Cinta Yang Terlarang - Bab 37 Sebaiknya Kamu Jangan Macam-Macam Denganku
Bab 37 Sebaiknya Kamu Jangan Macam-Macam Denganku
Tina memandang mata Jinny yang mengencang: "Kamu berani bicara pada Yanto, bahwa anakku adalah miliknya?"
Jinny tergagap: "Aku ..."
Jinny memang tidak berani mengatakan, hubungan antara Tina dan Yanto Ayahnya tidak memiliki bukti yang pasti, itu hanyalah tebakan.
Ketika Tina melihat Jinny tidak bersuara, dia kembali berkata: "Kupikir kamu pintar, ternyata hanya berpura-pura menjadi pintar. Tidak peduli atas dasar kamu menebak hubunganku dengan Kakak tidak normal, Deco adalah anakku dengan Hendra. Dulu, sekarang, dan nanti. Jika kamu berbicara omong kosong lagi, apakah kamu pikir Yanto akan memilihmu yang tidah tahu batas, atau akan memilih untuk menjaga keluarganya?
Jinny, seorang puteri yang sangat dimanja oleh Ayahnya, sudah terbiasa sombong, sekarang dia diteriaki oleh Tina, dia merasa sangat tidak punya muka. Meskipun dia merasa dirinya benar, tetapi jika dia terus dibeginikan oleh Tina, jika kemudian hari menikah dengan Yanto, bukankah dia masih harus melihat wajah Tina?
Jinny memikirkan hal ini, dengan dingin mendengus: "Tina, jangalah kamu menggunakan kata-kata ini untuk mengancamku. Aku bisa membuat Yanto menikahiku, maka secara alami pasti akan ada cara untuk membatasi dirinya. Antara kamu dan aku, aku bisa menjamin dia akan memilihku. Jadi, walaupun aku membuatnya marah, dia akan tetap menikahiku, akan mencintaiku selamanya. "
Tina mengerutkan kening: "Apa maksudmu? Apakah kamu memiliki kelemahan Kakak di tanganmu?"
Jinny dengan sombongnya, mengangkat dagunya dan berkata: "Tentu saja. Kukatakan dengan jujur, saat itu Ayahku yang membela Hendra. Apanya yang kesalahan pembunuhan, apanya yang bukan gay, apanya yang ada kontradiksi dengan Peter semuanya adalah dipalsukan dengan suruhan Yanto. Bukti-bukti palsu itu, Ayahku menyimpannya, untuk mencegah setelah masalah selesai Yanto tidak memegang ucapannya. Yanto tahu bahwa kami memegang barang-barang itu di tangan kami, jadi bertahun-tahun ini dia bersikap jujur. Jika aku diprovokasi, tidak hanya Yanto yang habis, Hendra juga akan kembali dipenjara, dipenjara hingga mati! "
Ternyata kelemahan Yanto dan Hendra selalu memiliki di tangan Ayah Jinny!
Tangan Tina yang diletakkan di pahanya mengepal. Kedua orang itu adalah orang yang paling dia pedulikan, juga adalah pria yang paling menyayanginya, memikirkan Jinny memegang bom dan dia bisa meledakkannya kapan saja, hati Tina dIbuat khawatir.
Tina mengulurkan tangan mengambil gelas untuk minum, menemukan bahwa air di gelas itu kosong. Dia mencoba mengambil napas dalam-dalam, menunggu beberapa saat untuk menenangkan dirinya.
"Jinny, bukti itu memang bisa menghancurkan Kakak dan Hendra, tetapi apa untungnya bagimu? Ayahmu adalah pengacara pembela Hendra, apakah tidak ikut terlibat? Aku takut jika kamu benar-benar mengeluarkannya, maka reputasi baik Ayahmu akan hancur dalam sekejap."
Ekspresi Jinny mulai menjadi tidak wajar, kata-kata Tina ada benarnya, tetapi dia tidak akan pernah mengakui kekalahan.
"Ini memang akan melukai semuanya. Tapi jika kalian benar-benar membuat kami jengkel, aku tidak akan khawatir tentang apa pun. Lagi pula, keluarga mereka di Kota Solo jauh lebih penting dibandingkan dengan keluargaku. Masa depan Yanto dan kebebasan Hendra lebih penting daripada sertifikat kualifikasi pengacara milik Ayahku. "
"Kamu wanita gila!" Ketenangan Tina tidak bisa lagi dipertahankan, menggertakkan giginya.
Jinny merasa lebih bangga, tersenyum dengan ceria: "Tina, kamu sebaiknya bersikap lebih tahu diri, dan lebih baik menjauh dari Yanto jangan mengganggu pandanganku. Aku, Jinny tidak bisa menahan ada pasir di mataku, jika kalian membuatku marah, maka aku bisa melakukan segalanya! Jika berita ini tersebar, maka pasti akan menyenangkan. Haha ... "
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang×
- Bab 1 Siapa Yang Menidurinya
- Bab 2 Kemarin Malam Sangat Lelah
- Bab 3 Racun Yang Lembut
- Bab 4 Kakak, Kamu Tidak Rugi
- Bab 5 Keinginan Yang Membuat Ketagihan
- Bab 6 Orang Di Malam Hari Adalah Kakak?
- Bab 7 Kamu, Sudah Hamil
- Bab 8 Ini Adalah Ahli Waris
- Bab 9 Perkataan Berbeda Di Depan Dan Belakang
- Bab 10 Dia Hanya Biadab Dan Kasar
- Bab 11 Ini Adalah Rahasia Tersembunyi
- Bab 12 Insiden Terkuak
- Bab 13 Siapa Yang Membunuh Ibu
- Bab 14 Anak Yang Membuat Orang Kesal Dan Juga Sayang
- Bab 15 Dia, Akan Menikah
- Bab 16 Pingsan
- Bab 17 Membawamu Mencari Ayah
- Bab 18 Dia, Kembali
- Bab 19 Suamiku, Aku Menjemputmu Pulang
- Bab 20 Kamu Adalah Kakak Ipar Bukan
- Bab 21 Manusia Adalah Makhluk Yang Paling Bimbang
- Bab 22 Kakak, Aku Ingin Pindah
- Bab 23 Istrimu Sangat Cantik
- Bab 24 Kakak, Apakah Kamu Mencintai Jinny?
- Bab 25 Menjadi Gila Demi Cinta
- Bab 26 Hal Tabu Bersama
- Bab 27 Jurang Kehancuran
- Bab 28 Ibu, Apa Kamu Sakit?
- Bab 29 Pelukan Yang Terlambat 5 Tahun
- Bab 30 Terima Kasih Dan Maaf
- Bab 31 Satu Keluarga Bertiga, Hidup Tenang
- Bab 32 Kesengajaan Jinny
- Bab 33 Mengapa Menikah Dengan Wanita Yang Tidak Kamu Sukai?
- Bab 34 Sangat Merindukannya
- Bab 35 Serangan Sakit
- Bab 36 Kamu Menaiki Ranjang Kakakmu
- Bab 37 Sebaiknya Kamu Jangan Macam-Macam Denganku
- Bab 38 Jinny, Mari Kita Buat Kesepakatan
- Bab 39 Sekali Lagi Menghilang
- Bab 40 Mati Dengan Layak
- Bab 41 Melarikan Diri Dari Kematian
- Bab 42 Tanah Yang Indah
- Bab 43 Dia Hamil Lagi
- Bab 44 Aku Memilih Yang Pertama
- Bab 45 Kami Sudah Bercerai
- Bab 46 Ini Adalah Karma
- Bab 47 Lepaskan Aku, Aku Tidak Ingin Disuntik
- Bab 48 Masih Bisa Menjadi Seperti Teman
- Bab 49 Ada Semacam Keberuntungan Yang Disebut Keajaiban