Adieu - Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
RS Kota Bei, unit perawatan intensif.
"Keadaan Nona Xu benar-benar sedang tidak baik, sel kanker sudah menyebar hingga ke pembuluh darah. Ini mengakibatkan darah keluar dalam jumlah besar. Penyakitnya hanya menenang sesaat. Apabila tidak segera melakukan operasi, takutnya ia tidak lagi memilki kesempatan."
"Baik, aku mengerti."
Clarice Xu berbaring di atas tempat tidur pasien. Telinganya mendengar percakapan antara William Chan dan dokter.
Ia tidak tahu ia sudah berapa lama mengalami koma, ia hanya merasakan tubuhnya sangat lelah. Seperti tidak memiliki sedikitpun tenaga. Matanya terus berkedip, pupilnya sangat sulit menangkap cahaya.
Seiring obat penahan rasa sakit mulai berhenti beraksi. Sakit di perutnya mulai memburuk, rasa sakit seperti ini, lebih sakit dibandingkan rasa sakit sebelumnya.
"Clarice, kamu sudah bangun!" Wllam Chan menatap Clarice Xu yang mulai membuka matanya. Ia mengangkat tubuhnya, pandangannya penuh dengan rasa sakit menatapnya,"Apakah masih sakit?"
Clarice Xu dengan penuh rasa lelah mengangkat pandangannya, melihat ia yang sedang melepaskan pekerjaannya. Lelaki yang lelah karena harus bekerja demi dirinya sendiri, hatinya tiba-tiba merasa sakit. Bibirnya yang memucat berkata,"Maaf, aku merepotkanmu lagi."
Clarice Xu mengerluarkan kata-kata dari mulutnya. Tiga kata, aku minta maaf.
William Chan dibasahi oleh seember air dingin, mulai dari kepalanya hingga kakinya, rasa dingin itu menusuk sakit hingga ke tulangnya.
Menghadapi rasa sakit yang dialami oleh Clarice Xu selama tiga tahun, ia merasakan rasa sakit tidak berdaya.
Menghadapi penyakit Clarice Xu yang semakin parah, ia juga merasakan sakit yang menghilangkan tenaganya.
"Clarice, selanjutnya, kamu tidak boleh meminta maaf lagi," William Chan mengelus kepalanya, wajahnya menunjukkan keseriusan.
"Kemarin, kemarin aku sudah memberikan laporan pengecekan yang asli kepada Alex Ong, ia seharusnya kini sudah tahu situasi yang sebenarnya."
"Kenapa yang mengalami penyakit kronis ini adalah dia, bukannya dirimu!" Kata-kata itu seperti muncul dalam mimpinya, terdengar suara Alex Ong di samping telinganya, lelaki yang tidak sabar ia segera berpenyakit, akhirnya sudah tau keadaan yang sebenarnya, ini juga merupakan keinginannya.
Clarice Xu tertawa dengan penuh kepahitan, ia berkata dengan datar,"Baik."
"Ada satu hal lagi, aku ingin memberitahu kamu satu hal baik," Alis William Chan naik, ia menarik sebuah rekaman yang berhasil ia serahkan kepada Alex Ong hari ini, dengan penuh keseriusan,"Ini adalah hasil rekaman antara Cherry Xu dan supir yang sedang merencakan kecelakaan mobil itu tiga tahun yang lalu."
"Aku sudah mengutus orang untuk berusaha mencari supir ini, pikirku, kita tidak dapat berlaku terlalu banyak, kita hanya bisa menyerahkannya kepada Alex Ong."
William Chan berlaku sepertinya, ia selalu teliti dan berusaha sekuat tenaga.
Ia selalu membuat orang lain merasa tenang, terasa seperti masa depan dunia berada di depan matanya, ia juga dapat dengan mudah beradaptasi, menggunakan solusi mudah untuk menghadapi semua masalah.
Clarice Xu terdiam menatap William Chan, matanya dibasahi oleh air matanya, dirinya yang sudah berlaku kuat selama ini berubah menjadi mudah menangis ketika berada di hadapan William Chan.
Ia tahu, tiga tahun yang sudah berlalu, bila saja ia berbicara kepadanya, William Chan pasti mau membantunya.
Karena ini, ia tidak pernah berkomunikasi dengan William Chan selama melewati mimpi buruknya dalam tiga tahun ini, hingga hari itu, ia sudah mendekati kematiannya, sudah berjalan hingga ujung keputusasaannya, ia memaksa dirinya untuk meneleponnya.
"Terima kasih!" Hatinya merasa sangat bersyukur, ia membuat Clarice Xu tidak tahu harus berkata apa, dengan wajahnya yang memucat, ia berterima kasih kepadanya, terlebih lagi, ia jauh lebih merasa berterima kasih terhadap lelaki ini.
William Chan menghapus air mata di sudut matanya, ia menatap wanita ini dengan pandangan yang penuh dengan harapan,"Apabila kamu benar-benar ingin berterima kasih kepadaku, jalan bersamaku, sembuhkan penyakit itu, melanjutkan hidup dengan baik!"
Clarice Xu menghela nafas, hidup baginya sudah tidak lagi menjadi hal yang penting, tetapi pada saat ini, Clarice Xu menganggukan kepalanya saat berhadapan dengan harapan yang ada dalam pandangan William Chan.
Walaupun hatinya tahu jelas bahwa dirinya tidak akan sembuh total setelah melakukan operasi, tetapi ia tidak boleh mengecewakan hati William Chan yang menunggu.
Terlebih lagi, ia sudah berhutang terlalu banyak kepadanya.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyCinta Tak Biasa
SusantiYou're My Savior
Shella NaviTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniKisah Si Dewa Perang
Daron JayEverything i know about love
Shinta CharityIstri kontrakku
RasudinAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu