Adieu - Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
Villa Mutiara, kamar di lantai dua.
“Clarice Xu, Clarice Xu”
Alex Ong tiba-tiba terbangun dan terduduk. Dalam ruangan yang gelap gulita. Rambutnya seperti terendam penuh dengan keringatnya. Dia dalam kurun waktu yang panjang bermimpi buruk dan memanggil nama Clarice Xu sampai terbangun.
“Direktur Alex, akhirnya anda terbangun!”James Huang dari ruang tamu luar mendengar suara lalu mendorong pintu masuk ke dalam kamar setelah itu menyalakan lampu, dengan wajah khawatir melihat Alex Ong.
Alex Ong dengan kebingungan duduk tegak. Dengan mata merah dan agak bengkak berkata :“Clarice Xu, Clarice Xu!”
James Huang terdiam. Dari lemari yang ada di belakangnya dia mengambil sebuah kotak kayu cendana merah membawanya dan meletakkannya di tangan Alex Zhong : “Pada saat itu Anda sudah jatuh pingsan di lantai. Dengan sendirinya mengendarai mobil mengejar CEO Chen, saya juga tidak tahu kenapa. CEO Chen juga bersedia membawa Nyonya.”Saat James Huang berbicara sampai sini, dia melihat mata dan wajah Alex Zhong yang lemas pucat pasi sakit menderita, tidak tahan melihat itu semua dia lanjut berkata: “Ini kotak untuk abu tulang Nyonya, aku serahkan padamu!”
Tangan Alex Zhong yang memegang kotak itu sedikit gemetar. Sedikit demi sedikit dan tak tertahankan lagi dari lubuk hatinya yang paling terdalam rasa kehilangannya melembung keluar.
Dari awal sampai akhir. Dia tetap tidak mau percaya bahwa Clarice Xu sudah meninggal, Clarice Xu sudah meninggal seperti ini.
Alex Zhong memeluk kotak kayu cendana merah itu dengan tangan yang erat-erat. Matanya mengarah pada foto hitam putih yang ada di atas kotak itu, sesaat dia juga enggan untuk memindahkannya.
Dia berhadapan dengan James Huang dan memberi tanda. Dan juga dengan suara yang letih dan rendah berkata : “Baiklah, kamu pulanglah. Aku ingin sendirian untuk sementara waktu.”
James Huang dengan wajah yang khawatir, pelan-pelan menutup pintu dan meninggalkannya.
Dunia pada saat seperti ini dengan cepat berubah menjadi diam. Di sekelilingnya hanya tersisa suara rintikan-rintikan hujan.
Pandangan Alex Zhong dari awal sampai akhir tetap jatuh pada foto yang ada pada kotak kayu cendana merah itu.
Clarice Xu dalam foto itu dengan rambut panjang yang agak tergulung, tersenyum dengan mata yang sama seperti lengkungan bulan sabit. Ini adalah foto dimana diambil pada saat dia kuliah, pada saat itu adalah saat dimana Clarice Xu yang sangat suka tersenyum. Alex Zhong mengangkat tangannya dengan pelan dan membelai lembut wajahnya, tiba-tiba tersadar, dirinya sendiri sudah hampir tiga tahun, tidak pernah melihat senyuman seperti ini.
Setelah menikah selama tiga tahun, wajah Clarice Xu yang halus cantik dan bersih, terlihat memiliki beberapa rasa penderitaan dan air mata, karena telah dipukuli sampai memar, dia memiliki luka dan memar di seluruh tubuhnya.
Tubuhnya secara perlahan menjadi kurus, sehari demi sehari menjadi lemah, bahkan sampai sekarang sampai sekarang berubah menjadi sebuah abu.
Alex Zhong dengan erat-erat memeluk kotak itu dalam pelukannya, air mata nya sedikit demi sedikit, tak tertahankan lagi mengalir keluar, jatuh ke atas foto hitam putih almarhum.
Terakhir kali bertemu dengan Clarice Xu adalah di rumah sakit.
Tiba-tiba, didalam otaknya muncul saat dimana wajah Clarice Xu yang pucat pasi menyerah dan putus asa, di sebelah telinganya terdengar suara yang memilukan dari hatinya.
Mulut Clarice Xu berdarah, dalam matanya penuh dengan air mata, di dalam matanya yang terlampaui batas dia berkata mulai hari ini putus, dia bilang mati berarti sudah tidak mau bertemu lagi denganku, dia juga bilang di hidup ini selamanya tidak akan pernah bertemu lagi!
Seperti ini saja, Alex Zhong juga tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, seperti ini saja, Alex Zhong benar-benar tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi.
Di dalam hatinya ada beratus-ratus rasa menderita, beribu-ribu rasa sakit, dan rasa penyesalan yang tidak dia beritahukan padanya, dan sekarang, bahkan Clarice Xu pun sudah tidak bisa lagi mendengarnya.
Dia tidak memberikannya lagi kesempatan untuk menebus kesalahannya, dia juga tidak memberikannya kesempatan untuk mengetahui apa salahnya, dia seperti ini saja membawa rasa sakit dan rasa putus asanya lalu pergi begitu saja.
Air matanya mengalir keluar, dalam kesehariannya direktur Ong’s Corp yang tenang dan berkepala dingin, pada saat seperti ini melimpahkan semua baja yang kuat yang tersamarkan, menunjukkan hatinya yang lembut dan lemah. Berubah menjadi perasaan yang tidak bisa dikontrol diri sendiri, laki-laki yang dengan sulit tidak bisa mengontrol.
Dia sebelumnya sudah merasakan kesakitan ini, merasakan penyesalan ini sampai mati, bahkan tak berdaya, tidak ada tenaga untuk membalikkan situasi sakit putus asa ini!
Hatinya yang bagaikan tertabrak mobil mengeluarkan rasa sakit, dengan nafas yang pendek, perut dan dadanya menahan rasa sakit sedikit demi sedikit, Alex Zhong di hari pertama pada kalender Lunar sedikit demi sedikit menghantam pada perut dan dada diri sendiri, dia merasa dirinya sudah masuk ke dalam neraka, empat dinding yang gelap gulita, tidak ada terang sedikitpun, dia seperti itu saja berdiri di lubang yang paling dalam yang gelap gulita, bagaimana mau jalan, tidak bisa keluar juga, sudah tidak bisa keluar lagi.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCEO Daddy
TantoUntouchable Love
Devil BuddyDon't say goodbye
Dessy PutriRahasia Istriku
MahardikaAdieu×
- Bab 1 Surga Hingga Negara
- Bab 2 Aku Akan Merasa Tenang Jika Kamu Yang Menangani Masalah Ini
- Bab 3 Laporan yang Palsu
- Bab 4 Kalian Tunggu Saja Aku
- Bab 5 Sengaja Mengakui Kesalahan
- Bab 6 Selamatkan, Selamatkan Aku
- Bab 7 Aku Rela, Jika Harus Mengorbankan Segalanya
- Bab 8 Boleh Bercerai, Tetapi Ada Syaratnya
- Bab 9 Kepanikan yang Sulit Disadari
- Bab 10 Jalan, Saya Antar Kamu Pergi Kemoterapi
- Bab 11 Senyuman Yang Tidak Kenal Takut
- Bab 12 Melanjutkan Hidup dengan Baik
- Bab 13 Bukti Laporan Palsu
- Bab 14 Selamanya Tidak Bertemu Dan Berjumpa Lagi
- Bab 15 Suara Penyelesaian yang Dingin
- Bab 16 Ruang Sakit Kosong yang Penuh Darah
- Bab 17 Kebenaran Yang Menakutkan
- Bab 18 Obat penghilang rasa sakit yang kuat
- Bab 19 Tidak Bisa Menemukannya
- Bab 20 Siapakah Pria Itu?
- Bab 21 Aku Menemanimu Berperan Dalam Drama Ini
- Bab 22 Penebusan Dalam Angin Dingin
- Bab 23 Dimana Orang Jahat Dimakamkan
- Bab 22 Jatuh Ke Dalam Jebakan
- Bab 25 Aku Hari Ini Datang untuk Menagih Hutang
- Bab 26 Kamu Dan Aku tidak memiliki Dendam Dan Salah
- Bab 27 Kembalilah, kembali dan bunuh aku!
- Bab 28 Di Umur 17 Tahun Di Selamatkan
- Bab 29 Rencana Dilaksanakan Seperti Biasanya
- Bab 30 Kotak Hitam yang Indah
- Bab 31 Sangat Menyeramkan
- Bab 32 Kamu Juga Harus Merasakan Rasa Putus Asa
- Bab 33 Rumah Duka
- Bab 34 Thanks A Lot!
- Bab 35 Alex Kamu Seharusnya Bahagia
- Bab 36 Masuk Ke Lubang yang Dalam
- Bab 37 “Teriakan Memilukan dari Dalam Reruntuhan ”
- BaB 38 Luka Yang Sangat Mendalam Hingga Tulang Pun Terlihat
- Bab 39 Apakah Kamu Mau Mengakuinya
- Bab 40 Ada Sebuah Rahasia Untukmu, Apakah Kamu Mau Mendengarnya
- Bab 41 Hasil Penelitian Abu Itu Terasa Janggal
- Bab 42 Nyonya Duduk Di Halaman Perkarangan
- Bab 43 Penyiksaan Penyakit
- Bab 44 Dia Mengharapkan Dalam Kehidupan Ini Tidak Bertemu Kamu
- Bab 45 Jikalau Kamu Kembali, Kamu Bisa Melihat Keberadaanku
- Bab 46 Selamanya Tidak Akan Membaik
- Bab 47 Jika Putus Asa Bersuara
- Bab 48 Mengganti Hatiku Untuk Hatimu