Cinta Yang Terlarang - Bab 26 Hal Tabu Bersama
Bab 26 Hal Tabu Bersama
Tina tidak pernah tahu, pria keras seperti Yanto, bisa mendengarkan lagu Rene Liu. Melodi yang panjang, baris demi baris lirik yang menyentuh hati, sepertinya ditulis untuk dirinya sendiri.
Aku ingin bertanya apakah kamu berani, seperti yang pernah kamu katakan begitu mencintaiku, seperti aku yang menjadi gila demi cinta, sebenarnya bagaimana pikiranmu...
Tina tidak berani mengakui, dia tidak pernah berani mengakuinya, dia jatuh cinta pada Yanto.
Cinta ini, setiap malam ketika dia dan dia saling memeluk satu sama lain 5 tahun yang lalu, setiap kali bercinta dari tiap keringat yang keluar. Tidak menyadarinya pada awalnya, ketika menyadari sudah diracuni ke dalam organ dalam, penyakitnya sampai ke tulang.
Yanto tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintainya. Bahkan ketika mereka menyatu, dalam waktu yang paling emosional, ketika dia berkata di telinganya bahwa dia tidak akan menikahi wanita lain dalam hidupnya, dia tidak pernah mengatakan kata cinta.
Kedua orang tahu, bahwa itu adalah hal tabu bagi satu sama lain, tidak boleh dikatakan. Ada Hendra di antara mereka, dia adalah adik yang dibesarkan dan sangat disayangi oleh Yanto.
Yanto adalah orang yang sangat berprinsip, tetapi di hadapan adiknya, smua prinsip bukanlah prinsip. Adiknya memintanya untuk membantunya berhubungan badan dengan istrinya, dia mengiyakan dan menidurinya. Adiknya membutuhkan pengacara, dia juga berjanji ketika adiknya terbebas dari penjara, itu adalah tanggal pernikahan putri Sony.
Tina tahu bahwa Yanto peduli pada dirinya, tetapi jika dirinya dibandingkan dengan Hendra, dia lebih peduli pada adiknya yang sangat disayanginya. Karena itu, sekarang dia kembali dengan putranya, ingin tinggal bersama dengan Hendra, dia pasti akan menjaga jarak dari dirinya.
Sama seperti kantor tadi, hanya ada mereka berdua, Tina pikir dia akan memeluk dirinya, bahkan hanya satu pelukan. Bahkan jika dia akan mendorongnya dengan akal sehatnya, tapi dia sangat rendah hati mengharapkannya. Tapi dia tidak melakukannya.
Tina tanpa sadar mengelilingi dirinya, memeluk dirinya sendiri. Tina, sadarlah oke? Kamu memiliki akal sehat, dan akal sehat pria ini jauh melebihimu.
Kalian hanya bisa seperti ini, kalian hanya dapat seperti ini, , ini adalah hubungan terbaik.
Mobil itu tiba di komplek yang cukup tua, di dalam komplek ada juga orang yang membuang sampah sembarangan, banyak sampah rumah tangga menumpuk di koridor.
Lantai tiga, 301.
Tina berdiri di depan pintu dan matanya sudah merah. Dulu selalu ada sepasang sepatu Ayahnya yang dipakai untuk keluar, sekarang tidak ada apa-apa.
Yanto membuka pintu, berjalan masuk. Menolehkan kepalanya, Tina masih berdiri di pintu. Yanto menarik tangan Tina, dengan lembut menariknya masuk ke dalam ruangan, kemudian menutup pintu.
Tina melihat segala sesuatu yang akrab di rumah itu, setiap hiasan masih utuh, sudah 5 tahun, semuanya rapi dan bersih, sama sekali tidak ada debu.
"Meskipun aku belum pernah ke sini dalam beberapa tahun terakhir, tapi aku telah meminta para pekerja paruh waktu untuk membersihkannya setiap setengah bulan." Yanto berkata sambil membuka jendela, membiarkan sinar matahari menyinari masuk.
Tina berterima kasih pada perhatian Yanto, membuatnya kembali ke rumah tidak melihat hal yang berantakan, bukan jaring kelabu di mana-mana.
Dua kamar dan satu ruang tamu yang tidak besar, potret hitam dari kedua orangtunya digantung di dinding kamar orangtuanya. Mereka pergi dengan tiba-tiba dan masih muda, mereka tidak meninggalkan potret nyata, itu adalah foto yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Ayahnya selalu bersikap tegas, Ibunya selalu tersenyum. Tetapi mata Ibunya yang tidak tertutup ketika meninggal, mata yang menatap Tina lurus-lurus, telah menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah terbangun di dalam hati Tina.
Tina berlutut di depan potret kedua orangtuanya, dia diam-diam meneteskan air mata, ingin mengaku pada mereka, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa. Bahkan sekarang, selain mengetahui bahwa bertemu Hendra adalah sebuah kesalahan, Tina tidak tahu kesalahan lain apa lagi yang dia lakukan.
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Tapi Diam-Diam
RossieCinta Tak Biasa
SusantiDon't say goodbye
Dessy PutriTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAsisten Bos Cantik
Boris DreyCinta Yang Terlarang×
- Bab 1 Siapa Yang Menidurinya
- Bab 2 Kemarin Malam Sangat Lelah
- Bab 3 Racun Yang Lembut
- Bab 4 Kakak, Kamu Tidak Rugi
- Bab 5 Keinginan Yang Membuat Ketagihan
- Bab 6 Orang Di Malam Hari Adalah Kakak?
- Bab 7 Kamu, Sudah Hamil
- Bab 8 Ini Adalah Ahli Waris
- Bab 9 Perkataan Berbeda Di Depan Dan Belakang
- Bab 10 Dia Hanya Biadab Dan Kasar
- Bab 11 Ini Adalah Rahasia Tersembunyi
- Bab 12 Insiden Terkuak
- Bab 13 Siapa Yang Membunuh Ibu
- Bab 14 Anak Yang Membuat Orang Kesal Dan Juga Sayang
- Bab 15 Dia, Akan Menikah
- Bab 16 Pingsan
- Bab 17 Membawamu Mencari Ayah
- Bab 18 Dia, Kembali
- Bab 19 Suamiku, Aku Menjemputmu Pulang
- Bab 20 Kamu Adalah Kakak Ipar Bukan
- Bab 21 Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Bimbang
- Bab 22 Kakak, Aku Ingin Pindah
- Bab 23 Istrimu Sangat Cantik
- Bab 24 Kakak, Apakah Kamu Mencintai Jinny?
- Bab 25 Menjadi Gila Demi Cinta
- Bab 26 Hal Tabu Bersama
- Bab 27 Jurang Kehancuran
- Bab 28 Ibu, Apa Kamu Sakit?
- Bab 29 Pelukan Yang Terlambat 5 Tahun
- Bab 30 Terima Kasih Dan Maaf
- Bab 31 Satu Keluarga Bertiga, Hidup Tenang
- Bab 32 Kesengajaan Jinny
- Bab 33 Mengapa Menikah Dengan Wanita Yang Tidak Kamu Sukai?
- Bab 34 Sangat Merindukannya
- Bab 35 Serangan Sakit
- Bab 36 Kamu Menaiki Ranjang Kakakmu
- Bab 37 Sebaiknya Kamu Jangan Macam-Macam Denganku
- Bab 38 Jinny, Mari Kita Buat Kesepakatan
- Bab 39 Sekali Lagi Menghilang
- Bab 40 Mati Dengan Layak
- Bab 41 Melarikan Diri Dari Kematian
- Bab 42 Tanah Yang Indah
- Bab 43 Dia Hamil Lagi
- Bab 44 Aku Memilih Yang Pertama
- Bab 45 Kami Sudah Bercerai
- Bab 46 Ini Adalah Karma
- Bab 47 Lepaskan Aku, Aku Tidak Ingin Disuntik
- Bab 48 Masih Bisa Menjadi Seperti Teman
- Bab 49 Ada Semacam Keberuntungan Yang Disebut Keajaiban