Adieu - Bab 13 Bukti Laporan Palsu
Di Rumah Sakit swasta, unit perawatan intensif.
Setelah Clarice Xu berpindah ke rumah sakit swasta, penyakitnya tiba-tiba semakin parah. Alex Ong duduk di sofa dalam ruang sakit. Ia menatapnya dengan penuh rasa sakit.
Pengobatan kemoterapi mulai berefek terhadap dirinya. Kemampuan setiap bagian tubuhnya mulai berubah.
Tubuh Clarice Xu tidak hanya tidak bisa menahan tubuhnya untuk tidak bergemetar, ia umumnya muntah berkali-kali dalam sehari, seperti sudah mengalami kanker perut yang sebenarnya. Ia sakit hingga menggulungkan tubuhnya di atas tempat tidur pasien.
"CEO Ong, kita sudah memeriksanya," Manajer James Huang berjalan masuk ke dalam ruangan. Ia membungkukkan tubuhnya dan berbicara di samping telinga Alex Ong,
"Bagaimana?"Alex Ong bertanya.
James Huang menyerahkan laporan pengecekan Clarice Xu yang kemarin diberikan kepadanya ke tangan Alex Ong. Alisnya mengerut,"Aku sudah menemukan dokter yang bermarga Huang ini, ia berkata bahwa ia belum pernah mengecek pasien ini. Terlebih lagi, ia berkata bahwa laporan pengecekan ini adalah laporan palsu!"
Setelah Cherry Xu mendengar kata-kata James Huang. Hatinya yang selama ini tergantung akhirnya lega sedikit. Pandangannya terlihat penuh dengan tawa kepuasan. Sepertinya, orang itu sudah membayar dokter tersebut.
Alex Ong menggenggam laporan itu, pandangannya terhadap data itu tajam seperti jarum. Api dalam pandangannya pelan-pelan padam. Hatinya tiba-tiba merasa kecewa.
"Palsu! Aku sudah seharusnya tahu dari awal bahwa ini adalah palsu!"
Kesempatan, ia sudah memberikan Clarice Xu kesempatan.
Sama seperti tiga tahun yang lalu. Kecelakaan yang membuatnya kehilangan orangtuanya, ia sudah memberi wanita itu kesempatan. Ia juga sudah mempercayainya, bahwa semuanya bukanlah perbuatan Clarice Xu. Tetapi pada akhirnya, buktinya tetap mengarah ke Clarice Xu. Hatinya benar-benar mendingin.
Saat ini juga sama, hal-hal tentang Clarice Xu yang berada dalam pikirannya, menggambarkan rasa sakit yang mendalam.
Semuanya adalah hasil sandiwara wanita itu. He!
Clarice Xu oh Clarice Xu, kamu benar-benar kejam!
"Memalsukan apa?" Cherry Xu yang sedang berbaring di tempat tidur pasien berpura-pura merasa bingung, Alex Ong memberikannya laporan pengecekan itu, ia berteriak sedih dengan suara rendah, wajahnya penuh dengan rasa tidak percaya,"Laporan tumor perut Clarice Xu? Alex, dia, bagaimana dia bisa membuatnya?"
"Semua adalah salahku, mungkin karena aku sudah mengalami kanker sebelumnya, Clarice Xu sangat merasa cemburu kepadamu, ia baru bisa melakukan hal seperti ini, semua adalah salaku."
Cherry Xu dalam sekejap menangis tersedu-sedu, wajahnya yang pucat dibasahi oleh air matanya, seperti orang yang sakit.
Alex Ong berusaha untuk meredakan emosi Cherry Xu, ia menghapus air mata yang berada di wajahnya, pandangannya pelan-pelan berubah menjadi rasa kesal, rasa benci terhadap Clarice Xu dalam hatinya semakin mendalam.
"CEO Ong, ada satu hal lagi."
James Huang menatap Alex Ong yang sedang kesal, setelah merasa ragu, akhirnya ia tetap berusaha mengatakannya,"Sejak ibu mengambil kekuasaan sahamnya, menjual dan membeli bagian saham lain, bagian saham terbesar dipegang oleh ibu, bila kita tidak segera memikirkan solusi, Ong's Corp. takutnya..."
Ia tidak dapat lagi menahan rasa kesal dalam hatinya, Alex Ong mengepal tangannya, urat di bagian lehernya terlihat,"Orang baik, Clarice Xu adalah seseorang yang baik! Jalan, pergi ke RS Kota Bei."
RS Kota Bei, di depan unit perawatan intensif.
"Bapak Ong, CEO Chan sudah menyampaikan sebelumnya, Ibu Xu perlu istirahat, selain petugas rumah sakit, tidak ada orang yang boleh menjenguknya," Di depan pintu ruang sakit, kedua bawahan William Chan sedng berusaha menahan Alex Ong yang kesal.
"Hanya menurut William Chan?" Saat Alex Ong mendengar nama William Chan, ia menjadi lebih kesal lagi dan terasa seperti api kekesalan itu menjalar ke seluruh tubuhnya, tubuhnya terasa panas,"William Chan tidak berhak menahan aku, Alex Ong, untuk bertemu dengan siapapun, apapun situasinya, ia masih istriku!"
Dalam sejenak, Alex Ong mengayunkan tangannya, pengawal yang berada di belakangnya ikut mengerumuni, bawahan yang diutus oleh William Chan tidak dapat menahannya, ia akhirnya memasuki ruang sakit.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaMy Secret Love
Fang FangMenunggumu Kembali
NovanThe Richest man
AfradenMy Enchanting Guy
Bryan WuMr Huo’s Sweetpie
EllyaAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu