.

"Ibu, di dalam sini adik laki-laki atau perempuan?" Deco sangat penasaran terhadap perut bundar Ibunya.

Yanto berkata: "Pemeriksaan hari ini, Dokter mengatakan bahwa di dalam sini adalah adik perempuan."

Deco sedikit kecewa: "Ternyata seorang adik perempuan. Aku sangat berharap adalah adik laki-laki."

"Mengapa kamu tidak menyukai adik perempuan? Apakah tidak baik adik perempuan yang cantik dan imut?" Yanto mencubit wajah kecil putranya.

Deco yang bagai orang dewasa kecil itu menghela nafas: "Tapi kulihat Paman memiliki adik laki-laki sangat baik. Saat Paman malas tidak ingin pergi ke perusahaan untuk menghasilkan uang, Ayah pergi ke perusahaan tanpa mengatakan apa-apa."

Tina mengulurkan tangan menjitak kepala Deco: "Bocah nakal, baru umur berapa sudah berpikir ingin menindas adiknya."

Deco mengelus kepala kecilnya kemudian berlari ke arah pintu: "Ayah, kamu sudah datang."

Hendra membungkuk menggendong Deco: "Rindu tidak pada Ayah."

"Rindu."

Deco sudah dekat dengan Hendra sejak ditinggal berduaan selama sebulan. Wataknya semakin ceria, bukan lagi wajah yang selalu cemberut.

Hendra memeluk Deco berjalan menuju taman: "Kak, Tina hari ini pergi menjalani pemeriksaan, apa hasilnya?"

Yanto menaikkan sudut bibirnya: "Pemeriksaan hari ini tidak buruk, semuanya normal. Dan Dokter memberitahu bahwa merupakan seorang anak perempuan, Deco akan memiliki adik perempuan."

Hendra menurunkan Deco, mengulurkan tangan untuk menyentuh perut Tina: "Oh, baru 5 bulan sudah bisa mengetahui bahwa itu adalah seorang perempuan. Anak perempuan baik, anak perempuan merupakan sahabat baik Ibu yang paling intim."

Sudah beberapa bulan, Tina melihat Hendra masih ada perasaan tidak nyaman, mencoba tersenyum: "Ya, aku juga suka perempuan. Kamu, urusan perusahaan tidak sibuk?"

"Sibuk, bahkan sangat sibuk." Hendra menatap Kakaknya sekilas.

Yanto sama sekali tidak melihat pandangan mata Hendra, menarik pergi Deco: "Hendra, kamu temani Tina berbicara, aku akan membuatkan kalian makanan yang enak."

Hendra melotot dengan tidak percaya: "Kakakku bisa memasak?"

"Ya, dia tidak pergi ke perusahaan, banyak waktu di rumah, dia tidak tahu bagaimana dia bisa menyukai memasak. Setiap hari dia berkutat dengan resep-resepnya. Itu tidak buruk, baru-baru ini keahlian memasaknya telah melonjak, sudah mulai bisa memasak." Tina melihat sosok bagian belakang Yanto dan putranya yang berjalan menjauh, tersenyum tanpa sadar."

Hendra melihat Tina yang tersenyum dengan penuh kebahagiaan, perlahan-lahan juga tersenyum: "Melihat kalian yang begitu bahagia, benar-benar bagus."

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu