Cinta Yang Terlarang - Bab 30 Terima Kasih Dan Maaf

Bab 30 Terima Kasih Dan Maaf

Hendra berjalan mendekat, dia yang tidak merokok mengambil batang yang terakhir dari kotak rokok. Yanto menyodorkan separuh rokok di mulutnya untuk menyalakan rokok milik Hendra.

Hendra menghisapnya sekali dan terbatuk dua kali, tetapi kemudian menghisap beberapa kali lagi.

"Kenapa sudah bangun sepagi ini, tidak menemani Tina." Yanto menggunakan semua ketenangannya, mengatakan pertanyaan ini.

Ketika Yanto melihat Hendra pergi ke kamar itu, dia berdiri merokok di jendela ini. Dia tidak berani memikirkan bayangan mereka bersama-sama, juga menyesal, dia seharusnya tidak boleh lupa dan tidak peduli akan segalanya ketika di sore hari dia meninggalkan jejak di tubuh Tina. Sekarang adiknya pasti mengetahuinya. Dia pasti menyalahkan Tina, menyalahkan dirinya. Jadi sekarang menjadi seperti ini.

"Kak, aku ingin baik pada Tina, aku ingin memberikan hatiku kepadanya, menebus semua hutangku kepadanya. Kebaikanku padanya, dia seakan tampaknya lembut dan patuh menerimanya, tapi matanya jernih terasa dingin dan asing, aku bukannya tidak merasakannya. Kak, menurutmu apa Tina kembali karena benar-benar memaafkanku, ingin tinggal bersamaku? "

Yanto juga menghisap rokok, mengeluarkan asap putih: "Kalian ... sudah bersama-sama, mengapa kamu masih mengatakan ini?"

Hendra menggelengkan kepalanya: "Kak, Deco ada di samping. Bahkan jika Deco tidak ada, aku juga tidak akan memaksanya ketika dia enggan. Aku hanya tidak bisa tidur, hanya sangat ingin memeluknya."

Batu yang menekan Yanto di dadanya bergerak sedikit, tetapi melihat ketergantungan adiknya pada Tina, keterikatan, batu itu kembali berubah menjadi gunung, menekan dengan berat ke jantung Yanto.

Hendra tidak bisa merokok, tapi juga menghabiskan satu batang.

Memalingkan kepalanya, alisnya berkerut dalam: "Kak, kedua mata Tina dan Deco merah dan bengkak, sangat jelas bahwa mereka menangis dengan hebatnya sebelum tidur. Menurutmu, ketika mereka bangun, apa aku harus bertanya kepada mereka mengapa? Atau berpura-pura tidak tahu, tidak terlalu mengganggu masalah mereka? "

Yanto tidak mengerti: "Mata mereka berdua merah dan bengkak? Tina besok mau pergi ke kuburan orangtuanya, mungkin saja sedih. Tapi Deco yang seorang anak kecil, mengapa matanya bisa merah dan bengkak?"

Hendra menggelengkan kepalanya: "Makanya aku sangat bingung, juga sangat bimbang. Ingin berpura-pura tidak tahu, atau ingin menanyakan dengan jelas."

Pagi hari.

Tina dan Deco turun bersama, mata Tina ditutupi dengan conselor, tidak terluihat kemerahan dan bengkak. Mata Deco masih sedikit merah, tapi tidak terlalu jelas. Wajah kecilnya tegas, serius, tidak bisa melihat apa pun, lebih diam daripada biasanya.

Di atas meja makan, Hendra tidak bertanya. Yanto juga tidak bertanya. Semuanya begitu tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Setelah makan, Tina akan membawa putranya untuk berziarah ke makam orangtuanya. Hendra juga ingin mengaku pada kedua mertuanya, hanya saja mereka tidak tahu di mana kedua orangtua Tina dimakamkan, hanya Yanto yang tahu.

Pemakaman orangtua Tina ditangani oleh Yanto. Setiap tahun Yanto akan pergi dan memberikan seikat bunga.

Yanto membawa mereka ke makam, itu adalah area pemakaman. Namun di bagian atas makam, ada makam pribadi. Orang tua Yanto dimakamkan di sana. Tina dan Hendra tidak menyangka, bahwa kakek dan nenek Deco juga dimakamkan di sini.

Batu nisan dan makam orang tua Yanto dibangun dengan mewah, dan orangtua Tina pun demikian. Tidak ada perbedaan.

Tina tidak berani percaya sambil menatap Yanto. Yanto menyerahkan dua buket bunga di tangannya untuk diletakkan di masing-masing makam.

"Deco, ini Kakek dan Nenekmu dari pihak Ayah, dan di situ adalah Kakek dan Nenekmu dari pihak Ibu, ayo bersujud pada mereka. Membiarkan mereka tahu bahwa mereka telah memiliki cucu."

Deco mengangguk, bersujud di kedua sisi makam.

"Terima kasih." kata Tina pada Yanto.

"Maaf." Hendra bersujud di makam orangtuanya dan mertuanya. Dengan sujud ini, dia benar-benar tulus ingin menjadi orang baru.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu